Anda di halaman 1dari 12

Presentasi Fase 2

Pengoptimalan Layanan Kesehatan bagi


Masyarakat Pengguna BPJS di Era Digital
Presentasi Mata Kuliah Transformasi Digital (Fase 2)
Kelompok 14
Kelompok 14
Nama Anggota:
1. Catherine Ting – 494972 – Kedokteran
2. Dilla Zila Rahayu – 499822 – Kedokteran
3. Maura Elfrida – 463950 – Manajemen Informasi Kesehatan
4. Sandra Dewi Prasetya – 474763 – Ilmu Keperawatan
5. Khalisha Atha Nabila – 481519 – Teknik Kimia
6. Muhammad Ariq Setyawan – 498787 – Teknik Kimia
7. Difda Delsiona – 444789 – Ekonomi
Abstrak
Antrian yang panjang sudah menjadi hal yang umum untuk kita jumpai saat berobat ke rumah sakit,
baik karena pelayanan administrasi rumah sakit yang kurang terorganisir, lonjakan jumlah kunjungan
pasien pada waktu tertentu, kesulitan dalam mencari riwayat medis pasien yang datanya cukup
banyak maupun proses pemeriksaan pasien yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

Masalah tersebut sebenarnya merupakan alasan utama yang membuat orang sakit dan pasien rawat
jalan merasa malas untuk datang ke rumah sakit. Namun, setiap masalah tentunya memiliki solusi
yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Seiring dengan kemajuan teknologi digital, generasi milenial diharapkan mampu membuat terobosan
yang baru yang dapat membantu masyarakat mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan
berbagai pendekatan solusi yang berbasis teknologi digital.

Namun demikian, terdapat aspek-aspek teknis dan sosial yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan pendekatan solusi berbasis teknologi digital tersebut, misalnya dalam hal menjaga
keamanan data pribadi dan riwayat medis pasien sebab privasi pasien merupakan integritas yang
harus tetap terjaga dalam ranah medis.
Latar belakang masalah
• Banyak masyarakat yang mengeluhkan antrian yang
panjang saat sedang berobat ke rumah sakit. Selain itu,
masih banyak masyarakat pedalaman yang kesusahan
untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang
memadai, baik dikarenakan letak domisili yang jauh
maupun pasien enggan mengantri.
• Banyak pasien BPJS yang merasa pelayanan kesehatan
yang diberikan sangat kurang karena pihak rumah sakit
dianggap membedakan antara pasien mandiri dan BPJS,
sehingga pelayanan kesehatan untuk pasien BPJS dirasa
harus mengantri lama padahal jumlah pasien pengguna
BPJS di Indonesia sangat banyak.
• Oleh karena itu, dengan adanya perkembangan teknologi
di era digital ini diharapkan kita sebagai generasi milenial
dapat membantu masyarakat dalam memperoleh akses
pelayanan kesehatan yang lebih memadai dan juga
efisien. keluhan terbanyak oleh pasien peserta BPJS Kesehatan yaitu
merasa dianaktirikan serta antrian yang sangat lama (bisa 5-6
jam) karena banyaknya pasien yang datang berobat
Pendekatan solusi yang digunakan
Solusi terhadap masalah
• Melakukan pemantauan mengenai keramaian kunjungan pasien di setiap rumah sakit
secara real time supaya tidak terjadi antrian yang sangat panjang di suatu rumah sakit.

• Sosialisasi penggunaan aplikasi layanan kesehatan dengan memberi tutorial yang


simpel namun komprehensif bagi masyarakat sehingga dapat dengan mudah dipahami
oleh masyarakat awam.

Beberapa pendekatan teknologi digital yang digunakan untuk menunjang keberhasilan


solusi tersebut, antara lain:
❖ Internet of Things (IoT)
❖ Artificial Intelligence (AI)
❖ Big Data
❖ Web Based Application
❖ Mobile Based Application
Rancangan detail solusi
Pendekatan Alur Solusi
Big Data Aplikasi rekam medis dapat mempermudah kinerja staf puskesmas
dan dokter, serta pendataan NIK sudah terintegrasi dengan sistem
online di aplikasi sehingga sistem dapat membuat aktivitas menjadi
lebih efektif dan efisien dalam ranah medis.
Internet of Things (IoT), Perangkat IoT akan mengumpulkan data medis dan teknologi AI
Artificial Intelligence (AI) akan digunakan untuk menganalisa pola data medis yang diukur
dan membuat rekomendasi secara otomatis seperti yang biasa
dilakukan dokter saat ini.
Mobile Application Fitur-fitur di aplikasi JKN yang memudahkan masyarakat untuk
mendaftar antrian online, memudahkan administrasi dan mengubah
fasilitas kesehatan, termasuk adanya fitur jadwal tindakan operasi.
Web Based Application “bpjs-kesehatan.go.id” memberikan informasi seputar JKN, fitur
skirining riwayat kesehatan, pendaftaran autodebit, serta memiliki
fungsi yang hampir sama dengan penggunaan aplikasi JKN di
Mobile Application (perbedaannya hanya ada pada perangkat yang
digunakan pengguna).
Penjelasan rancangan detail solusi
❖ Rancangan penggunaan Internet of Things (IoT) dalam pendekatan solusi
Adapun komponen-komponen IoT yang digunakan sebagai rancangan sistem pendekatan solusi, yaitu termometer Infrared, pintu
otomatis MLX90614, dan kiosk mesin antrian (komponen fisik) ; sensor suhu infrared pada termometer dan pintu otomatis
MLX90614, unit kontrol mesin antrian, sensor sidik jari dan face recognition detector pada kiosk mesin antrian, sistem penyimpanan
data rekam medis pasien, dan layar touch-screen (komponen smart) ; serta jaringan WiFi maupun seluler sebagai komponen
konektivitas. Komponen-komponen fisik di rumah sakit tersebut akan mendeteksi dan melakukan pendataan terhadap pasien melalui
sensor yang telah dimiliki masing-masing alat sehingga nantinya sensor akan meneruskan data yang telah diperoleh melalui jaringan
internet ke cloud. Kemudian, data akan dianalisis supaya menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk selanjutnya diteruskan
kepada pasien maupun calon pasien yang hendak datang berobat ke rumah sakit. Para pasien dan calon pasien dapat melihat
informasi tersebut melalui perangkat mobile application maupun web-base application yang sebelumnya juga sudah terhubung
dengan koneksi internet.
Informasi yang diberikan dapat berupa jumlah pasien yang berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan sehingga calon
pasien yang belum sempat datang ke rumah sakit dapat menghindari antrian yang panjang.

