Anda di halaman 1dari 15

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi matakuliah Kecerdasan Buatan yang dibina oleh
Bapak Mohamad Yasin, S.Kom, M.Kom

Oleh:
Offering RP
Kelompok 9
1. Achmad Naufal W. J. (170312612055)
2. Rizqi Agus Utomo (170312612011)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PRODI S1 MATEMATIKA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“Pengolahan Citra Digital” ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam makalah ini
menjelaskan tentang pengertian Pengolahan Citra Digital, beberapa macam tipe
dari Pengolahan Citra Digital, dan kelemahan serta kelebihan dari tipe tipe
Pengolahan Citra Digital.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Malang, 27 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengolahan Citra Digital......................................................................... 2
2.2 Tipe Tipe Citra Digital (Image) .............................................................. 4
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Tipe Citra Digital ....................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata adalah salah satu organ manusia yang berguna untuk mendeteksi
cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf (Wikipedia,
2019). Mata juga sebagai indra penglihatan yang dimiliki oleh manusia sehingga
citra (gambar) memegang peranan panting dalam perspektif manusia. Namun, mata
manusia memiliki keterbatasan dalam menangkap sinyal elektromagnetik.
Komputer atau mesin pencitraan lainnya dapat menangkap hampir keseluruhan
sinyal elektromagnetik mulai dari gamma hingga gelombang radio. Mesin
pencitraan dapat bekerja dengan citra dari sumber yang tidak sesuai, tidak cocok,
atau tidak dapat ditangkap dengan penglihatan manusia.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih membawa
kemajuan dalam berbagai aspek terutama bagi negara yang berkembang. Salah satu
teknologi yang berkembang begitu pesat adalah pengolahan citra digital. Perangkat
lunak untuk mengolah citra digital digunakan oleh pengguna untuk mengolah foto
atau untuk sebagai keperluan lain.
Teknologi pengolahan citra dapat masuk ke berbagai bidang seperti
kadokteran, industri, pertanian, geologi, kelautan, dan lain sebagainya. Kehadiran
teknologi pengolahan citra memberikan kemajuan yang luar biasa pada bidang-
-bidang tersebut. Dengan demikian pengolahan citra sangat berperan penting di
berbagai aspek. Selain mempermudah penggunanya, juga dapat meningkatkan
kinerja dalam tugas – tugas yang dikerjakan khususnya dalam pengolahan citra.
Kedepannya, pengembangan dan penerapan pengolahan citra digital akan terus
meluas dan hal ini merupakan tantangan bagi para peneliti di bidang ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan citra digital (image processing)?
2. Apa saja tipe-tipe citra digital?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe citra digital?
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang pengolahan citra digital (image processing).
2. Mengetahui tipe-tipe citra digital.
3. Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe citra digital.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengolahan Citra Digital
2.1.1 Definisi Pengolahan Citra Digital
Pengolahan Citra Digital (Image Processing) adalah proses mengolah pixsel-pixsel
pada citra digital untuk tujuan tertentu (Riadi, 2016). Pada awalnya pengolahan
citra dilakukan hanya untuk memperbaiki kualitas citra, namun dengan
berkembangnya dunia komputasi pengolahan citra digital dapat dimanfaatkan
diberbagai bidang ilmu terapan. Dalam sebuah citra terdapat informasi yang dapat
dimanfaatkan dan diolah. Secara sederhana, proses pengolahan citra digital dimulai
dari pengambilan citra, kemudian perbaikan kualitas citra, dan yang terakhir proses
representatif citra.

Gambar 1. Proses Pengolahan Citra


Dalam perkembangannya, pengolahan citra digital (Image Processing) dan
computer vision digunakan sebagai mata manusia dengan perangkat input image
capture seperti kamera dan scanner dijadikan sebagaia mata dan mesin komputer
dijadikan sebagai otak yang mengolah informasi (Riadi, 2016). Sehingga muncul
beberapa pecahan bidang penting dalam computer vision, yaitu pattern recognition
(pengenalan pola), -biometricI (pengenalan identifikasi manusia berdasarkan ciri
biologis yang tampak), content based image and video retrieval (mengembalikan
citra atau video dengan informasi tertentu), dan lain lain (Basuki, 2005).
Secara umum, teknik pengolahan citra digital dibagi menjadi 3 tahap tingkat
pengolahan, yaitu: 1) pengolahan tingkat rendah (low-level processing).
pengolahan ini merupakan operasi-operasi dasar dalam pengolahan citra seperti
pengurangan darau (noise reduction), perbaikan citra (image enhancement), dan
restorasi citra (image restoration) , 2) pengolahan tingkat menengah (mid-level
processing) yang meliputi segmentasi pada citra, deskripsi objek, dan klasifikasi
objek secara terpisah, dan 3) pengolahan tingkat tinggi (high-level processing)
seperti analisi citra.

2
2.1.2 Teknik-Teknik Pengolahan Citra Digital
Untuk mengolah suatu citra, dibutuhkan beberapa teknik dalam pengolahan citra
digital, antara lain sebagai berikut:
1. Perbaikan Citra (Image Enhancement)
Perbaikan citra (image enhancement) adalah proses perbaikan citra dengan
meningkatkan kualitas citra dengan memanipulasi beberapa parameter yang ada
pada citra. Beberapa contoh teknik perbaikan citra, yaitu perbaikan kontras gelap
atau terang, perbaikan tepian objek (edge enhancement), penajaman (sharpening),
pemberian warna semu (pseudocoloring), dan pengurangan derau (noise
reduction).
2. Restorasi Citra (Image Restoration)
Restorasi citra (image restoration) adalah proses perbaikan model citra yang
berhubungan dengan bentuk citra. Tujuan restorasi citra untuk menghilangkan atau
meminimumkan cacat pada citra. Restorasi citra dan perbaikan citra hampir sama
tetapi pada restorasi citra penyebab degradasi citra diketahui. Beberapa contoh
teknik restorasi citra, yaitu penghilangan kesamaran (deblurring) dan penghilang
derau (noise).
3. Image Compression.
Image compression adalah proses mengubah ukuran data pada citra
sehingga hanya memerlukan memori yang lebih sedikit. Hal terpenting dalam
image compression adalah citra yang telah diproses harus tetap mempunyai kualitas
yang bagus.
4. Segmentasi Citra (Segmentation)
Segmentasi citra (segmentation) adalah proses membedakan atau
memisahkan objek objek yang ada dalam suatu citra dengan suatu kriteria tertentu.
Jenis teknik ini berkaitan erat dengan pengenalan pola.
5. Image Analysis
Image analysis adalah menghitung besaran kuantitif dari citra untuk
menghasilkan deskripsinya. Teknik ini mengekstraksi ciri-ciri tertentu yang
men=mbantu dalam identifikasi objek. Beberapa contoh image analysis, yaitu
pendeteksi tepi objek (edge detection), ekstraksi batas (boundary), dan representasi
daerah (region).

3
6. Rekontruksi Citra (Image Reconstruction)
Rekontruksi citra (image reconstruction) adalah membentuk ulang objek
dari beberapa citra hasil proyeksi. teknik ini banyak digunakan dalam bidang
kesehatan, misalnya beberapa foto rontgen dengan sinar X yang digunakan untuk
membentuk tulang gambar organ tubuh
2.2 Tipe Tipe Citra Digital (Image)
a. JPG / JPEG (Joint Photographic Experts Assemble)
JPG adalah jenis data yang dikembangkan oleh Joint Photographic Experts
Assemble (JPEG) yang dijadikan standar untuk para fotografer profesional. Seperti
metode yang digunakan oleh format ZIP yang digunakan untuk menemukan
pengulangan (redundancy) dalam data untuk kemudian dikompresi, JPG
mengompresi data gambar dengan cara mengurangi bagian-bagian dari
gambar untuk memblok pixel dalam gambar tersebut. JPG sudah digunakan
dan menjadi standar gambar di internet karena ia bisa dikompresi hingga ukuran
kecil. Data JPG tertentu bisa dikompres dengan rasio perbandingan 2:1 sampai
paling tinggi 100:1, tergantung pengaturan yang anda berikan. Sewaktu koneksi
internet yang tersedia di bumi ini masih berupa koneksi dial-up, JPG adalah satu-
satunya jenis data yang bisa dikirimkan dan dilihat secara bebas. JPG mendukung
24-bit RGB dan CMYK, dan 8-bit Grayscale. Tidak disarankan untuk Anda
menggunakan palet CMYK dalam format JPG. Perlu dicatat juga bahwa Grayscale
tidak banyak dikompres jika dibandingkan dengan versi berwarnanya.

