Anda di halaman 1dari 144

PERANCANGAN TRAINER KENDALI MOTOR

BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh
Endang Listiyanti NIM.5301411025

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2016

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSMBAHAN


Motto
Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu
adalah untuk dirinya sendiri. (QS Al-Ankabut [29]: 6).
Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan
menuju surga (Hr. Muslim dalam shahih-Nya)

Mekipun jelek, tetap tunjukan Dirimu Bermanfaat dan Berarti (penulis)

Persembahan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya
persembahkan untuk :
1.

Orang tua saya, Bapak Suwito dan Ibu Ngatini yang selalu menjadi sumber
kekuatan dan menjadi alasan saya untuk terus melangkah maju.

2.

Kakak dan saudara yang memberi hiburan, tenaga, dana, dan doa.

3.

Serda Ekha yang selalu mengingatkan akan komitmen dan tanggungjawab.

4.

Sahabatku Asti, Pangpang, Ipeh, Yhuni, Ajeng, Ana, Faiz, Dyah yang
senantiasa suport, membantu dan sebagai tempat bertukar pikiran.

5.

Bapak Mung, DJ, Kharidin dan Dek Ardian yang selalu memberi
pencerahan tentang web.

6.

Teman kos Phinastika yang selalu antri panjang untuk mandi sebelum
bimbingan. Mia, Esti, Sekar, Dewi, Ema, Rizka. Adek kos Wahyu, Bono,
Dewi, Ade, Ari yang selalu memberi semangat. Spesial Winda dan Novi
yang selalu jadi temen melek.

7.

Teman se-dosbing yang selalu kompak dan berbagi. Fatkhul, Mei, Arum,
Listi, Udhi, Eva, Reza, Lita, mas Sutris dan teman lainnya.

8.

Teman Elektro 2011 terima kasih untuk kenangan serta semangatnya.

ABSTRAK
Endang Listiyanti, 2016. Perancangan Trainer Kendali Motor Berbasis Web
Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing : Dra. Dwi
Purwanti, AhT, M.S.
Kata kunci : Trainer, Kendali Motor, Media Pembelajaran Berbasis Web,
Instalasi Motor Listrik
Instalasi Motor Listrik adalah salah satu kelompok mata diklat produktif
yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) pada kompetensi keahlian Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL) SMK Dr. Tjipto Semarang,
diajarkan dengan tujuan untuk membentuk peserta didik supaya memiliki dasar
pengetahuan tentang instalasi motor listrik agar siap bersaing di dunia industri.
Untuk menunjang hal tersebut, tentu proses belajar mengajar harus berlangsung
cukup baik. Namun pelaksanaannya masih ada beberapa kendala, diantara
minimnya media pembelajaran yang digunakan guru, sehingga siswa merasa
bosan dan jenuh saat proses belajar mengajar berlangsung. Media pembelajaran
berbasis web dapat memotivasi dan miningkatkan minat siswa untuk belajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran yang
tadinya konvensional menjadi media pembelajaran yang menarik dan berkualitas.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian research and
development (R n D). Proses pengujian dilakukan dalam rangka melakukan
validation pada produk. Proses validation dilakukan dengan black-box testing, uji
validasi ahli media, uji validasi ahli materi, dan uji pengguna.
Hasil penelitian ini berupa trainer kendali motor berbasis web sebagai
media pembelajaran yang telah mengimplementasikan pada pengguna. Menu
yang terdapat dalam media ini antara lain :home, materi, video pendukung,
simulasi flash, bank soal, konsultasi dan download. Hasil kelayakan trainer
kendali motor berbasis web pada aspek pendidikan, aspek tampilan dan aspek
kualitas teknis masing-masing mendapat skor 83,3% ; 86,8 % ; dan 86 % (sangat
baik). Implementasi penggunaan trainer kendali motor berbasis web menunjukan
tanggapan dan sikap siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil dari angket
tanggapan siswa menyatakan bahwa 55% memilih sangat setuju dan hasil dari
angket sikap siswa menyatakan 56% memilih setuju. Siswa memiliki tanggapan
dan sikap yang positif terhadap pembelajaran dengan trainer kendali motor
berbasis web. Siswa menyatakan senang dan antusias untuk mengikuti
pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan, media pembelajaran tersebut layak.
Saran untuk penelitian lanjutan adalah 1) diharapkan ada pengembangan lagi
pada materi, animasi dan bank soal. Sajian materi minimal untuk satu semester
2) diharapkan terkoneksi internet dengan stabil untuk mempermudah untuk
mengakses.

vi

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi
dengan judul Perancangan Trainer Kendali Motor Berbasis Web Sebagai Media
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang terkait
yang telah memberikan bimbingan, motivasi, semangat, kritik dan saran kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.

selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan fasilitas berharga selama studi.


2. Dr. Nur Qudus M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan fasilitas berharga selama studi.
3. Ir. Didik Napianto Agung Nugradi, M.T, selaku Ketua jurusan Teknik Elektro
yang telah memberikan arahan dan izin dalam penyusunan skripsi ini
4. Dra. Dwi Purwanti, AhT, M.S selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan arahan agar penyusunan skripsi ini lebih baik.
5. Bapak/Ibu Dosen dan staf karyawan jurusan Teknik Elektro UNNES.
6. Kepala Sekolah SMK Dr. Tjipto Semarang yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian.
7. Bapak Bambang, Bapak Kasmari dan Bapak Yakub selaku guru pengampu
mata diklat Instalasi Motor Listrik yang memberikan arahan.

vii

8. Bapak/Ibu guru, staf karyawan serta peserta didik SMK Dr. Tjipto Semarang
yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini.
9. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan tambahan ilmu bagi para
pembaca untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

Penulis

viii

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i


PERNYATAAN ..ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....iii
PENGESAHAN..iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..v
ABSTRAK..vi
KATA PENGANTAR..vii
DAFTAR ISI .....ix
DAFTAR TABEL.....xii
DAFTAR GAMBAR....xiii
DAFATAR LAMPIRAN......xv
BAB I

PENDAHULUAN...............................................................................1

A.

Latar Belakang .................................................................................1

B.

Rumusan Masalah ............................................................................4

C.

Batasan Masalah...............................................................................5

D.

Tujuan Penelitian..............................................................................5

E.

Manfaat Penelitian............................................................................6

F.

Sistematika Penulisan.......................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................8


A.

Instalasi Motor Listrik ......................................................................8

B.

Pengendalian Motor Listrik..............................................................9

C.

Media Pembelajaran.......................................................................21
1. Pengertian Media Pembelajaran ..................................................21
2. Fungsi Media Pembelajaran.........................................................23
3 Peran Perkembangan Media ........................................................25
4. Jenis-Jenis Media Pembelajara1 ..................................................26

ix

5. Trainer..........................................................................................27
6. Indikator Media Pembelajaran Dikatakan Baik...........................28
D.

E-Learning......................................................................................29
1. E-Learning Dalam Konteks Pendidikan... ...................................29
2. E-Learning Berbasis Web............................................................30
3. Komponen E-Learning.. ..............................................................31

E.

Wordpress.......................................................................................32
1. Mendaftarkan Blog.. ....................................................................32
2. Mendesign Situs Blog Wordpress.com........................................35

F.

Penelitian Yang Relevan.. ..............................................................37

G.

Kerangka Berfikir...........................................................................38

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................40


A.

Jenis Penelitian...............................................................................40

B.

Desain Penelitian............................................................................40

C.

Tahap Pengembangan....... .............................................................43


1. Analyze.........................................................................................43
2. Design .........................................................................................44
3. Development ................................................................................67
4. Implementaion... ..........................................................................68
5. Evaluasi... ....................................................................................68

D.

Pengujian .......................................................................................68
1. Black Box Testing..... ..................................................................68
2. Uji Pakar..... .................................................................................69
3. Uji Pengguna................................................................................70

C.

Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................71

D.

Teknik Pengumpulan Data.. ...........................................................71


1. Wawancara...................................................................................71
2. Angket .........................................................................................72

E.

Instrumen Penelitian.......................................................................72

F.

Analisis Data ..................................................................................74

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................77


A.

Hasil Penelitian ..............................................................................77


1. Hasil Perancangan Media Pembelajaran......................................77
2. Revisis Produk .............................................................................84
3. Kelayakan Media .........................................................................86
4. Implemntasi Peneliti ....................................................................95

B.

Pembahasan ....................................................................................101

C.

Keterbatasan Pembuatan Media .....................................................103

D.

Kelebihan dan Kekurangan ............................................................103

BAB V PENUTUP........................................................................................105
A.

Simpulan.........................................................................................105

B.

Saran ...............................................................................................105

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................107


LAMPIRAN

...............................................................................................109

xi

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengujian Kelayakan Tampilan dan Teknis ....73
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengujian Kelayakan Materi ............................74
Tabel 3.3 Interval Pengkategorian Skor Kualitatif ...........................................76
Tabel 4.1 Revisi Produk ...................................................................................84
Tabel 4.2 Hasil Uji Blackbox ...........................................................................86
Tabel 4.3 Data Angket Aspek Pendidikan (Guru)............................................90
Tabel 4.4 Data Angket Aspek Tampilan (Dosen) ............................................92
Tabel 4.5 Data Angket Aspek Teknis (Dosen).................................................94
Tabel 4.6 Data Angket Aspek Variabel Tanggapan Siswa...............................96
Tabel 4.7 Data Angket Aspek Variabel Siswa Siswa.......................................98

xii

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1

Sistem Pengendalian Terdiri Rangkaian Daya dan Kontrol........9

Gambar 2.2

Dasar Sistem Pengaturan Otomatis ...........................................10

Gambar 2.3

Diagram Kontrol dan Diagram Pengendali DOL......................13

Gambar 2.4

Arah Putaran Motor ...................................................................15

Gambar 2.5

Diagram Kontrol dan Diagram Pengendali Putar Kanan-Kiri ..16

Gambar 2.6

Penyambungan Kawat Pada Pengendali Putar Kanan-Kiri.......18

Gambar 2.7

Wiring Start Delta......................................................................19

Gambar 2.8

Diagram Kontrol dan Diagram Pengendali Start Delta .............20

Gambar 2.9

Penyambungan Kawat Pada Pengendali Start Delta .................21

Gambar 2.10 Sign Up Wordpress....................................................................33


Gambar 2.11 Form Isian Halaman Sign Up ....................................................33
Gambar 2.12 Pilihan Tema Wordpress ...........................................................36
Gambar 2.13 Tampilan Tema Wordpress Clasic ...........................................36
Gambar 3.1

Tahap Pengembangan Model ADDIE.......................................41

Gambar 3.2

Use Case Diagram .....................................................................45

Gambar 3.3

Activity Diagram Menu Home .................................................46

Gambar 3.4

Activity Diagram Menu Materi ................................................46

Gambar 3.5

Activity Diagram Menu Video Pendukung ..............................47

Gambar 3.6

Activity Diagram Menu Simulasi Flash ...................................47

Gambar 3.7

Activity Diagram Menu Bank Soal...........................................48

Gambar 3.8

Activity Diagram Menu Konsultasi ..........................................49

Gambar 3.9

Activity Diagram Menu Download ..........................................49

Gambar 3.10 Activity Diagram Pengertian Motor .........................................50


Gambar 3.11 Activity Diagram Komponan Motor.........................................51
Gambar 3.12 Activity Diagram Prinsip Kendali Motor ................................52
Gambar 3.13 Activity Diagram Relay ............................................................53

xiii

Gambar 3.14 Activity Diagram Prinsip Kerja Kontraktor..............................54


Gambar 3.15 Activity Diagram MCB.............................................................55
Gambar 3.16 Activity Diagram Prinsip Kerja Motor ....................................56
Gambar 3.17 Activity Diagram Jalan Arus Pada Kontaktor ..........................57
Gambar 3.18 Activity Diagram Pengendalian Motor Start Delta...................58
Gambar 3.19 Activity Diagram Pengendalian Motor Langsung (DOL) ........59
Gambar 3.20 Activity Diagram Pengendalian Motor Putar Kanan Kiri.........60
Gambar 3.21 Rancangan Antarmuka Menu Home .........................................61
Gambar 3.22 Rancangan Antarmuka Menu Materi ........................................62
Gambar 3.23 Rancangan Antarmuka Menu Video Pendukung ......................63
Gambar 3.24 Rancangan Antarmuka Menu Simulasi Flash ...........................64
Gambar 3.25 Rancangan Antarmuka Menu Bank Soal ..................................65
Gambar 3.26 Rancangan Antarmuka Menu Konsultasi ..................................66
Gambar 3.27 Rancangan Antarmuka Menu Download ..................................67
Gambar 3.28 Hasil Perancangan Login...........................................................78
Gambar 3.29 Hasil Perancangan Menu Home ................................................78
Gambar 3.30 Hasil Perancangan Menu Materi ...............................................80
Gambar 3.31 Hasil Perancangan Menu Video Pendukung .............................80
Gambar 3.32 Hasil Perancangan Menu Simuasi Flash ...................................81
Gambar 3.33 Hasil Perancangan Menu Bank Soal .........................................82
Gambar 3.34 Hasil Perancangan Menu Konsultasi.........................................83
Gambar 3.35 Hasil Perancangan Menu Download .........................................83
Gambar 3.36 Hasil Perancangan Loguot.........................................................84
Gambar 3.37 Grafik Kelayakan Aspek Pendidikan ........................................91
Gambar 3.39 Grafik Kelayakan Aspek Tampilan ...........................................93
Gambar 3.40 Grafik Kelayakan Aspek Teknis ...............................................95
Gambar 3.41 Grafik Hasil Angket Tanggapan Siswa .....................................97
Gambar 3.42 Grafik Hasil Angket Sikap Siswa............................................100

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1.

Surat Pengajuan Judul Skripsi .................................................110

Lampiran 2.

Surat Keputusan Dosen Pembimbing......................................111

Lampiran 3.

Surat Ijin Observasi .................................................................112

Lampiran 4.

Surat Ijin Penelitian .................................................................113

Lampiran 5.

Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ...............................114

Lampiran 6.

Analisis Hasil Aangket Guru Ahli Materi ...............................115

Lampiran 7.

Analisis Hasil Aangket Guru Ahli Media ...............................116

Lampiran 8.

Analisis Hasil Aangket Pengguna (Siswa) ..............................117

Lampiran 9.

Daftar Nama Siswa Kelas XI TITL.........................................119

Lampiran 10. Daftar Username dan Pasword Pengguna ...............................120


Lampiran 11. Dokumentasi Foto ...................................................................121
Lampiran 12. Silabus .....................................................................................122

xv

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Instalasi Motor Listrik adalah salah satu kelompok mata diklat
produktif

yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)

pada kompetensi

keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL) SMK Dr.


