Anda di halaman 1dari 27

Makalah Peran Teknologi Dalam Bidang Kesehatan BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR
BELAKANG Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi
( TIK ) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga
dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat
dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan
layanan Medical Record Service. Proyek percontohan Google itu telah melibatkan
puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer
rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh
Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat
bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi,
riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan
mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google
lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin
segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya
dengan Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif
dan progresif. B. TUJUAN Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1.Mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang efisien dan efektif 2.Mempermudah bagi perawat dalam memonitor klien C.
MANFAAT Adapun manfaat teknologi dalam bidang kesehatan, diantaranya:
Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor
detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ
dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan
Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan
teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam
seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang
digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer. BAB II PEMBAHASAN A.
Perkembangan Komputer Di Bidang Kedokteran Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam
meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK
dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya
partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan layanan Medical Record Service.
Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah
sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam
medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan
melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam
medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya
semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang
disyaratkan dalam layanan Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin
membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan
sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan sistem
layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif. B. Manfaat Komputer Di
Bidang Kesehatan Komputer yang banyak berperan dalam dunia kesehatan;
Melakukan rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit
dan penyebabnya. Diagnostik , terapi dan perawatan, monitoring status pasien
Adminstrasi Rumah Sakit Data base karyawan Rumah Sakit Laboratorium
analisis kesehatan, penelitian dalam bidangkesehatan Penelitian dan pabrik
Farmasi. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah
ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi
teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial
secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia
perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap
perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal
sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi
informasi masih merupakan bagian kecil. Di dunia medis, dengan perkembangan
pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal
kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak
memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain
memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI
mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-
cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan
data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi
memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan
muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat
dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif
terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen
informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. 1.
Perkembangan Kesehatan di Indonesia Standar dan mutu layanan kesehatan di
Indonesia belum menggembirakan dan masih tertinggal bila dibandingkan
dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar fasilitas kesehatan bagi
penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien juga
masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif
dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau biasa disebut
dengan istilah e-Health. Yang merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan
karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, Rumah Sakit,
Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi. Selain
itu keterpaduan dan integrasi antara e-Health dengan SIAK (Sistem Informasi dan
Administrasi Kependudukan), baik dalam lingkup nasional, regional dan daerah
sangat membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang.
Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik merupakan
segmen fundamental dari e-Health. Karena DMR memberikan fasilitas pertukaran
data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan
tinggi, perseorangan dan lain-lain. Sistem dapat menyimpan sejarah rekam
medis dari seorang pasien mulai lahir sampai meninggal dunia. Kelebihan rekam
medis elektronik antara lain : memungkinkan akses yang simultan dari lokasi
berbeda, mengurangi kesalahan interpretasi data, penyajian yang variatif,
mempercepat pembuatan keputusan, dan membantu analisis data. Kondisinya
bertambah sempurna jika disertai kapasitas penyimpanan multimedia untuk foto
rontgen, rekaman suara, diagram, laporan patologi, dan lain-lain. Aplikasi e-
Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan seperti :
Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem Informasi
Geografis (SIG) Kesehatan. Untuk mengembangkan aplikasi e-Health pentingnya
memperhatikan standar DICOM (Digital Imaging and Communications in
Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-data hasil pemeriksaan
radiologi untuk disimpan dan atau ditransmisikan dengan menggunakan format
tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada masalah
penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke arah
integrasi instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi tertentu. 2.
Manfaat Telemedicine Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data
penyakit yang diobservasi untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan
kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola dan distribusi penyakit juga mudah
diamati berdasarkan area geografis, usia, komunitas, dan sebagainya. Prosedur
pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi yang
lebih cepat, akurat dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan
tempat pengumpulan data sangat berjauhan. Lompatan luar biasa lainnya
adalah mengenai Telemedicine. Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk
memberikan informasi dan pelayanan kesehatan atau kedokteran dari suatu
lokasi ke lokasi lainnya. Telemedicine bisa diartikan sebagai akses cepat untuk
memberikan keahlian medis secara jarak jauh. Sehingga tidak tergantung
dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat atau bencana
alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat
tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi,
rekaman suara, rekam medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat
ditransfer ke lokasi lain yang berjauhan. Pelayanan kesehatan interaktif tersebut
juga dapat menggunakan media audio visual untuk konsultasi, diagnosis dan
pengobatan, termasuk proses pendidikan dan latihan kepada penyedia
kesehatan dan masyarakat luas. Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti
teleradiologi, teledermatologi, telepatologi, telefarmasi dan sebagainya.Sistem
Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat berguna untuk
menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas
kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini hasil-
hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara
fleksibel melalui internet. Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan SIG
Kependudukan merupakan infrastruktur data yang bermutu tinggi untuk
menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain itu dengan e-Health
mekanisme Prescribing atau sistem resep obat secara online juga bisa dilakukan.
Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan.
Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis. Mulai dari persedian obat
sampai dengan pembayaran oleh pihak asuransi kesehatan. Mekanisme diatas
juga bisa mengeleminir tindakan mafia obat dan memudahkan kontrol
pemerintah dan publik dalam hal harga dan distribusi obat-obatan. TIK juga
mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor
detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ
dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan
Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan
teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam
seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang
digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer. Era globalisasi dan era
informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan-
tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor
pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat
standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut
telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan
hambatanhambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi
informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan
sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat
di bidang teknologi informasi keperawatan. Aplikasi teknologi informasi untuk
mendukung manajemen informasi kesehatan 1. Rekam medis berbasis komputer
(Computer based patient record) Salah satu tantangan besar dalam penerapan
teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam
medis medis berbasis komputer. Dalam laporan resminya, Intitute of Medicine
mencatat bahwa hingga saat ini masih sedikit bukti yang menunjukkan
keberhasilan penerapan rekam medis berbasis komputer secara utuh,
komprehensif dan dapat dijadikan data model bagi rumah sakit lainnya
Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara
prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis,
demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam
medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik
yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG,
radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi
klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan
fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian
alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi
dapat mematuhi protokol klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat
dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor
komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.Dengan
teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam
seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang
digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer. 2. Pelayanan Medis dan
Non medis >a) Pelayanan Medis Pelayanan yang bersifat medis khususnya di
pelayanan keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi yang
sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data
secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian
selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah ditegakkan
sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat. Sebelum
menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan
klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini
dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan
manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi
efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen
keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera
dapat memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke
dalam komputer yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan
mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan
keperawatan yang sudah dilakukan. >b) Pelayanan Non Medis Pelayanan yang
bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi informasi seperi
sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan
yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang
pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang
cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih
terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang
cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian
lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar
ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan
kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien
didaftarkan secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam
komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil
dengan waktu yang relatif singkat dan akurat. C. Peranan Komputer Dalam Dunia
Kesehatan Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer
juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa
manusia, dan riset di bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk
mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ
tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa
Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar
struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak
bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak
menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat
digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. Single Photon
Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang
mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang
ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission
Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan
gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu Nuclear Magnetic
Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara memagnetikkan
nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen. Saat ini telah ada temuan baru yaitu
komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat.
Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah
membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati
kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang
diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik
mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer.
Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih
dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan. Komputer DNA
menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif
sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses
biologi. BAB III KESIMPULAN Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang
sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut
membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam
penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika
masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data
administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu
kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan
semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi
pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI
kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu
penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu
kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai
dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan
memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah
kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data
medis. Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga
bagi kesehatan pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari
Posisi duduk, jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor,
sirkulasi udara ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan
computer. Apabila hal ini tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan
kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Wikipedia, Peran Teknologi Dalam Bidang
Kesehatan Choirun Nisa, Yunita Peran Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
http://ebintara.blogspot.com/2012/06/makalah-peran-teknologi-
dalambidang.html http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-
history/2065852-manfaatkomputer-bagi-bidang-kedokteran/#ixzz2LdhUGEKj

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )

akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi

penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya

partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan layanan Medical Record Service.

Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit

Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang

terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi

terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat,

jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan

mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya.

Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan

mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan

sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.

B. TUJUAN

Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk:

1.Mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien

dan efektif

2.Mempermudah bagi perawat dalam memonitor klien

C. MANFAAT
Adapun manfaat teknologi dalam bidang kesehatan, diantaranya:

Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak

jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan

sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit

Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan

menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan

teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kesehatan di Indonesia

Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan

masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar

fasilitas kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan

pasien juga masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif

dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau biasa disebut dengan
istilah e-Health. Yang merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan

berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, Rumah Sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi,

hingga produsen obat dan industri farmasi. Selain itu keterpaduan dan integrasi antara e-

Health dengan SIAK ( Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan ), baik dalam

lingkup nasional, regional dan daerah sangat membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat

dimasa mendatang. Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik

merupakan segmen fundamental dari e-Health. Karena DMR memberikan fasilitas pertukaran

data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi,

perseorangan dan lain-lain. Sistem dapat menyimpan sejarah rekam medis dari seorang

pasien mulai lahir sampai meninggal dunia. Kelebihan rekam medis elektronik antara lain :

memungkinkan akses yang simultan dari lokasi berbeda, mengurangi kesalahan interpretasi

data, penyajian yang variatif, mempercepat pembuatan keputusan, dan membantu analisis

data. Kondisinya bertambah sempurna jika disertai kapasitas penyimpanan multimedia untuk

foto rontgen, rekaman suara, diagram, laporan patologi, dan lain-lain. Aplikasi e-Health

melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan seperti : Surveilans

Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem Informasi Geografis ( SIG ) Kesehatan.

Untuk mengembangkan aplikasi e-Health pentingnya memperhatikan standar DICOM

(Digital Imaging and Communications in Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-

data hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan atau ditransmisikan dengan

menggunakan format tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada masalah

penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke arah integrasi

instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi tertentu.

B. Manfaat Telemedicine
Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang diobservasi

untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola

dan distribusi penyakit juga mudah diamati berdasarkan area geografis, usia, komunitas,

dan sebagainya. Prosedur pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan

digitalisasi yang lebih cepat, akurat dan

hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat pengumpulan data sangat

berjauhan. Lompatan luar biasa lainnya adalah mengenai Telemedicine.

Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk memberikan informasi dan pelayanan

kesehatan atau kedokteran dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Telemedicine bisa diartikan

sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara jarak jauh. Sehingga tidak

tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat atau bencana alam,

fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat tindakan medis. Data

medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara, rekam medis pasien,

konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang berjauhan. Pelayanan

kesehatan interaktif tersebut juga dapat menggunakan media audio visual untuk konsultasi,

diagnosis dan pengobatan, termasuk proses pendidikan dan latihan kepada penyedia

kesehatan dan masyarakat luas. Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi,

teledermatologi, telepatologi, telefarmasi dan sebagainya. Sistem Informasi Geografis (SIG)

dibidang kesehatan sangat berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG

sangat membantu otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam
hal ini hasil-hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara

fleksibel melalui internet. Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan SIG

Kependudukan merupakan infrastruktur data yang bermutu tinggi untuk menentukan

kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain itu dengan e-Health

mekanisme Prescribing atau sistem resep obat secara online juga bisa dilakukan. Dalam hal

ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan. Sedangkan resep obat

akan diatur secara otomatis. Mulai dari persedian obat

Sampai dengan pembayaran oleh pihak asuransi kesehatan. Mekanisme diatas juga

bisa mengeleminir tindakan mafia obat dan memudahkan kontrol pemerintah dan publik

dalam hal harga dan distribusi obat-obatan. C.Peran Dokter dan Perawat TIK juga

mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung

pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.

Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah

Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan

menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan

teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer. Era

globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah

membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam

sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru

yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia
keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan

keperawatan yang berbasis

teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan

hambatanhambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya

adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi

sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem

informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi

informasi keperawatan.

C. Pelayanan Medis dan Non medis

Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada

kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti

juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada

dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Pelayanan rumah sakit setidaknya terbagi

menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan pelayanan yang bersifat non-medis,

sebagai contoh pelayanan medis dapat terdiri dari pemberian obat, pemberian makanan,

asuhan keperawatan, diagnosa medis, dan lain-lain. Ada pun pelayanan yang bersifat non

medis seperti proses penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi

yang terkait dengan klien yang dirawat merupakan bentuk pelayanan yang tidak kalah

pentingnya.
1. Pelayanan Medis

Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami

perkembangan teknologi informasi yang

sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke

dalam komputer yang dapat

memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah

ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat setelah

klien menerima asuhan keperawatan, dan semua proses tersebut tentunya harus sesuai dengan

NANDA, NIC, dan NOC yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database program

aplikasi yang digunakan. Namun ada hal yang perlu kembali dipahami oleh semua tenaga

kesehatan yang menggunakan teknologi informasi yaitu semua teknologi yang berkembang

dengan pesat ini hanyalah sebuah alat bantu yang tidak ada gunanya tanpa intelektualitas dari

penggunanya dalam hal ini adalah perawat dengan segala pengetahuannya tentang ilmu

keperawatan. Contoh nyata yang dapat kita lihat di dunia keperawatan Indonesia yang telah

menerapkan sistem informasi yang

berbasis komputer adalah terobosan yang diciptakan oleh kawan-kawan perawat di RSUD

Banyumas. Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan

klasifikasi diagnosis

keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan

ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi,

penjadwalan,
evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen

keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat

memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang

sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan

evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.

