Anda di halaman 1dari 13

PENGOLAHAN DATA

TUJUAN PEMELAJARAN KHUSUS

Setelah mempelajari bab ini peserta diharap mampu menjelaskan teknik pengolahan data dan

aplikasinya dalam pelaksanaan audit kinerja pada sektor publik.

A. Tujuan Pengolahan Data

Pengolahan data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan untuk mendapatkan simpulan hasil evaluasi

B. Pendekatan Pengolahan Data

Pendekatan yang dilakukan dalam pengolahan data dalam modul ini adalah pendekatan kuantitatif
terutama untuk data yang diperoleh dari hasil survai. Analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan
menggunakan bantuan statistik tergantung pada tujuannya. Bila tujuan analisis hanya bersifat
eksploratif dan deskriptif, maka teknik statistiknya pun cukup dengan statistik deskriptif. Sedangkan bila
tujuan analisis adalah untuk melihat hubungan dan

Matau perbedaan antar variabel, atau membuat prediksi, maka teknik statistik yang dibutuhkan adalah
statistik inferensial.

Dikaitkan dengan tahapan dalam audit kinerja sektor publik maka teknik statistik yang sesuai adalah
statistik deskriptif, yaitu menentukan tingkat keandalan pengendaiian manajemen khususnya soft
control, indeks kepuasan pegawai dan indeks kepuasan pelanggan.

C. Tahap Persiapan Dalam Pengolahan Data

Secara garis besar pengolahan atau analisis data dilakukan setelah seluruh data yang diperlukan telah
terkumpul. Sebelum dilakukan analisis perlu dilakukan persiapan data untuk memudahkan proses
analisis data dan interpretasi hasilnya, yaitu: pengeditan, pemberian kode dan pemrosesan.

1. Pengeditan (Editing)

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data untuk
memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik. Data yang diperoleh
dari hasil survai atau observasi perlu diedit dari kemungkinan kekeliruan dalam proses pencatatan yang
dilakukan oleh pengumpul data, serta dari pengisian kuesioner yang tidak lengkap atau tidak konsisten.
Tujuan pengeditan data adalah untuk menjamin kelengkapan, konsistensi dan kesiapan data dalam
proses analisis. Proses pengeditan dapat dilakukan di lapangan (field editing) sesaat setelah melakukan
pengecekan terhadap isian kuesioner.
Pengeditan dapat juga dilakukan di tempat pemrosesan data (in house editing) setelah beberapa atau
semua data terkumpul, misalnya karena field editing sulit dilakukan. Prosedur pengeditan akan
memudahkan proses pemberian kode dan data entry.

2. Pemberian Kode (Coding)

Pemberian kode merupakan proses identifikasi dan klasifikasi data ke dalam skor numerik. Proses
pemberian kode (coding) ini diperlukan terutama untuk data yang dapat diklasifikasikan, misal: jawaban
dari tipe pertanyaan tertutup (close-ended questions) yang tidak memberikan alternatif kepada
responden selain pilihan jawaban yang tersedia.

Pemberian kode pada jawaban dari tipe pertanyaan terbuka (open-ended questions) relatif lebih sulit
karena memerlukan judgement dalam menginterpretasikan jawaban responden. Tujuan pemberian
kode pada tipe pertanyaan terbuka adalah untuk mengurangi variasi jawaban responden menjadi
beberapa kategori umum sehingga dapat diberi skor numerik. Teknis pemberian kode dapat dilakukan
sebelum atau setelah pengisian kuesioner. Proses pemberian kode akan memudahkan dan
meningkatkan efisiensi proses data entry ke dalam komputer.

3. Pemrosesan Data (Data Processing)

Setelah kedua tahap di atas dilaksanakan, maka data siap untuk diolah atau dianalisis. Analisis yang
sesuai dengan tahapan audit kinerja sektor publik adalah analisis statistik deskriptif. Berikut akan
dibahas secara rinci teknik analisis tersebut.

a. Definisi

Statistik deskriptif pada dasarnya merupakan proses transformasi data dalam bentuk tabulasi sehingga
mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan
data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain berupa:
frekuensi, tendensi sentral (rata-rata, median, modus), dan dispersi (deviasi standar dan varian).

b. Tujuan Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk melihat data secara apa adanya untuk memperoleh
gambaran umum mengenai variabel-variabel yang diukur pada sampel.

c. Jenis-jenis Analisis Deskriptif


Analisis statistik deskriptif yang umum dilakukan diantaranya adalah:

1) Analisis potret data (frekuensi dan persentase).