Tjipto Semarang, diajarkan dengan tujuan untuk membentuk peserta didik
supaya memiliki dasar pengetahuan tentang instalasi motor listrik secara
luas dan kuat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial dan lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia
industri. Dalam mata pelajaran Instalasi Motor Listrik, peserta didik dapat
memahami dan menguasai apa dan bagaimana
motor bekerja

dan

juga

memberikan

suatu

pemahaman

alat

kendali

dan penguasaan

dasar tentang mengapa proses tersebut terjadi. Untuk dapat memenuhi


tujuan tersebut di atas, peserta didik

dituntut

memiliki dasar-dasar

pengetahuan yang kuat.


Proses belajar mengajar yang selama ini diterapkan pada mata
pelajaran Instalasi Motor Listrik di SMK Dr. Tjipto Semarang sudah cukup
baik, namun masih ada beberapa kendala. Diantaranya, minimnya media
pembelajaran yang digunakan oleh guru, seperti berupa media papan tulis
dan slide power point, menjadikan peran aktif siswa berkurang. Apalagi
1

guru hanya memberi ceramah, tanya jawab dan latihan soal pada siswa,
sehingga siswa cenderung lamban untuk memahami dan mencerna materi
apa yang telah diajarkan. Selain itu, siswa juga tidak bisa mengeksplor
kegiatan belajarnya secara maksimal karena siswa merasa bosan dan jenuh
untuk mengikuti proses belajar. Rasa bosan itu dapat terlihat ketika siswa
malah suka mengobrol dengan teman sebelahnya saat proses belajar
berlangsung. Selain minimnya media pembelajaran, penyampaian materi
yang masih menggunakan metode konvensional menjadi kendala dalam
proses

pembelajaran.

Penyampaian

materi

secara

konvensional

mengharuskan adanya pertemuan antara guru dan siswa di dalam kelas. Hal
ini menyebabkan jika pertemuan antara guru dan siswa tidak terjadi, secara
otomatis proses belajarpun tidak bisa dilaksanakan.
Keberhasilan SMK dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai
keahlian, dipengaruhi oleh mutu pendidikan. Salah satu upaya yang
dilakukan agar lulusan SMK dapat bersaing di dunia kerja adalah dengan
memberikan lebih banyak praktek dibandingkan teori. Perbandingan antara
teori dan praktek di SMK adalah 40% : 60%. Dalam praktek, siswa
dituntuk untuk benar-benar memahami materi. Ketika siswa kurang
memahami materi, maka siswa akan cenderung melakukan kecerobohan
yang mana itu dapat merusak komponen. Trainer adalah sebuah alat
peraga pelatihan dengan model dan ukuran yang disesuaikan dengan
fungsi serta kegunaanya. Trainer kit merupakan alat peraga yang
dipergunakan guna mendukung kegiatan pelatihan, pengenalan materi, dan

pendidikan. Umumnya alat peraga ini lebih banyak dipergunakan pada


dunia pendidikan, seperti SMP, SMA, STM, SMK sampai dengan
Universitas.
Menurut Darmawan (2014:8), Internet merupakan jaringan
komunikasi dalam skala dunia yang memungkinkan komunikasi bisa
secara cepat dan luas. Fenomena ini secara jeli dimanfaatkan oleh para ahli
pendidik untuk membangun suatu jejaring pembelajaran yang mampu
menyentuh pembelajar di mana pun mereka berada. Peran e-learning
dalam pemanfaatannya untuk pendidikan sudah mulai bergeser peran dan
kedudukannya dari asalnya sebagai sistem dan atau peralatan elektronik ke
arah media penyalur pesan pembelajaran. Fenomena inilah yang kemudian
dirumuskan suatu intervensi antara internet dan proses pendidikan
sehingga perannya mampu memberikan makna dan optimalisasi kualitas
interaksi antarapeserta didik dan pendidik dalam jangka waktu dan ruang
serta kondisi dan keadaan yang lebih luas dan menyeluruh seketika. Dalam
internet bisa terkandung sejumlah bahan ajar, sumber rujukan, foto,
ilustrasi, peristiwa, animasi, hubungan antara konsep dan teori, koneksitas
antarkata

inti

tentang

sebuah

ilmu,

dan

bahkan

upaya-upaya

pengembangannya. Dalam bentuk dan peran seperti itu maka internet


sudah dapat dipastikan fungsinya sebagai media pengajaran. Dimana
alasan penting dan mendasar lainnya bahwa melalu internet maka pesan
dapat tersampaikan kepada peserta didik dengan cepat. Dengan
menggunakan teknologi internet dan web sebagai media pembelajaran

informasi, guru tidak akan berperilaku dominan sebagai informasi satusatunya dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan web
sebagai media informasi sebagai media informasi bahan belajar, sekaligus
sarana bagi siswa untuk mengakses informasi yang lebih luas dengan
arahan guru. Dengan kata lain guru dan siswa secara bersama-sama dapat
memperoleh informasi bahan belajar melalui penggunaan web.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka dalam penelitian ini bermaksut
memberikan

penawaran

atau

solusi

yaitu

pengembangan

media

pembelajaran berbasis web, yang mana media tersebut diharapkan mampu


memberikan manfaat yaitu: (a) meningkatkan interaksi pembelajaran,
(b) menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (fleksibilitas),
(c) mempermudah pembaruan dan penyimpanan materi pembelajaran
(Bates 2003 dalam Darmawan 2014 : 33). Oleh karena itu, skripsi in diberi
judul Perancangan Trainer Kendali Motor Berbasis Website Sebagai
Media Pembelajaran Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah trainer kendali motor berbasis web layak digunakan sebagai
media pembelajaran mata pelajaran instalasi motor listrik?
2. Bagaimanakah tanggapan dan sikap pengguna terhadap implementasi
trainer kendali motor berbasis web sebagai media pembelajaran mata
pelajaran instalasi motor listrik di SMK Dr. Tjipto Semarang?

C.

Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar
penelitian lebih berfokus pada masalah yang dihadapi. Adapun fokus
penelitian tersebut adalah :
1. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran
berbasis web
2. Pengujian media pembelajaran yang dibuat hanya meliputi

uji

kelayakan program, tidak diuji pengaruhnya terhadap prestasi siswa.


3. Penelitian hanya dilakukan pada satu kelas yakni kelas XI TITL SMK
Dr. Tjipto Semarang Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016.
4. Trainer Kendali Motor Berbasis Web memuat materi pembelajaran
Prinsip Kendali Motor.
5. Media dibuat hanya untuk sebagai pelengkap guru, bukan sebagai
pengganti peran guru.
D.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah sebagai berkut:
1. Mengetahui kelayakan suatu trainer kendali motor berbasis web
sebagai media pembelajaran yang menarik dan berkualitas.
2. Mengetahui tanggapan dan sikap pengguna terhadap implementasi
trainer kendali motor berbasis web sebagai media pembelajaran mata
pelajaran instalasi motor listrik di SMK Dr. Tjipto Semarang

E.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari pengembangan media interaktif ini
adalah:
1. Bagi pengguna, dapat dijadikan bahan pembelajaran mandiri.
2. Bagi dunia pendidikan, dapat dijadikan sebagai masukan dan refrensi
media pembelajaran berbentuk media interaktif.
3. Bagi penelti, dapat dijadikan sebagai sarana melatih diri dalam
menyelesaikan masalah.

F.

Sistematis Skripsi
Secara garis besar, sistematika penelitian skripsi ini terdiri dari tiga
bagian utama, yaitu bagian awal, bagian pokok (isi) dan bagian akhir
dengan susunan sebagai berkut:
Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, pernyataan,
pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab, yaitu pendahuluan, landasan
teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta penutup.
Bab I pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
skripsi.
Bab II landasan teori, merupakan tinjauan pustaka yang teridiri dari
landasan teori dan kerangka berfikir.

Bab III metode penelitian, yang terdiri dari desain penelitian,


prosedur kerja, indikator program, validasi media, perencanaan media,
metode pengumulan data dan analisis data penelitian.
Bab IV hasil dan pembahasan, yang berisi hasil analisis data dan
pembahasan yang disajikan dalam menjawab permasalahan penelitian.
Bab V penutup, yang berisi simpulan dan saran.
Bagian akhir skripsi terdidi atas daftar pustaka dan lampiran. Daftar
pustaka berisi semua bahan kepustakaan yang digunakan sebagai rujukan
langsung dalam penelitian skripsi, sedangkan lampiran berisi data-data yang
mendukung penelitian skripsi.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.

Intstalasi Motor listrik


Instalasi Motor Listrik adalah salah satu kelompok mata diklat
produktif

yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)

pada kompetensi

keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Dr. Tjipto Semarang.
Karena merupakan kelompok mata diklat produktif, pembelajaran mata
diklat instalasi motor listrik diperlukan berbagai pendekatan dan media
pembelajaran yang

tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

disesuaikan dengan karakteristik materi mata diklat instalasi motor listrik.


Mata diklat ini

berfungsi untuk mendukung kemampuan peserta didik

dalam melaksanakan tugas di dunia kerja. Berdasarkan silabus SMK Dr.


Tjipto Semarang, tujuan pembelajaran dalam kompetensi dasar instalasi
motor listrik yaitu siswa mampu:
3.1. Menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non PLC).
3.2. Menafsirkan gambar kerja pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non programmable logic control (Non PLC).
3.3. Mendeskripsikan karakteristik komponen dan sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non PLC).
4.1. Memasang komponen dan sirkit motor kontrol non programmable
logic control (Non PLC).

4.2. Menyajikan gambar kerja (rancangan) pemasang komponen dan sirkit


motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
4.3. Memeriksa komponen dan sirkit motor kontrol non programmable
logic control (Non PLC).

B.

Pengendalian Motor Listrik


Dalam sistem kelistrikan dikenal dua istilah yaitu sistem
pengendalian dan sistem pengaturan. Dalam sistem pengendalian ada dua
bagian yaitu yang disebut rangkaian kontrol (DC 24 V) dan sistem daya
(AC 230 V). Sistem pengendalian yang akan dibahas yang menggunakan
perangkat kontaktor dan alat kendali saklar ON, saklar OFF, timer, dsb.

Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Terdiri Rangkaian Daya Dan Rangkaian


Kontrol
Ketika saklar S1 di ON kan, relai Q1 akan energized sehingga
kontak 1-2 tertutup dan lampu menyala karena mendapat supply listrik AC
230 V. Jika saklar S1 di-OFF-kan maka Q1 dan lampu akan OFF.

10

Dalam sistem pengaturan dikenal pengaturan loop terbuka dan loop


tertutup dengan feedback. Sistem pengaturan loop terbuka hasil keluaran
tidak bisa dikendalikan sesuai dengan setting, karena dalam sistem loop
terbuka tidak ada umpan balik.Sistem pengaturan loop tertutup, terdapat
umpan balik yang menghubungkan masukan dengan hasil keluaran.
Sehingga hasil akhir keluaran akan selalu dikoreksi sehingga hasilnya selalu
mendekati dengan besaran yang diinginkan.

Gambar 2.2 Dasar Sistem Pengaturan Otomatik


Dalam sistem pengendalian elektromagnetik ada tiga pengendali
motor yang sering digunakan, yaitu:
1.

Pengendalian Hubungan Langsung (Direct On Line)

2.

Pengendalian Putaran Kanan-Kiri (Forward-Reverse)

3.

Pengendalian Bintang-Segitiga (Statr-Delta)

11

1.

Pengendalian Hubungan Langsung (Direct On Line)


a. Definisi
Rangkaian Pengendalian Hubungan Langsung (Direct
On Line) atau biasa disebut rangkaian DOL memiliki fungsi untuk
melakukan start dan juga stop pada perangkat motor dengan
menggunaakan sebuah rangakain kontrol. Ada 2 rangkaian yang
bisa ditemukan di rangkaian DOL tersebut adalah:

Rangkaian daya (power) akan ditemukan komponen utama


dimana komponen tersebut akan mengalirkan daya dari
sumber tegangan ke beban yaitu motor. Tegangan utama
motor

bisa

220V, 380V,

660V, bahkan

6.6

kV,

dan sebagainya. Aliran arus ke motor ditentukan oleh kondisi


anak kontak dari kontaktor utama.

Rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang mengatur untuk


memutus atau menyambung aliran arus ke motor melalui
anak kontak kontaktor utama.
Sementara untuk rangkaian kontrol itu sendiri akan

bekerja dengan menggunakan sebuah device listrik atau biasa


disebut kontaktor. Dimana komponen ini akan memutuskan dan
juga mengalirkan daya yang terdapat para rangkaian tersebut dari
sumber tegangan ke motor melalui komponen lain. Normally Open
ata biasa disingkat dengan NO biasanya sering digunakan di
rangkaian tersebut.

12

b. Prinsip Kerja
Prinsip kerja pada rangkaian DOL atau Direc On Line ini,
terdapat 2 cara:
1) Kondisi Normal
Untuk kondisi normal pada komponen anak kontak pada
kontaktor utama dalam keadaan kondisi normalnya atau
terbuka.
2) Kondisi Start
kondisi start, saat tombol START ditekan, maka rangkaian
kontrol akan tertutup secara otomatis. Dan di rangkaian
tersebut akan mengalir arus ke koil kontaktor utama. Prose
mengalirnya arus di koil tersebut akan menimbulkan efek
elektromagnetis dan akan menarik anak-anak kontak. Dan
proses iniakan merubah kondisi ke yang berlainan seperti
terbuka menjadi tertutup dan tertutup menjadi terbuka. Dan
motor mendapatkan aliran daya secara terus menerus jika
rangkaian kontrol ini selalu tertutup.
c. Komponen utama DOL:

Fuse dua buah = F1 fuse daya dan F2 fuse kontrol

Kontaktor satu buah (Q1)

S1 saklar ON dan S2 saklar OFF

A1, A2 Koil Kontaktor

13

M3 ~ Motor Induksi 3 phasa

Gambar 2.3 Rangkaian Daya dan Kontrol Pengendalian Hubung


Langsung (Direct On Line)

Dalam gambar diatas dijelaskan :

Posisi menghidupkan atau ON


Jika tombol Normally Open S1 di ON kan listrik dari jala-jala
L akan mengalir melewati fuse F2, S1, S2 melewati koil A1A2
dari koil Q1 ke netral N. Akibatnya koil kontaktor Q1 akan
energyzed

dan mengaktifkan kontak Normally Open Q1

terminal 13, 14 akan ON dan berfungsi sebagai pengunci.

14

Sehingga ketika salah satu tombol S1 posisi OFF aliran listrik


ke koil Q1 tetap energyzed dan motor induksi berputar.

Posisi Mematikan atau OFF


Tombol tekan Normally Close S2 ditekan, maka loop tertutup
dari rangkaian akan terbuka, hilangnya aliran listrik pada koil
kontaktor Q1 akan de-energenzed. Akibatnya koil kontaktor
OFF maka kontak-kontak daya memutuskan aliran listrik ke
motor.

2.

Pengendalian Putaran Kanan-Kiri (Forward-Reverse)


a. Definisi
Dari segi bahasa forward-reverse berarti maju-mundur.
Sesuai dengan namanya, kontrol motor ini menawarkan fitur dua
arah putaran motor yaitu searah jarum jam clockwise atau biasa
disingkat CW dan berlawanan arah jarum jam counter-clockwise
atau biasa disingkat CCW. Kontrol forward-reverse (untuk
selanjutnya disingkat FR) sering ditemukan pada aplikasi yang
membutuhkan dua arah seperti: conveyor, membuka menutup
pintu garasi.
b. Prinsip Kerja
Rangkaian daya putaran kanan-kiri motor induksi terdiri
atas 2 kontaktor yang bekerja bergantian, tidak bisa bekerja
bersamaan. Ketika Q1 posisi ON motor berputar ke kanan, saat

15

Q1 posisi OFF dan Q2 posisi ON kan akan terjadi putaran kabel


suplay menuju terminal motor, motor akan berputar ke kiri.
Putaran searah jarum jam menggunakan urutan standard R-S-T
atau L1-L2-L3. Untuk motor 3 fasa kali ini putaran motor diubah
dengan menukar urutan fasa ke motor yaitu menjadi T-S-R.

Gambar 2.4 Arah Putaran Motor


c. Komponen

Kontaktor dua buah (Q1, Q2)

F1 fuse daya, F2 fuse kontrol dan F3 fuse overload

S1 Tombol OFF, S2 Tombol Putar Kiri, S3 Tombol Putar


Kanan

A1, A2 Koil Kontaktor

M3 ~ Motor Induksi 3 phasa

16

Gambar 2.5 Rangkaian Daya dan Kontrol Pengendalian Putaran Kanan-Kiri


(Forward-Reverse)
Dalam gambar diatas dijelaskan :

Posisi putaran ke kanan (forward)


Saat tombol Normally Open S3 (forward) ditekan terjadi loop
tertutup pada rangkaian koil kontaktor Q1 sehingga kontaktor
Q1 energezed. Pada posisi ini motor berputar ke kanan.
Perhatikan koil Q1 di serikan dengan kontak Normally Close
Q2, dan sebaliknya koil Q2 di seri dengan kontak Normally
Close Q1, ini disebut saling mengunci (Interlocking). Artinya
ketika koil Q1 ON, maka koil Q2 akan terkunci selalu OFF,

17

dan sebaliknya. Karena Q1 dan Q2 bergantian bekerja dan


keduanya tidak akan bekerja secara bersamaan. Lihat pula
bagaimana urutan phasa input R-S-T masuk dalam rangkaian,
sehingga putaran motor menjadi kearah kanan.

Posisi Putar Kiri (reverse)


Kontak Normally Close S2 (reverse) ditekan, loop tertutup
terjadi pada rangkaian koil Q2. Kontaktor Q2 akan ON dan
dengan sendirinya koil kontaktor Q1 akan OFF, terjadi
pertukaran dua kabel phasa pada terminal motor dan motor
berputar ke kiri. Lihatlah bagaimana urutan phasa input T-S-R
masuk dalam rangkaian, sehingga membuat arah putaran motor
menjadi kearah kiri.

Mematikan rangkaian
Tekan tombol Normally Close S1, maka rangkaian kontrol
terbuka dan aliran listrik ke koil Q1 dan Q2 terputus dan
rangkaian dalam kondisi mati. Jika terjadi beban lebih kontak
F3 akan terbuka, maka rangkaian akan terputus aliran
listriknya dan rangkaian kontrol dan daya akan terputus.

18

Gambar 2.6 Penyambungan Kawat Pada Rangkaian Pengendalian Putaran


Kanan-Kiri (Forward-Reverse)
3.

Pengendalian Bintang-Segitiga (Statr-Delta)


a. Definisi
Motor induksi dengan daya menengah dan besar antara 10
KW sampai 50 KW menggunakan pengendalian bintang segitia
untuk starting awalnya. Saat motor terhubung bintang arus starting
hanya mengambil sepertiga dari arus starting jika dalam hubungan
segitiga.
b. Prinsip Kerja
Hubungan bintang sebuah motor dapat diketahui dari
hubungan kawat pada terminal motor. Terminal W2, U2 dan V2 di
kopel jadi satu, sedangkan terminal U1 dihubungkan ke jala-jala
L1, terminal V1 ke jala-jala L2 dan terminal W1 ke jala-jala L3.
Besar tegangan yang terukur pada belitan stator, sebesar U belitan
= 1/3 U phasa-phasa sedangkan I belitan = I phasa-phasa.

19

Gambar 2.7 Wiring Start Delta


c. Komponen
Komponen penyusun utama kontrol start delta, paling tidak
membutuhkan komponen sebagai berikut:

Circuit breaker (CB) 1 buah

Contactor 3 buah

Thermal overload relay 2 buah dengan minimal 1 auxiliary


contact NC

timer

Tombol tekan (push button) untuk tombol on dan off

20

Gambar 2.8 Rangkaian Pengendalian Bintang-Segitiga (Statr-Delta)

21

Gambar 2.9 Penyambungan Kawat Pengendalian Bintang-Segitiga


(Statr-Delta)

C. Media Pembelajaran
1.

Pengertian Media Pembelajaran


Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada ke penerima pesan. Menurut Gerlach dan
Ely (dalam Kustandi dan Bambang, 2011:7) mengatakan, apabila
dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian
ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebaga alat-alat grafis, fotografis, atau

22

elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali


informasi vsual atau verbal.
Batasan lain telah dikemukakan pula oleh para ahli dan
lembaga, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.

AECT

(Association

of

Education

and

Communication

Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai


segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampaian
atau penghantar, media sering diganti dengan kata mediator.
b.

Heinich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media


sebagai perantarayang mengantar informasi anatara sumber dan
penerima. Jadi televisis, film, foto, radio, rekaman audio,
gambar yang di proyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan
sejenisnya adalah media. Apabila media itu membawa pesanpesan informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung
maksud-maksud pembelajaran makan media itu disebut media
pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar


mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih baik dan sempurna.

23

Berikut ini merupakan beberapa kesimpulan dari peristilahan


media tersebut:
a. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
b. Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang
terdapat dalam perngkat keras yang merupakan isis yang ingin
disampaikan keada siswa pada proses belajar, baik di dalam
maupun di luar kelas.
c. Media memilki pengertian fisik yang dewasa ini disebut hardware
(perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar,
atau diraba dengan panca indra.
d. Media pembelajaran dapat digunakan secara masal (misalnya:
radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya:
film, slide, video, PHP) atau perorangan (misalnya: buku,
komputer, radio tape, kaset, video recorder).

2.

Fungsi Media Pembelajaran


Levie dan lent (dalam Kustandi dan Bambang, 2011: 19)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif,
dan (d) fungsi kompensatoris. Berikut ini dijelaskan satu persatu
dengan rinci.

24

Fungsi atensi media visual merupakan nti, yatu menarik dan


mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilakan atau
menyertakan teks materi pelajaran.
Fungsi afectif media vidual dapat terlihat dari tingkat
kenikamatan

siswa

ketika

belajar

(atau

membaca)

teks

bergambar.gambar atau lambang visual dapat mengunggah emosi dan


sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau
ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memeahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorgansasikan

informasi

dalam

teks

dan

mengngat

kembali.dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk


mengkomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima serta
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.

25

3.

Peran Perkembangan Media


Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya
sumber

untuk

memperoleh

pelajaran.

Dalam

perkembangan

selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah adanya buku.


Jika diamati lebih cermat lagi, pada mulanya media
pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru
dalam kegatan mengajar. Alat bantu mengajar grafis atau benda nyata
lainnya. Alat-alat bantu tersebut dimaksutkan untuk memberikan
pengalaman lebih konkret, memotivasi serta mempertinggi daya sera
dan daya ingat siswa dalam belajar.
Kempt dan Dayton (dalam Kustandi dan Bambang, 2011:21)
mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak
positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di
kelas, yaitu sebagai berikut:
a. Penyampaian pelajaran tidak baku.
b. Pembelajaran bisa lebih menarik.
c. Pemeblajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam
partisipasi siswa, uman balik dan penguatan.
d. Lama waktu pembelajaran yang dperlukan dapat dipersingkat
karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat
untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah
banyak, dan memungkinkan dapat diserap oleh siswa lebih besar.

26

e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan


gambar sebagai media pembelajaran.
f.Pemebalajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja yang
inginkan dan diperlukan.
g. Sikap positif siswa terhada apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan.
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
4.

Jenis-jenis Media Pembelajaran


Menurut Kustandi dan Bambang (2011: 57), ragam media
pembelajaran selain media sederhana dapat dipaparkan sebagai
berikut:
a.

Media audio, yaitu media yang menyajikan desain materi


dalam bentuk lambang lambang auditif. Media audio ini terdiri
dari: media radio, perekam pita magnetik, laboratorium bahasa.

b.

Media Proyeksi diam, yaitu media yang menyajikan desain


pesan/materi layaknya media grafis, tetapi penyajiannya dengan
teknik diproyeksikan dengan peralatan yang disebut proyektor.
Media proyeksi diam, terdiri dari: film bingkai (slide), film
rangkai

(film

strip),

media

transparansi

(overhead

projector/transparancy).
c.

Media Film dan Video merupakan kumpulan gambar-gambar


dalam frame. Setiap frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga layar terlihat gambar itu

27

hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga


memberikan visualisasi yang kontinue. Sama halnya dengan
film, video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak
bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
Contohnya: film gelang, televisi.
d.

Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal,


dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI:
Computer Assisted Intruction)., dikembangkan dalam beberapa
format, antara lain drills and practice, tutorial, simulasi,
permainan, dan discovery. Komputer telah pula digunakan
untuk mengadministrasi tes dan pengelolaan administrasi
sekolah.

e.

Multimedia merupakan kombinasi dari komputer dan video


(menurut

Rosch

1966).

Multimedia

interaktif

adalah

multimedia yang dilengkapi dengan dengan alat pengontrol


yang dapat dioprasikan oleh user, sehingga ia dapat memilih
sesuatu yang dikehendaki. Contoh: multimedia pembelajaran
interaktif, game, simulasi.
5.

Trainer
Trainer adalah sebuah alat peraga pelatihan dengan model
dan ukuran yang disesuaikan dengan fungsi serta kegunaanya. Trainer
kit merupakan alat peraga yang dipergunakan guna mendukung
kegiatan pelatihan, pengenalan materi, dan pendidikan. Umumnya alat

28

peraga ini lebih banyak dipergunakan pada dunia pendidikan, seperti


SMP,

SMA,

STM,

SMK

sampai

dengan

Universitas

(http://www.alatperaga.com/article/detail/46/apa-itu-trainer-kit)
Alasan alat peraga pelatihan ini banyak digunakan pada dunia
pendidikan adalah untuk memenuhi serta mendukung penuh metode
pendidikan yang menggunakan metode penerapan materi dengan cara
praktik atau uji coba. Karena metode pendidikan penyampaian materi
secara teori saja kurang optimal, maka ditingkatkan penyampaian
materi secara optimal dengan menerapkan trainer kit (alat peraga
pelatihan) pada setiap kegiatan belajar mengajar antara pengajar
dengan peserta didiknya.
6.

Kriteria Atau Indikator Media Pembelajaran Dikatakan Baik


Menurut penelitian Drs. Herdi Saputra, dkk. Dalam
Peningkatan Mutu Pembelajaran Mata Pelajaran Elektronika Dasar di
SMKN 2 Salatiga dengan Memanfaatkan Multimedia Komputer
(2012: 15), suatu media pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi
kriteria atau indikator, yaitu meliputi kriteria pendidikan (education
criteria), tampilan (cosmetics), kualitas teknik (tehnical quality).
Indikator program perlu ditetapkan untuk menghindari adanya
berbagai macam persepsi tentang bagaimana nantinya program atau
media pembelajaran yang akan dibuat. Berikut ini adalah ketiga
kriteria tersebut:

29

a. Kriteria Pendidikan (education criteria)


1)

Pembelajaran

2)

Kurikulum

3)

Isi Materi

4)

Interaksi

5)

Balikan

b. Kriteria Tampilan (cosmetics)


1) Pewarnaan
2) Pemakaian kata dan bahasa
3) Grafis.
4) Animasi atau video
5) Suara
c. Kriteria kualitas (tehnical quality)
1) Pengoprasian media
2) Respon pengguna
3) Keamanan media
D.

E-learning
1.

E-learning dalam konteks pendidikan


Keberadaan e-learning tidak terlepas dari keberadaan
komputer dan internet yang semakin maju di dunia modern. Komputer
yang muncul di tahun 1970-an terus berkembang guna mempermudah
pekerjaan manusia. Seiring dengan perkembangan itu maka

30

berkembanglah

teknolog

yang

mempermudah

segala

sesuatu

pekerjaan manusia terutama dalam bidang pendidikan.


Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (inggris:
Electronic learning disingkat e-learning) adalah cara baru dalam
proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan elearning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk manis di
ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan guru secara langsung. Elearning juga dapat mempersingkat target waktu pembelajaran, dan
tentu saja menghemat baya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi atau program pendidikan (Darmawan, 2014:15).
2.

E-learning berbasis web


E-learning berbasis web merupakan alternatif pendidikan
yang sering digunakan oleh para pendidik dan pembelajar di dunia
sekarang ini. Banyak pendidikan yang dilaksanakan atau dlakukan di
web ini yang bertujuan untuk pendidikan jarak jauh. Bentuk
pembelajarannya pun beragam, ada yang berupa e-book, video web
atau blog, jejaring sosial, dan lain-lain, yang tentu saja mempermudah
manusia

dalam

mendapatkan

pengetahuan

yang

dibutuhkan

(Darmawan, 2014:16).
Selain dari pada itu para pendidik atau pengajar juga banyak
yang menggunakan e-learnng berbentuk video, ataupun flash dengan
berbagai format digunakan sebaga pembelajaran. Pembelajaran ini

31

isinya bisa berupa tutorial, video dokumenter, ataupun materi


pembelajaran yang sudah banyak digunakan pada jalur pendidikan
formal ataupun nonformal guna mempermudah proses pembelajaran.
3.

Komponen E-leaning
Wahono (dalam Darmawan, 2014:63) menjelaskan bahwa
secara garis besar, apabila kita menyebut tentang e-learning, ada tiga
komponen utama yang menyusun e-learning tersebut:
a. E-learning system
Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses
belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas,
pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian,
sistem ujian online, dan segala fitur yang berhubungan dengan
manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak
tersebut sering disebut dengan LMS (Learning Management
System).
b. E-learning content (isi)
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning system
(Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa
dalam bentuk Multimedia-based Conten

(konten berbentuk

multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten yang


berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa).

32

c. E-learning infrastructure (peralatan)


Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer
(PC), jaringan komputer, dan perlengkapan multimedia.

E.

Wordpress
WordPress adalah perangkat lunak blog yang paling banyak
digunakan. WordPress sangat mudah untuk digunakan dan memiliki fitur
yang cukup lengkap saat ini. WordPress.com, yaitu layanan situs blog
berbasis WordPress. Pengguna situs dapat melakukan pendaftaran dan
dapat langsung memiliki situs tanpa perlu berurusan dengan halhal teknis
yang berhubungan dengan bahasa pemrograman web.
1. Mendaftarkan Blog
a. Buka web browser favorit Anda (Mozilla Firefox atau IE), arahkan
URL ke http://wordpress.com. Dalam bab ini, penulis menggunakan
wordpress berbahasa inggris. Jika anda lebih nyaman menggunakan
wordpress

berbahasa

http://id.wordpress.com

Indonesia,

silahkan

pilih

url

33

Gambar 2.10 Sign Up Wordpress


b. Setelah Anda berada pada halaman wordpress, pilih menu Sign Up
Now!, sehingga akan ditampilkan form isian seperti berikut:

Gambar 2.11 Form Isian Halaman Sign Up


Username: Minimal 4 karakter, dapat terdiri dari huruf dan angka.
Nama pengguna ini nantinya dapat menjadi nama situs Anda.

34

Password: diisi dengan password Anda. Semakin banyak digit dan


variasi karakter yang anda masukkan semakin bagus pula
keamanannya. Wordpress akan memberikan pernyataan terhadap
tingkat keamanan password yang anda buat. Disarankan password
tidak berhubungan dengan tanggal

lahir, nama diri

atau

pannggilan dan katakata lain yang mudah ditebak.


Confirm: Diisi dengan password anda sekali lagi
Email Adrress: Masukkan alamat email Anda yang masih
aktif karena aktivasi wordpress Anda akan dikirimkan ke alamat
email ini.
Legal flotsam: Bacalah persyaratan layanan yang diberikan oleh
wordpress. Setelah itu berikan tanda cek pada pilihan I have read
and Agree to the floatingterm of service.
Selanjutnya pilih Gimme a Blog! (Like username.wordpress.com)
dan tekan tombol next
c.

Jika nama pengguna belum pernah digunakan, maka Anda tidak


akan menjumpai pesan error. Masukkan informasi yang dibutuhkan
pada form yang ditampilkan:
Blog Domain: jika Anda tetap menggunakan nama pengguna
sebagai domain blog Anda,

jangan merubah nama yang

direkomendasikan wordpress. Selanjutnya format alamat situs


Anda akan menjadi http://username.wordpress.com. Misalnya
pada contoh di bawah blog domainnya diisi dengan

35

fatamorghana,

maka

nama

blog

anda

menjadi

http://fatamorghana.wordpress.com
Blog Title: tuliskan judul situs Blog Anda, judul ini dapat
diganti setelah Anda login ke situs.
Language: pilih enEnglish, bahasa ini akan digunakan saat
kita menulis isi situs blog

Privacy: beri tanda cek pada pilihan I would like my blog to


appear in search engines like Google and Technorati, and in
public listings around WordPress.com. Anda memerlukan hal
ini agar orang lain yang berselancar di internet dapat
menemukan situs Anda dengan menggunakan search engine
(mesin pencari) Google. Setelah itu tekan button Signup>>
2. Mendesign Situs Blog Wordpress.Com
Mengganti tampilan/tema situs pilihlah selalu tema situs
yang mendukung fungsi widget. Langkahlangkahnya:
a.

Pilih menu Design, kemudian bagian Themes. Akan terlihat, Tema


saat ini yang merupakan tampilan untuk situs yang Anda gunakan.

b.

Untuk mengganti, lihat pada bagian Tema yang Tersedia.


Dalam bagian tersebut terdapat berbagai tema yang dapat Anda
pilih sesuai dengan selera dan visi situs Anda. Pilih salah satu
dengan klik pada tema pilihan Anda.

36

Gambar 2.12 Pilihan Tema Wordpress


Pilih tema, misalnya WordPress Clasic. Caranya klik tema
WordPress Clasic. Setelah itu klik Visit Site

Gambar 2.13 Tampilan Tema Wordpress Classic

37

F.

Penelitian yang Relevan


Penelitian tentang kelayakan media pembelajaran berbasis web ini
mempunyai acuan ataupun referensi dari penelitian yang telah dilakukan
oleh para penelitian sebelumnya, judul penelitian tersebut adalah:
1.

Penelitian yang dilakukan oleh I Made Candiesa. Jurnal berjudul:


Pembelajaran Dengan Modul Berbasis Web. Hasil penelitian:
menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan senang
mengikuti pembelajaran dengan modul berbasis web. Alasan yang
dikemukakan antara lain: 1) mahasiswa merasa tertantang untuk
menelusuri lebih jauh, 2) mahasiswa dapat kembali ke informasi
sebelumnya yang belum dikuasai, 3) kegiatan mahasiswa bersifat
individu, dan 4) mahasiswa banyak ingin tahu karena menggunakan
teknologi baru.

2.

Penelitian yang dilakukan oleh Putu Wedastama, dkk. Jurnal


berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran Interkatif Berbasis
WEB Page Pada Mata Pelajaran Ketrampilan Komputer dan
Pengolahan Informasi (KKPI) Kelas X Semester Genap di SMK
Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian
menujukan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis web page
yang dikembangkan pada mata pelajaran KKPI kelas X semester
genap di SMK N 2 Singaraja memiliki kualitas Baik dan peserta didik
dapat berlatih secara mandiri.

38

3.

Penelitian yang dilakukan oleh Rinaldi Dwi, dkk. Jurnal berjudul:


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Pada Mata
Pelajaran Programmable Logic Controller.

Hasil penelitian:

berdasarkan data validasi ahli materi dan ahli media serta data uji
beta siswa, maka media pembelajaran berbasis website pada mata
pelajaran programmable logic controller yang dikembangkan ini
layak digunakan dan dimanfaatkan sebagai salah satu suplenmen
pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.

G. Kerangka Berfikir
Ketercapaian

tujuan pembelajaran atau

keberhasilan proses

pembelajaran sangat tergantung dari strategi pembelajaran yang digunakan


oleh guru. Penggunaan metode dan media pembelajaran yang tidak tepat di
dalam setiap pembelajaran akan menyebabkan pesan yang disampaikan oleh
guru tidak mampu ditangkap oleh siswa. Dalam pembelajaran akan terasa
membosankan bagi siswa apabila pada saat pembelajaran yang dilakukan guru
bersifat monoton sehingga siswa kurang antusias dalam belajar. Menurunnya
minat belajar siswa akan sangat berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar
siswa.
Pemecahan permasalahan-permasalahan tersebut banyak dilakukan
dengan pengembangan media pembelajaran yang bertujuan untuk menarik
minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Penggunaan media juga
akan memperjelas materi yang akan disampaikan oleh guru sehingga daya

39

tangkap siswa akan semakin baik. Pembelajaran Instalasi Motor Listrik,


meliputi pembelajaran teori dan praktik langsung di bengkel listrik SMK Dr.
Tjipto

Semarang.

Sehingga

dibutuhkan

suatu

media

yang

dapat

memvisualisasikan materi-materi yang diajarkan untuk semakin memperjelas


dan mempermudah pemahaman siswa.
Melalui media pembelajaran berbasis web ini diharapkan siswa akan
lebih

antusias

mengikuti

pembelajaran

karena

media

ini

mampu

menggabungkan gambar, suara, animasi, movie, navigasi, suara, dapat di


akses dimanapun dan kapanpun. Oleh karena itu penggunaan media ini
diharapkan

mampu

meningkatkan

prestasi

siswa,

sehingga

tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Media berbasis web ini digunakan untuk


membuat pembelajaran Instalasi Motor Listrik menjadi lebih menarik
perhatian siswa, akan menambah motivasi siswa untuk belajar menjadi lebih
semangat dan mudah memahami materi dan nantinya prestasi belajar siswa
pun akan meningkat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
research and development (R n D). Menurut Sugiyono (2010: 407)
metode penelitian research and development (R n D) yaitu suatu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini menggunakan
pendekatan motode penelitian pengembangan untuk menghasilkan
produk kreasi dan Inovasi dalam media pembelajaran.
Untuk dapat menghasilkan media pembelajaran yang interaktif
pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan media
pembelajaran supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk menguji media pembelajaran tersebut. Jadi
penelitian dan pengembangan ini bersifat longitudinal.

B.

Desain Penelitian
Dalam penelitian pengembangan ini, model yang menjadi acuan
adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)
yang dipadukan menurut langkah-langkah penelitian pengembangan
yang direkomendasikan oleh Borg dan Gall dengan dasar pertimbangan

40

41

bahwa model tersebut cocok untuk mengembangkan produk model


instruksional/pembelajaran yang tepat sasaran, efektif dan dinamis dan
sangat membantu dalam pengembangan pembelajaran bagi guru.
Tahap ini meliputi Analiyze (analisis), Design (desain),
Development

(pengembangan),

Implementasi

(implementasi),

Evaluation. Kelima tahap prosedur pengembangan di atas dapat dilihat


pada bagan tahap pengembangan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tahap Pengembangan Model ADDIE

1.

Analyze (analisis)
Analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang
akan

dipelajari

oleh

peserta

belajar,

yaitu

melakukan

mengindentifikasi masalah, analisis kebutuhan dan melakukan


analisis lingkungan.
2.

Design
Menurut Pamungkas (dalam Kadir, 2003) perancangan
adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip dengan tujuan

42

untuk mentransformasikan hasil analisa kedalam bentuk yang


memudahkan mengimplementasi. Perancangan desain produk
diperlukan agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Setelah menemukan masalah, kemudian disusun dan dikaitkan
dengan media pembelajaran yang akan dikembangkan.
3.

Development (Pengembangan)
Tahap ini adalah tahap perakitan atau pembuatan produk
yang akan dikembangkan ke sekolah uji coba.

4.

Implementation
Pada tahap ini merupakan langkah nyata untuk
menerapkan media pembelajaran yang sudah dibuat. Artinya,
pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset
sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa
diimplementasikan.

5.

Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap yang dilakukan untuk
mengevaluasi proses pengembangan produk dari analisis hingga
produk diimplenetasikan. Evaluasi merujuk pada uji coba yang
dilakukan.

43

C.

Tahap Pengembangan
1.

Analyze (Analisis)
Analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa
yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan
mengindentifikasi masalah, analisis kebutuhan dan melakukan
analisis lingkungan. Dalam tahap ini peneliti diharapkan untuk
menganalisa secara langsung ke lapangan yang nantinya tempat
untuk uji coba produk, yaitu SMK Dr. Tjipto Semarang.
Peneliti melakukan observasi awal untuk identifikasi
masalah, melalui wawancara dengan guru atau tenaga pendidik
mata pelajaran Instalasi Motor Listrik di SMK Dr. Tjipto
Semarang tentang media yang digunakan selama ini. Peneliti
menemukan masalah pada ketidak kondusifan kelas akibat sikap
beberapa siswa yang bosan dalam mengikuti pembelajaran dan
mengganggu temannya. Hal ini disebabkan karena media yang
digunakan kurang interaktif dengan siswa. Disekolah tersebut
sudah menerapkan komputer dan LCD sebagai sumber media,
namun lebih banyak menggunakan media withboard. Selain itu,
Penyampaian

materi

yang

masih

menggunakan

metode

konvensional, mengharuskan adanya pertemuan antara guru dan


siswa di dalam kelas. Hal ini menyebabkan jika pertemuan antara
guru dan siswa tidak terjadi, secara otomatis proses belajarpun
tidak bisa dilaksanakan.

44

Berdasarkan permasalahan di atas, dapat diketahui apa


yang dibutuhkan siswa. Siswa membutuhkan pengembangan
media pembelajaran yang menarik minat siswa untuk mengikuti
pelajaran.
Didukung dengan ruang laboratorium komputer yang
memadai dan akses internet, memungkinkan peniliti untuk
menawarkan

solusi

yaitu

berupa

pengembangan

media

pembelajaran berbasis web.

2.

Design
Menurut Pamungkas (dalam Kadir, 2003) perancangan
adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip dengan tujuan
untuk mentransformasikan hasil analisa kedalam bentuk yang
memudahkan mengimplementasi. Perancangan desain produk
diperlukan agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Setelah menemukan masalah, kemudian disusun dan dikaitkan
dengan

media

pembelajaran

yang

akan

dikembangkan.

Perancangan dimulai dengan membuat sebuah alur dari model


perangkat lunak yang sesuai dengan alur pembuatan trainer kendali
motor berbasis web. Setelah membuat alur atau use case tersebut
maka langkah selanjutnya adalah membuat media pembelajaran
yang sesuai dengan use case yang telah dibuat.

45

a. Use Case Diagram


Use

Case

mendeskripsikan

bagaimana

actor

menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas (Sonjaya


dkk, 2013). Gambar 3.2 mendeskripsikan fungsi-fungsi yang
dapat dilakukan oleh seorang pengguna atau user.

Gambar 3.2 Use Case Diagram


b. Activity Diagram
Activity

diagram

menggambarkan

berbagai

alir

aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana

46

masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi,


dan bagaimana berakhir (Sonjaya dkk, 2013).
1)

Menu Home

Gambar 3.3 Activity Diagram Menu Home


2)

Menu Materi

Gambar 3.4 Activity Diagram Menu Materi

47

3)

Menu Video Pendukung

Gambar 3.5 Activity Diagram Menu Video Pendukung


4) Menu Simulasi Flash

Gambar 3.6 Activity Diagram Menu Simulasi Flash

48

5)

Menu Bank Soal

Gambar 3.7. Activity Diagram Menu Bank Soal

49

6)

Menu Konsultasi

Gambar 3.8 Activity Diagram Menu Konsultasi


7)

Menu Download

Gambar 3.9. Activity Diagram Menu Download

50

8)

Pengertian Motor

Gambar 3.10 Activity Diagram Pengertian Motor

51

9)

Komponen Motor

Gambar 3.11 Activity Diagram Komponen Motor

52

10) Prinsip Kendali Motor

Gambar 3.12. Activity Diagram Prinsip Kendali Motor

53

11) Relay

Gambar 3.13 Activity Diagram Relay

54

12) Prinsip kerja kontaktor

Gambar 3.14 Activity Diagram Prinsip Kerja Kontaktor

55

13) MCB

Gambar 3.15 Activity Diagram MCB

56

14) Prinsip Kerja Motor

Gambar 3.16 Activity Diagram Prinsip Kerja Motor

57

15) Jalan Arus Pada Kontaktor

Gambar 3.17 Activity Diagram Jalan Arus Pada Kontaktor

58

16) Pengendalian Motor Star Delta

Gambar 3.18 Activity Diagram Pengendalian Start Delta

59

17) Pengendalian Motor Langsung (DOL)

Gambar 3.19 Activity Diagram Pengendalian Motor Secara DOL

60

18) Pengendalian Motor Putar Kanan Kiri (ForwardReserve)

Gambar 3.20 Activity Diagram Pengendalian Motor Putar Kanan Kiri

61

c. Perancangan Antarmuka (Interface)


a) Rancangan Menu Home

Gambar 3.21 Rancangan Antarmuka Menu home

62

b) Rancang Menu Materi

Gambar 3.22 Rancangan Antarmuka Menu Materi

63

c) Rancangan Antarmuka Video Pendukung

Gambar 3.23 Rancangan Antarmuka Menu Video Pendukung

64

d)

Rancang Antarmuka Menu Simulasi Flash

Gambar 3.24 Rancangan Antarmuka Menu Simulasi Flash

65

e)

Perancangan Antar Muka Menu Bank Soal

Gambar 3.25 Rancangan Antarmuka Menu Simulasi Bank Soal

66

f)

Rancangan Antarmuka Menu Simulasi Konsultasi

Gambar 3.26 Rancangan Antarmuka Menu Simulasi Konsultasi

67

g)

Rancangan Antarmuka Menu Simulasi Download

Gambar 3.27 Rancangan Antarmuka Menu Download

3.

Development (Pengembangan)
Tahap ini adalah tahap perakitan atau pembuatan produk
yang

akan

dikembangkan

ke

sekolah

uji

coba.

Proses

mewujudkan blue print alias desain tadi menjadi kenyataan.


Artinya pada tahap ini segala sesuatu yang dibutuhkan atau yang
akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan.
Pembuatan desain dan perakitan naskah materi pelajaran
dimasukan ke dalam setiap halaman.

68

4.

Implementation
Pada tahap ini merupakan langkah nyata untuk
menerapkan media pembelajaran yang sudah dibuat. Artinya,
pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset
sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa
diimplementasikan. Setelah produk siap, maka dapat diuji
cobakan. Sesuai sasarannya, produk ini akan diimplementasikan
di SMK Dr. Tjipto Semarang kelas XI semester gasal 2015/2016.

5. Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap yang dilakukan untuk
mengevaluasi proses pengembangan produk dari analisis hingga
produk diimplenetasikan. Evaluasi merujuk pada uji coba yang
dilakukan.

D.

Pengujian (Uji Coba)


1.

Uji Black Box


Sebelum produk ini dapat digunakan, maka harus
dilakukan pengujian terlebih dahulu. Beberapa pengujian
dilakukan oleh penulis sendiri. Pengujian trainer kendali motor
berbasis web ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Black box testing. Pengujian diperlukan sebagai salah satu
tahapan implementasi untuk menguji tingkat minimal kesalahan
dan keakuratan perangkat lunak yang dirancang. Metode

69

pengujian Black box dipilih karena metode pengujian tersebut


tidak memperhatikan struktur logika internal (coding) dalam
perangkat lunak.
Black

box

testing

merupakan

pengujian

yang

memungkinkan software engineer mendapat serangkaian kondisi


input

yang

sepenuhnya

menggunkana

semua

persyaratan

fungsional untuk suatu program (Pressman, 2005). Pengujian


black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai
berikut:
1)

Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang

2)

Kesalahan interface

3)

Kesalahan dalam struktur data atau akses database


eksternal

2.

4)

Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja

5)

Inisialisasi dan pemutusan kesalahan

Uji pakar
Validasi dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
produk dengan memberikan angket kepada para pakar untuk
mengomentari dan menanggapi produk yang dirancang. Validasi
pakar meliputi pakar materi dan pakar media, yaitu:
1) Dua ahli materi,

yaitu

guru

yang mengajar Standar

Kompetensi Instalasi Motor Listrik di SMK Dr. Tjipto

70

Semarang.
2) Dua ahli media, yaitu dosen yang kompeten dalam bidang
media dari jurusan Teknik Elektro UNNES.
3.

Uji Pengguna (Siswa)


Produk dalam penelitian ini adalah trainer kendali
motor berbasis web sebagai media pembelajaran mata pelajaran
instalasi motor listrik

di SMK Dr. Tjipto Semarang. Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan ujicoba medianya di SMK


Dr. Tjipto Semarang untuk

mendapatkan

komentar

dan

tanggapan dari calon pengguna, yaitu siswa-siswi kelas XI


program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Dr.
Tjipto Semarang. Peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut
karena dulu peneliti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMK Dr. Tjipto Semarang dan di sekolah tersebut belum adanya
penerapan media pembelajaran berbasis web, yang ada hanyalah
penyampaian secara konvensional.
Jumlah subjek uji coba sebanyak 15 siswa dari kelas XI
Kompetensi

keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)

SMK Dr. Tjipto Semarang yang diambil secara random/acak.


Setelah diujicobakan dihadapan siswa, peneliti akan
membagikan instrumen penelitian, dalam penelitian ini peneliti
mengunakan angket dengan pertanyaan atau pernyataan tertutup

71

untuk mendapatkan tanggapan dan sikap siswa terhadap media


pembelajaran yang telah peneliti buat.

E.

Lokasi dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian di SMK Dr Tjipto Semarang yang beralamat
di Jl. Kridangga Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November 2015 di akhir pembelajaran semester gasal 2015/2016.

F.

Teknik Pengumpulan Data


Sumber data dalam penelitian ini berasal dari hasil angket yang
diisi oleh pakar multimedia, guru atau tenaga pendidik dan siswa.
Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini antara lain: (1) Metode Wawancara; (2) Metode angket.
1.

Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah responnya sedikit/kecil (sugiyono,
2010:194). Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan
wawancara dengan beberapa guru dan menemukan permasalahan
dalam penyampaian materi yang memerlukan pengembangan.

72

2.

Angket (Kuesioner)
Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara

memberi

seperangkat

pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya


(Sugiyono, 2010 : 199). Metode ini digunakan untuk memperoleh
data mengenai tanggapan pakar, guru dan siswa terhadap
kelayakan media pembelajaran berbasis web.

G.

Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini menggunakan angket (kuesioner).
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social
(Sugiyono, 2010:134). Dengan skala likert maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item


instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis
kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misal:
a.

Sangat Setuju menunjukkan gradasi paling tinggi, diberi nilai 4.

b.

Setuju menunjukkan peringkat yang lebih rendah dibandingkan


dengan yang ditambah kata Sangat, diberi nilai 3.

c.

Tidak Setuju karena berada dibawah Setuju dan sebagainya,

73

diberi nilai 2.
d.

Sangat Tidak Setuju menunjukkan gradasi paling bawah atau


paling rendah, diberi nilai 1.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam bentuk cheklist,

yang mana jawaban pernyataan tersebut tinggal memberi tanda () pada


kolom yang tersedia.
Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi produk, yaitu
dengan melakukan uji ahli media, uji ahli materi dan uji pengguna
(siswa).
1. Pengujian validasi oleh Ahli Media
Validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kelayakan tampilan dan teknis media. Dua ahli media, yaitu dosen
yang kompeten dalam bidang media dari jurusan Teknik Elektro
UNNES.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengujian Kelayakan Tampilan dan
Teknis
Aspek

Indikator

1. Tampilan

1. Pewarnaan
2. Pemakaian kata
dan bahasa
3. Tampilan pada
layar
4. Program bersifat
portable
5. Grafis
6. Animasi
7. Suara
8. Perintah, menu
dan ikon

No.
Butir
1
2, 3

Jumlah
Butir
1
2

4, 5

7, 8, 9
10, 11
12
13, 14,
15, 16

3
2
1
4

74

2. Teknis

Total Item

9. Desain Interface
1. Pengoprasian
media
2. Respon
pengguna
3. Keamanan
media

17
18, 19,
20
21, 22,
23, 24
25

1
3
4
1
25

2. Pengujian Validasi oleh Ahli Materi


Validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kelayakan materi. Dua orang ahli materi,

yaitu

guru

yang

mengajar Standar Kompetensi Instalasi Motor Listrik di SMK Dr.


Tjipto Semarang.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengujian Kelayakan Materi
Aspek

Pendidikan

Indikator

No. Butir

1. Kurikulum
2. Pembelajar
an
3. Isi materi
4. Interaksi
5. Balikan
Total item

1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9, 10, 11, 12
13, 14
15

Jumlah
Butir
3
4
5
2
1
15

3. Pengujian Pengguna
Peneliti melakukan ujicoba pengguna media di SMK Dr.
Tjipto Semarang untuk mendapatkan tanggapan dan sikap dari
calon pengguna, yaitu siswa-siswi kelas XI program keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Dr. Tjipto Semarang.

75

H.

Analisis Data
Teknik

analisis

yang digunakan

dalam

penelitian

ini

menggunakan teknik analisis skala Likert. Proses analisis ini digunakan


untuk menghitung data variabel terdiri dari uji materi, uji media dan uji
pengguna. Perhitungan yang digunakan untuk mengolah data hasil
instrumen yaitu perhitungan nilai rata-rata dan perhitungan persentasi
skor tiap variabel. Sesua dengan apa yang dijelaskan oleh Riduan
(2004:71-95) yaitu :
1) Menghitung nilai responden dan masing-masing aspek atau
sub variable
2) Merekap nilai
3) Menghitung nilai rata-rata
4) Menghitung presentase dengan menggunakan rumus presentase
sebagai berikut:

Keterangan:
P = Presentase (%)
n = Skor empiric (skor yang diperoleh)
N = Skor Ideal untuk setiap item pertanyaan
5) Menentukan tingkat kriteria dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a.

Menentukan angka presentase tertinggi dengan rumus:

76

b.

Menentukan angka presentase terendah dengan rumus:

Untuk mengetahui tingkat kriteria, maka skor yang diperoleh


(dalam%) dari hasil perhitungan persentase dikonsultasikan dengan
tabel

kriteria. Tabel kriteria digunakan untuk menentukan kategori

sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik. Untuk membuat
tabel digunakan nilai maksimum, nilai minimum dan intervalnya. Nilai
maksimum berasal dari angka persentase tertinggi,nilai minimum berasal
dari angka persentase terendah, sedangkan panjang interval dicari
dengan cara berikut (Sugiyono : 2012):
a)

Menentukan range (data terbesar-data terkecil) yaitu 100-25 = 75

b)

Menentukan interval penilaian yaitu 4 (sangat baik, baik,


cukup baik, kurang baik)

c)

Menentukan

lebar

interval

dengan

cara

membagi

dengan interval penilaian, yaitu 75 / 4 = 18,75


Tabel 3.3 Interval Pengkategorian Skor Kualitatif
No

Persentase

Kriteria

81,25 % < skor 100%

Sangat Baik

62,5 % < skor 81,25%

Baik

43,75 % < skor 62,5%

Cukup Baik

25 %

< skor 43,75%

Kurang Baik

range

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Perancangan Media Pembelajaran
Setelah dilaksanakan tahap-tahap dalam prosedur kerja yang telah
ditetapkan seperti dalam gambar 3.1, maka telah dihasilkan media
pembelajaran

berbasis

Web

dengan

judul

Perancangan Trainer

Kendali Motor Berbasis Web Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata


Pelajaran Instalasi Motor Listrik. Dalam media ini terdiri dari beberaa
tampilan, di antaranya:
a. Login
Login pada media ini terdiri dari 2 (dua), yaitu login admin dan
login pengguna. Admin memiliki fungsi untuk menginput dan setting
program. Sedangkan pengguna hanya dapat memakai apa yang di berikan
atau tampilkan oleh admin, pengguna tidak dapat mengedit program.
Pendaftaran pengguna dilakukan oleh admin. Untuk mengakses media, user
harus login terlebiha dahulu. Apabila user salah memasukan pasword atau
salah memasukan username, maka akan muncul pernyataan GALAT:
Nama pengguna tidak valid. Lupa password Anda?

77

78

Gambar 4.1 Hasil Perancangan Login


b. Menu Home
Halaman home merupakan bagian utama media pembelajaran
berbasis web ini. Pada halaman utama terdapat beberapa ikon menu dan title
yang mempermudah dalam memilih materi. Menu utama terdiri menu home,
materi, video, simulasi flash, bank soal, konsultasi dan download.

Gambar 4.2 Hasil Perancangan Menu Home

79

c. Menu Materi
Menu materi berisi materi-materi tentang Sistem Pengendali
Motor Listrik. Pada

menu inilah siswa memperoleh tambahan materi

pelajaran, berupa: teks, gambar dan hiperlink menuju animasi video


simulasi. Ketika menu Materi di klik, maka akan muncul sub menu :
pengertian motor, komonen motor, dan prinsip kerja kendali motor.
1) Pengertian Motor
Pada sub menu pengertian motor terdiri dari materi tentang pengertian
motor listrik, kontruksi motor induksi dan prinsip motor induksi.
2) Komponen motor
Pada sub menu Komponen motor terdiri dari materi tentang MCB,
konduktor, TOR, Relay, Timer, dan Push Button.
3) Prinsip Kendali Motor
Pada sub menu Komponen motor terdiri dari materi tentang
Pengendalian Start Delta, Pengendalian Motor putar kanan-kiri
(forward-reverse), pengendalian motor langsung (direct on line).

80

Gambar 4.3 Hasil Perancangan Menu Materi


d. Menu Video Pendukung
Menu video menampilkan playlist berupa video mengenai materi
kendali motor.

Gambar 4.4 Hasil Perancangan Menu Video Pendukung

81

e. Menu Simulasi Flash


Menu simulasi flash menampilkan simulasi berupa flash. Siswa
dapat menjalankan dan mematikan program kendali dengan menekan
tombol perintah yang tersedia. Dengan ini siswa secara langsung terlibat
dalam program. Dengan simulasi ini, siswa dapat melihat perubahan gerak
komponen serta arah arus serta putaran motor.

Gambar 4.5 Hasil Perancangan Menu Simulasi Flash


f. Menu Bank Soal
Menu bank soal menampilkan soal evaluasi. Soal-soal latihan yng
ditujukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Dalam bank soal
ini siswa dapat mengetahui jawaban yang benar dan jawaban yang salah.
Ketika jawaban benar bertanda centang () berwana hijau dan ketika
jawaban salah bertanda cross (x) berwarna merah. Dengan hal ini siswa

82

akan mengetahui nomor soal berapa yang salah dan materi mana yang
siswa belum kuasai. Bagi jawaban yang salah, akan muncul icon hint
yang berfungsi untuk menampilkan hiperlink menuju materi yang belum
dikuasai.

Gambar 4.6 Hasil Perancangan Menu Bank Soal


g. Menu Konsultasi
Menu konsultasi merupakan forum diskusi ketika menemui
kesulitan dalam pembelajaran. Siswa bisa bertanya kepada tentor
kapanpun.

83

Gambar 4.7 Hasil Perancangan Menu Konsultasi


h. Menu Download
Menu

download

memfasilitasi

pengguna

mendowload materi.

Gambar 4.8 Hasil Perancangan Menu Download

(siswa)

untuk

84

i. Log out
Untuk keluar dari program ini, pengguna dapat mengklik tombol
log keluar (log out) pada profil pengguna. Tombol ini dapat diakses dari
berbagai halaman menu. Setelah pengguna mengklik tombol log out,
selanjutnya akan langsung keluar dan tampil halaman utama login.

Gambar 4.9 Hasil Perancangan Log Out


2. Revisi Produk
Tabel 4.1 Revisi Produk
Sebelum di Revisi

Revisi
Jelaskan
keterangan
video

Setelah di Revisi

85

Pada
jawaban
yang salah,
hiperlink
menuju
materi yang
belum
dikuasi

Beri menu
Komentar
disetiap
materi

3. Kelayakan Media
a. Uji Black Box
Sebelum media di ujikan ke ahli pakar media, penulis melakukan
uji black box terhadap trainer kendali motor berbasis web sebagai media
pembelajaran pada mata pelajaran instalasi kendali. Pengujian ini

86

dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi


dengan benar.
Tabel 4.2 Hasil Uji Blackbox
Aksi Aktor
1.Memilih menu Home
2.Memilih materi
belajar
3.Memilih soal-soal
4.Memilih konsultasi
1.Memilih menu Materi
1. Memilih menu Video
pendukung
1. Memilih menu
simulasi falsh

Reaksi Sitem
Menu Home
Menampilkan tiga pilihan yaitu materi
belajar, soal-soal, dan konsultasi
Hiperlink menuju matari

Hasil
Pengujian
sesuai
sesuai

Hiperlink menuju soal-soal

sesuai

Hiperlink meuju konsultasi

sesuai

Menu Materi
Menampilkan isi menu materi
Menu Video Pendukung
Menampilkan isi menu video
pendukung
Menu Simulasi Flash
Menampilkan isi menu simualasi flash

sesuai
sesuai
sesuai

Menu Bank Soal


Menampilkan isi menu bank soal

sesuai

Pertanyaan muncul

sesuai
sesuai

4. Klik hint pada


jawaban yang salah
5. Klik simbol

Jawaban benar bertanda centang


Jawaban salah bertanda kros
Hiperlink menuju materi yang harus
dipelajari kembali
Menuju pertanyan berikutnya

6. Klik simbol

Menuju pertanyaan sebelumnya

sesuai

7. Klik get result

Melihat hasil

sesuai

8. Klik list

Menampilkan keseluruhan jawaban

sesuai

1. Memilih menu bank


soal
2. Klik start
3. Klik pilihan ganda

sesuai
sesuai

Menu Konsultasi
1. Memilih menu
konsultasi

Menampilkan isi menu konsultasi


Menu Download

sesuai

87

1. Memilih menu
konsultasi
2. Klik nama file yang
akan didownload

Menampilkan isi menu konsultasi

sesuai

File tersimpan (ter-download)

sesuai

1. Memilih menu Home

Menampilkan tiga pilihan yaitu


pengertian, kontruksi dan prinsip kerja
motor
Menampilkan materi tentang
pengertian motor
Menampilkan materi tentang kontruksi
motor
Menampilkan materi tentang prinsip
kerja motor
Komponen Motor

sesuai

sesuai

3. Memilih timer

Menampilkan 6 pilihan yaitu push


button, timer, relay, overload,
kontaktor, dan MCB
Menampilkan materi tentang push
button
Menampilkan materi tentang timer

4. Memilih relay

Menampilkan materi tentang relay

sesuai

5. Memilih overload

Menampilkan materi tentang overload

sesuai

6. Memilih kontaktor

Menampilkan materi tentang kontaktor

sesuai

7. Memilih MCB

Menampilkan materi tentang MCB

sesuai

2. Memilih pengertian
motor
3. Memilih kontruksi
motor
4. Memilih prinsip kerja
motor
1. Memilih komponen
motor
2. Memilih push button

Pengertian Motor

sesuai
sesuai
sesuai

sesuai
sesuai

Prinsip Kendali Motor


1. Memilih prinsip
kendali motor
2. Memilih pengendalian
motor pengasutan start
delta
3. Memilih pengendalian
motor secara DOL
4. Memilih pengendalian
motor kanan kiri
1. Memilih Relay
2. Memilih putar

Menampilkan 3 pilihan yaitu


pengendalian motor start delta, secara
DOL, dan putar kanan kiri
Menampilkan materi tentang
pengendalian motor pengasutan start
delta
Menampilkan materi tentang
pengendalian motor secara DOL
Menampilkan materi tentang
pengendalian motor kanan kiri
Relay
Menampilkan isi submenu relay
Memutar video

sesuai
sesuai
sesuai
sesuai
sesuai
sesuai

88

3. Memilih bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

4. Memilih komentar

Memberi komentar video

sesuai

Prinsip Kerja Kontaktor


1. Memilih Prinsip kerja
kontaktor
2. Memilih putar

Menampilkan isi submenu Prinsip


kerja kontaktor
Memutar video

sesuai

3. Memilih bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

4. Memilih komentar

Memberi komentar video

sesuai

sesuai

MCB
1. Memilih MCB
2. Memilih putar

Menampilkan isi submenu MCB


Memutar video

sesuai
sesuai

3. Memilih bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

4. Memilih komentar

Memberi komentar video

sesuai

Prinsip Kerja Motor


1. Memilih Prinsip kerja
motor
2. Memilih putar

Menampilkan isi submenu Prinsip


kerja motor
Memutar video

sesuai

3. Memilih bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

4. Memilih komentar

Memberi komentar video

sesuai

sesuai

Jalan Arus Pada Kontaktor


1. Memilih Jalan arus
pada kontaktor
2. Memilih putar

Menampilkan isi submenu Jalan arus


pada kontaktor
Memutar video

sesuai

3. Memilih bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

4. Memilih komentar

Memberi komentar video

sesuai

sesuai

Pengendalian Start Delta


1. Memilih submenu
Pengendalian Start
Delta
2. Klik on

Menampilkan isi submenu


Pengendalian Start Delta

sesuai
sesuai

3. Klik off

Hubung start, dan setelah beberapa


detik berubah hubung bintang
Simulasi berhenti

4. Klik komentar

Memberi komentar video

sesuai

sesuai

89

5. Klik bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

Pengendalian Motor Secara DOL


1. Memilih submenu
Pengendalian motor
secara DOL
2. Klik Start

Menampilkan isi submenu


Pengendalian motor secara DOL

sesuai

Simulasi jalan

sesuai

3. Klik Stop

Simulasi berhenti

sesuai

4. Klik komentar

Memberi komentar video

sesuai

5. Klik bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

Pengendalian Motor Putar Kanan Kiri


Menampilkan isi submenu
Pengendalian motor secara DOL

sesuai

1. Memilih submenu
Pengendalian motor
secara DOL
2. Klik Fwd

sesuai

4. Klik Off

Arah putaran motor searah jarum jam


(kanan)
Arah putaran motor berlawanan arah
jarum jam (kiri)
Simulasi berhenti

5. Klik komentar

Memberi komentar video

sesuai

6. Klik bagikan

Membagikan video ke sosmed

sesuai

3. Klik Rev

b.

sesuai
sesuai

Validasi Kelayakan Media Aspek Pendidikan


Penilaian kelayakan, peneliti mengujikan media kepada pakar
materi yaitu dua orang guru program Keahlian Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL) dari SMK Dr. Tjipto Semarang.
Hasil analisis skor angket untuk kelayakan media aspek pendidikan yang
telah diisi oleh guru ditunjukkan pada tabel 4.3.

90

Tabel 4.3 Data Angket Aspek Pendidikan (Guru)

Aspek

Indikator

Kurikulum - Media pembelajaran sesuai


dengan kurikulum yang
berlaku

Skor
Presentase
yang
tercapai (n/N X 100%)
(n)

Kategori

87.5
Sangat baik

- Media pembelajaran relevan


dengan materi yang harus di
pelajari siswa

- Media pembelajaran memuat


indikator pembelajaran

Pembelajara - Program memiliki topik


yang jelas

Materi

skor
Max
(N)

100
Sangat baik

87.5
Sangat baik

75
Baik

- Program dapat digunakan


untuk pembelajaran individu
dan kelompok

100

Sangat baik

- Program dapat digunakan


sebagai bahan ajar

75

Baik

- Program dapat digunakan


sebagai pengganti guru

100

Sangat baik

- Isi materi mempunyai


konsep yang benar dan tepat

75

Baik

- Isi materi mudah dipahami

75

Baik

- Kelengkapan penyajian
materi
- Variasi penyajian materi

75

Baik

75

Baik

- Media pembelajaran
memiliki soal latihan untuk
mengevaluasi kemampuan
siswa

87.5

Sangat baik

75

Baik

87.5

Sangat baik

Interaksi - Program bersifat fleksibel


(interaction)
- Program bersifat responsif

91

Balikan

- Balikan mempunyai respon


yang Bervariasi
Rata-rata

75

Baik

83,3

Sangat baik

Gambar 4.10 Grafik Kelayakan Aspek Pendidikan


Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan di perkuat dengan gambar 4.1
dapat diketahui dari aspek pendidikan, dari 15 indikator terdapat 7 indikator
sangat baik (81,25%-100%) dan 8 indikator baik (62,5%-81,25%). Rata-rata
sebesar 83,3%, sehingga penelitian ahli materi dengan aspek pendidikan
dikatakan sangat baik.
c. Kelayakan Aspek Tampilan
Penilaian kelayakan, peneliti mengujikan media kepada pakar
media yaitu dua dosen pakar ahli media Jurusan Teknik Elektro UNNES

92

yang berkompeten. Hasil analisis skor angket untuk kelayakan media


aspek tampilan yang telah diisi oleh dosen ditunjukkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data Angket Aspek Tampilan (Dosen)

Aspek

Indikator

skor
Max
(N)

Skor
yang
tercapai
(n)

Presentase
(n/N X
100%)

Kategori

Pewarnaan

Pemakaian warna tidak


mengkacaukan tampilan

75

Baik

Pemakaian
kata dan
bahasa

Menggunakan huruf atau


karakter sesuai

100

Sangat baik

Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar

87,5

Sangat baik

Tampilan
pada layar

Terdapat navigasi

87,5

Sangat baik

Multimedia tersedia secara


lengkap

75

Baik

Program bersifat portable

87,5

Sangat baik

Gambar membuat tampilan


lebih menarik

87,5

Sangat baik

Gambar membantu
mengingat informasi yang
dipelajari

87,5

Sangat baik

Gambar terlihat jelas

87,5

Sangat baik

Animasi menarik

75

Baik

Penyajian animasi
membantu memahami
pelajaran

100

Sangat baik

Sound dapat didengarkan


dengan baik

87,5

Sangat baik

Program mudah
dioperasikan

87,5

Sangat baik

Program mempunyai menu

87,5

Sangat baik

Program
bersifat
portable
Grafis
(Graphics)

Animasi

Suara
(sound)
Perintah,
menu dan
ikon

93

dan Ikon

Desain
Interface

Tersedia menu pilihan dan


ikon

87,5

Sangat baik

Menggunakan hipertext
untuk memfasilitasi
navigasi dan membantuk
penggunaan menjelajah

87,5

Sangat baik

Desain antar muka


interaktif

87,5

Sangat baik

86,8

Sangat baik

Rata-rata

Gambar 4.11 Grafik Kelayakan Aspek Tampilan


Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan di perkuat dengan gambar 4.2
dapat diketahui dari aspek tampilan, dari 17 indikator terdapat 14 indikator
sangat baik (81,25%-100%) dan 3 indikator baik (62,5%-81,25%). Rata-rata
sebesar 86,8 %, sehingga penelitian ahli materi dengan aspek pendidikan
dikatakan sangat baik.
d. Kelayakan Aspek Teknis
Penilaian kelayakan, peneliti mengujikan media kepada pakar
media yaitu dua dosen pakar ahli media Jurusan Teknik Elektro UNNES

94

yang berkompeten. Hasil analisis skor angket untuk kelayakan media


aspek teknis yang telah diisi oleh dosen ditunjukkan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Data Angket Aspek Teknis (Dosen)

Indikator

Aspek
Pengoperasian Media

Media pembelajaran dapat


digunakan dengan baik dan
benar

75

baik

Media pembelajaran dapat


dioprasikan secara mandiri
Media pembelajaran bersifat
dinamis dan interaktif

87,5

Sangat baik

87,5

Sangat baik

Pengguna merasa senang


menggunakan media ini

87,5

Sangat baik

Pengguna tidak merasa


bosan menggunakan media
pembelajaran dalam waktu
yang relatif lama

87,5

Sangat baik

Pengguna mudah
memahami materi

87,5

Sangat baik

Pengguna mudah
mengoprasikan program

87,5

Sangat baik

Fungsi program tidak dapat


diubah oleh pengguna

87,5

Sangat baik

86

Sangat baik

Respon
pengguna

Keamanan
Media

skor Skor yang Presentase


Max tercapai
(n/N X 100%) Kategori
(N)
(n)

Rata-rata

95

Gambar 4.12 Grafik Kelayakan Aspek Teknis


Berdasarkan data pada tabel 4.3 dan di perkuat dengan gambar 4.3
dapat diketahui dari aspek tampilan, dari 8 indikator terdapat 7 indikator
sangat baik (81,25%-100%) dan 1 indikator baik (62,5%-81,25%). Rata-rata
sebesar 86 %, sehingga penelitian ahli materi dengan aspek pendidikan
dikatakan sangat baik.
4. Implementasi Penelitian
Setelah media tervalidasi

oleh

pakar,

selanjutnya

media

diujicobakan terhadap siswa siswi program Keahlian Teknik Instalasi


Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL). Ujicoba

terhadap

siswa

dilaksanakan di SMK Dr. Tjipto Semarang pada bulan November 2015


akhir semester gasal 2015/2016. Peneliti menghadirkan 14 siswa kelas
XI Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL).
Setelah diujicobakan dihadapan siswa, peneliti membagikan
instrumen penelitian, dalam penelitian ini peneliti mengunakan angket

96

dengan pertanyaan atau pernyataan tertutup untuk mendapatkan tanggapan


dan sikap siswa terhadap media pembelajaran yang telah peneliti buat.
Para siswa yang dihadirkan telah menjawab pernyataan dan
pertanyaan dengan baik dan benar dalam arti seluruh pertanyaan angket
dijawab semua. Hasil analisis skor angket untuk mencari tanggapan siswa
ditunjukkan oleh tabel 4.6.
Tabel 4.6 Data Angket Variabel Tanggapan Siswa
No

Kriteria

Skor %
SS

TS

STS

1.

Media pembelajaran membahas materi


kendali motor secara jelas

35,7

64,3

2.

Media pemebelajaran memiliki isi


materi yang sesuai dengan yang di
ajarkan

57,1

42,9

3.

Terdapat soal latihan sesuai materi

50

50

4.

Soal latihan membantu mengevaluasi


pemahaman materi

57,1

42,9

5.

Media pembelajaran dapat digunakan


sendiri dan berkelompok

78,5

21,5

6.

Program dapat digunakan sebagai


bahan ajar

64,3

35,7

7.

Komposisi warna baik dan tampilan


menarik

71,4

21,5

7,1

8.

Komposisi huruf tepat dan baik


memudahkan teks terbaca

57,1

42,9

9.

Penggunaan bahasa indonesia yang


baik dan benar

78,5

21,5

10.

Gambar terlihat jelas

57,1

28,6

14,3

11.

Gambar membuat mater lebih menarik

35,7

64,3

97

12.

Terdapat animasi yang menarik dan


berfungsi dengan baik

64,3

28,6

7,1

13.

Animasi membantu memahami materi


pembelajaran

64,3

28,6

7,1

14.

Terdapat menu dan icon menarik

21,5

78,5

15.

Tata letak desain proporsional dan


menarik

35,7

57,1

7,2

16.

Media pembelajaran dapat dioprasikan


dengan mudah

57,1

42,9

17.

Media pembelajaran mudah diakses


dengan mudah

57,1

35,7

7,1

18.

Sound dapat didengarkan dengan jelas


dan sudah tepat

35,7

42,9

21,5

Rata-rata

55 %

41%

4%

0%

Gambar 4.13 Grafik Hasil Angket Tanggapan Siswa


Berdasarkan data pada tabel 4.6 dan diperkuat dengan gambar 4.13
dapat dilihat tanggapan siswa terhadap media tersebut sebagian besar sangat
setuju. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata prosentase bahwa 55 % memilih
sangat setuju bahwa media tersebut layak digunakan sebagai media
pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik.

98

Hasil analisis skor

angket untuk mencari sikap siswa

ditunjukkan pada tabel 4.7.


Tabel 4.7 Data Angket Variabel Sikap Siswa
No

Kriteria

Skor %
SS

19.

20.

Media pembelajaran dapat saya


gunakan untuk pembelajaran
individu maupun kelompok
Konsep isi materi acak dalam
penyampaiannya, sehingga
membuat saya bingung

SS

SS

STS

21,5

7,1

85,7

7,1

78,5

21.

Kalimat-kalimat dalam materi


dapat saya pahami

14,3

85,7

22.

Media pembelajaran tidak dapat


saya gunakan sebagai pengganti
guru

21,5

71,4

7,1

Media pembelajaran bersifat


fleksibel (saya dapat menyesuaikan
penggunaana)

21,5

57,1

21,5

24.

Saya tidak dapat mengoreksi


kesalahan dalam menjawab soal

21,5

64,3

14,3

25.

Saya suka dengan warna-warna


yang ada dalam media
pembelajaran ini

21,5

78,5

Gambar tidak dapat membantu saya


mengingat informasi yang
dipelajari

7,1

85,7

7,1

27.

Animasi media pembelajaran


mempermudah pemahaman saya

42,9

57,1

28.

Terdapat navigasi untuk


memudahkan saya dalam
pengoprasian

35,7

64,3

Cara menggunakan media


pembelajaran ini mudah bagi saya

57,1

35,7

7,1

23.

26.

29.

99

30.

Media pembelajaran menyulitkan


saya dalam penggunaannya

42,9

42,9

7,1

7,1

31.

Saya dapat belajar dengan mandiri


dengan menggunakan media
pembelajaran ini

57,1

42,9

Ketika menggunakan media


pembelajaran in saya tidak merasa
jenuh

42,9

50

7,1

57,1

21,5

14,3

32.

33.

34.

Saya lebih tertarik belajar secara


manual dibanding belajar
menggunakan media pembelajaran
ini

7,1

Saya lebih tertarik belajar tentang


kendali motor setelah
menggunakan media pembelajaran
ini

28,6

50

21,5

Saya tidak senang dengan media


pembelajaran ini karena
membingungkan saya, dalam
memahami materi

57,1

42,9

Ketika sudah menjalankan media


pembelajaran dalam waktu yang
relatif lama, saya merasa bosan

28,6

42,9

14,3

14,3

37.

Saya dapat lathan soal secara


mandiri untuk belajar

57,1

35,7

7,1

38.

Suara dalam program ini dapat


di dengar dengan baik

42,9

57,1

Rata-rata

35%

56%

7%

2%

35.

36.

100

Gambar 4.14 Grafik Hasil Angket Sikap Siswa


Berdasarkan data pada tabel 4.7 dan diperkuat dengan gamba 4.14
dapat dilihat tanggapan siswa terhadap media tersebut sebagian besar setuju.
Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata prosentase bahwa 56% memilih setuju
bahwa media tersebut layak digunakan sebagai media pembelajaran pada
mata pelajaran Instalasi Motor Listrik.
Animasi teks maupun gambar sangat membantu menciptakan
kesan, sehingga informasi yang disajikan dapat di ingat lebih lama oleh
pengguna (siswa). Simulasi yang dapat digunakan pengguna untuk mencoba.
Berbagai fasilitas tambahan seperti komentar dan berbagi, dapat memberi
peluang kepada siswa untuk berdiskusi, memberi kesempatan bagi siswa yang
malu atau tidak berani mengajukan pertanyaan atau menyampiakan pendapat
dalam diskusi.

101

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari hasil angket
yang telah diberikan dan di isi oleh dua dosen (ahli pakar media) dan dua orang
guru (ahli pakar materi). Program layak melalui proses validasi program oleh
pakar dan selanjutnya dilakukan ujicoba kepada responden siswa.
Uji kelayakan trainer kendali motor berbasis web sebagai media
pembelajaran pada mata pelajaran instalasi motor listrik terhadap kriteria
kualitas pendidikan, teknis, dan tampilan.
Hasil uji kelayakan tentang kriteria kualitas pendidikan diperoleh
menunjukan bahwa secara umum menyatakan media pembelajaran yang dibuat
sudah baik dengan pernyataan setuju (S) dan sangat setuju (SS). Berdasarkan
hasil prosentase pada 15 indikator terdapat 7 indikator sangat baik (81,25%100%) dan 8 indikator baik (62,5%-81,25%). Rata-rata sebesar 83,3%, (sangat
baik). Sehingga dapat dikatakan, dari kriteria kualitas pendidikan media
pembelajaran tersebut layak.
Hasil uji kelayakan Kriteria Kualitas tampilan diperoleh menunjukan
bahwa secara umum menyatakan media pembelajaran yang dibuat sudah baik
dengan pernyataan setuju (S) dan sangat setuju (SS). Berdasarkan hasil
prosentase pada 17 indikator terdapat 14 indikator sangat baik (81,25%-100%)
dan 3 indikator baik (62,5%-81,25%). Rata-rata sebesar 86,8 % (sangat baik).
Sehingga dapat dikatakan, dari kriteria kualitas tampilan media pembelajaran
tersebut layak.

102

Hasil uji kelayakan kualitas teknis diperoleh menunjukan bahwa


secara umum menyatakan media pembelajaran yang dibuat sudah baik dengan
pernyataan setuju (S) dan sangat setuju (SS). Berdasarkan hasil prosentase
pada 8 indikator terdapat 7 indikator sangat baik (81,25%-100%) dan 1
indikator baik (62,5%-81,25%). Rata-rata sebesar 86 % (sangat baik. Sehingga
dapat dikatakan, dari kriteria kualitas tampilan media pembelajaran tersebut
layak.
Hasil angket tanggapan siswa terhadap media tersebut menunjukan
bahwa media tersebut layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran Instalasi Motor Listrik. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata
prosentase bahwa 55% memilih sangat setuju.
Hasil angket sikap siswa terhadap media tersebut menunjukan bahwa
media tersebut layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran Instalasi Motor Listrik. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata
prosentase bahwa 56% memilih setuju.
Dari hasil uji kelayakan oleh pakar ahli media, pakar ahli
pendidikan dan tanggapan sikap siswa menyatakan bahwa Trainer kendali
motor berbasis web ini layak digunakan sebagai media pembelajaran pada
mata pelajaran instalasi motor listrik di SMKDr. Tjipto Semarang.
Hasil penyebaran angket kepada siswa sebagian besar menyatakan
senang mengikuti pembelajaran dengan trainer kendali motor berbasis web.
Alasan yang dikemukakan antara lain: 1) menarik gambar dan simulasinya

103

sehingga memudahkan dalam pemahaman materi, 2) hint mempermudah dan


cepat menuju ke halaman materi yang belum dikuasai, 3) siswa merasa
leluasa dan lebih berani dalam mengajukan pertanyaan ataupun mengajukan
pendapat dalam diskusi.
C. Keterbatasan Pembuatan Media
Berdasarkan hasil uji kelayakan media yang telah dilakukan, media ini
layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi
Motor Listrik. Meskipun media ini layak untuk digunakan dalam
pembelajaran, namun media ini tidak dapat digunakan untuk menggatikan
fungsi guru dalam mengajar mata pelajaran Instalasi Motor Listrik secara
keseluruhan. Media ini hanya sebagai alat bantu guru dalam pembelajaran.

D. Kelebihan Dan Kekurangan


Dari jawaban yang diberikan oleh responden atas pertanyaan terbuka
dalam instrumen, maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari
Trainer Kendali Motor berbasis Web ini:
1. Kelebihan
Menurut siswa program ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
bahan ajar ini layak digunakan sebagai bahan ajar Mata Pelajaran
Instalasi Motor Listrik karena bahan ajar ini dijelaskan secara teori dan
visualisasinya dalam bentuk gambar, video dan simulasi seperti nyata

104

sehingga memperjelas kepada siswa dalam memahami materi. Media


pembelajaran ini juga mudah di gunakan dimana saja dan kapan saja, karena
media ini bisa di buka melalui leptop, komputer maupun smartphone selama
ada koneksi internet.
Menurut guru program ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
Siswa dapat mencari materi tanpa menunggu petunjuk dari guru. Melalui
media pembelajaran berbasis web ini, kapanpun dan dimanapun siswa dapat
mempelajari materi secara mandiri.
Menurut dosen program ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
animasi sudah baik dan sajian sesuai dengan materi yang disajikan.
2. Kekurangan
Menurut siswa program ini memiliki kekurangan sebagai berikut:
suara narasi kurang jelas, pada animasi motor listrik kurang berwarna,
berhubung media ini berbasis web maka pembelajaran tidak akan berjalan
lancar ketika koneksi internet tidak stabil.
Menurut guru program ini memiliki kekurangan sebagai berikut:
siswa yang tidak menguasai komputer sulit untuk memahami materi, siswa
yang malas mencatat akan ketinggalan karena menyepelekan dan kurang
fokus, pembahasan materi terbatas.
Menurut dosen program ini memiliki kekurangan sebagai berikut:
ikon pada menu jangan sama rata.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut:
1. Hasil kelayakan trainer kendali motor berbasis web pada aspek
pendidikan, aspek tampilan dan aspek kualitas teknis masing-masing
mendapat skor 83,3% ; 86,8 % ; dan 86 %.
2. Implementasi

penggunaan

trainer

kendali

motor

berbasis

web

menunjukan tanggapan dan sikap siswa terhadap proses pembelajaran.


Hasil dari angket tanggapan siswa menyatakan bahwa 55% memilih
sangat setuju dan hasil dari angket sikap siswa menyatakan 56% memilih
setuju. siswa memiliki tanggapan dan sikap yang positif terhadap
pembelajaran dengan trainer kendali motor berbasis web. Siswa
menyatakan senang dan antusias untuk mengikuti pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka ada beberapa saran
diantaranya:
1. Trainer kendali motor berbasis web diharapkan ada pengembangan lagi
pada materi, animasi dan bank soal. Sajian materi minimal untuk satu
semester.

