Anda di halaman 1dari 23

Innovasi teknologi informasi

di bidang kesehatan
Oleh :
Agung Rillo Pangestu
WTA 006(05 TMSE 004)
1. TELEMEDICINE
 Telemedicine: aplikasi pengobatan klinis yang
pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan
jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis.

 Telemedicine dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan, atau


digunakan untuk prosedur medis di tempat terpencil.

 Teknologi telemedicine terdiri dari teknologi perangkat keras dan


perangkat lunak. Penerapannya kembali ke manajemen sarana
kesehatan dan kembali ke visi misi organisasi
LANJUTAN
 Telemedicine digambarkan sebagai dua orang
professional di bidang kesehatan yang saling
berdiskusi dari jarak jauh secara real time.

 Media/alat:telepon, /teknologi yang lebih canggih


seperti teknologi satelit dan peralatan video
conference.

 telemedicine
merujuk pada penggunaan
alat komunikasi dan teknologi informasi untuk
mengirim perawatan kesehatan.
  KONSEP TELEMEDICINE
 Real time (synchronous)
Telemedicine secara real time (synchronous telemedicine) bisa
berbentuk sederhana seperti penggunaan telepon, atau yang
kompleks seperti penggunaan robot bedah. 
Synchronous telemedicine memerlukan kehadiran dua pihak di
waktu yang sama sehingga diperlukan media penghubung
yang dapat menawarkan interaksi real time sehingga salah satu
pihak bisa melakukan penanganan kesehatan.
Contoh:
a. penggunaan teknologi tele-otoscope memberikan fasilitas
untuk sorang dokter yang melihat ke dalam pendengaran
pasien dari jarak jauh.
b. tele-stethoskop yang mendengarkan detak jantung pasien dari
jarak jauh.
LANJUTAN
 Store and forward (asynchronous)
• Telemedicine dalam store-and-forward (asynchronous
telemedicine) mencakup pengumpulan data medis dan
pengiriman data ke seorang dokter pada waktu yang
tepat untuk evaluasi offline.

• Jenis ini tidak memerlukan kehadiran kedua belah


pihak dalam waktu yang sama.

• Contoh: bagian Dermatologi, radiologi, dan patologi.


Rekam medis dalam struktur yang tepat dalah
komponen utama dalam transfer ini.
TEKNOLOGI PERANGKAT
KERAS TELEMEDICINE
 Jaringan computer/internet
Teknologi ini memungkinkan untuk dapat saling komunikasi, bertukar data
pada gedung, kota yang berbeda bahkan seluruh dunia.
Jaringan computer ini tidak hanya dengan kabel tapi juga nirkabel.
Jaringan computer termasuk internet mampu menciptakan synchronous
telemedicine maupun asynchronous.

 Satelit
Untuk mengatasi tempat yang tidak terjangkau tanpa infrastuktur jaringan
kabel. Satelit dipakai dalam infrastruktur komunikasi seperti telepon.
PERANGKAT KERAS TELEMEDICINE
Handphone
Fungsi utama handphone adalah untuk komunikasi suara dan teks (SMS), namun
fitur-fitur tambahan banyak ditambahkan seperti:
-      MMS, fasilitas ini dapat mengirim suara, gambar, maupun video
-      GPRS atau 3G, fasilitas ini menambah kecepatan pengiriman data ke
handphone sehingga dapat dikirim secara realtime sehingga dapat dilakukan video
conference, juga dapat dilakukan chatting atau browsing internet.
-      Shoftware, yaitu misalnya dengan teknologi Java dengan java ME (mobile
edition) dapat ditambahkan dalam HP

  Plug-play device
Yaitu teknologi yang memungkinkan penambahan piranti baru dalam
computer. Dengan port peralatan multimedia dapat dihubungkan,
sehingga audio conference maupun video conference dapat dilakukan.
Piranti kesehatan juga dapat dihubungkan dengan computer lewat port ini,
contohnya stetoskop, thermometer, USG, laboratorium.
LANJUTAN
 Teknologi Multimedia
Multimedia berkaitan dengan media suara, gambar, dan video. Semuanya
dapat bersifat digital dan dapat dikirim secara digital juga.