2) Analisis kecenderungan sentral data (nilai rata-rata, median, dan modus).

3) Analisis sebaran data (range/kisaran dan simpangan baku atau varian).

Penjelasan lebih lanjut dari jenis analisis statistik adalah sebagai berikut:

1) Analisis potret data

Potret data adalah penghitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel. Nilai dapat disajikan sebagai
jumlah absolut atau persentase dari keseluruhan. Sebagai contoh misalnya dari 50 siswa yang dijadikan
sampel pada suatu analisis, 25 siswa dapat dikategorikan siswa berbakat, 10 orang dapat dikategorikan
siswa biasa-biasa saja, dan 15 siswa dapat dikategorikan sebagai siswa yang "berprestasi rendah".
Secara persentase, maka dapat dituliskan bahwa 50% siswa adalah siswa berbakat, 20% siswa adalah
siswa rata-rata, dan 30% siswa termasuk siswa dengan prestasi rendah. Hasil analisis protret data dapat
disajikan dalam berbagai format seperti tabel, histrogram, diagram pie.

2) Analisis Kecenderungan Nilai Tengah (Central Tendency)

Nilai rata-rata (mean) merupakan nilai rata-rata secara aritmetik dari semua nilai dalam variabel yang
diukur. Misalnya, dari suatu analisis nilai ulangan akhir Matematika

terhadap 5 siswa kelas II SD diperoleh data bahwa: siswa 1 mendapat nilai 8, siswa 2 nilai 5, siswa 3 nilai
9, siswa 4 nilai 8, dan siswa 5 nilai 7. Maka nilai rata-ratanya adalah: (8+ 5 + 9 + 8 + 7 ) : 5 = 7,4.

Sedangkan median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang telah diurutkan dari
nilai yang terkecil kepada nilai yang tertinggi. Atau dengan kata lain, nilai median adalah nilai yang
membagi suatu urutan nilai menjadi dua. Pada contoh ini, maka nilai-nilai siswa tersebut dapat
diurutkan menjadi: 5, 7, 8, 8, 9. Dari urutan nilai ini, mediannya adalah 8. Modus (mode) adalah nilai
yang paling sering muncul pada suatu distribusi nilai variabel. Dalam contoh tadi, modusnya adalah nilai
8 yang muncul dua kali (terbanyak dibandingkan nilai lain yang hanya muncul satu kali).

3) Analisis sebaran data

Analisis ini dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan nilai suatu variabel dari
nilai tengahnya. Dengan kata lain, analisis ini untuk melihat seberapa besar nilai-nilai suatu variabel
berbeda dari nilai tengahnya. Pengukuran variansi nilai biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data
(range) atau simpangan baku (standard

deviation). Kisaran memperlihatkan interval nilai dari yang terkecil hingga yang terbesar, atau selisih
nilai terkecil dan terbesar. Misalnya, bila data hasil ulangan Matematika 5 orang siswa yang diteliti
adalah: 5, 7, 8, 8, dan 9 pada contoh tadi, maka kisaran datanya adalah 9 -5 = 4. Sedangkan simpangan
baku (biasa ditulis SD) menunjukkan selisih rata-rata nilai-nilai suatu variabel dari nilai tengahnya. Pada
contoh nilai ulangan Matematika 5 orang siswa tadi, kita sudah menghitung nilai rata-ratanya adalah 7,4
sedangkan nilai tengah adalah 8, maka simpangan bakunya adalah -0,6 dan +0,6.