File JPG cocok digunakan untuk :

 Gambar yang memiliki banyak warna, misalnya foto wajah dan


pemandangan.
 Gambar yang memiliki gradien, misalnya perubahan warna yang perlahan-
lahan dari merah ke biru.

b. GIF (Graphic Interchange Format)


GIF, sama seperti JPG, adalah format gambar yang sudah cukup lama
digunakan dan salah satu yang umum dipakai di internet. GIF adalah kepanjangan
dari Graphics Interchange Format dan sama-sama memiliki kompresi seperti
format gambar TIFF. Teknologi ini pernah kontroversial karena isu pemaksaan hak
paten tapi akhirnya beres juga karena semua paten yang didaftarkan sudah habis

4
masa aktifnya. GIF secara alami adalah gambar dengan 8-bit warna, berarti mereka
dibatasi oleh palet sebanyak 256 jenis warna, yang dapat dipilih dari
model RGB dan disimpan ke Color Look Up Tablet (CLUT), atau sederhananya
“Color Table“. Mereka itu sejatinya adalah palet warna standar, seperti palet “Web
Safe“. Selain bisa transparansi, GIF juga mendukung animasi gambar yang
membatasi tiap form nya pada 256 warna standar. Dan karena sifatnya yang tidak
pecah-pecah, GIF bisa digunakan untuk menjaga baris dalam tipografi tetap rapi,
dan juga bentuk-bentuk geometri, tapi sebaiknya menggunakan format yang
memang diperuntukkan untuk vektor grafis seperti SVG atau AI (Adobe
Illustrator).

GIF merupakan format grafis yang sering digunakan pada desain web. GIF
memiliki kombinasi warna lebih sedikit dibanding JPEG, tetapi mampu menyimpan
grafis dengan latar belakang transparan ataupun dalam bentuk animasi sederhana.
Format GIF mendukung penggunaan multiple-bitmap dalam satu file sehingga
dapat menghasilkan gambar animasi dan merekam penggunaan Transparency
Masking. GIF juga baik untuk menampilkan gambar dengan komposisi yang tidak
menggunakan terlalu banyak warna, seperti gambar kartun. Sementara itu, GIF
tidak cocok digunakan untuk menampilkan foto.

GIF menggunakan metode Lossless Compression, untuk membuat ukuran


file sekecil mungkin. Lossless Compression adalah kompresi yang tidak
mengurangi kualitas pada gambar, namun dapat memperkecil besarnya
jumlah file, jadi tidak ada penghilangan data pada saat dilakukan kompresi.
Meskipun demikian, akan terjadi penurunan jumlah warna menjadi 256, sehingga
sering membuat gambar yang kaya warna seperti pemandangan menjadi tidak
realistis.
File GIF cocok digunakan untuk :

 Gambar dengan jumlah warna sedikit (dibawah 256).


 Gambar yang memerlukan perbedaan warna yang tegas seperti logo tanpa
gradien.
 Gambar animasi sederhana seperti banner-banner iklan, header, dan
sebagainya.

5
 Print shoot (hasil dari print screen) dari program-program simple dengan
jumlah warna sedikit.
 Gambar Grayscale memiliki palet 8-bit juga, jadi sah-sah saja/sebaiknya
disimpan dalam format GIF.

File GIF tidak cocok digunakan untuk :

 Gambar yang memiliki banyak warna seperti pemandangan.


 Gambar yang didalamnya terdapat warna gradien atau semburat.

c. PNG (Portable Network Graphic)


PNG adalah kepanjangan dari Portable Network Graphics atau bisa
diplesetkan menjadi “PNG-Nοt-GIF“. Dikembangkan sebagai alternatif lain untuk
GIF, yang menggunakan paten dari LZW–algoritma kompresi. PNG adalah format
gambar yang sangat baik untuk grafis internet, karena mendukung transparansi
didalam perambah (browser) dan memiliki keindahan tersendiri yang tidak bisa
diberikan GIF atau bahkan JPG. Bisa disebut sebagai salah satu format yang
merupakan gabungan dari format JPG dan GIF. Untuk tipe ini mampu untuk
gradiasi warna. Karena sifat transparannya yang tidak pecah-pecah, PNG yang
masuk kelas 24-bit ini cocok untuk membuat screenshoot. Ia bisa mereproduksi
gambar desktop dari tiap piksel ke piksel secara detil. PNG juga mendukung kelas
8-bit seperti GIF, sekaligus 24-bit seperti JPG. Ia juga tidak pecah-pecah, bisa
mengkompresi gambar dari proses fotografi tanpa banyak mengurangi kualitas
gambarnya. Namun PNG cukup besar ukurannya diantara JPG dan GIF, serta tidak
didukung oleh perambah / browser yang lama.
Tipe file PNG merupakan solusi kompresi yang powerful dengan warna
yang lebih banyak (24 bit RGB + alpha). Berbeda dengan JPG yang menggunakan
teknik kompresi yang menghilangkan data, file PNG menggunakan kompresi
yang tidak menghilangkan data (lossles compression). Kelebihan file PNG
adalah adanya warna transparan dan alpha. Warna alpha memungkinkan sebuah
gambar transparan, tetapi gambar tersebut masih dapat dilihat mata seperti samar-
samar atau bening. File PNG dapat diatur jumlah warnanya hingga 64 bit (true color
+ alpha) sampai indexed color 1 bit. Dengan jumlah warna yang sama, kompresi

6
file PNG lebih baik daripada GIF, tetapi memiliki ukuran file yang lebih besar
daripada JPG. Kekurangan tipe PNG adalah belum populer sehingga sebagian
browser tidak mendukungnya.
File PNG cocok digunakan untuk :

 Gambar yang memiliki warna banyak


 Gambar yang mau diedit ulang tanpa menurunkan kualitas.

File PNG tidak cocok digunakan untuk:

 Gambar yang jika dikompress dengan JPG hampir-hampir tidak terlihat


penurunan kualitasnya (misal : pemandangan)

d. BMP (Bitmap)

Bitmap adalah representasi dari citra grafis yang terdiri dari susunan titik
(pixel) yang tersimpan di memori komputer. Nilai setiap titik diawali oleh satu bit
data (untuk gambar hitam putih) atau lebih (untuk gambar berwarna). Kerapatan
titik-titik tersebut dinamakan resolusi, yang menunjukkan seberapa tajam gambar
ini ditampilkan, ditunjukkan dengan jumlah baris dan kolom (contoh 1024×768).
Untuk menampilkan citra bitmap pada monitor atau mencetaknya pada printer,
komputer menterjemahkan bitmap ini menjadi pixel (pada layar) atau titik tinta
(pada printer). Beberapa format file bitmap yang populer adalah BMP, PCX dan
TIFF.
Gambar bitmap sangat bergantung pada resolusi. Jika gambar diperbesar
maka gambar akan tampak kurang halus atau pecah, sehingga mengurangi
detailnya. Selain itu gambar bitmap akan mempunyai ukuran file yang lebih besar.
Semakin besar resolusi gambar akan semakin besar pula ukuran filenya.
Gambar dengan tampilan 100% Gambar dengan tampilan 500% akan
mempunyai perbedaan yakni biasanya kalau pada gambar yang berukuran 100%,
maka gambar masih terlihat jernih. Namun pada gambar yang dizoom sampai
dengan 500% maka gambar akan tampk tidak tajam lagi dan terkesan membentuk
kotak-kotak yang itu merupakan pixel.

7
e. TIFF (Tagged Image Format File)

TIFF merupakan format gambar terbaik dengan pengertian bahwa semua


data dan informasi (data RGB, data CMYK, dan lainnya) yang berkaitan dengan
koreksi atau manipulasi terhadap gambar tersebut tidak hilang. Format TIFF biasa
digunakan untuk kebutuhan pencetakan dengan kualitas gambar yang sangat tinggi
sehingga ukuran berkas untuk format ini biasanya sangat besar, karena dalam file
ini gambar tidak dikompresi. Format ini mampu menyimpan gambar dengan
kualitas hingga 32 bit. Format berkas TIFF juga dapat digunakan untuk keperluan
pertukaran antar platform (PC, Macintosh, dan Silicom Graphic). Format ini juga
mudah digunakan untuk transfer antar program.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Tipe Citra Digital

a. JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Assemble)


Kelebihan :
1. Dapat dikompresi sampai ukuran kecil
2. JPG mendukung 24-bit RGB dan CMYK, dan 8-bit Grayscale
Kekurangan :

1. JPG menggunakan teknik kompresi yang menyebabkan kualitas gambar


turun (lossy compression)
2. JPG bukan media ideal untuk penggunaan typography, crisp line, atau
bahkan hasil fotografi dengan sudut yang tajam, karena obyek itu kadang
menjadi samar/blur.

b. GIF (Graphic Interchange Format)


