Anda di halaman 1dari 32

Program Studi Keperawatan Program DIII Keperawatan

STIKes Panti Waluya Malang


Jl. Yulius Usman No. 62 Malang

IT in Nursing

Teknologi Informasi
Dalam Kesehatan
Disampaikan oleh: Achmad Syukkur
LATAR BELAKANG

• Era Industri 4.0  memahami dan membentuk revolusi teknologi baru,


yang tidak lain membutuhkan transformasi manusia

• Perkembangan teknologi  Internet

• Internet  memudahkan pengguna dalam melakukan tugas sehari-hari


 Memudahkan memperoleh pengetahuan

• Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015-


2019, ”meningkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi‟ menjadi
salah satu dari 12 sasaran strategis Kementerian Kesehatan (KEMENKES,
2015).
Kita berada di awal revolusi
yang secara mendasar
mengubah cara kita hidup,
bekerja, dan berhubungan
satu sama lain

terobosan teknologi yang muncul, yang mencakup bidang luas


seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, internet of things
(IoT), kendaraan otonom, pencetakan 3D, nanoteknologi,
bioteknologi, ilmu material, penyimpanan energi dan komputasi
kuantum, dan sebagainya

Perkembangan revolusi industri 4.0 juga harus mendapatkan


perhatian, memastikan bahwa revolusi ini memberdayakan
dan berpusat pada manusia, bukannya memecah
belah dan tidak manusiawi
PERAWAT?
Ketika otomatisasi menggantikan peran manusia di
seluruh kegiatan ekonomi, pengurangan tenaga kerja manusia
yang digantikan oleh mesin-mesin akan meningkatkan
ketimpangan sosial di sektor perekonomian itu sendiri
Pembahasan
01 TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM KESEHATAN

02 PERKEMBANGAN KESEHATAN
DI INDONESIA

03 MANFAAT TELEMEDICINE
04 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI
MENDUKUNG MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

05 REKAM MEDIS BERBASIS KOMPUTER


E-MEDICAL RECORD
TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM KESEHATAN
• 1960-1970 an  dunia KEDOKTERAN dan KEPERAWATAN
mulai ada catatan komputer
harapannya dapat dengan mudah untuk mengeluarkan data
yang di input untuk menjadi sebuah laporan

Istilah informatika keperawatan pertama kali digunakan oleh Scholes dan


Barber pada tahun 1980 pada konferensi MEDINFO di Tokyo

• Pada ZAMAN SEKARANG


Pemanfaatan TI oleh instansi KESEHATAN : pengorganisasian Rumah Sakit,
pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri

Kemenkes RI, 2018; Manganello, Jennifer, et al., 2017


1st 2nd 3rd 4th
CCD Medical Big Data (expert
PACS system, Machine Learning)
CT HIS IoT + Smartphone
X-Ray
MRI 3D Imaging Personalized Medicine
Ultrasound
Eletronic Health Record Telemedicine eCRF and BigData
Film
CRF eHealth Proton Therapy
Health Record
Computer for Doctor PubMed 3D Printing
eCRF 3D Education
Robotics Computer Brain Interaction
Pelayanan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi teknologi digital,
penerapan intervensi kesehatan dalam pengembangan teknologi digital
sangat efektif dalam melayani masyarakat

PENERAPAN INTERVENSI KESEHATAN BERBASIS TEKNOLOGI DIGITAL


DINILAI SANGAT MENGUNTUNGKAN
1. Dapat memperlancar akses pelayanan, mempermudah jangkauan pelayanan
terhadap masyarakat
2. Dapat memindahkan intervensi kesehatan ke platform digital dan menghadirkan
riset dengan peluang baru untuk memajukan teori dan konsep pelayanan
kesehatan

Pemanfaatan TI dalam kesehatan akan mengatasi masalah-masalah geografis,


waktu dan sosial ekonomis, akan tetapi banyak hambatan dan kendala yang
dihadapi misalnya: sumberdaya manusia, finansial, kebijakan, dan faktor
keamanan.

Moller, Arlen C., et al., 2017; Manganello, Jennifer, et al., 2017


PERKEMBANGAN TI
KESEHATAN DI INDONESIA
Di Indonesia penggunaan TI dalam bidang keseahatan sejak tahun 90an.

Telenursing  di Indonesia masih terbatas di bidang pendidikan.


Hal ini lebih disebabkan karena infrastruktur yang belum memadai, di Indonesia
belum memiliki kompetensi telehealth sebagai aspek legal dalam memberikan
perawatan kepada pasien dan belum adanya sistem keamanan yang menjamin
kerahasiaan data pasien

Sistem m-Health (Mobile e-Health)  misalnya: portable & ambulatory ECG,


EEG, temperatur; berbagai aplikasi berbasis SMS, sistem pencatatan & pelaporan dan
monitoring. Selain itu, juga berbagai jenis aplikasi sistem m-Health untuk pengelolan
kesehatan ibu dan anak, serta Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Di Indonesia penggunaan TI dalam bidang keseahatan sejak tahun 90an.

Open EHR, Open MRS System  Sistem e-health ini memanfaatkan perangkat
lunak yang bersifat open source dengan beberapa pengembang berbeda. Untuk
membuat suatu sistem e-health dengan EMR (electronic medical record) yang
mempunyai format tertentu,

Sistem e-Health untuk Manajemen Penyakit TBC  untuk manajemen


penyakit TBC ini dikembangkan berbasis internet dan mobile phone yang dapat
digunakan untuk mengelola pasien TBC di puskesmas atau di rumah sakit

Sistem Resep Elektronik (e-Prescription System)  Sistem resep elektronik


ini pada dasarnya berfungsi sebagai sistem pencatatan, pengolahan dan pelaporan
data pasien dan data obat (electronic medical record = EMR), diintegrasikan dengan
suatu modul perangkat lunak resep elektronik
MANFAAT
TELEMEDICINE/
TELEHEALTH
TELEHEALTH
Digunakan untuk merujuk pada pelayanan menggunakan
tehnologi elektronik pada pasien dalam keterbatasan jarak.

Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi dalam pelayanan:


1. Tekhnologi Simpan dan Sampaikan (store and forward)
misalnya : gambar yang didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat
dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah
pindah. Radiologi, dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat
kelihatan menggunakan tekhnologi ini.
TELEHEALTH
Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang dalam
pelayanan: store forward dan real time tekhnologi.

2.Tekhnologi real time


Real time adalahtekhnologi yang membuat
pasien dan provider berinteraksi dalam waktu
yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang
memfasilitasi komunikasi dua arah
menggunakan tekhnologi real time dalam
telehealth.
Manfaat TELEHEALTH

1. Meningkatkan kualitas pelayanan


2. Mengurangi waktu
3. Mengurangi biaya
4. Meningkatkan produktivitas akses
5. Meningkatkan peluang belajar
6. Meningkatkan kenyamanan
7. Meningkatkan kepuasaan pasien
8. Meningkatkan kualitas hidup pasien
Isu dalam TELEHEALTH
1. Pembiayaan
Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah
masih kurang dalam mengembangkan telehealth.
2. Aspek Legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek
petugas kesehatan yang tidak baik
3. Standar Keamanan
Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien.
4. Keamanan Data
Kerhasiaan / privacy
5. Infrastruktur Komunikasi
Sulit menyelenggarakan jika tidak saling hubungan antar alat (interkoneksi)
APLIKASI TEKNOLOGI
INFORMASI
MENDUKUNG MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
• TI sangat berperan penting dalam pengelolaan dan
manajemen data kesehatan
• TI  teknologi untuk mengolah data, memproses,
menyimpan, menyusun dan memanipulasi data untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan dan
akurat
• TI dalam kesehatan  EHR (electronic health record)
& EMR (elecronic medical record)
• Electronic health record (EHR) = merupakan data pasien
dari electronic medical record (EMR) yang terintegrasi dalam
jaringan informasi yang lebih luas dan hanya dimiliki oleh
pasien.
• Electronic medical record (EMR) = bentuk digital dari
rekam medis pasien, yang menjadi tempat penyimpanan data
klinis dan dapat membantu bagi tenaga medis untuk
mendukung keputusan dalam pengobatan atau tindakan medis
bagi pasien
PDEZ  Telehealth untuk CAPD
Penggunaan TI dalam Bidang Kesehatan
1. Capture (menangkap)  menginput data
2. Processing (mengolah)  mengkonversi, menganalisis,
menghitung
3. Generating (menghasilkan)  menghasilkan informasi
sehingga dapat dimengerti orang lain
4. Storage (menyimpan)  merekam / menyimpan informasi
5. Retrival (mencari kembali)  menelusuri / mendapakan
kembali informasi
6. Transmission (mentransmisi)  mengirim data dari suatu
lokasi ke lokasi lain
REKAM MEDIS BERBASIS
KOMPUTER
E-MEDICAL RECORD
Electronic Health Record

Era Tahun Era Akhir


60an Tahun 60an

Informatika dalam pelayanan Sistim informasi rumah sakit sudah


kesehatan dimulai pada pengelolaan memasukkan data tentang diagnosa
informasi keuangan serta informasi lain dalam rencana
perawatan pasien
UU No.44/2009 tentang RumahSakit

Setiap Rumah Sakit Wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang


semua kegiatan penyelenggaraan RS dalam bentuk Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit

Permenkes No. 1171 Tahun2011

Setiap RS wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

Permenkes No. 82 Tahun2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen RumahSakit (SIMRS)

Setiap rumah sakit WAJIB menyelenggarakan SIMRS


Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai
data klinis pasien :
• Hasil pemeriksaan dokter,
• Digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll),
• Honversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun
• Interpretasi klinis

Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai


dengan :
• Fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan
pemberian alert/reminder,
• Bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat
mematuhi protokol klinik.
Catatan kesehatan elektronik memungkinkan perawat untuk
mendokumentasikan perawatan yang diberikan kepada pasien, dan
mengambil informasi yang dapat membantu memprioritaskan
perawatan.

Selain itu informasi yang dimasukkan ke dalam sistem komputer,


Electronic kemudian dapat diakses oleh tim perawatan, termasuk dokter dan
bahkan pasien sendiri jika diperlukan
Health
Records EHR dapat memberi tahu perawat langkah yang perlu diambil untuk
pasien, dapat memantau perubahan kondisi kecil, dan dapat memberi
informasi segera sebagai peringatan atau pengingat.

Pembaruan kesehatan real-time berdampak pada kecepatan dan


ketepatan perawatan.
Smart Card

 Pendekatan yang dilakukan menggunakan


teknologi informasi adalah penggunaan
smart card (kartu cerdas yang
memungkinkan penyimpanan data
sementara)
 Smart card sudah digunakan di beberapa
negara Eropa maupun AS sehingga
memudahkan pasien, dokter maupun pihak
asuransi kesehatan
 Dalam smart card tersebut, selain data
demografis, beberapa data diagnosisi
terakhir juga akan tercatat
Barcode
• Kode batang digunakan di kalangan industri
sebagai penanda unik merek datang tertentu
 mempermudah supermarket dan gudang
dalam manajemen retail dan inventori.
• Food and Drug Administration (FDA) di AS
telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS
untuk menggunakan barcode sebagai
penanda obat.
• Penggunaan bar code juga akan bermanfaat
bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit
dalam mempercepat proses inventori.
• •penggunaan barcode juga dapat digunakan
sebagai penanda unik pada kartu dan rekam
medis pasien.
RFID
• Teknologi penanda unik yang sekarang
semakin populer adalah RFID (radio frequency
identifier) yang memungkinkan pengidentifi
kasikan identitas melalui radio frekuensi.
• Jika menggunakan barcode, rumah sakit
masih memerlukan barcode reader, maka
penggunaan RFID akan mengeliminasi
penggunaan alat tersebut.
• Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas
rekam medis) yang disertai dengan RFID akan
mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam
database komputer. Sehingga
pengidentifikasian akan berjalan secara
otomatis.
PENUTUP
• Pengembangan teknologi di era digital penting dalam
mendukung dan membantu pelayanan kesehatan sehingga dapat
diberikan semakin optimal kepada pasien
• Pengembangan teknologi harus sejalan dengan tingginya caring
perawat dalam memberikan pelayanan → konsep peradaban baru
di mana masyarakat yang berpusat pada manusia (humancentered) &
berbasis teknologi (technology based)
Thank You
Daftar Pustaka
1. Junaedi, F. A., & Barsasella, D. (2018). Teknologi Informasi Kesehatan I. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Retrieved from http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Teknologi-Informasi-
Kesehatan-I_SC.pdf
2. Sudaryanto, A., & Surakarta, U. M. (2014). Telehealth dalam Pelayanan Keperawatan, (May), 6–10.
https://doi.org/10.13140/2.1.4256.8642
3. Istifada, R., Sukihananto, & Laagu, M. A. (n.d.). Pemanfaatan Teknologi Telehealth pada Perawat di Layanan
Homecare, 5(1), 51–61. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/242685311_PEMANFAATAN_TEKHNOLOGI_DALAM_PELAYAN
AN_KESEHATAN/link/0f3175329057c93f6a000000/download
4. Franciska, M., Boro, V., Tutik, R., & Hariyati, S. (2019). The Use of Telenursing through The Nursing Care,
3(2), 114–121. Retrieved from http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/article/view/5411/1480
5. Santoso, B. S., Rahmah, M., Setiasari, T., & Sularsih, P. (2015). Perkembangan dan Masa Depan Telemedika di
Indonesia, (September), 10–17. Retrieved from
http://citee.ft.ugm.ac.id/2015/proceeding/download51.php?f=Budi Setiawan Santoso - PERKEMBANGAN
DAN MASA DEPAN.pdf
6. Sudaryanto, A., & Surakarta, U. M. (2014). Pemanfaatan Tekhnologi Dalam Pelayanan Kesehatan ( Agus
Sudaryanto, (January 2008). Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/242685311_PEMANFAATAN_TEKHNOLOGI_DALAM_PELAYAN
AN_KESEHATAN/link/0f3175329057c93f6a000000/download
7. Sitem Informasi RS Ala Kars (SIRSAK) – Sistem Rekam Medis Elektronik (RME) Berbasis SNARS

Anda mungkin juga menyukai