2.Pelayanan Non Medis

Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi

informasi seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan

yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah berobat

atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam

waktu yang cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih

terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama

mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak

ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar ulang kembali

dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas yang tentunya

membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara digital dan semua data

mengenai klien dimasukkan

ke dalam komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil

dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam

memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan

perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di
penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus

mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.

B.SARAN

Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera membenahi standar dan mutu

layanan kesehatan di Indonesia,karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih

sangat tertinggal.Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Peran Teknologi Dalam Bidang Kesehatan

Choirun Nisa, Yunita Peran Teknologi Dalam Bidang Kesehatan

MAKALAH PERAN TEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) akan
berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan
TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google
Inc yang mulai menyediakan layanan Medical Record Service.
Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit
Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang
terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi
terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat,
jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan
mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya.
Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan
mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan
sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.

B. TUJUAN

Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk:


1.Mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien
dan efektif
2.Mempermudah bagi perawat dalam memonitor klien

C. MANFAAT

Adapun manfaat teknologi dalam bidang kesehatan, diantaranya:


Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak
jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan
sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit
Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan
menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan
teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan Komputer Di Bidang Kedokteran


Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan
besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK
dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc
yang mulai menyediakan layanan Medical Record Service.
Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit
Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang
terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi
terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat,
jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan
mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya.
Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan
mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan
sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.
Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan
Komputer yang banyak berperan dalam dunia kesehatan
Melakukan rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan
penyebabnya.
Diagnostik , terapi dan perawatan, monitoring status pasien
Adminstrasi Rumah Sakit
Data base karyawan Rumah Sakit
Laboratorium analisis kesehatan, penelitian dalam bidangkesehatan
Penelitian dan pabrik Farmasi.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor
termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat
information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai
contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar
dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap
perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi
yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian
kecil.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000
artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal
jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain
memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu
menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual.
Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share
secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang
sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan
yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai
aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen
informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
1. Perkembangan Kesehatan di Indonesia
Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan masih
tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar fasilitas
kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien
juga masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif dibutuhkan
solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau biasa disebut dengan istilah e-Health.
Yang merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak,
mulai dari masyarakat luas, Rumah Sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen
obat dan industri farmasi. Selain itu keterpaduan dan integrasi antara e-Health dengan SIAK
(Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan), baik dalam lingkup nasional, regional
dan daerah sangat membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses
Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik merupakan segmen
fundamental dari e-Health.
Karena DMR memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti Rumah
Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain-lain. Sistem dapat menyimpan
sejarah rekam medis dari seorang pasien mulai lahir sampai meninggal dunia. Kelebihan
rekam medis elektronik antara lain : memungkinkan akses yang simultan dari lokasi berbeda,
mengurangi kesalahan interpretasi data, penyajian yang variatif, mempercepat pembuatan
keputusan, dan membantu analisis data. Kondisinya bertambah sempurna jika disertai
kapasitas penyimpanan multimedia untuk foto rontgen, rekaman suara, diagram, laporan
patologi, dan lain-lain. Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor
kesehatan seperti : Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem
Informasi Geografis (SIG) Kesehatan.
Untuk mengembangkan aplikasi e-Health pentingnya memperhatikan standar DICOM
(Digital Imaging and Communications in Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-
data hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan atau ditransmisikan dengan
menggunakan format tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada masalah
penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke arah integrasi
instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi tertentu.

2. Manfaat Telemedicine
Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk
mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola dan
distribusi penyakit juga mudah diamati berdasarkan area geografis, usia, komunitas, dan
sebagainya. Prosedur pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi
yang lebih cepat, akurat dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat
pengumpulan data sangat berjauhan. Lompatan luar biasa lainnya adalah mengenai
Telemedicine. Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk memberikan informasi dan
pelayanan kesehatan atau kedokteran dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
Telemedicine bisa diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara
jarak jauh. Sehingga tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat
darurat atau bencana alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat
mempercepat tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi,
rekaman suara, rekam medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke
lokasi lain yang berjauhan. Pelayanan kesehatan interaktif tersebut juga dapat menggunakan
media audio visual untuk konsultasi, diagnosis dan pengobatan, termasuk proses pendidikan
dan latihan kepada penyedia kesehatan dan masyarakat luas.
Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi, teledermatologi, telepatologi,
telefarmasi dan sebagainya. Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat
berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas
kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini hasil-hasil dari
Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara fleksibel melalui internet.
Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan SIG Kependudukan merupakan infrastruktur
data yang bermutu tinggi untuk menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain
itu dengan e-Health mekanisme Prescribing atau sistem resep obat secara online juga bisa
dilakukan. Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan.
Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis. Mulai dari persedian obat sampai dengan
pembayaran oleh pihak asuransi kesehatan. Mekanisme diatas juga bisa mengeleminir
tindakan mafia obat dan memudahkan kontrol pemerintah dan publik dalam hal harga dan
distribusi obat-obatan. C
TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor
detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien
dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di
Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor,
bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu
merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan
Komputer.
Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah
membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam
sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru
yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia
keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata
akan hambatanhambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah
keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi sevara
terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia
pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi
keperawatan.
Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan
1. Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)
Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah
sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis komputer. Dalam laporan resminya,
Intitute of Medicine mencatat bahwa hingga saat ini masih sedikit bukti yang menunjukkan
keberhasilan penerapan rekam medis berbasis komputer secara utuh, komprehensif dan dapat
dijadikan data model bagi rumah sakit lainnya
Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah
penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam
manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun
berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat
diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun
interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan
fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder,
bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik.
TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor
detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien
dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi
organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang
digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
2. Pelayanan Medis dan Non medis
a) Pelayanan Medis
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami
perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai
dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian
selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah ditegakkan sebelumnya,
hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat. Sebelum menerapkan sistem ini hal
pertama yang dilakukan adalah membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama
ini dirasa masih rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta
memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi
efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data
terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah tersedia di
setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil
tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
b) Pelayanan Non Medis
Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi informasi
seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan yang
semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah berobat atau
dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup lama saat mendaftarkan
diri karena proses administrasi yang masih terdokumentasi secara manual di atas kertas dan
membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun
setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan
mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan
kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara
digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer sehingga ketika data-
data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.
PERANAN KOMPUTER DALAM DUNIA KESEHATAN
Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah
memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di
bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat
yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.
Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk
menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak
bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan
sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar
dari berbagai sudut organ tubuh.
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang
mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan
dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga
merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop
radioaktif. Selain itu Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan
cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit
sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot,
Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati
kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui
urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan
inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin
biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul
biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses
biologi.
Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi komputer
1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu
sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang
dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih
mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor
yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan
menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata.
(1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada
mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi
mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat
terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip
sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara
lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut,
karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut
hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari
terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah
yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi
yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145
m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum
adalah 500 m Rem per tahun
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter
radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter
kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.
2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila
dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah
kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf
manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas
kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB.
Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 50 dB. Apabila di
dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain
dari suara printer.

3. Repetitive Strain Injury (RSI)


RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka
otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI
meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders)
dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse
Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap
hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan
membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika
tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor
yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak,
dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang
istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi
jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa
dingin serta kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung
tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
Kesulitan membuka dan menutup tangan
Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol,
memegang mug)
Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal
pagi hari
Tangan terasa dingin
Tangan gemetar (tremor)
Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.

KESIMPULAN
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di
penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi
informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan
sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem
sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan
akan semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal.
Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah
karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan
ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah
finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya
akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan
terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.
Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga bagi kesehatan
pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi duduk, jarak pandang
monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara ruangan, keamanan kabel
jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal ini tidak diperhatikan dapat
mngakibatkan gangguan kesehatan.

Pendahuluan

Information technology (Teknologi Informasi ) adalah istilah untuk mendeskripsikan


teknologi - teknologi yang memungkinkan manusia untuk :

Mencatat (record)
Menyimpan (store)
Mengolah (process)
Mengambil kembali (retrieve)
Mengirim (transmit)
Menerima (receive)

Definisi :

Informasi adalah suatu data mentah yang telah diolah melalui beberapa proses menjadi suatu
data yang akurat dan berfungsi sebagai informasi .