❖ Rancangan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam pendekatan solusi


Dalam implementasinya, sistem AI digunakan untuk mempermudah tugas tenaga medis dalam menangani pasien sehingga waktu
yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan dan diagnosis tidak terlalu lama (AI for Diagnosis). Selain itu, sistem AI juga
diterapkan dalam pemilihan metode pengobatan yang sesuai dengan gejala dan keluhan serta riwayat medis pasien.
Dengan demikian, penerapan konsep AI dalam ranah medis tentunya dapat membantu tugas para tenaga kesehatan sehingga
menjadi lebih efisien serta juga dapat menghemat waktu yang diperlukan dalam pemeriksaan pasien sehingga antrian rumah sakit
tidak terlalu lama, tetapi hasil pemeriksaan dan diagnosa terhadap pasien tetap cukup akurat dan jelas.
Aplikasi Internet of Things dan Artificial Intelligence
Ekosistem pendukung
Untuk mewujudkan ekosistem JKN yang sehat dan berkelanjutan, pemerintah telah menerbitkan
Perpres Nomor 64 Tahun 2020. Salah satu substansi mendasar yang diatur adalah
mengikutsertakan keterlibatan Pemerintah Daerah dalam hal penganggaran kontribusi iuran bagi
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) bagi pemerintah provinsi sesuai
kemampuan fiskalnya.

Selain itu, seperti yang kita ketahui bahwa setiap tenaga medis memiliki aturan bioetik yang tidak
boleh dilanggar dalam melaksanakan tugasnya di ranah profesional. Oleh karena itu, dalam
pemanfaatan pendekatan digital sebagai solusi masalah yang telah dirancang, kami akan
memperhatikan beberapa aspek baik dari aspek teknis maupun aspek sosial sebagai upaya untuk
menjaga integritas para tenaga medis serta melindungi privasi para pengguna sehingga
pendekatan digital yang diimplementasikan dapat memberi manfaat yang komprehensif bagi
seluruh masyarakat.
Ekosistem pendukung dalam aspek teknis
Aspek teknis yang perlu dipertimbangkan dalam mengimplementasikan solusi berbasis digital umumnya
mencakup keamanan penggunaan teknologi berbasis IoT, penanganan masalah yang efektif apabila
terjadi malfungsi pada mesin maupun kesalahan pembacaan data oleh sensor, serta manfaat dan
efisiensi dari penggunaan teknologi tersebut.

Misalnya : Sistem AI for Diagnosis yang digunakan mungkin dapat dilatih untuk dapat melakukan
berbagai diagnosis penyakit pada pasien. Namun, perlu diketahui bahwa sistem AI tidak memiliki emosi
maupun perasaan sehingga hal tersebut merupakan salah satu kelemahan dari penerapan solusi
berbasis teknologi digital. Oleh karena itu, masih diperlukan peran manusia yakni dokter sebagai
seorang tenaga medis dalam mengatasi masalah tersebut.
Ekosistem pendukung dalam aspek sosial
❖ Aspek sosial yang perlu dipertimbangkan dalam mengimplementasikan solusi berbasis digital meliputi
kemudahan penggunaan teknologi digital oleh para penggunanya yang kebanyakan merupakan
masyarakat awam (dalam contoh kasus : pasien rumah sakit dan staf administrasi rumah sakit).
Kurangnya pemahaman dan wawasan dalam mengelola data digital oleh sebagian tenaga medis juga
merupakan tantangan yang umum terjadi dalam pengimplementasian teknologi digital di ranah medis.
Oleh karena itu, kami akan menyediakan fitur tutorial cara penggunaan teknologi digital yang telah
kami rancang melalui media online seperti media youtube dan website resmi bpjs maupun dengan
melakukan sosialisasi dan seminar langsung. Langkah-langkah penggunaan akan kami buat dengan
singkat namun jelas sehingga para pengguna dapat dengan mudah untuk memahami isinya.

❖ Selain itu, melindungi privasi pengguna (pasien) dari penyalahgunaan data pribadi oleh oknum yang
tidak bertanggung jawab juga merupakan hal yang sangat kami perhatikan. Oleh karena itu, selain
berusaha untuk meningkatkan keamanan data privasi pasien dalam aspek digital, kami juga akan
menyediakan layanan CS bagi pengguna (pasien) sehingga apabila ada kendala dalam penggunaan
aplikasi maka diharapkan dapat segera menghubungi layanan tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai