Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia
menyelesaikan masalahnya aktivasi manusia.
Kata Teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip
dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang
sangat lama seperti roda juga disebut sebuah tekonologi. Definisi lainnya(digunakan dalam
ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam
bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan(dan
pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat
perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Banyak dari kita yang belum memahami banyak mengenai peranan teknologi informasi
dalam bidang kesehatan. Padahal sangat penting hukumnya kita mengetahui apa saja
teknologi informasi yang dapat kita manfaatkan, utamanya dalam bidang kesehatan. Ada hal
positif dan juga negatif dari dampak teknologi informasi yang ada, untuk itu kita perlu
memahami lebih dalam supaya kita tidak terpengaruh kepada dampak negatif penggunaan
teknologi informasi.
Teknologi informasi dalam bidang kesehatan, komputer telah memperlihatkan peran
yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran.
Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat,serta
menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi
berupa.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari internet?
2. Apa saja aplikasi teknologi informasi yang mendukung manajemen kesehatan?
3. Apa saja manfaat teknologi informasi dalam Keperawatan?

1
4. Apa saja fungsi teknologi informasi dalam dunia medis?
5. Apa saja fungsi sistem informasi keperawatan?
6. Bagaimana Peran Penting Internet dalam dunia kesehatan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari internet.
2. Mengetahui peran penting teknologi informassi dalam dunia kesehatan.
3. Mengetahui aplikasi teknologi informasi yang mendukung manajemen kesehatan
4. Mengetahui manfaat teknologi informasi dalam bidang kesehatan.
5. Mengetahui fungsi teknologi informasi dalam dunia medis.
6. Mengetahui fungsi sistem informasi keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Internet


Internet merupakan singkatan dari interconnected networking yang berarti jaringan
komputer yang saling terhubung antara satu komputer dengan komputer yang lain yang
membentuk sebuah jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga dapat saling berinteraksi,
berkomunikasi, saling bertukar informasi atau tukar menukar data.

Internet merupakan sebuah dunia tanpa ada penguasa. Artinya semua orang mempunyai
hak yang sama di internet. Karena itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa
harus terikat dengan peraturan-peraturan Negara tertentu dan tidak dibatasi dengan batas-
batas wilayah teritorial. Ada dua peranan penting dari internet :
1. Sebagai sumber data dan informasi : Internet menyimpan berbagai jenis informasi
dalam jumlah tanpa batas.
2. Sebagai sarana pertukaran data dan informasi : Internet sebagai sarana pertukaran
informasi dari satu komputer ke komputer lain, tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua
komputer tersebut.
2.2 Aplikasi Teknologi Informasi Yang Mendukung Manajemen Kesehatan

Berikut ini beberapa aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen kesehatan:

1. Rekam medis Berbasis Komputer (Computer Based Patient Record)

Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di
rumah sakit adalah penerapan rekam medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis
berbasis komuter bervarisai, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk
mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam mmanajemen pasien di
rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien
baik yang berasal daarihasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG),
radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam
medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas pendukung

3
keputusan(SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun
terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik.

2. Teknologi Penyimpan data Portabel

Salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan pendekatan
rujukan (referral system) adalah continuity of care. Dalam konsep ini, pelayanan
kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi dengan tingkat
rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi data medis secara
mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan menggunakan teknologi
informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan
data sementara). Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode
batang). Kode batang ini seudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda
unik merek dagang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah supermarket dan gudang
dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA) di AS telah
mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode sebagai penanda
obat. Penggunaan bar code juga akan bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di
rumah sakitdalam mempercepat proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga
dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (Radio Frequency
Identifier) yang memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui radio frekuensi. Jika
menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maaka
penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya
obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan mengirimkan sinyal
terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan
secara otomatis.

3. Teknologi Nirkabel

Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirilis sejak
hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan
Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang

4
memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di
nursing station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabell koaxial. Saat ini,
jaringan nirkabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam
jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter dapat
selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu mobilitasnya.

