Anda di halaman 1dari 18

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IoT)

DALAM BIDANG KESEHATAN DI INDONESIA:


Keberlangsungan Telemedisin

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Afkar Nabila Rahma Hidayati
25000121410044
Dosen Pengampu:
Dr. dr. M. C. Inge Hartini, M.Kes
Latar Belakang

• IoT secara umum mengacu pada skenario


keterhubungan jaringan dan kemampuan
computing pada suatu objek, sensor dan
setiap barang yang tidak dianggap sebagai
komputer yang memungkinkan perangkat
untuk menghasilkan, bertukar informasi dan
mengkonsumsi data dengan intervensi
minimal1
Latar Belakang
• Melihat dari sisi perkembangan teknologi yang pesat
ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan
ketersediaan dan penjangkauan pelayanan
kesehatan di Indonesia.
• Sejak tahun 2012, Kementrian Kesehatan Indonesia
sudah mencanangkan program yang berkaitan
dengan pemanfaatan IoT  Telemedicine1;
meskipun implementasi nyata dan gencar
dipromosikan pada masa pandemi
Permasalahan

• Kemampuan kolaborasi antar sektor


dalam implementasi konsep IoT
• Legalitas, keamanan dan
keberlangsungan pelayanan kesehatan
yang selama dianut di Indonesia
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Teknis1
Sensor yg ditanamkan dalam
Internet Of Things device/alat yg tadinya tdk
terhubung dgn koneksi internet

Cloud
EMR Storage

NFC WiFi
Bluetooth Ethernet
Sensor mengirimkan hasil dari alat dll
pemeriksaan penunjang diagnosis
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Teknis2

Telemedicine
pemberian kesehatan jarak jauh oleh profesional
kesehatan dengan teknologi informasi dan
komunikasi, meliputi pertukaran informasi, diagnosis,
pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera,
penelitian dan evaluasi, dan pendidikan
berkelanjutan penyedia layanan kesehatan untuk
kepentingan peningkatan kesehatan individu dan
masyarakat.
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Yuridis

Dasar Hukum Digitalisasi Kesehatan di Indonesia3


• UU No 36/2009 ttg Kesehatan
• UU No 11/2008  UU No 19/2016 ttg ITE
• UU No 14/2008 ttg Keterbukaan Informasi Publik
• UU No 29/2004 ttg Praktik Kedokteran
• UU No 36/2014 ttg Tenaga Kesehatan
• PP No 82/2012 ttg Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
• PP No 46/2014 ttg Sistem Informasi Kesehatan
• PMK No 20/2019 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Yuridis
Dilema dan Isu Hukum terkait pelayanan Telemedicine
• Berpraktik tanpa SIP  Ps 76 UU Praktik Kedokteran4
• Tidak memasang papan praktik  Ps 79 UU Praktik Kedokteran 4*(Digitalisasi
papan praktik?)*
• Mempekerjakan dokter tanpa SIP  Ps 80 Praktik Kedokteran4
• Kesalahan tatalaksana yang berujung pada kecacatan/kematian  Ps 191 UU
Kesehatan4
• Kelalaian krn tidak menerapkan standar tertinggi shg menimbulkan kerugian pd
pasien  Ps 359 dan 360 KUHP5
• Pelanggaran rahasia kedokteran  Ps 322 KUHP5
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Etik

KODEKI (2012) 6
Pasal
2,3,6,7,8,10,11,12,17,21
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Etik
SK MKEK
KODEKI (2012) 6 No 017/PB/K.MKEK/05/2020
Pasal Tentang Fatwa Layanan Telemedis dan
2,3,6,7,8,10,11,12,17,21 Konsultasi Daring Khususnya di Masa
Pandemi COVID-19 7

Fidelity Kepentingan finansial


Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Etik

Transparency & Pasien tidak mengetahui


Informed kelebihan dan
Consent keterbatasan pelayanan
Privacy & Jaminan perlindungan
Confidentiality data pribadi dan data
medis. Akses dan
penyimpanan dokumen
rekam medis
Competency Penegakan diagnosis
tanpa pemeriksaan fisik
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Etik

Keberlanjutan
pelayanan
kesehatan?
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Etik
Berpraktik tanpa SIP  Ps 76 UU Praktik Kedokteran
Tidak memasang papan praktik  Ps 79 UU Praktik Kedokteran
Mempekerjakan dokter tanpa SIP  Ps 80 Praktik Kedokteran
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan: Etik
Competency
Penegakan
diagnosis tanpa
pemeriksaan fisik
Tinjauan Pustaka dan Pembahasan
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Indonesia sudah mulai Integrasi implementasi dan cakuan
mempelajari implementasi IoT pemahaman tentang IoT di
sejak lebih dari 10 tahun yang lalu Indonesia lintas sektoral belum
merata
Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
Indonesia mampu Keamanan dan legalitas serta
mengembangkan implementasi celah-celah minor yang masih jadi
dan pemanfaatan IoT lintas incaran para oknum cybercrime
sektoral dan akan berimbas pada
peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di Indonesia
Kesimpulan
• Meskipun Indonesia sudah mempelajari seluk beluk dan
implementasi pemanfaatan IoT di bidang kesehatan
lebih dari 10 tahun yang lalu, Indonesia masih terlambat
dalam menyesuaikan dan pemerataan pemahaman
mengenai teknologi ini.
• Cikal bakal Telemedicine di Indonesia dapat dijadikan
batu loncatan bagi perkembangan, peningkatan, dan
pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia
Saran

Perlu adanya kesetaraan pemahaman bagi para


cendekia lintas sektoral dalam mengembangkan
implementasi IoT.
Daftar Pustaka
1. Implementasi Internet of Things Untuk Sektor Kesehatan. Balitbang
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2016
2. Permenkes No. 20 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Aspek Etik & Hukum Pelayanan Telemedicine. Paranadipa, M. PB IDI – Tim
Mitigasi IDI. 2021
4. Undang-Undang No. 29 tahu 2004 tentang praktik Kedokteran
5. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
6. Kode Etik Kedokteran Indonesia. KKI. 2012
7. SK MKEK No 017/PB/K.MKEK/05/2020 Tentang Fatwa Layanan Telemedis
dan Konsultasi Daring Khususnya di Masa Pandemi COVID-19

Anda mungkin juga menyukai