D. Pengolahan Data dalam Audit Kinerja

1. Pengumpulan Data

Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, data dikumpulkan pada tahapan diagnosis
pengendalian manajemen, penilaian IKK dan capaian kinerja serta audit rinci. Pada tahapan tersebut
data diperoleh melalui teknik reviu dokumen, penyebaran kuesioner, wawancara maupun observasia.
Reviu Dokumen Reviu dokumen merupakan langkah awal auditor dalam tahap perolehan informasi
mengenai Kinerja perusahaan yakni pada saat survai pendahuluan. Reviu dilakukan atas dokumen
umum yang didapat. Hasil reviu dokumen diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana suatu
kondisi atau fakta dalam perusahaan memenuhi kriteria yang ada. Beberapa kriteria dapat langsung
terpenuhi dengan ada atau tidaknya suatu dokumen namun ada beberapa yang hanya dapat terpenuhi
melalui analisis lebih lanjut. Yang harus diperhatikan dalam penggunaan dokumen sebagai sumber data
adalah keterkaitan (relevansi) dan kecukupan informasi yang terkandung dalam mendukung fakta yang
dikumpulkan untuk mengukur kriteria tertentu. Auditor harus cermat dalam memilih dokumen yang
dibutuhkan dan menentukan relevansinya dengan kondisi yang akan dievaluasi.

Selain relevansinya, dokumen yang digunakan sebagai sumber data harus mengandung informasi yang
cukup secara kualitatif maupun kuantitatif. Suatu dokumen dapat dikatakan cukup secara kuantitatif
apabila jumlahnya telah mewakili populasi yang ada.
Dalam menentukan kecukupan kuantitatif dan kualitatif data yang ada, auditor dapat menggunakan
pendekatan statistik atau pertimbangan profesional (judgment) auditor termasuk metode yang akan
dipakai.

Setelah mempelajari dokumen yang ada, auditor hendaknya membuat simpulan hasil reviu yang
dilakukan, yaitu mengenai:

1) Tingkat keandalan sistem pengendalian manajemen.

2) Kecukupan Indikator Kinerja Kunci.

3) Capaian kinerja dibandingkan dengan target maupun benchmark.

4) Bukti-bukti pendukung untuk temuan pada audit rinci.

b. Kuesioner

Metode penyebaran kuesioner digunakan untuk menjaring tanggapan responden atas pertanyaan
maupun pernyataan yang diberikan. Biasanya responden diharapkan memberikan tanggapan yang
berupa penilaian skala (mis. 1 s.d. 5) atas pertanyaan tertutup dan/atau jawaban atas pertanyaan
terbuka. Dalam hal ini, kuesioner bermanfaat untuk:

1) Membantu memperoleh informasi dengan menerjemahkan tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan.

2) Membantu menstandarisasi kategori pertanyaan dan respon terhadap pertanyaan yang dapat
mengarahkan responden pada pemahaman yang sama.

3) Membantu memotivasi responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui penggunaan


kata-kata yang praktis, urutan pertanyaan yang baik, serta penyajian yang baik pula.
4) Menjadi arsip permanen dalam suatu kegiatan.

5) Mempercepat analisis data dengan penggunaan komputer. Dibandingkan teknik pengumpulan data
lainnya, kuesioner mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Kelebihan kuesioner:

1) Menjangkau banyak responden dalam satu waktu

2) Hasilnya Lebih mudah dikelompokkan karena sudah terarah

3) Informasi bersifat kuantitatif sehingga lebih mudah diolah secara statistik

4) Dapat menjadi dokumen riset / evaluasi yang permanen

Kekurangan kuesioner:

1) Informasi yang diperoleh bersifat subjektif

2) Kalimat kuesioner yang kurang tepat dapat menghasilkan informasi yang bias

3) Memerlukan pemahaman yang cukup mengenai bahasa / istilah yang lazim digunakan responden

4) Terdapat kemungkinan bahwa yang mengisi kuesioner bukan orang yang dimaksud.

Hasil jawaban atas kuesioner ditabulasikan dengan menghitung mean (rata-rata) untuk setiap kuesioner.
Kemudian nilai rata-rata seluruh kuesioner dihitung berdasarkan nilai rata-rata setiap kuesioner. Dari
hasil penghitungan tersebut akan diperoleh nilai tunggal/skor/indeks.

Pengolahan kuesioner dilakukan hanya terhadap jawaban kuesioner yang valid. Jawaban kuesioner
dianggap tidak valid apabila:
1) Responden tidak memilih jawaban yang disediakan.

2) Responden memilih lebih dari satu jawaban yang disediakan untuk satu pertanyaan.

Walaupun faktanya semakin banyak responden yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner akan makin
akurat hasil yang diperoleh, namun di lain pihak, akan makin banyak sumber daya yang diperlukan untuk
mengolah hasil kuesioner tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan sampling.