 Teknologi chatting dan conference
Chatting biasanya dilakukan antara 2 orang berbeda di computer yang
berbeda. Sedangkan conference dapat dilakukan lebih dari dua orang yang
berbeda tetapi dalam satu forum. Salah satu shoftware ini misalnya yahoo
messenger, google talk, dsb.
PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG
TELEMEDICINE
  Teknologi chatting dan conference

Bisa 2 orang atau lebih/ dalam grup, misalnya yahoo messenger, google talk, dll

 Pengolahan citra
Pengolahan citra adalah salah satu bidang kajian di dunia perangkat lunak computer.
Bidang ini mengkaji teknik-teknik mengolah citra (gambar, foto). Pengolahan citra
menawarkan teknik-teknik untuk mengolah citra termasuk memperbaiki citra sebelum
dikirm ke tempat lain.

 Teknologi pemampatan (kompresi) data


Teknik ini mengubah data berukuran besar menjadi data berukuran kecil. Pengubahan
tidak akan menghilangkan informasi di dalamnya. Karena data hasil kompresi berbeda
dengan data sebelumnya, maka diperlukan proses dekompresi.
PERKEMBANGAN
APLIKASI TELEMEDICINE 
 Salah satu negara pengguna telemedicine adalah INDIA.
Dengan berbagai permasalahan, pemerintah India akhirnya
memutuskan penggunaan telemedicine.
 Indonesia dan India memiliki permasalahan yang relatif sama.
India walaupun bukan negara kepulauan, namun kondisi negara
yang begitu luas serta bergunung-gunung dan tantangan 1,2
Milliar manusia memiliki permasalahan yang sama dengan
Indonesia yang memiliki kondisi geografis yang berupa
kepulauan (17.000 pulau)
 Menempatkan dokter ahli di seluruh pulau jelas tidak
mungkin. Sebagian besar dokter ahli kita berada di kota-kota
besar, khususnya ibu kota propinsi. Mereka yang berada di
kabupaten, kecamatan, atau desa cukup puas dilayani oleh
dokter yang bukan spesialis atau bahkan mantri dan perawat.
LANJUTAN
 Aplikasi telemedicine di Indonesia dari Telkom
seminar Telemedicine Tahun 2011. Saat ini pilot projet
implementasi online diagnose medis adalah enam rumah sakit di
Jakarta yaitu RSUP Pesahabatan, RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Darmais, RSJP Harapan
Kita, dan RSAB Harapan Kita.
KENDALA DALAM
TELEMEDICINE
 Kesiapan SDM.
 Finansial.

Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang


investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai
lebihnya.
 Security
kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan
privacy data medis.
2. SMART CARD
 Smartcard adalah kartu plastik yang berukuran sama dengan
kartu kredit yang di dalamnya terdapat chip silikon yang
disebut microcontroller.
 Chip merupakan integrated circuit (IC) yang terdiri dari
prosesor dan memori. Chip, seperti layaknya CPU (Central
Processing Unit) di komputer, bertugas melaksanakan
perintah dan menyediakan power ke smartcard.
 Smartcard merupakan
pengembangan dari kartu
magnetis, namun berbeda dengan
kartu magnetis yang hanya dipakai
sebagai tempat penyimpanan data,
smartcard mempunyai
kemampuan untuk memproses dan
menginterpretasikan data, serta
menyimpan data tersebut secara
aman.
 Dengan adanya perkembangan
algoritma kriptografi, data yang
disimpan akan dienkripsi terlebih
dahulu, sehingga tidak mudah
dibaca oleh pihak yang tidak
berwenang/berhak
SMART CARD HEALTH SYSTEM
 Mempunyai dua kartu cerdas yaitu untuk pasien dan
profesional kesehatan. Dokter menggunakan kartu mereka
untuk disahkan di sistem sedangkan kartu pasien meliputi
kesehatan umum pemilik informasi yang dapat diakses tanpa
koneksi database.
 Pusat database di rumah sakit / institusi layanan kesehatan
lainnya untuk menyimpan data kesehatan yang mempunyai
interkoneksi pada tiap ruangan, sehingga dapat menjadi input
data pasien ketika berada dalam ruangan tersebut.
KARTU PASIEN
 Berisi informasi yang tidak dilindungi PIN ; nama
pasien, nama, tanggal lahir, jenis darah, jenis kelamin,
alamat, rumah, kantor dan nomor telepon seluler. Kontak
untuk keadaan darurat (nama, nama keluarga, rumah,
pekerjaan dan nomor ponsel orang yang akan dihubungi
dan hubungannya dengan pasien).
 Informasi yang dilindungi PIN; Informasi kesehatan
pasien tentang penyakit dan keadaan penting dengan
tanggal diagnosis, obat-obatan yang digunakan secara
permanen beserta dosisnya, alergi dengan tanggal
diagnosis, imunisasi dengan tanggalnya, operasi bedah
termasuk tanggal operasi, resep, nama klinik, informasi
dan data dokter yang terkait.
KARTU DOKTER