Kelebihan :
1. GIF dapat mendukung transparansi gambar
2. GIF dapat mendukung animasi gambar yang membatasi tiap form nya pada
256 warna standar
3. GIF memiliki kombinasi warna lebih sedikit dibanding JPEG, tetapi mampu
menyimpan grafis dengan latar belakang transparan ataupun dalam bentuk
animasi sederhana

8
4. GIF menggunakan metode Lossless Compression. Metode tersebut tidak
mengurangi kualitas pada gambar, namun dapat memperkecil besarnya
jumlah file
5. Cocok digunakan untuk gambar dengan jumlah warna sedikit (dibawah
256), gambar yang memerlukan perbedaan warna yang tegas seperti logo
tanpa gradien, gambar animasi sederhana seperti banner-banner iklan,
header, dan sebagainya.
Kekurangan :

1. GIF tidak cocok untuk digunakan dalam fotografi modern, atau untuk
penyimpanan data gambar yang terbatas.
2. GIF tidak cocok digunakan untuk menampilkan foto
3. GIF tidak cocok digunakan untuk gambar yang memiliki banyak warna
seperti pemandangan, gambar yang didalamnya terdapat warna gradien atau
semburat

c. PNG ( Portable Network Graphics)

Kelebihan :

1. PNG mendukung transparansi didalam perambah (browser) dan memiliki


keindahan tersendiri yang tidak bisa diberikan GIF atau bahkan JPG
2. PNG cocok untuk membuat screenshoot
3. PNG memiliki kelebihan disbanding format penyimpanan lain yaitu adanya
warna transparan dan alpha
4. PNG mempunyai faktor kompresi yang lebih baik dibandingkan dengan GIF

Kekurangan :

1. PNG cukup besar ukurannya diantara JPG dan GIF, serta tidak didukung
oleh perambah / browser yang lama.
2. PNG adalah belum populer sehingga sebagian browser tidak mendukungnya
3. PNG tidak mendukung penyimpanan multi format untuk keperluan animasi

9
d. BMP (Bitmap)

Kelebihan :

1. Format file ini mampu menyimpan gambar dalam mode warna RGB,
Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap
Kekurangan :

1. Bitmap jika diperbesar maka gambar akan tampak kurang halus atau pecah,
sehingga mengurangi detailnya
2. Bitmap mempunyai ukuran file yang lebih besar. Semakin besar resolusi
gambar akan semakin besar pula ukuran filenya.
3. Tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam
pertukaran platform

e. TIFF (Tagged Image Format File)

Kelebihan :

1. TIFF dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar platform


2. Format ini juga mudah digunakan untuk transfer antar program.
Kekurangan :

1. TIFF tidak mengkompresi gambar


2. Ukuran gambar sangat besar dibandingkan format lain

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengolahan Citra Digital (Image Processing) adalah proses mengolah pixsel-
pixsel pada citra digital untuk tujuan tertentu (Riadi, 2016). Pada awalnya
pengolahan citra dilakukan hanya untuk memperbaiki kualitas citra, namun dengan
berkembangnya dunia komputasi pengolahan citra digital dapat dimanfaatkan
diberbagai bidang ilmu terapan. Dalam sebuah citra terdapat informasi yang dapat
dimanfaatkan dan diolah. Secara sederhana, proses pengolahan citra digital dimulai
dari pengambilan citra, kemudian perbaikan kualitas citra, dan yang terakhir proses
representatif citra.

Ada 5 macam tipe dalam Pengolahan Citra Digital yaitu JPG,GIF,PNG,BMP


dan TIFF. Macam macam tipe Citra tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya
masing masing.
3.2 Saran
Diharapkan pembaca lebih banyak mencari dan membaca materi terkait
dengan pengolahan citra digital sehingga pembaca dapat memahami lebih tentang
pengolahan citra digital

11
Daftar Pustaka
Basuki, Achmad. 2005. Metode Numerik dan Algoritma Komputasi. Yogyakarta:
ANDI.
Riadi, Muchlisin, 2016, Pengolahan Citra Digital, [online],
(https://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengolahan-citra-digital.html, diakses
tanggal 24 Januari 2020)
Wikipedi. Mata, (online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Mata, diakses tanggal 24
Januari 2020).
Kuncara,Purba, 2013, Perbedaan Eksistensi Gambar JPG GIF PNG BMP dan
TIFF (Online), (https://klikhost.com/perbedaan-ekstensi-gambar-jpg-gif-png-bmp-
dan-tiff/), diakses tanggal 27 Januari 2020)

12

Anda mungkin juga menyukai