Peranan Teknologi Informasi Pada Bidang Kesehatan
Kemajuan teknologi telah membawa evolusi yang sangat cepat di setiap sektor tidak terkecuali bidang kesehatan. Teknologi informasi Kesehatan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mulai dari mengolah, menyimpan dan bertukar informasi kesehatan melalui media elektronik. Dunia kesehatan mengalami perubahan yang cukup besar dengan melakukan berbagai inovasi kesehatan berbasis teknologi informasi untuk memberikan kemudahan bagi pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan. Integrasi teknologi informasi dalam bidang kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang optimal bagi pasien serta menjadi lebih efisien dari segi biaya. Peranan integrasi teknologi informasi pada bidang kesehatan antara lain: 1. Manajemen data pasien secara komputer; 2. pendukung keputusan klinis; 3. pencatatan penyakit berbasis komputer; 4. aplikasi kesehatan berbasis mobile; 5. riwayat medis elektronik (EMR dan EHR); 6. resap elektronik; 7. monitoring pasien dengan teknologi IoT.
Teknologi informasi saat ini telah memberikan dampak yang positif pada bidang kesehatan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan efisiensi kepada pasien.
Sistem Informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan (PPRI, 2014). Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sistem kesehatan yang berbasis teknologi informasi dalam hal berbagai informasi data kesehatan antar penyeida layanan kesehatan. Sistem ini akan memberikan report atau laporan yang akan memudahkan koordinasi antara penyedia layanan kesehatan dengan cepat dan akurat. Beberapa pertimbangan mengapa setiap penyelenggara layanan kesehatan diwajibkan untuk mengembangkan sistem informasi kesehatan antara lain: 1. Peningkatan layanan pada pasien 2. Meningkatkan keselamatan pasien 3. Perbaikan dalam perawatan pasien 4. Ananlisis kinerja pelayanan kesehatan 5. Menghindari kesalahan medis 6. Efisiensi biaya 7. Menghemat waktu 8. Meningkatkan kepuasan pasien a. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) SIMRS adalah sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat (Permenkes, 2013). b. Sistem Penjadwalan Pasien Pasien dapat menjadwalkan janji temu mereka sendiri hanya dengan mengakses sistem penjadwalan secara online. Dengan cara ini pasien tidak perlu mengantri lagi untuk bertemu dan konsultasi dengan dokter. c. Sistem Resep Elektronik (E-Prescribing). Sistem ini dirancang untuk mempercepat proses pemberian resep kepada pasien. Seluruh data resep akan disimpan di dalam komputer yang nantinya akan digunakan sebagai evaluasi pemberian resep berikutnya. d. Sistem Pemantauan Pasien Jarak Jauh Sistem pemantauan pasien jarak jauh sangat berguna bagi pasien yang menderita masalah kesehatan kronis. Dokter menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui sistem untuk memantau status kesehatan pasien dari jarak jauh dan melakukan evaluasi perawatan terhadap pasien jika membutuhkan intervensi medis yang serius. Electronic Health Records (EHR) EHR merupakan bentuk perkembangan teknologi informasi berupa sistem dokumentasi kesehatan digital yang dapat memberikan tampilan data secara otomatis sebagai pendukung dalam kelengkapan dan keakuratan data yang diharapkan mampu meningkatkan keselamatan pasie (Yayah, 2020). Tujuan utamam penerapan EHR sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas perawatan dengan mengurangi resiko kesalahan medis; 2. menyediakan sarana komunikasi yang efektif dalam berbagi informasi antara penyedia layanan kesehatan; 3. mengumpulkan informasi kesehatan untuk tujuan pendidikan dan penelitian. Monitoring Pasien Berbasis IOT Istilah Internet of Things atau IoT mengacu pada jaringan kolektif perangkat yang terhubung dengan teknologi internet yang memfasilitasi komunikasi antara perangkat dengan perangkat lainnya melalui komputasi awan serta antar perangkat itu sendiri. Perangkat ini disematkan dengan konektivitas internet, sensor, dan perangkat keras lain yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan kontrol melalui web. Sistem IoT bekerja mengumpulkan dan melakukan pertukaran data antar komponen perangkat secara real-time.IoT memiliki tiga komponen utama sebagai berikut: 1. Perangkat Pintar (Smart Devices); 2. Aplikasi IoT; 3. Antarmuka Pengguna grafis. Perangkat berkemampuan Internet of Things (IoT) saat juga telah dikembangkan pada sektor kesehatan. Sistem monitoring pasien di rumah sakit selama ini dilakukan secara konvensional dengan mendatangi pasien langsung, kendanya apabila jumlah tenaga dan fasilitas medis terbatas dengan banyaknya jumlah pasian akan menyebabkan permasalahan dan dapat membahayakan keselamatan pasien yang membutuhkan prioritas penanganan (Nuril, 2020). Sistem IoT ini memungkinkan tenaga medis atau penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pemantauan dari jarak jauh sehingga dapat meminimalisir resiko yang dapat mengancam keselamatan pasien. Pemantauan dilakukan berdasarkan data yang dikirmkan oleh perangkat IoT untuk keperluan diagnosa, perawatan dan potensi tindakan kesehatan untuk menjaga pasien tetap aman walau berada dalam jarak yang jauh. Selain itu, pemantauan kesehatan pasien dari jarak jauh juga membantu mengurangi lama rawat inap di rumah sakit dan pasien bisa merasakan kenyamanan dalam perawatan. Sistem monitoring pasien berbasis IoT memiliki dampak besar dalam perawatan dan pelayanan pasien dimana pasien merasa tetap dimonitor walaupun tidak bertemu secara langsung dengan dokter atau tenaga medis sehingga dapat meningkatkan hasil pengobatan. Sebelum Internet of Things dikembangkan pada dunia kesehatan sebagai aplikasi sistem monitoring pasien, interaksi pasien dengan dokter atau tenaga medis hanya terbatas pada tatap muka langsung dan kunjungan dokter. Hal tersebut sangat menghambat proses perawatan pasien karena tenaga medis atau dokter rumah sakit tidak dapat setiap saat memantau kesehatan pasien dan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai. A. Telehealth Telehealth merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi digital menggunakan perangkat komputer atau perangkat seluler untuk mengakses layanan kesehatan dari jarak jauh. B. Teknologi Artificial Intelegence Teknologi Artificial Intelegence atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan AI merupakan sebagai sebuah teknologi atau mesin yang memiliki kecerdasan layaknya manusia atau dengan kata lain AI adalah sebuah simulasi kecerdasan buatan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia (Kompasiana, 2021). Penerapan teknologi AI pada bidang kesehatan antara lain: 1. Dukungan dalam keputusan klinis; 2. Robot bedah berbasis AI; 3. Asisten perawat virtual.