DAFTAR PUSTAKA
Brubaker, C., Ruthman, J., & Walloch, J. (2009). The Usefulness of Personal
Digital Assistants (PDAs) to Nursing Students in the Clinical Setting: A Pilot
Study. Nursing Education Perspectives
Darren Liu, DrPH . (2009) Health Information Technology and nursing Homes.
ProQuest LLC
Karen Jeffrey RN, BNurs (Hons) & Sharon Bourgeois RN, PhD, FCN, FRCNA2
(2011). The effect of Personal Digital Assistants in supporting the development
of clinical reasoning in undergraduate nursing students: a systematic review.
JBI Library of Systematic Reviews
D. TEKNOLOGI INFORMASI
Pengertian teknologi informasi adalah perolehan, pemprosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf,
gambar maupun suara dengan alat electronic berdasarkan kombinasi antara
perhitungan (computing) dan komunikasi jarak jauh (telecommunications). Perlu
di ketahui bahwa jika pada masa lalu penanganan informasi mengandalkan pada
kertas, artinya semakin banyak informasi semakin banyak kertas yang di
butuhkan atau di simpan sedangkan sekarang hal itu telah beralih
ke”impulse”electric yang berukuran mini dengan kemampuan simpan lebih
besar di bandingkan dengan kertas. Contoh, satu disket /flopdy/compact disk
dapat memuat atau di isi sejumlah informasi setara dengan satu buku
berukuran sedang.
Ada tiga komponen utama dari teknologi informasi antara lain :
1. Komputer adalah mesin electronic yang mampu untuk membuat kalkulasi
dengan kapasitas yang besar dan sangat cepat.
2. Mikro electronik adalah rancang bangun (disain) penerapan dan produksi
dari peralatan elektronik yang berukuran sangat kecil yang terdiri dari
komponen-komponen yang rumit.
3. Telkomunikasi adalah trasmisi informasi melalui kabel atau gelombang
radio, komponen-komponen utama akan di bahas secara rinci kemudian.
1. Komputer
Upaya pertama untuk memproses data dengan peralatan electronic di
lakukan di Amerika Serikat oleh Herman Hollerith pada decade 1890-an dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan akan cara lebih baik untuk mencatat dan
menganalisis hasil sensus di Amerika Serikat. Hollerith berpikir akan perlunya
otomatisasi proses, dia bertolak dari gagasan penemuan sebelumnya. Alat ini di
namakan “punched card” oleh Charles Babbage yang berkebangsaan Inggris.
Holerith merakit berbagai komponen mekanis electris dan mendisain suatu
tabulator yang mampu ”membaca“ informasi yang di muat dalam suatu
card/kartu. Tabulator penemuan Hollerith tersebut bekerja sangat sukses,
karena berhasil mengurangi jam kerja sekitar 1/3 waktu yang di butuhkan orang
untuk menangani kegiatan bersangkutan.
Alat temuan Holerith ini untuk beberapa decade telah membentuk dasar-
dasar pemrosesan data di bidang komersial. Berbagai upaya perintis untuk
menciptakan mesin yang dapat membantu pemecahan masalah atau computer
dilakukan semasa perang dunia ke 2, sejalan dengan usaha-usaha para ilmuwan
negara-negara sekutu mencari cara untuk memecahkan kode-kode pihak musuh.
Dengan pengembangan computer terus berlangsung sampai decade 1960-
an, kita mengenal adanya computer dengan ukuran besar, biasanya di sebut
‘MAINFRAME’ alat ini perlu di tempatkan dalam ruang khusus dan harus
mempunyai ”AC”. MAINFRAME sebagai mesin computer induk dilengkapi atau
di hubungkan dengan beberapa mini computer, masing-masing memerlukan
tempat seukuran meja kantor dan juga perlu di tempatkan dalam ruangan yang
ber-AC. Jenis computer lain adalah microcomputer ukuranya lebih kecil dan
lebih ringan daripada mini computer serta tidak memerlukan lingkungan dan
ruangan yang khusus
2. Mikro Komputer
Micro-Computer pada dasarnya adalah suatu system pengelolaan
microelectronic berdasarkan pada suatu microprocessor.
a. ROM atau read only memory adalah suatu alat chip penyimpanan memory
tetap (a permanent-memory chip) yang memuat code-code untuk
mengoperasikan mesin microcomputer. Dalam keadaan (switched off)
operator tidak dapat menambah, mengganti atau menghapus code-code
tersebut. Pada waktu mesin hidup (switched on) jika operator memanggil
code tertentu maka ROM akan mengeluarkan data atau informasi yang di
simpan dengan code yang bersangkutan.
b. RAM atau Random only memory adalah suatu alat chip penyimpanan
memory sementara guna menyimpan informasi yang di masukan pemakai.
Tidak seperti ROM ,chip ram, tidak memuat informasi pada memuat pada
waktu mesin mati. Perbedaan antara ROM dan RAM seperti antara buku
cetakan yang hanya dapat di baca dari suatu catatan pribadi yang dapat di
hapus dan dapat di gunakan berkali-kali .
c. CPU (Central Processor Unit) adalah suatu CPU chip yang berfungsi sebagai
pengendali semua kegiatan pengolahan data dan mengkordinasi fungsi-
fungsi seluruh peralatan computer .
d. Input/Output Interface adalah terdiri atas beberapa chip yang berfungsi
untuk menangani code-code computer dengan peralatan lainya seperti
mengendali disket driver printer dan layar monitor.
e. Ukuran microcomputer relatif kecil tetapi kapasitasnya sangat tinggi dan
fleksibel di bandingkan dengan sebuah “mainframe” atau minicomputer
dapat secara mandiri menangani pengolahan data yang berskala besar.
