MAKALAH
Disusun untuk memenuhi matakuliah Kecerdasan Buatan yang dibina oleh
Bapak Mohamad Yasin, S.Kom, M.Kom
Oleh:
Offering RP
Kelompok 9
1. Achmad Naufal W. J. (170312612055)
2. Rizqi Agus Utomo (170312612011)
Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“Pengolahan Citra Digital” ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam makalah ini
menjelaskan tentang pengertian Pengolahan Citra Digital, beberapa macam tipe
dari Pengolahan Citra Digital, dan kelemahan serta kelebihan dari tipe tipe
Pengolahan Citra Digital.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata adalah salah satu organ manusia yang berguna untuk mendeteksi
cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf (Wikipedia,
2019). Mata juga sebagai indra penglihatan yang dimiliki oleh manusia sehingga
citra (gambar) memegang peranan panting dalam perspektif manusia. Namun, mata
manusia memiliki keterbatasan dalam menangkap sinyal elektromagnetik.
Komputer atau mesin pencitraan lainnya dapat menangkap hampir keseluruhan
sinyal elektromagnetik mulai dari gamma hingga gelombang radio. Mesin
pencitraan dapat bekerja dengan citra dari sumber yang tidak sesuai, tidak cocok,
atau tidak dapat ditangkap dengan penglihatan manusia.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih membawa
kemajuan dalam berbagai aspek terutama bagi negara yang berkembang. Salah satu
teknologi yang berkembang begitu pesat adalah pengolahan citra digital. Perangkat
lunak untuk mengolah citra digital digunakan oleh pengguna untuk mengolah foto
atau untuk sebagai keperluan lain.
Teknologi pengolahan citra dapat masuk ke berbagai bidang seperti
kadokteran, industri, pertanian, geologi, kelautan, dan lain sebagainya. Kehadiran
teknologi pengolahan citra memberikan kemajuan yang luar biasa pada bidang-
-bidang tersebut. Dengan demikian pengolahan citra sangat berperan penting di
berbagai aspek. Selain mempermudah penggunanya, juga dapat meningkatkan
kinerja dalam tugas – tugas yang dikerjakan khususnya dalam pengolahan citra.
Kedepannya, pengembangan dan penerapan pengolahan citra digital akan terus
meluas dan hal ini merupakan tantangan bagi para peneliti di bidang ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan citra digital (image processing)?
2. Apa saja tipe-tipe citra digital?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe citra digital?
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang pengolahan citra digital (image processing).
2. Mengetahui tipe-tipe citra digital.
3. Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe citra digital.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengolahan Citra Digital
2.1.1 Definisi Pengolahan Citra Digital
Pengolahan Citra Digital (Image Processing) adalah proses mengolah pixsel-pixsel
pada citra digital untuk tujuan tertentu (Riadi, 2016). Pada awalnya pengolahan
citra dilakukan hanya untuk memperbaiki kualitas citra, namun dengan
berkembangnya dunia komputasi pengolahan citra digital dapat dimanfaatkan
diberbagai bidang ilmu terapan. Dalam sebuah citra terdapat informasi yang dapat
dimanfaatkan dan diolah. Secara sederhana, proses pengolahan citra digital dimulai
dari pengambilan citra, kemudian perbaikan kualitas citra, dan yang terakhir proses
representatif citra.
2
2.1.2 Teknik-Teknik Pengolahan Citra Digital
Untuk mengolah suatu citra, dibutuhkan beberapa teknik dalam pengolahan citra
digital, antara lain sebagai berikut:
1. Perbaikan Citra (Image Enhancement)
Perbaikan citra (image enhancement) adalah proses perbaikan citra dengan
meningkatkan kualitas citra dengan memanipulasi beberapa parameter yang ada
pada citra. Beberapa contoh teknik perbaikan citra, yaitu perbaikan kontras gelap
atau terang, perbaikan tepian objek (edge enhancement), penajaman (sharpening),
pemberian warna semu (pseudocoloring), dan pengurangan derau (noise
reduction).
2. Restorasi Citra (Image Restoration)
Restorasi citra (image restoration) adalah proses perbaikan model citra yang
berhubungan dengan bentuk citra. Tujuan restorasi citra untuk menghilangkan atau
meminimumkan cacat pada citra. Restorasi citra dan perbaikan citra hampir sama
tetapi pada restorasi citra penyebab degradasi citra diketahui. Beberapa contoh
teknik restorasi citra, yaitu penghilangan kesamaran (deblurring) dan penghilang
derau (noise).