 Dokter juga mempunyai kartu pasangan dari kartu pasien


tersebut dimana ia uga mempunyai ID, PIN kartu, nama, nama
pasien, departemen di rumah sakit, alamat, rumah, kantor dan
nomor telepon mobile disimpan sebagai informasi pribadi.
ALUR PENGGUNAAN SMART CARD
1. Pasien datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan membawa
smartcard.
2. Dokter yang memeriksa akan memasukkan juga smartcard
profesionalnya ke dalam card reader yang terhubung ke komputer.
Dokter itu juga memasukkan nilai PIN yang hanya diketahui olehnya.
3. Pasien memasukkan smartcard miliknya ke card reader (CAD) yang
terhubung ke komputer. Kemudian ia memasukkan nilai PIN yang hanya
diketahui oleh pemilik smartcard tersebut
4. Perangkat lunak aplikasi akan melakukan otentikasi pengguna dengan
mengecek apakah nilai PIN yang ada pada smartcard sama dengan
nilai PIN yang dimasukkannya.
5. Jika nilai PIN benar maka dokter dapat membaca ringkasan sejarah
rekam medis pasien dan keterangan alergi terhadap beberapa obat
tertentu.
6. Dokter melakukan pemeriksaan. Setelah melakukan pemeriksaan
dokter akan menambahkan data rekam medis dan tindakan medis lain
(misalkan pemeriksaan darah, rontgen, pemeriksaan radiologi, dan
sebagainya) ke dalam smartcard.
7. Setelah menambah data rekam medis, dokter menandatangani data
rekam medis tersebut dan time stamp penambahan data, kemudian
tanda tangan tersebut disimpan di dalam smartcard.
8. Penambahan data rekam medis dicatat dan disimpan dalam basis data
rumah sakit.
9. Proses pengobatan selesai, pasien meninggalkan tempat pemeriksaan
dengan membawa serta smartcard miliknya.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN
SMART CARD DI BIDANG KESEHATAN:
1. Membantu mengurangi jumlah waktu tunggu pasien.
Penguna  smart card yang  berkunjung di lebih dari satu dokter,
akan menghemat waktu karena tidak harus mendaftarkan
dirinya lagi.
2. Memungkinkan dokter dan pasien untuk memotong
dokumen dan langsung ke penerima perawatan medis juga
memungkinkan dokter memperoleh banyak informasi
riwayat kesehatan dan pengobatan pasien, serta bisa
memperbaharui data kesehatan pasiennya.
3. Smart card dapat berinteraksi dengan komputer yang ditunjuk
untuk memungkinkan akses ke asuransi, penyedia pelayanan
kesehatan. karena itu sifatnya lebih informatif.
PENGGUNAAN SMART CARD DI
INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN
Penggunaan Smart Card dalam system pelayanan
kesehatan di Indonesia masih terbatas, hal ini
dikarenakan adanya kendala: SDM yang kurang,
sarana dan prasarana serta pendanaan belum
menunjang untuk dilakukannya sistem ini.
Sekian Dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai