Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI BNO BONDE

Dosen Pengampu : Ardiana, SKM., MMRS

Disusun oleh:
Alfathan Carel Sadewo TRO/15/01034
Alifia Rafika Putri TRO/16/01109
Fauzan Nurulhaqi TR0/16/01122
Karina TRO/16/01125
Kukun Riyanto TRO/16/01126
M Alfariza Nugraha TRO/16/01127
Rifqi Hamzah Ikhwani TRO/16/01140

POLITEKNIK AL-ISLAM BANDUNG


PROGRAM STUDI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmad-Nya kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini. Bahwasannya makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi Empat.

Dalam makalah ini kami membahas tentang pemeriksaan BNO Sonde yang
merupakan upaya untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada reproduksi wanita,
khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ardiana, SKM.,
MMRS selaku dosen pembimbing mata kuliah Teknik Radiografi Organ Sistem
Reproduksi, Sistem Syaraf dan Kelenjar. Dan pihak-pihak yang membantu
atas penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran untuk menyempurnakan makalah
ini.

Bandung, 7 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
2.1 LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
2.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................... 2
2.3 TUJUAN ............................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3
2.4 ANATOMI .......................................................................................... 3
2.5 POSISI LITOTOMI ............................................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 9
2.6 DEFINISI BNO SONDE .................................................................... 9
2.7 PERSIAPAN PASIEN PEMERIKSAAN BNO SONDE................... 9
2.8 INDIKASI PEMERIKSAAN ............................................................. 9
2.9 PERSIAPAN ALAT ........................................................................... 10
2.10 PROYEKSI BNO SONDE ................................................................. 10
BAB IV KESIMPULAN ....................................................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR

gambar 1 anatomi sistem reproduksi 1 .......................................................................... 3

gambar 2 posisi litotomi 1.............................................................................................. 7

gambar 3 jenis AKDR 1 ................................................................................................. 9

gambar 4 sonde uterus 1 .............................................................................................. 10

gambar 5 speculum vagina 1........................................................................................ 10

Gambar 6 Posisi Pasien Pemeriksaan BNO Sonde1 .................................................... 11

Gambar 7 Teknik Pemeriksaan BNO Sonde proyeksi lateral 1 ................................... 12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang

Radiologi adalah salah satu pelayanan kesehatan yang turut membantu


menegakkan diagnosa untuk suatu penyakit, Wilhelm Conrad Roentgen seorang
ahli fisika di Universitas Wurzburg Jerman, pertama kali menemukan
sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar
katoda (Sjahriar Rasad 2006), daya tembus sinar Roentgen dipengaruhi oleh faktor
eksposi yaitu Kv dan mAs, diantara sifat sinar Rontgen dapat menembus objek dan
menghitamkan film, sifat ilmiah yang digambarkan dalam radiodiagnostik.
Pemeriksaan Radiografi merupakan salah satu bagian dari penunjang
diagnosa yang ada. Dengan pemeriksaan radiografi di Radiologi maka akan
mampu menegakkan sebuah diagnosa. Sebuah pemeriksaan Radiografi mampu
memperlihatkan kelainan patologis dengan menampilkan gambaran radiografi
yang optimal dan baik.
Pada umumnya pemeriksaan radiologi dilakukan karena alasan
adanya fracture, dislokasi, corpus alienum, rupture ligament kelainan patologis
dan lain sebagainya. Mengingat hal tersebut maka untuk membantu menegakkan
diagnosa yang tepat perlu adanya suatu teknik pengaturan posisi yang
memungkinkan pada penderita,baik untuk kenyamanan penderita, dan gambaran
yang dihasilkan.
Salah satu dari pemeriksaan radiodiagnostik adalah pemeriksaan BNO Sonde.
Pada pemeriksaan BNO Sonde dapat memperlihatkan rongga vagina Pemeriksaan
BNO Sonde dilakukan untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada reproduksi
wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dan memperlihatkan
besarnya pergeseran/translokasi AKDR dari tempat seharusnya.
Pemilihan proyeksi AP dan Lateral dapat memperlihatkan gambaran yang
diinginkan, maka penulis akan membuat suatu makalah yang berjudul “Teknik
Pemeriksaan BNO Sonde. “

1
2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah


pada makalah ini adalah :
a. Bagaimanakah teknik pemeriksaan radiografi BNO Sonde yang baik ?