3. Image Compression.
Image compression adalah proses mengubah ukuran data pada citra
sehingga hanya memerlukan memori yang lebih sedikit. Hal terpenting dalam
image compression adalah citra yang telah diproses harus tetap mempunyai kualitas
yang bagus.
4. Segmentasi Citra (Segmentation)
Segmentasi citra (segmentation) adalah proses membedakan atau
memisahkan objek objek yang ada dalam suatu citra dengan suatu kriteria tertentu.
Jenis teknik ini berkaitan erat dengan pengenalan pola.
5. Image Analysis
Image analysis adalah menghitung besaran kuantitif dari citra untuk
menghasilkan deskripsinya. Teknik ini mengekstraksi ciri-ciri tertentu yang
men=mbantu dalam identifikasi objek. Beberapa contoh image analysis, yaitu
pendeteksi tepi objek (edge detection), ekstraksi batas (boundary), dan representasi
daerah (region).
3
6. Rekontruksi Citra (Image Reconstruction)
Rekontruksi citra (image reconstruction) adalah membentuk ulang objek
dari beberapa citra hasil proyeksi. teknik ini banyak digunakan dalam bidang
kesehatan, misalnya beberapa foto rontgen dengan sinar X yang digunakan untuk
membentuk tulang gambar organ tubuh
2.2 Tipe Tipe Citra Digital (Image)
a. JPG / JPEG (Joint Photographic Experts Assemble)
JPG adalah jenis data yang dikembangkan oleh Joint Photographic Experts
Assemble (JPEG) yang dijadikan standar untuk para fotografer profesional. Seperti
metode yang digunakan oleh format ZIP yang digunakan untuk menemukan
pengulangan (redundancy) dalam data untuk kemudian dikompresi, JPG
mengompresi data gambar dengan cara mengurangi bagian-bagian dari
gambar untuk memblok pixel dalam gambar tersebut. JPG sudah digunakan
dan menjadi standar gambar di internet karena ia bisa dikompresi hingga ukuran
kecil. Data JPG tertentu bisa dikompres dengan rasio perbandingan 2:1 sampai
paling tinggi 100:1, tergantung pengaturan yang anda berikan. Sewaktu koneksi
internet yang tersedia di bumi ini masih berupa koneksi dial-up, JPG adalah satu-
satunya jenis data yang bisa dikirimkan dan dilihat secara bebas. JPG mendukung
24-bit RGB dan CMYK, dan 8-bit Grayscale. Tidak disarankan untuk Anda
menggunakan palet CMYK dalam format JPG. Perlu dicatat juga bahwa Grayscale
tidak banyak dikompres jika dibandingkan dengan versi berwarnanya.
4
masa aktifnya. GIF secara alami adalah gambar dengan 8-bit warna, berarti mereka
dibatasi oleh palet sebanyak 256 jenis warna, yang dapat dipilih dari
model RGB dan disimpan ke Color Look Up Tablet (CLUT), atau sederhananya
“Color Table“. Mereka itu sejatinya adalah palet warna standar, seperti palet “Web
Safe“. Selain bisa transparansi, GIF juga mendukung animasi gambar yang
membatasi tiap form nya pada 256 warna standar. Dan karena sifatnya yang tidak
pecah-pecah, GIF bisa digunakan untuk menjaga baris dalam tipografi tetap rapi,
dan juga bentuk-bentuk geometri, tapi sebaiknya menggunakan format yang
memang diperuntukkan untuk vektor grafis seperti SVG atau AI (Adobe
Illustrator).
GIF merupakan format grafis yang sering digunakan pada desain web. GIF
memiliki kombinasi warna lebih sedikit dibanding JPEG, tetapi mampu menyimpan
grafis dengan latar belakang transparan ataupun dalam bentuk animasi sederhana.
Format GIF mendukung penggunaan multiple-bitmap dalam satu file sehingga
dapat menghasilkan gambar animasi dan merekam penggunaan Transparency
Masking. GIF juga baik untuk menampilkan gambar dengan komposisi yang tidak
menggunakan terlalu banyak warna, seperti gambar kartun. Sementara itu, GIF
tidak cocok digunakan untuk menampilkan foto.
5
Print shoot (hasil dari print screen) dari program-program simple dengan
jumlah warna sedikit.
Gambar Grayscale memiliki palet 8-bit juga, jadi sah-sah saja/sebaiknya
disimpan dalam format GIF.
6
file PNG lebih baik daripada GIF, tetapi memiliki ukuran file yang lebih besar
daripada JPG. Kekurangan tipe PNG adalah belum populer sehingga sebagian
browser tidak mendukungnya.