Sampling adalah mengumpulkan data dengan mencatat sebagian data populasi sehingga hasilnya
merupakan nilai karakteristik perkiraan (estimasi) dari populasi yang diteliti. Dalam audit kinerja yang
memakai metode sampling, penentuan sample adalah kegiatan yang penting dan menentukan simpulan
yang didapat. Penentuan sample ini banyak berguna pada saat survai kepuasan pengguna jasa dan
kepuasan karyawan dibanding tahap evaluasi lainnya.

Namun demikian dalam membuat simpulan yang lebih dapat dipertanggunjawabkan secara ilmiah,
pendekatan sample ini perlu diterapkan pada perencanaan untuk semua metode pengumpulan data
yang bersumber pada orang (data subjek).Sampel yang baik adalah sampel yang representatif (mewakili)
populasi. Berapa jumlah sampel yang akan digunakan sebagai sumber data tergantung pada tingkat
kepercayaan yang dikehendaki. Bila dikehendaki sampel yang dipercaya 100% mewakili populasi, maka
jumlah anggota sampel sama dengan jumlah anggota populasi. Bila tingkat kepercayaan 95%, maka
jumlah anggota sampel akan lebih kecil dari jumlah anggota populasi.

c.awancara dan observasi

Hasil wawancara memuat simpulan dari pendapat auditan terhadap masalah yang ditanyakan. Hasil
wawancara ditabulasikan dan atau dikategorisasikan berdasarkan jawaban yang diberikan.

Sementara itu untuk metode observasi juga harus dibuat simpulannya. Lembaran kerja. observasi
setidaknya memuat informasi mengenai:

1) Teknik observasi yang digunakan

2) Hal-hal yang diobservasi dan


3) Simpulan Hasil observasi.

Simpulan hasil observasi akan menguatkan simpulan yang diperoleh dari metode pengumpulan data
lainnya.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam tahapan audit kinerja adalah sebagai berikut:

a. Tahap Diagnosis Pengendalian Manajemen

Pada tahap ini, auditor menilai tingkat keandalan pengendalian manajemen. Sesuai pedoman audit
kinerja, auditor diharapkan menetapkan skor dengan skala 1 sampai dengan

5. Skor 1 berarti sistem pengendalian manajemen dinilai sangat lemah, dan skor 5 berarti sangat kuat.
Skor tingkat keandalan pengendalian manajemen diperoleh dari hasil reviu dokumen, observasi dan
penyebaran kuesioner sesuai dengan teknik yang ditetapkan. Untuk menetapkan skor hasil kuesioner
dilakukan dengan teknik statistik deskriptif melalui penghitungan nilai mean (rata-rata) terhadap skor
yang diberikan responden atas jawaban kuesioner yang valid. Dengan menggunakan program SPSS
dapat diperoleh hasil yang lebih akurat. Hasil pengukuran ini merupakan skor pengendalian manajemen
dari metode penyebaran kuesioner.

Skor lainnya ditetapkan dari metode reviu dokumen dan observasi. Skor ini ditetapkan berdasarkan
pertimbangan profesional auditor (professionaljudgement) serta didukung bukti yang cukup. Ketiga skor
tersebut kemudian dihitung rata-ratanya untuk ditetapkan sebagai skor pengendalian manajemen
keseluruhan.b. Tahap Penilaian IKK dan Capaian Kinerja Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap IKK
dan capaian kinerja. Teknik yang biasanya digunakan dalam tahap ini pada umumnya adalah reviu
dokumen dan survai untuk mengukur indikator tingkat kepuasan pegawai atau pelanggan.

Khusus untuk menetapkan indeks kepuasan pegawai ataupun pelanggan dilakukan dengan cara
menghitung mean (rata-rata) hasil penilaian responden yang tercakup dalam kuesioner. Teknik statistik
yang dapat digunakan adalah statistik deskriptif. Program komputer yang dapat digunakan untuk
membantu hal ini antara lain SPSS.
c. Tahap Audit Rinci

Pada tahap ini dilakukan pengujian rinci terhadap bukti awal yang diperoleh dari hasil tahap
sebelumnya. Pengolahan data yang dilakukan dalam tahap ini pada umumnya adalah reviu dokumen
dan observasi. Jika diperlukan dapat dilakukan survai. Analisis yang digunakan sama dengan tahapan
audit sebelumnya.