2.3 Tujuan

Dalam penulisan laporan kasus ini tujuan penulis antara lain


sebagai berikut:
b. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi BNO Sonde dengan baik.

2
BAB II

LANDASAN TEORI
2.4 Anatomi

gambar 1 anatomi sistem reproduksi 1


Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu
yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan
servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua
pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).

Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan
pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk
segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas
rongga rahim berhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan
sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Dinding rahim
terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding
uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling
tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari
korpus uteri yang membatasi kavum uteri.

Organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua yaitu bagian eksterna


(bagian luar) dan interna (bagian dalam), untuk lebih jelasnya baca lebih lanjut.

A. Organ Genetalia Eksterna Wanita

i. Mons Veneris

Mons Veneris merupakan bagian yang menonjol dan


terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan simpisis

3
pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan di
tumbuhi oleh rambut.

ii. Labia Mayora

Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal


dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Yaitu dua
lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulvadan terdiri dari kulit,
lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia
mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakangdan
merupakan batas depan dari perinium, yang disebut commisura
posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.

Labia Mayora terdiri dari dua permukaan :

a) Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi


rambut.

b) Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan


mengandung banyak kelenjar sebacea.

iii. Labia Minora

Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia


mayora dan merupakan lipatan kecil dari kulit diantara bagian
superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung jaringan
erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu dan membentuk superior
sebagai preputium klitoridis pada bagian superior dan inferior
sebagai klitoridis pada bagian inferior

iv. Klitoris

Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak


mengandung urat-urat syaraf sensoris yang dibentuk oleh suatu
ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis dan
pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris identik
dengan penis tetepi ukurannya lebih kecil dan tak ada
hubungannya dengan uretra.

4
v. Hymen (selaput Dara)

Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan


menutupi sebagian besar introitus vagina, di tengahnya terdapat
lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya
di bagian mulut vagina memisahkan genitalia eksterna dan interna.

vi. Vestibulum

Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya


dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris, dorsal oleh
fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina
uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar
Bartholini yang terdapat disamping dan agak kebelakang dari
introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping dan agak
dorsal dari uretra.

B. Organ Genetalia Interna wanita

Organ genetalia interna meliput :

i. Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus
dengan vulva dan merupakan tabung berotot yang dilapisi
membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak
pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang
Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula ke uterus, dan
letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina
mempunyai fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang
dapat mengalirkan darah menstruasi, sebagai jalan lahir
ii. Uterus

Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk


sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian :
korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang

5
berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua
pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).

Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada


tergantung dari usia, dan pernah melahirkan anak atau belum.
Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di
daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas
rongga rahim brhubungan dengan saluran indung telur (tuba
follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis
cervikalis). Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis
cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara
kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri
eksternum. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium
(lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru bagian luar,
Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal,
Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam
dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.

iii. Tuba Fallopi

Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum,


berjalan kearah lateral, mulia dari kornu uteri kanan kiri yang
panjangnya kurang lebih 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi
tuba yang utama adalah untk membawa ovum yang dilapaskan
ovarium ke kavum uteri.

Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai


berikut :

a) Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan


dalam dinding uterus mulai pada ostium internum tubae.

b) Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan


infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling lebar
dan berbentuk huruf S.

c) Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus


dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.

6
d) Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan
lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini
mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap
ovum.

iv. Ovarium

Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah


kanan maupun sebelah kiri dan berbentuk seperti buah kenari.
Ovarium berfungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen
dan hormon progesteron.