Contoh :

Teknologi adalah perkembangan suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih
efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

B. Pembahasan

Peranan Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan

Teknologi informasi juga diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit
menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan
dengan karyawan, juru medis, dan pasien. Sistem informasi terkadang diperluas,
tidak hanya pada pemakaian internal, melainkan juga pemakaian eksternal
( pengunjung ) agar memudahkan mencari data pasien yang sedang menginap
di rumah sakit. Teknologi informasi juga diterapkan pada peralatan - peralatan
medis, misalnya pada CT scan ( Computer Tomography ). CT scan adalah
peralatan medis yang mampu memotret bagian dalam dari seseorang tanpa
dilakukan pembedahan, yakni dengan menggunakan teknologi sinar X.

Dalam hal ini Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan sangat memiliki peran
yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia serta riset-riset di bidang
kedokteran. Teknologi Informasi digunakan untuk menganalisis organ tubuh
manusia bagian dalam yang sulit dilihat, untuk mendiagnosa penyakit,
menemukan obat yang tepat untuk mengobati penyakit, dan masih banyak lagi.

Dengan adanya Teknologi Informasi saat ini dapat mempermudah Dokter dan
Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat
monitor komputer, aliran darah, memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.
Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah
Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor,
bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal.
Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi
Informasi dan Komputer sebagai pemanfaatan telematika juga berperan penting
didalamnya.

Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT)


digunakan untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar
seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.
Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial
Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai
sudut organ tubuh.
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-
partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah
Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang
dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain
itu Nuclear Magnetic Resonancemerupakan teknik mendiagnosis dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.

Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis
penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains
Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang
mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun
komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti
diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren
untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin
biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas
dalam setetes larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai
masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat
menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan
mampu mengerjakan soal-soal matematik.

Contoh :

1. Teknologi Informasi Kesehatan sebagai komunikasi informasi.


2. Teknologi Informasi diBidang Kesehatan yang berkembang dalam masyarakat
saat ini.

Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan :


a. Sistem Informasi Puskesmas
b. Sistem Informasi Klinik
c. Sistem Informasi Rumah Sakit
d. Sistem Informasi PMI
e. Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan
f. Sistem Informasi Asuransi Kesehatan
g. Sistem Informasi Obat
h. Sistem Informasi Apotek
i. Sistem Informasi Perusahaan Farmasi
j. Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat).

Sistem Informasi Kesehatan Yang Terintegrasi

Dengan terintegrasinya sistem informasi, maka pihak - pihak yang terkait dalam
bidang kesehatan, dapat saling sharing informasi, dan pelayanan kesehatan
dapat dilakukan secara Remote (Telesurgery atau Long distance surgery).
E-Health dan Telemedicine

Contoh Pemakaian Remote (Telesurgery atau Long distance


surgery)

C. Penutup

Kesimpulan

Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.


Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara manusia bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan
membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan
memberi umat manusia kesehatan,kebahagian dan imortalitas. Sumbangan iptek
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban
modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak
negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.

Saran
Teknologi Informasi (TI) seperti juga teknologi lainya merupakan alat bantu manusia untuk
mencapai tujuan. Manusia dengan kekuatan otaknya yang akan menentukan kesejahteraan
bangsa ini, pendidikan menjadi kunci utamanya bukan kekuasaan & kekuatan.

Maka dari itu marilah kita sebagai warga negara Indonesia harus bangkit dan berjuang dalam
mengembangkan Teknologi Informasi terutama dibidang kesehatan yang berkaitan dengan
perkembangan Telematika.

Meskipun sebelumnya di Indonesia kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir 1960-an,


yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama kali mulai dioperasikan di Bandung.
Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh tenaga ahli luar negeri merintis pendirian suatu
unit kedokteran nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir di Bandung.

Dewasa ini di Indonesia terdapat 15 Rumah Sakit yang melakukan pelayanan kedokteran
nuklir dengan menggunakan kamera gamma, disamping masih terdapat 2 buah rumah sakit
lagi yang hanya mengoperasikan alat penatah ginjal yang lebih dikenal dengan nama
Renograf.

Sumber :
http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-kesehatan/
http://www.infonuklir.com
http://infonuk@jkt.bozz.com

Anda mungkin juga menyukai