E. Pengolahan Data dengan Bantuan Komputer

Alat analisis yang disajikan pada bagian di atas merupakan sebagian dari alat analisis yang biasa dan bisa
digunakan pada penelitian/survai. Masih banyak jenis dan metode lain yang lebih kompleks dan lebih
spesifik untuk mencapai beragam tujuan survai. Proses analisis data kuantitatif dapat dengan mudah
dilakukan bila menggunakan program-program komputer yang telah dirancang khusus untuk keperluan
analisis data. Salah satu contoh program komputer yang banyak digunakan untuk analisis data
kuantitatif pada penelitian-penelitian ilmu sosial adalah Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
Program ini mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis statistik dari yang paling sederhana
seperti melihat kecenderungan sentral data hingga yang paling kompleks. Program lain yang bisa
digunakan antara lain: Oracle, Microsoft Access, Foxpro Database, Dbase, dll. Dengan bantuan program
komputer, proses persiapan dan analisis data dapat dilakukan dengan cepat dan efisien serta hasilnya
lebih akurat.1. Mengapa Memilih Program SPSS? SPSS merupakan pilihan yang lebih efektif untuk
analisis yang mendalam dari pada program aplikasi spreadsheet yang lain. Dengan SPSS tercakup
seluruh fungsi yang ada pada program spreadsheet lain dan penggunaannya sangat mudah. Beberapa
kelebihan program SPSS adalah:

a. Variasi grafik lebih banyak. SPSS membantu dalam memahami data, karena bisa dengan cepat
memberikan deskriptif dan frekuensi data. SPSS lebih unggul daripada program spreadsheet lain karena
memiliki lebih banyak variasi grafik.

b. Eksplorasi data lebih mudah.

Dengan SPSS kita tidak akan khawatir bila merubah data sebab tidak perlu membentuk, menjalankan
dan memformat ulang tabel. Dengan menggunakan tabel pivot multi dimensional, SPSS membuat
eksplorasi data semakin mudah

c. Fungsi help yang lengkap.

SPSS memiliki serangkaian alat tes statistik untuk mengetahui pentingnya suatu hubungan atau
perbedaan. Ditambah fungsi help "What's This?" menerangkan segala hal yang ingin kita ketahui seperti
definisi, aturan, pedoman, dan Iain-Iain. Fungsi help dalam spreadsheet hanya memberitahu perintah
yang harus diikuti untuk melakukan suatu tugas, SPSS memberi pop-up definisi istilah statistik dan
patokan/pedoman untuk menginterpretasikan hasil. Online help tersedia pada SPSS for Windows.
Sebagai tambahan kita bisa mendapat panduan teknikal dan statistikal terbaik melalui telepon, faks atau
e-mail atau pada website SPSS

d. Menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas.

SPSS menghemat waktu jika kita menghendaki laporan atau grafik hanya dengan satu klik mouse.
Berbeda dengan spreadsheet, yang dirancang untuk penghitungan baris dan kolom, interface SPSS yang
mudah dan dukungan database membuatnya begitu mudah mengolah dan memanipulasi data untuk
melakukan analisis yang mendalam

e. Lebih menyenangkan dengan fungsi view label.

SPSS memberi gambaran yang lebih baik mengenai data sebab dengan fungsi view label, kita akan
bekerja dengan kata-kata (label) daripada menggunakan angka (kode) dan label secara otomatis
digunakan pada grafik dan laporan kita

f. Hasil yang akurat bahkan jika beberapa data "hilang" /tidak tersedia.

Jika kita temui data hilang (missing data) pada saat pemrosesan data atau menginginkan untuk
menguantifikasikan perbedaan yang signifikan terhadap pemyataan survai yang takterjawab, SPSS
secara otomatis memberikan pada kita informasi yang lebih baik dan akurat

dibandingkan dengan spreadsheet lain.

g. Mudah dan cepat untuk mengetahui jika ada masalah dengan data kita. SPSS membantu kita melihat
kesalahan data-entry atau data yang tidak biasa/menyimpang yang mungkin ingin kita kesampingkan
dari analisis atau melihat lebih dekat sebelum kita menulis laporan akhir.

h. Mengolah data lebih mudah.