105

106

2. Dalam proses belajar mengajar, pengguna media trainer kendali motor


berbasis web ini diharapkan terkoneksi internet dengan stabil agar
memudahkan untuk mengaksesnya.
3. Pilihan bahasa dibuat yang seragam.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zaenal & Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah. Bandung: CV. YRAMA WIDYA
Candiasa , I Made. 2004. Pembelajaran Dengan Modul Berbasis Web. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Singaraja
Darmawan, Deni. 2014. Pengembangan E-learning Teori dan Desain. Bandung:
PT. Remaja Rosdayakarya Offset
Fanani, Muhammad Zudhi. 2014. Pengembangan Tutorial Berbasis Website
Untuk Belajar Konsep Dasar Pemprrograman Di SMK N 1 Magelang.
Skripsi Jurusan Teknik Elektro
Hartoto, dkk. 2013. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT. Tamaprint
Kustandi, Cecep & Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Nugroho, Renaldi Dwi dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Website Pada Mata Pelajaran Programable Logic Controller. Jurnal
Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika UNY
Pamungkas, Imam Ade & Nur Nafara Rofiq. Analisis dan Perancangan Aplikasi
E-Learning Berbasis Web Pada Madrasah Ibtidaiyah Alhidayah. Jurnal
Fakultas Teknik Universitas Pamulung
Peraga. 2015. Pengertian Trainer
(http://www.alatperaga.com/article/detail/46/apa-itu-trainer-kit) , di akses
11 maret 2015
Saputra, Herdi. 2012. Peningkatan Mutu Pembelajaran Mata Pelajaran
Elektronika Dasar Di SMKN 2 Salatiga Dengan Memanfaatkan
Multimedia.. Jurnal Jurusan Teknik Elektro 2012
Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri Jilid II. Direktorat Pembina SMK
107

108

Sonjaya Iwan, Kuspriyanto, dan Aciek Ida Wuryandari. Perancangan Sistem


Pembelajaran Berbasis Web Dengan Menggunakan Pendekatan Model
Cooperative Learning (CL). Jurnal Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika ITB
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Wedastama Putu, Ketut Pudjawan, & I Made Tegeh. 2013. Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Page Pada Mata Pelajaran
Ketrampilan Komputer Dan Pengolahan (KKPI) Kelas X semester genap
di SMK NNEGERI 2 Singaraja Tahun 2012/2013. Jurnal Jurusan
Teknologi Pendidikan

LAMPIRAN

109

110

Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul Skripsi

111

Lampiran 2. Surat Keputusan Dosen Pembimbing

112

Lampiran 3. Surat Ijin Observasi

113

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

114

Lampiran 5. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

115

Lampiran 6. Analisis Hasil Angket Guru Ahli Materi

Analisis Hasil Angket Guru Ahli Materi


Jawaban Responden Untuk Item Nomor
Item
Nomor
Responden
1
2
Total Skor
Skor Max
%
Kriteria

10

11

12

13

14

15

4
3
7

4
4
8

4
3
7

3
3
6

4
4
8

3
3
6

4
4
8

3
3
6

3
3
6

3
3
6

3
3
6

4
3
7

3
3
6

4
3
7

3
3
6

8
87,5
sangat
baik

8
100
sangat
baik

8
87,5
sangat
baik

8
75

8
100
sangat
baik

8
75

8
100
sangat
baik

8
75

8
75

8
75

8
75

8
75

8
75

baik

baik

baik

8
87,5
sangat
baik

baik

baik

8
87,5
sangat
baik
baik

baik

baik

Rata-rata
3,5
3,2
6,7
8
83,3
sangat
baik

Jumlah
52
48
100
120
1250

116

Lampiran 7. Analisis Hasil Angket Dosen Ahli Media

Analisis Hasil Angket Dosen Ahli Media

Item
Nomor

Jawaban Responden Untuk Item Nomor


1

10

11

12

13

14

15

16

17

Rata-rata

3,2

53

3,8

65

Total skor

118

Skor max

136

75

100

87,5

87,5

75

87,5

87,5

87,5

87,5

75

100

87,5

87,5

87,5

87,5

87,5

87,5

86,8

1475

Responden

Item
Nomor

18

19

20

21

22

23

24

25

Rata-rata

24

3,9

31

Total skor

6,9

55

Skor max

64

75

87,5

87,5

87,5

87,5

87,5

87,5

87,5

86

687,5

Responden

Jumlah

Jumlah

117

Lampiran 8.

Analisis Hasil Angket Pengguna (Siswa)

Analisis Hasil Angket Tanggapan Pengguna (Siswa)


Item
Nomor

Jawaban Responden Untuk Item Nomor


1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1. AISYAH

2. ANDRI

3. ABDUL

4. ARI

5. CALVIN

6. DANDI

7. FAHRUDIN

8. M. KEVIN

9. PANJI

10.ROMADHON

11. RIZKI

12. REZA

13. SULHONI

14. ZELGY

Responden

118

Analisis Hasil Angket Sikap Pengguna (Siswa)

Item
Nomor

Jawaban Responden Untuk Item Nomor


19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

1. AISYAH

2. ANDRI

3. ABDUL

4. ARI

5. CALVIN

6. DANDI

7. FAHRUDIN

8. M. KEVIN

9. PANJI

10.ROMADHON

11. RIZKI

12. REZA

13. SULHONI

14. ZELGY

Responden

119

Lampiran 9. Daftar Nama Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Daftar Nama Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Dr. Tjipto Semarang

No.

Nama

Abdul Basir

Aisyah Setyaningrum

Andri Susanto

Arie Bachtiar

Bayu Adi

Calvin Cahyo

Dandy Arianto

Fahrudin

M. Kevin Hidayat

10

Panji Ari S.

11

Muhamad Ramadhon

12

Reza Dwi Pamungkas

13

Rizki Oka Mahendra

14

Sulhoni Aan Nawi

15

Zelgy Dhanu Tirta

120

Lampiran 10. Daftar Username Dan Pasword Pengguna

Daftar Username Dan Pasword Pengguna

No.

Username

Abdul

Aisyah

Andri

Arie

Bayu

Calvin

Dandy

Fahrudin

Kevin

10

Panji

11

Ramadhon

12

Reza

13

Rizki

14

Sulhoni

15

Zelgy

Password

Siswa

121

Lampiran 11. Dokumentasi Foto

122

Lampiran 12. Silabus


SILABUS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan

: SMK

Program Keahlian

: Teknik Ketenagalistrikan

Paket Keahlian

: Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Mata Pelajaran

: Instalasi Motor Listrik

Kelas /Semester

: XI / 3 dan 4

Kompetensi Inti
KI 1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4

Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

123

Kompetensi Dasar
Semester 3
1.1

1.2

2.1

2.2

Menyadari sempurnanya
konsep Tuhan tentang
benda-benda
dengan
fenomenanya
untuk
dipergunakan
sebagai
aturan
dalam
perancangan
Instalasi
Motor Listrik
Mengamalkan nilai-nilai
ajaran agama sebagai
tuntunan
dalam
perancangan
Instalasi
Motor Listrik
Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, teliti,
kritis, rasa ingin tahu,
inovatif dan tanggung
jawab
dalam
melaksanakan pekerjaan
di bidang Instalasi Motor
Listrik.
Menghargai kerjasama,
toleransi, damai, santun,
demokratis,
dalam
menyelesaikan masalah

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Alokasi
Waktu

Sumber Belajar

124

Kompetensi Dasar
perbedaan
konsep
berpikir
dalam
melakukan tugas di
bidang Instalasi Motor
Listrik.
2.3 Menunjukkan
sikap
responsif,
proaktif,
konsisten,
dan
berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan
sosial
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan
dalam
melakukan pekerjaan di
bidang Instalasi Motor
Listrik
3.1. menjelaskan komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).
4.1 Memasang komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).

Materi Pokok

Motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC).
1. Karakteristik
motor
induksi.
2. Struktur pengasutan
motor induksi.
3. Koordinasi
gawai
pengaman.
4. Sistem
kendali

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Mengamati :

Observasi :

Mengamati
peralatan
dan
kelengkapan
komponen dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC)

Proses bereksperimen
menggunakan
peralatan
dan
kelengkapan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC)

Alokasi
Waktu

20 JP

Sumber Belajar

Mark Brown, ed.


Practical
Troubleshooting
of
Electrical Equipment
and Kontrol Circuit.
Newnes Inc. New
York, 2005.
.......................
Electronic
Motor

125

Kompetensi Dasar

Materi Pokok
elektromekanikal untuk
mula
jalan
motor
(motor starting).
5. Pengasutan
motor
induksi.

3.2 Menafsirkan
gambar
kerja
pemasangan
komponen dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC).
4.2

3.3

4.3

6. Diskriminasi
gawai
pengaman.
7. Sifat mekanikal motor
induksi.
8. Elektronika
daya.
(SCR, Thyristor, IGBT)
9. Metoda soft start soft
stop dan pengaturan
kecepatan variabel.
10.Tindakan pengamanan
instalasi motor listrik.
11.Sistem
kendali
elektromekanikal untuk
mula
jalan
motor
(motor starting).

Menyajikan
gambar
kerja
pemasangan
komponen dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC).
Mendeskripsikan
karakteristik komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).
memeriksa komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).

Pemasangan komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).
1. Standar internasional

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Alokasi
Waktu

Starters and Drives.


Moeller
Wiring
Manual, 2008

Menanya :
Mengkondisikan situasi
belajar
untuk
membiasakan
mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri
tentang jenis peralatan
dan
kelengkapan
komponen dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC)

Mengeksplorasi :
Mengumpulkan
data
yang dipertanyakan dan
menentukan
sumber
(melalui benda konkrit,
dokumen,
buku,
eksperimen)
untuk
menjawab
pertanyaan
yang diajukan tentang
jenis komponen dan
sirkit motor kontrol non

Sumber Belajar

Tugas :

Electrical Instalation
Guide,
Schneider
Electric 2010.

Hasil
pekerjaan
pemasangan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC).
Tes :
Tes
lisan/
tertulis
terkait
dengan
peralatan
dan
kelengkapan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC)

Observasi :
Proses
tugas

pelaksanaan
pemasangan

Standar International
Electrotechnic
Commission (IEC).
PUIL Edisi 2000.
22 JP

Automation Solution
Guide,
Schneider
Electric
Indonesia,
2007

126

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

2.
3.
4.

5.
6.
7.

8.
9.

(Standar IEC), PUIL


2000 dan lambang
gambar listrik.
Perangkat
PHB
tegangan rendah.
Pemilihan
gawai
pengaman.
Jenis-jenis komponen
dan sirkit motor
kontrol
non
programmable logic
control (Non PLC).
Analisis
beban
terpasang.
Analisis
satuan
pekerjaan.
Pengamanan terhadap
bahaya
tegangan
bocor.
Pengaruh
luar
(gangguan).
Koordinasikan
persiapan pemasangan
sistem pengendali non
programmable logic
control
(NonPLC)
kepada
pihak lain

Kegiatan Pembelajaran
programmable
logic
control (Non PLC) serta
fungsinya

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data
dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan
dengan
urutan
dari
yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait
dengan
komponen dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC) .

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan
hasil
konseptualisasi tentang
komponen dan sirkit

Penilaian

Alokasi
Waktu

komponen dan sirkit


motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC).
Portofolio
terkait
kemampuan
dalam
pemasangan
komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).

30 JP

Sumber Belajar

127

Kompetensi Dasar

Materi Pokok
yang berwenang.
10. Teknik dan prosedur
pemasangan
sistem
pengendali
non
programmable logic
control (NonPLC).

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Alokasi
Waktu

Sumber Belajar

motor
kontrol
non
programmable
logic
control
(Non
PLC)
dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.

Semester 4
3.1

4.1

3.2

4.2

3.3

Menjelaskan
pemasangan komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).
Memasang komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).
Menafsirkan
gambar
kerja
pemasangan
komponen dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC).
Menyajikan
gambar
kerja
(rancangan)
pemasang komponen dan
sirkit motor kontrol non
programmable
logic
control (Non PLC).
Mendeskripsikan

Motor
kontrol
non Mengamati :
programmable
logic
Mengamati peralatan
control (Non PLC)
dan
kelengkapan
1. Pemilihan kriteria dan
komponen
dan sirkit
jenis motor kontrol :
motor
kontrol
non
Direct on Line (DOL)
programmable
logic
Starter, Star Delta
control (Non PLC)
Starter, Autotranformer
Starter.
2. Jenis-jenis komponen Menanya :
motor starter pada
sistem
kendali Mengkondisikan
situasi belajar untuk
elektromekanikal
membiasakan
/motor kontrol non
mengajukan
programmable
logic
pertanyaan
secara
control (Non PLC).
aktif
dan
mandiri
3. Jenis-jenis
rangkaian
tentang
jenis
sistem pengendali non
peralatan
dan
programmable
logic
kelengkapan
control (NonPLC).
komponen dan sirkit
4. Gambar
rangkaian
motor kontrol non
sistem pengendali non
programmable logic

Observasi :
Proses bereksperimen
menggunakan
peralatan
dan
kelengkapan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC)

Tugas :
Hasil
pekerjaan
pemasangan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC).

14 JP

Mark Brown, ed.


Practical
Troubleshooting
of
Electrical Equipment
and Kontrol Circuit.
Newnes Inc. New
York, 2005.

.......................
Electronic
Motor
Starters and Drives.
Moeller
Wiring
Manual, 2008
Electrical Instalation
Guide,
Schneider
Electric 2010.

128

Kompetensi Dasar

Materi Pokok
programmable
logic
control (NonPLC).
5. Perencanaan rangkaian
sistem pengendali non
programmable
logic
control (NonPLC)

karakteristik komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).
4.3

memeriksa pemasangan
komponen dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable
logic
control (Non PLC).

Pemasangan komponen
dan sirkit motor kontrol
non programmable logic
control (Non PLC).
1. Standar internasional
(Standar IEC), PUIL
2000 dan lambang
gambar listrik.
2. Perangkat
PHB
tegangan menengah.
3. Pemilihan
gawai
pengaman.
4. Jenis-jenis komponen
dan
sirkit
motor
kontrol
non
programmable logic
control (Non PLC).
5. Analisis
beban
terpasang.
6. Analisis
satuan
pekerjaan.
7. Pengamanan terhadap
bahaya
tegangan
bocor.

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

control (Non PLC)

Tes :
Tes
lisan/
tertulis
terkait
dengan
peralatan
dan
kelengkapan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC)

Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data
yang dipertanyakan
dan
menentukan
sumber
(melalui
benda
konkrit,
dokumen,
buku,
eksperimen)
untuk
menjawab pertanyaan
yang diajukan tentang
jenis komponen dan
sirkit motor kontrol
non programmable
logic control (Non
PLC) serta fungsinya
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data dan menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana
sampai
pada
yang
lebih
kompleks
terkait

Alokasi
Waktu

20 JP

Sumber Belajar
Standar International
Electrotechnic
Commission (IEC).
PUIL Edisi 2000.
Automation Solution
Guide,
Schneider
Electric
Indonesia,
2007.

Observasi :

Technical Paper ;
Jorg
Randermann,
Starting and Control
of
Three-Phase
Asynchronous Motor,
Moeller
Eaton
Corporation
Germany, 2010.

Proses
pelaksanaan
tugas
pemasangan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC).
Portofolio
terkait
kemampuan
dalam
pemasangan
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC).
30 JP

129

Kompetensi Dasar

Materi Pokok
8.

Pengaruh
luar
(gangguan).
9. Koordinasikan
persiapan pemasangan
sistem pengendali non
programmable logic
control
(NonPLC)
kepada
pihak lain
yang berwenang.
10. Teknik dan prosedur
pemasangan
sistem
pengendali
non
programmable logic
control (NonPLC).

Kegiatan Pembelajaran
dengan
komponen
dan sirkit
motor
kontrol
non
programmable logic
control (Non PLC) .

Mengkomunikasikan :

Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang
komponen dan sirkit
motor kontrol non
programmable logic
control (Non PLC)
dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.
Catatan : jumlah minggu efektif semster ganjil/genap = 20/16 minggu

Penilaian

Alokasi
Waktu

Sumber Belajar

Anda mungkin juga menyukai