4. Telekomunikasi
Istilah telkomunikasi dikenal sebagai cara penyampaian informasi melalui
kabel/kawat listrik (telepon dan telegrap) atau dengan gelombang radio.
Perubahan yang cepat di bidang telekomunikasi juga dipengaruhi oleh berbagai
perkembangan dan penemuan –penemuan di bidang teknologi seperti :
a. Fibre glass yaitu suatu kawat dari bahan fibre glass mampu memindahkan
vulza dalam bentuk binary dengan kecepatan yang tinggi.kawat telepon
dengan bahan ini kapasitas muatannya beribu kali di banding dengan kabel
konvensional
b. Transmisi microwave system ini di gunakan dengan system penanaman
kabel di bawah tanah sekarang di kembangkan untuk pengantar komunikasi
yang berasal dari satelit bumi
c. System infra merah yang memungkinkan peralatan seperti televisi di control
tanpa kawat. Pada masa mendatang sistem ini dan dapat di gunakan sebagai
penghubung tanpa kawat (wireless/coreless) di antara alat-alat mesin seperti
word-processor, telepon dan computer.
DAFTAR PUSTAKA
Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu System dan Information.
Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan
tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1999).
Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat serta belum
mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih
belum menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat
memberikan kemudahan dalam pengguatan dan pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan. Saat ini sudah ada kebutuhan-kebutuhan untuk
memanfaatan TIK dalam SIK (eHealth) agar dapat meningkatkan
pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan oleh berbagai
program, baik di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun diluar
sektor kesehatan. Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan tahun 2010-2014, terdapat target strategis untuk
meningkatkan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Agar SIK
dapat menyediakan data/informasi yang handal, memperbaiki
permasalahan-permasalahan SIK dan mencapai target Renstra tersebut,
maka perlu disusun suatu Rencana Aksi Penguatan atau Roadmap SIK
yang komprehensif dengan mengintegrasikan upaya-upaya
pengembangan dan penguatan SIK, yang melibatkan semua pemangku
kepentingan terkait.
SEJARAH SIK DI INDONESIA
Mengawali pembahasan mengenai sistem informasi kesehatan akan tabu
rasanya jika kita tidak mengenal perjalanan jatuh bangunnya sistem
informasi kesehatan di Indonesia. Awal mula sistem yang digunakan
dalam pencatatan dan administrasi di rumah sakit dan pelayanan
kesehatan lainnya masih menggunakan sistem yang manual atau
pencatatan, dengan segala resiko sampai terfatal adalah kehilangan data
pasien. Namun seiring berjalan nya zaman dan berkembang pesat nya
tekhnologi membuat sistem informasi kesehatan pun terus berkembang.
kota
Pada Model ini terdapat 7 komponen yang saling terhubug dan saling
terkait yaitu:
7. Pengguna Data .
Semua pemangku kepentingan yang tidak/belum memiliki sistem
informasi sendiri serta masyarakat yang membutuhkan informasi
kesehatan dapat mengakses informasi yang diperlukan dari Bank Data
Kesehatan Nasional melalui website Kementerian Kesehatan.
Kemudian bergulirnya waktu sampai dengan saat ini telah banyak rumah
sakit dan klinik klinik yang menggunakan sistem informasi kesehatan
sesuai yang dibutuhkan di pelayanan kesehatan tersebut walaupun tidak
menyeluruh seperti di Negara Jepang contohnya. Berkembangnya
tekhnologi informasi saat ini seharusnya bisa dimanfaatkan dalam
pembentukan sistem informasi kesehatan yang menyeluruh. Terkendala
dengan penjangkauan kepada masyarakat Indonesia yang berada di
pelosok yang sulit untuk didata dan sulit untuk menerima informasi baru
dari luar yang mereka anggap asing. Masih tabu dan kentalnya budata
beberapa kelompok masyarakat di Indonesia membuat sistem informasi
belum menyeluruh.
RANCANGAN KERANGKA KERJA SIK DI INDONESIA
URGENSI SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Telah jelas bahwasannya perkembangan tekhnologi saat ini sudah sangat
pesat, berkembangnya sistem informasi kesehatan suatu Negara
dipengaruhi juga oleh perkembangan tekhnologi nya. Sistem informasi
kesehatan adalah hal yang sangat urgen yang dibutuhkan setiap Negara
dalam upaya peningkatan derajat kesehatannya. Peranan SIK dalam
Sistem Kesehatan Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan
salah satu dari 6 “building blocks” atau komponen utama dalam Sistem
Kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (buliding blocks) Sistem
Kesehatan tersebut ialah :
1. Servis Delivery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)
2. Medical product, vaccines, and technologies (Produk Medis, vaksin,
dan Teknologi Kesehatan)
3. Health Workforce (Tenaga Medis)
4. Health System Financing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)
5. Health Information System (Sistem Informasi Kesehatan)
6. Leadership and Governance (Kepemimpinan dan Pemerintahan)
REFERENSI
Departemen Kesehatan. 2012 Roadmap Sistem Informasi dan Kesehatan
tahun 2011-2014. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
ETIKA PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Franz Magnis Suseno, Etika Jawa, Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan
Hidup Jawa, Penerbit PT Gramedia, Jakarta, 1991