SPSS membuat analisis data dari spreadsheet, database dan file yang strukturnya kompleks menjadi
mudah. Dengan demikian, SPSS menghilangkan risiko data mengubah secara tak sengaja sewaktu
melakukan analisis.

i. Mampu bekerja dengan database yang ukurannya sangat besar.

Tak usah takut jika program spreadsheet tidak mampu bekerja dengan data base yang sangat besar,
SPSS dapat menganalisis seluruh data tanpa risiko.

j. Fungsi statistik yang sangat lengkap (program Add-on)

Spreadsheets membatasi kita hanya pada fitur statistik dasar, sementara SPSS memberi kita seluruhnya
pada produk standarnya. Kita dapat dengan mudah membawa tugas kita ke tingkat lanjutan dengan
memilih seperangkat modul add-on yang terintegrasi

2. Langkah-langkah dalam mengolah data menggunakan program SPSS

Uraian rinci mengenai prosedur pengolahan data menggunakan program SPSS dapat dibaca pada
manual program. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data adalah
sebagai berikut:

a. Data Entry (memasukkan data) yang diperoleh dari survai ke dalam program SPSS. Hal ini

biasa dilakukan dengan memasukkan data langsung ke Data Editor atau menggunakan program lain
yang lebih dikuasai misalnya program spreadsheet, database atau file data teks. Dengan SPSS kita bisa
membuka file data yang sebelumnya telah kita simpan dengan

SPSS, maupun membaca data dari program lain.

b. Pada saat memasukkan data ke dalam program SPSS kita akan diminta menentukan

variable (nama, jenis data, jumlah karakter, desimal, dsb).

c. Setelah seluruh data tertabulasi, pilih prosedur analisis yang akan digunakan melalui menu
Tools baik untuk melakukan penghitungan statistik maupun membuat grafik.

d. Pilih variable yang akan dianalisis. Dengan SPSS, prosedur pemilihan variable yang akan

kita analisis disajikan dalam bentuk dialog box.

e. Jalankan prosedur yang kita pilih dan hasilnya dapat kita lihat pada jendela SPSS Viewer

seketika itu juga. Perubahan terhadap prosedur analisis yang dipilih dan variable yang akandianalisis
sangat mudah dilakukan. Setiap perubahan akan selalu diminta konfirmasi

sehingga kita tidak takut kehilangan data kita.

F. Simpulan Hasil Pengolahan Data

Hasil akhir dari pengolahan data adalah simpulan. Simpulan pengolahan data tergantung pada tujuan
audit/tahapan audit. Pada tahap Diagnosis Pengendalian Manajemen, simpulannya berupa tingkat
keandalan pengendalian manajemen yaitu lemah, cukup dan kuat. Hasil penilaian tersebut dinyatakan
dalam skor dengan skala 1 sampai dengan 5. Skor tersebut didapat dari penghitungan rata-rata penilaian
semua teknik diagnosis baik survai, reviu dokumen maupun observasi.

Demikian pula pada tahapan survai kepuasan pelanggan maupun pegawai, hasil akhir pengolahan data
berupa indeks kepuasan. Indeks tersebut adalah nilai mean (rata-rata) hasil penilaian responden yang
diolah dari kuesioner yang dikembalikan. Indeks kepuasan biasanya dinyatakan dalam skala 1 sampai
dengan 5. Skor 1 adalah sangat tidak puas dan 5 adalah puas sekali.

G. Latihan

1. Mengapa kita perlu memiliki kemampuan dasar pengolahan data? Apa relevansinya dengan
penugasan audit kinerja sektor publik?

2. Dari berbagai teknik statistik yang kita ketahui, analisis deskriptif sudah cukup mamadai untuk
digunakan dalam audit kinerja sektor publik. Mengapa demikian, jelaskan!
3. Dalam audit kinerja, ada dua tahap yang menggunakan metode pengumpulan dan pengolahan data
yang sama yaitu survai pegawai. Kedua tahap tersebut adalah Diagnosis Pengendalian Intern (terutama
untuk jenis softcontrol) dan penilaian IKK untuk indikator kepuasan pegawai. Diskusikan dengan
kelompok Anda bagaimana caranya agar kedua tahap tersebut dapat efektif dilaksanakan tanpa
mengurangi kualitas hasilnya

Anda mungkin juga menyukai