File PNG cocok digunakan untuk :
d. BMP (Bitmap)
Bitmap adalah representasi dari citra grafis yang terdiri dari susunan titik
(pixel) yang tersimpan di memori komputer. Nilai setiap titik diawali oleh satu bit
data (untuk gambar hitam putih) atau lebih (untuk gambar berwarna). Kerapatan
titik-titik tersebut dinamakan resolusi, yang menunjukkan seberapa tajam gambar
ini ditampilkan, ditunjukkan dengan jumlah baris dan kolom (contoh 1024×768).
Untuk menampilkan citra bitmap pada monitor atau mencetaknya pada printer,
komputer menterjemahkan bitmap ini menjadi pixel (pada layar) atau titik tinta
(pada printer). Beberapa format file bitmap yang populer adalah BMP, PCX dan
TIFF.
Gambar bitmap sangat bergantung pada resolusi. Jika gambar diperbesar
maka gambar akan tampak kurang halus atau pecah, sehingga mengurangi
detailnya. Selain itu gambar bitmap akan mempunyai ukuran file yang lebih besar.
Semakin besar resolusi gambar akan semakin besar pula ukuran filenya.
Gambar dengan tampilan 100% Gambar dengan tampilan 500% akan
mempunyai perbedaan yakni biasanya kalau pada gambar yang berukuran 100%,
maka gambar masih terlihat jernih. Namun pada gambar yang dizoom sampai
dengan 500% maka gambar akan tampk tidak tajam lagi dan terkesan membentuk
kotak-kotak yang itu merupakan pixel.
7
e. TIFF (Tagged Image Format File)
8
4. GIF menggunakan metode Lossless Compression. Metode tersebut tidak
mengurangi kualitas pada gambar, namun dapat memperkecil besarnya
jumlah file
5. Cocok digunakan untuk gambar dengan jumlah warna sedikit (dibawah
256), gambar yang memerlukan perbedaan warna yang tegas seperti logo
tanpa gradien, gambar animasi sederhana seperti banner-banner iklan,
header, dan sebagainya.
Kekurangan :
1. GIF tidak cocok untuk digunakan dalam fotografi modern, atau untuk
penyimpanan data gambar yang terbatas.
2. GIF tidak cocok digunakan untuk menampilkan foto
3. GIF tidak cocok digunakan untuk gambar yang memiliki banyak warna
seperti pemandangan, gambar yang didalamnya terdapat warna gradien atau
semburat
Kelebihan :
Kekurangan :
1. PNG cukup besar ukurannya diantara JPG dan GIF, serta tidak didukung
oleh perambah / browser yang lama.
2. PNG adalah belum populer sehingga sebagian browser tidak mendukungnya
3. PNG tidak mendukung penyimpanan multi format untuk keperluan animasi
9
d. BMP (Bitmap)
Kelebihan :
1. Format file ini mampu menyimpan gambar dalam mode warna RGB,
Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap
Kekurangan :
1. Bitmap jika diperbesar maka gambar akan tampak kurang halus atau pecah,
sehingga mengurangi detailnya
2. Bitmap mempunyai ukuran file yang lebih besar. Semakin besar resolusi
gambar akan semakin besar pula ukuran filenya.
3. Tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam
pertukaran platform
Kelebihan :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengolahan Citra Digital (Image Processing) adalah proses mengolah pixsel-
pixsel pada citra digital untuk tujuan tertentu (Riadi, 2016). Pada awalnya
pengolahan citra dilakukan hanya untuk memperbaiki kualitas citra, namun dengan
berkembangnya dunia komputasi pengolahan citra digital dapat dimanfaatkan
diberbagai bidang ilmu terapan. Dalam sebuah citra terdapat informasi yang dapat
dimanfaatkan dan diolah. Secara sederhana, proses pengolahan citra digital dimulai
dari pengambilan citra, kemudian perbaikan kualitas citra, dan yang terakhir proses
representatif citra.
11
Daftar Pustaka
Basuki, Achmad. 2005. Metode Numerik dan Algoritma Komputasi. Yogyakarta:
ANDI.
Riadi, Muchlisin, 2016, Pengolahan Citra Digital, [online],
(https://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengolahan-citra-digital.html, diakses
tanggal 24 Januari 2020)
Wikipedi. Mata, (online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Mata, diakses tanggal 24
Januari 2020).
Kuncara,Purba, 2013, Perbedaan Eksistensi Gambar JPG GIF PNG BMP dan
TIFF (Online), (https://klikhost.com/perbedaan-ekstensi-gambar-jpg-gif-png-bmp-
dan-tiff/), diakses tanggal 27 Januari 2020)
12