4. Komputer Genggam (PDA/Personal Digital Assistant)

Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di
kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun
menggunakan PDA karena dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis
pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs
di internet memberikan contoh aplikasi klinis yang dapat digunakan di PDA seperti
epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan jaringan telepon memungkinkan
dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di rumah sakit melalui
jaringan internet. Salah satu contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman
data radiologis pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM.
Selanjutnya dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan
memberikan feedback kepada rumah sakit.

2.3 Manfaat Teknologi Informasi Dalam Dunia Keperawatan


Di era teknologi informasi dan era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan
untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak menuntut pada pemberi pelayanan
kesehatan. Namun kondisi keterbukaan pada masyarakat saat ini sepertinya belum didukung
dengan kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan alat
dokumentasi yang cepat dan modern dipelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum secara
luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama
pelayanan keperawatan.

5
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai
dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian
yang baik. Namun pada realitanyadilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih
bersifar manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang
memadai. Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual,
sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam
praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat
dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan
yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen. Salah satu bagian dari
perkembangan teknologi dibidang informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan
perawat di dunia internasional adalah teknologi PDA ( personal digital assistance. Di masa
yang akan datang, pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan personal
digital assistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan lebih mudah mengakses data
pasien serta informasi perawatan terakhir.

Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipedia adalah sebuah alat
komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer
individu, namun terus berkembang sepanjang masa. PDA memiliki fungsi antara lain
sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet akses, mengirim dan menerima email,
radio, merekam gambar/video, membuat catatan, sebagai addressbook, dan jugaspreadsheet.
PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar berwarna dan kemampuan audio, dapat
berfungsi sebagai telepon bergerak, HP/ponsel, browser internet dan media players. Saat ini
banyak PDA dapat langsung mengakses internet, intranet dan ekstranet melalui Wi-Fi, atau
WWAN (Wireless Wide-Area Networks). Dan terutama PDA memiliki kelebihan hanya
menggunakan sentuhan layar dengan pulpen/ touch screen.7)

Dokter, mahasiswa kedokteran, perawat, bahkan pasien akan lebih mudah mengakses
data pasien serta informasi perawatan terakhir. “Aplikasi klinis yang banyak digunakan
selama ini adalah referensi tentang obat/drugreference. Bahkan sebuah PDA dengan

6
pemindai bar code/gelang data, saat ini sudah tersedia. PDA semacam ini memungkinkan
tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar code/gelang data pasien guna mengakses
rekam medis mereka, seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat medis, dan lain-lain.
Selain itu, informasi medis tersebut dapat pula diakses secara virtual di mana pun kapan pun,
dengan bandwidth ponsel yang diperluas atau jaringan institusional internet nirkabel
kecepatan tinggi yang ada di rumah sakit. Di samping itu data pasien atau gambar
kondisi/penyakit pasien dapat didokumentasikan, untuk tujuan pengajaran atau riset, demi
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Meski demikian, PDA tidak akan dapat
menggantikan komputer/dekstop/laptop. Tetapi setidaknya, alat ini akan memberikan
kemudahan tenaga kesehatan untuk mengakses informasi di mana saja.

Fungsi bantuan PDA untuk kita sebagai perawat adalah perawat dapat mengakses secara
cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan
cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table,
mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya; perawat dapat mengorganisasikan data,
mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan keperawatan;
PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan diary/agenda harian; PDA
sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan; meningkatkan keterlibatan dan
hubungan pasien-perawat. Apabila pasien dan perawat memiliki PDA, aplikasi komunikasi
keperawatan tingkat mutahir dapat diterapkan, yang tidak lagi menonjolkan peran tatap
muka hubungan interaksi perawat-pasien (telenursing). PDA dapat menunjang pengumpulan
data base pasien dan RS, yang berguna untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan.
Sudah selayaknya institusi pendidikan keperawatan sebaiknya memberikan penekanan
penting dalam kurikulumnya, untuk mulai mengaplikasikan “touch” over “tech” (sentuhan
tehnologi dalam bidang keperawatan). Sehingga saat si perawat tersebut telah lulus, mereka
dapat mengintegrasikan tehnologi dalam asuhan keperawatan.

Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan
produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence, meningkatkan mutu
perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat. Sebagian besar
perawat secara umum masih “gaptek” tehnologi, termasuk PDA. Kita bisa memulai
bergabung dengan grup penggermar PDA dan masuk dalam kelompok/komunitas, atau

7
dapat pula belajar dari para dokter, membuka website tutorial/panduan PDA, mempelajari
dari buku dan dari perawat lain yang telah terbiasa menggunakan PDA. Mulailah mencoba
dari hal yang sederhana seperti agenda harian, organizer, mengambil/upload gambar, games,
musik, dsb. Pemanfaatan PDA dan tehnologi pada akhirnya berpulang kepada perawat itu
sendiri.

Namun sudah semestinya diharapkan keterlibatan institusi rumah sakit atau pendidikan
keperawatan, agar mampu merangsang pemanfaatan tehnologi informasi/nursingcomputer
secara luas di negara kita. Di Indonesia seyogyanya akan lebih baik jika dosen/CI
(clinicalinstructor) dari institusi pendidikan AKPER/STIKES/FIK mulai mengenal
pemanfaatan PDA, dalam interaksi belajar mengajar. Misalnya saja
saat pre/postconference pembahasan kasus praktek mahasiswa di RS apabila terdapat
obat/tindakan keperawatan yang rumit, maka dosen dan mahasiswa dapat langsung akses
browser internet.

Demikian pula halnya di level manajer keperawatan setingkat Kepala bidang


Keperawatan/supervisor keperawatan di RS pun demikian. PDA sebagai organizer, dan
smartphone dapat membantu bidang pekerjaan perawat dalam peran sebagai manajer. Setiap
kegiatan rapat, pengambilan keputusan, penggunaan analisa data dan teori keperawatan
dapat diakses segera melalui PDA. Setiap data yang ada di RS dapat pula bermanfaat untuk
bahan analisa riset keperawatan, masukkan untuk perumusan kebijakan/policy dan
penunjang sistem TI (tehnologi informasi) di RS. Sehingga bukan tidak mungkin akan
tercipta nursingnetwork(jaringan keperawatan online) yang dapat memberikan pertukaran
informasi data dan program kesehatan secara online tanpa mengenal batas geografis.

Akan ada saatnya dimana keperawatan, perawat, klien, asuhan keperawatan akan
bersinggungan dan berjalan seiringan dengan perkembangan percepatan tehnologi. Sentuhan
asuhan keperawatan dimasa mendatang bukan tidak mungkin, akan semakin banyak
berkembang pesat. Aplikasi telemetry (alat monitor jantung pasien) di ruang rawat semisal
medikal pada pasien jantung koroner/MI, yang dimonitor melalui CCU untuk melihat irama
dan patologi, sistem data base pasien, dan bahkan di Singapura telah dikembangkan alat
pengukuran suhu pasien dengan dimonitor melalui komputer – menjadi terobosan baru yang
perawat perlu ketahui. Hingga ada saatnya pula tehnologi informatika dapat membantu

8
mengurangi beban kerja perawat, dan meningkatkan akurasi hasil asuhan keperawatan yang
diberikan di Indonesia.

Perkembangan pemanfaatan PDA di dunia keperawatan Indonesia nampaknya masih


sangat minim, berbeda dengan di luar negeri yang sudah berkembang pesat. Kemungkinan
faktor penghambatnya yaitu kurang terpaparnya perawat Indonesia dengan teknologi
informatika khususnya PDA, masih bervariasinya tingkat pengetahuan dan pendidikan
perawat, dan belum terintegrasinya sistem infirmasi manajemen berbasis IT dalam parktek
keperawatan di klinik. Mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari organisasi profesi
perawat bekerjasama dengan institusi pelyanan kesehatan untuk lebih mengaplikaskan lagi
sistem informasi manajemen berbasis IT dalam memberikan pelayanan ke pasien. Semula
memang terasa menyulitkan dan membutuhkan” waktu lebih lama saat menerapkan program
tersebut. Namun setelah terbiasa terasa sangat membantu perawat sehingga mengurangi
administrasi kertas kerja dalam asuhan keperawatan. Seperti contohnya, perawat tidak perlu
lagi mengisi format tanda vital/vital signspasien (dengan pulpen warna biru, merah, hitam,
hijau dsb), cukup dengan langsung entryke komputer. Sehingga yang semula ada sekitar 6
lembar kertas kerja yang perlu diisikan, sekarang cukup 1 saja yaitu nurses notes(catatan
keperawatan)

2.4 Fungsi Teknologi Informasi Dalam Dunia Medis.

Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu
cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun),
dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte
perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi
informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-
cara manual. Penggunaan Teknologi Informasi di dunia medis dapat memudahkan dalam
penyimpanan data kontak pasien, mencatat rekam medis pasien, penginputan data obat
obatan dan bisa juga untuk administrasi rumah sakit. Selain itu yang pasti untuk alat
pendukung medis seperti :

1. Helical CT-SCAN

9
Adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan
tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm. Kelebihan
dibanding CT-SCAN Konvensional:
- Lebihcepat
- Tigadimensi
- Bisa untuk pemeriksaan pembuluh darah
2. Magnetic Resonance Imaging ( M R I )
Adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan
tranversal, coronal dan sagita. Alat ini mempunyai berbagai kelebihan diantara nya :

- Tidak menggunakan sinar X

- Pakai tenaga magnetic

- Potongan tranversal, coronal, sagital tanpa merubah posisi pasien

- Jaringan saraf & jaringan lunak tampak lebih jelas

3. Pemeriksaan Ekokardiografi

Adalah suatu pemeriksaan non invasif untuk menegakkan diagnose penyakit jantung,
alat ini baru dimiliki beberapa Rumah Sakit di Indonesia.Dengan menggunakan alat ini
aktivitas otot-otot Jantung bisa dilihat langsung dilayar monitor.

Jadi, salah satu pemanfaatan perangkat keras komputer adalah didunia kedokteran.
beberapa fungsinya adalah Komputer sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis seperti
yang dapat kita lihat sekarang di berbagai rumah sakit, sangat banyak contoh peran
komputer dalam dunia kedokteran. Diantaranya adalah untuk pemeriksaan organ tubuh
secara komputerisasi, untuk pemeriksaan non invasif untuk menegakkan diagnose penyakit,
dan masih banyak fungsi – fungsi yang lain.

4. USG (Ultra sonografi).

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000
kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.

10
5. Mycin

Merupakan contoh system pakar yang digunakan untuk membantu juru medis
mendiagnosis penyakit darah yang cepat menular dan kemudian dapat memberikan saran
berupa penggunaan antibiotic yang sesuai. (system pakar adalah perangkat lunak yang
ditujukan untuk meniru keahlian seseorang dalam bidang tertentu).

2.5 Fungsi Sistem Informasi Keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam
praktik keperawatan klinik dan administratif:

1. Proses perawatan pasien


Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu:
pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan,
pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.

2. Proses managemen bangsal


Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan
informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan:
jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.

3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data,
transformasi data, dan segala bentuk pesan.

4. Proses Pendidikan dan Penelitian


Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

2.6 Peran Penting Internet dalam dunia kesehatan


Peranan internet di bidang kesehatan selain mudahnya mengakses informasi kesehatan
secara otomatis juga mempengaruhi pola berfikir masyarakat di bidang kesehatan untuk

11
meningkatkan derajat kesehatan. Selain itu, informasi mengenai penyakit hingga terapi
sudah sangat marak di situs internet yang bisa dijadikan referensi pengetahuan kesehatan
masyarakat. Perkembangan teknologi komputer (informasi) yang begitu pesat telah
merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan.
Meskipun dunia kesehatan (medis) merupakan bidang yang bersifat information-
intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Serta rumah sakit dikenal
sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih
merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan
maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2%
untuk teknologi informasi. Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi
komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi
(sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer
saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan
perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal
kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan
berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam
memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah
kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi
komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap
dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih
cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif
terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan
di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
Komputer banyak berperan membantu di dunia kesehatan antara lain :
1. Adminstrasi.
2. Obat-obatan.
3. Penyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien).
4. Penelitian.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau
yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama

12
disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas
kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut
dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan
teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku,
komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Peranan internet di bidang kesehatan adalah selain mudahnya mengakses informasi
kesehatan secara praktis, bisa juga mempengaruhi pola berfikir masyarakat di bidang
kesehatan. Bagi para mahasiswa peranan internet ini memudahkan mereka mendapatkan
laporan secara berkala dan bisa mengetahui sejak dini tentang gangguan kesehatan umum.
Bagi para dosen peranan ini memudahkan mereka memperoleh gambaran kesehatan secara
umum pada setiap mahasiswa nya. Dan bagi yang ingin menjadi dokter, internet ini sangat
bermanfaat karena akan memudahkan mereka mendapatkan informasi tentang kesehatan.
Sekarang tak hanya artikel-artikel tentang kesehatan saja yang bisa kia dapatkan di
internet. Ada beberapa Rumah Sakit yang pasiennya bisa didaftarkan melalui internet.
Manfaat-manfaat lain internet di bidang kesehatan yaitu :
1. Bisa mendeteksi gejala-gejala penyakit,
2. Memudahkan kita dalam mengetahui berbagai macam informasi tentang penyakit
beserta obatnya,
3. Memudahkan kita untuk mendapatkan informasi tentang pencegahan-pencegahan
berbagai penyakit,
4. Memudahkan kita mengetahui bentuk penyakit atau nama penyakit melalui gambar,
5. Mengajarkan masyarakat tentang pola hidup sehat.
Maka tak jarang dan tak sedikit orang yang menggunakan sarana internet ini untuk
mereka mencari informasi untuk sekolah maupun pekerjaan atau hanya untuk ingin
memperluas pengetahuan tentang kesehatan melalui internet. Informasi tentang kesehatan ini
tak hanya dapat cari melalui Google, sekarang melalui jejaring sosial yang ada pun kita bisa
mendapatkan informasi itu. Bahkan sekarang lebih banyak para ahli kesehatan yang meng-
share informasi-informasi tentang kesehatan.

13
Dan intinya adalah dengan adanya internet ini, seseorang dapat mengetahui informasi
tentang kesehatan secara online. Karena seperti diketahui, media internet dapat menyimpan
ribuan data tentang kesehatan tiap harinya. Sehingga seseorang tidak usah repot-repot lagi
menyakan informasi kesehatan pada seorang dokter.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari beberapa ulasan yang terdapat pada makalah ini, kami dapat menarik beberapa
kesimpulan penting yang harus kita ketahui yakni ada dua peranan penting dari internet :
1. Sebagai sumber data dan informasi : Internet menyimpan berbagai jenis informasi dalam
jumlah tanpa batas.
2. Sebagai sarana pertukaran data dan informasi : Internet sebagai sarana pertukaran
informasi dari satu komputer ke komputer lain, tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua
komputer tersebut.
Peranan internet di bidang kesehatan selain mudahnya mengakses informasi kesehatan
secara otomatis juga mempengaruhi pola berfikir masyarakat di bidang kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Selain itu, informasi mengenai penyakit hingga terapi sudah
sangat marak di situs internet yang bisa dijadikan referensi pengetahuan kesehatan
masyarakat.

3.2 Saran
Internet memiliki perannan yang sangat penting dalam dunia keperawatan, oleh karena itu
para tenaga kesehatan utama nya perawat harus bisa dan mengerti cara
menggunakan,mengetahui fungsi atau kegunaan teknologi informasi (internet) ini dalam
prakteknya baik di rumah sakit maupun dimanapun mereka membutuhkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://pintaridian.web.ugm.ac.id/2015/04/15/pentingnya-teknologi-informasi-di-bidang-
kesehatan/
http://www.sanatasystem.com/manfaat-teknologi-informasi-dan-komputer-bidang-kesehatan/
http://ry-portfolio.weebly.com/dampak-positif-teknologi-informasi-di-bidang-kesehatan.html
http://www.kompasiana.com/dwinirmalasari/peranan-teknologi-informasi-di-bidang

16

Anda mungkin juga menyukai