2.5 Posisi Litotomi

gambar 2 posisi litotomi 1


a) Definisi :

Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan


menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

b) Indikasi :

⚫ Untuk ibu hamil

⚫ Untuk persalinan

⚫ Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

c) Alat dan bahan :

⚫ Tempat tidur khusus

7
⚫ Selimut

d) Cara kerja:

⚫ Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua


paha dan tarik ke arah perut

⚫ Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha

⚫ Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi


lithotomic

⚫ Pasang selimut

8
BAB III

PEMBAHASAN
2.6 Definisi BNO Sonde

Pemeriksaan BNO Sonde itu adalah pemeriksaan radiologi organ


reproduksi wanita bagian dalam pada daerah corpus uterus, dengan dibantu
menggunakan alat yaitu sonde uterus. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui letak alat kontrasepsi pada reproduksi wanita, khususnya alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Indikasi untuk pemeriksaan ini biasanya adalah
translokasi AKDR yaitu pindahnya AKDR dari tempat semula.

gambar 3 jenis AKDR 1

2.7 Persiapan Pasien Pemeriksaan BNO Sonde

a) Tidak ada persiapan pasien secara khusus


b) Sebelum pemeriksaan dilakukan pasien dipersilahkan BAK terlebih dahulu
untuk mengosongkan vesica urinaria agar tidak mengganggu gambaran
uterus.
c) Sebelum pemeriksaan ini dilakukan, pasien diberikan penjelasan tentang
jalannya pemeriksaan agar pasien bisa bekerja sama.
d) Mengisi dan menandatangani Inform Concent

2.8 Indikasi Pemeriksaan

a) Translokasi IUD

b) Benang pada IUD lepas.

9
2.9 Persiapan Alat

a) Sonde uterus

gambar 4 sonde uterus 1

b) Speculum vagina

gambar 5 speculum vagina 1

c) Desinvektan

2.10 Proyeksi BNO Sonde

1. Proyeksi AP

a) Tujuannya : Untuk plan foto dan setelah pemasukan sonde uterus

b) Kaset : Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset

24×30 cm diletakkan melintang.

c) Posisi Pasien : Pasien tidur terlentang (supine) dalam posisi lithotomi

diatas meja pemeriksaan.

d) Posisi Objek : Atur MSP tubuh pasien tegak lurus dengan meja

10
pemeriksaan. Pastikan tidak ada rotasi pada pelvis agar

posisi pelvis benar-benar true AP.

Gambar 6 Posisi Pasien Pemeriksaan BNO Sonde1

e) Central Ray : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja

pemeriksaan.

f) Central Point : Titik bidik pada MSP setinggi 5 cm superior dari

simpisis pubis.

g) Kriteria Radiograf :

• Tampak gambaran pelvis dengan proyeksi AP


• Tampak IUD berada di cavum pelvis
• Tampak gambaran sonde uterus dengan ujungnya menyentuh bagian
AKDR
• Dari gambar tersebut dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat
seharusnya.

2. Proyeksi Lateral

a) Tujuannya : Untuk foto setelah pemasukan sonde utrus

b) Kaset : Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset

24×30 cm diletakkan melintang.

11
c) Posisi Pasien : Atur pasien untuk tidur miring (recumbent) pada salah

satu sisi.

d) Posisi Objek : Pastikan posisi pelvis true Lateral. Tangan fleksikan

ke atas untuk bantalan kepala agar pasien lebih


nyaman.

Gambar 7 Teknik Pemeriksaan BNO Sonde


proyeksi lateral 1

e) Central Ray : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja

pemeriksaan.

f) Central Point : Titik bidik pada MCP setinggi trochanter mayor sisi

yang jauh dari kaset.

g) Kriteria Radiograf:

⚫ Terdapat gambaran spekulum di rongga Vagina

⚫ Terdapat gambaran sonde uterus dengan ujungnya menyentuh bagian


dari AKDR

⚫ Dari gambaran itu dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat
seharusnya.

12
BAB IV

KESIMPULAN

Pemeriksaan BNO Sonde atau Pelvic Sonde itu adalah pemeriksaan radiologi
organ reproduksi wanita bagian dalam pada daerah corpus uterus, dengan dibantu
menggunakan alat yaitu sonde uterus.

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada
reproduksi wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Indikasi untuk
pemeriksaan ini biasanya adalah translokasi AKDR yaitu pindahnya AKDR dari tempat
semula.

Indikasi Pemeriksaan pada Pelvis sonde adalah Translokasi IUD, dan lepasnya
Benang IUD.

13

Anda mungkin juga menyukai