Anda di halaman 1dari 4

Nama :irma yurni

Nim : 16010096
Ruang : VI D

1.Aplikasi Komputer dalam Keperawatan

Pelayanan dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai


pasien mulai dari saat masuk hingga pasien pulang. Komputer mempengaruhi praktek,
administrasi, pendidikan serta penelitian, dan dampaknya akan terus meluas. Abad informasi
bagi masyarakat yang besar merupakan sejarah baru dalam perubahan teknologi, dan akan terus
berkembang mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan selama beberapa dekade.
Sebuah Sistem Informasi Rumah Sakit diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis,
akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan
makan, personel dan gaji. Dikebanyakan Rumah Skait aplikasi komputer untuk perawat lebih
banyak digunakan untuk berbagai keperluan seperti, pengurusan administrasi, izin pulang,
laboratorium, pengobatan, dan sebagainya. Perawat dituntut untuk membangun jaringan sesama
profesi dan kolega, baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional, dimana dapat
menggunakan aplikasi komputer yang berbasis online/internet. Untuk itulah perawat harus
memiliki skil dalam mengoperasikan komputer.
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta
mendistribusikan informasi. (Sutedjo, 2002). Menurut Eko (2000), sistem informasi merupakan
suatu kumpulan komponn-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan
dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Menurut Azwar (1996), pada pelaksanaan
pelayanan nonmedis diwakili oleh kalangan administrasi (administrator). Tugas utamanya adalah
mengelola kegiatan aspek nonmedis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Dewan Perwalian (penentu kebijakan rumah sakit).
Perangkat aplikasi adalah program praktis yang digunakan untuk membantu pelaksanaan
tugas yang spesifik seperti menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi, mengelola
database dan lain sebagainya. Rekam medis berbasis komputer adalah penggunaan database
untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di
rumah sakit
Tujuan pengembangan sistem informasi ini tak lain adalah untuk :
Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu
nilaitambah bagi manajemen
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit.
Memberikan dasar pengawasan bagi manajemen yang kuat dalam bentuk suatu
strukturpengendalian intern didalam sistem yang dikembangkan.

2.Bentuk Aplikasi Komputer dalam Keperawatan


Elektronic chart
Sistem ini dikembangkan di departemen radiologi. Hasil penelitian aplikasi ini didapatkan
bahwa ada beban kerja perawat dengan sistem ini menjadi 28,2% lebih rendah dari
menggunakan kertas. Beban kerja perawat secara keseluruhan terjadi penurunan secara
bermakna yaitu sebesar 20,6%, beban kerja staf administrasi meningkat 28,4%.
Computerized whiteboard
Aplikasi ini dibutuhkan di bagian perawatan gawat darurat dan hal ini sangat penting. Hal
ini karena dalam perawatan gawat darurat dibutuhkan analisis tinggi dan cepat sehingga
dapat dengan cepat mangambil keputusan atas keadaan klien. Keputusan yang cepat dan
tepat akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan pada khususnya.
Computerized whiteboard yaitu sistem informasi keperawatan berbasis computer yang
dimodifikasi dengan menambahkan layar lebar di Whiteboard. Tayangan yang lebar di
Whiteboard akan memudahkan setiap tenaga kesehatan dan pasien untuk melihat informasi
yang diperlukan, termasuk perkembangan kondisi kesehatan klien. Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa terjadi peningkatan kualitas asuhan pasien dan terjadi efesiensi waktu
dan tenaga.
Computer-Based Patient Record (CPR) systems
Yaitu melakukan pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan penyakit pasien dengan
menggunakan komputer. Dalam sisitem ini dilengkapi sistem pemantauan klien secara
progresif. Sistem ini dikembangkan oleh Jose A. Borges, Merbil Gonzalez, Jose Navarro,
and Nestor J Rodriguez pada tahun 1997. Dalam penelitian mereka tentang aplikasi sistem
tersebut, ditemukan bahwa terjadi penurunan biaya administrasi.
Personal digital assistance (PDA)
Komputerisasi dokumentasi keperawatannya dengan mengembangkan sistem link lokal.
Sistem ini dikembangkan dengan memadukan teknologi link lokal seperti wifi, wlan.
Sistem ini dikembangkan oleh Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki pada
tahun 2003 di Kyoto, Jepang. Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan
keperawatan. Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau dalam keadaan
non emergensi.
Sistem ini diberi nama Wearable Auto-Event-Recording of Medical Nursing. Jadi sistem
ini dapat digunakan dalam segala kondisi asuhan keperawatan. Setiap perawat dilengkapi
dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka terhadap kesalahan input dan eror data.
Hasil penelitian dari aplikasi sistem ini menunjukan bahwa ada peningkatan kualitas
dokumen dan menghindari dari keterlambatan tindakan keperawatan dalam keadaan darurat
(Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki, 2003).

Radio frekuensi identification (RFID)


Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan, menyimpan daftar
obat, menyimpan data pasien, yang paqqling menarik adalah fungsinya sebagai alat
pelacak. RFID dapat melacak keberadaan pasien (yang berbeutuk seperti gelang yang di
pasangkan ketangan pasien), melacak keberadaan alat kesehatan (biasanya pada alat mahal
dan bersifat darurat).
3.Beberapa bentuk Sistem Informasi Rumah Sakit

web based electronic health record


Model web based electronic health record yang memungkinkan pasien menyimpan data
sementara kesehatan mereka di Internet. Data tersebut kemudian dapat diakses oleh dokter
atau rumah sakit setelah diotorisasi oleh pasien. Teknologi ini merupakan salah satu model
aplikasi telemedicine yang tidak berjalan secara real time.
Smart card
Pendekatan yang dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart
card (kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara). Smart card sudah
digunakan di beberapa negara Eropa maupun AS sehingga memudahkan pasien, dokter
maupun pihak asuransi kesehatan. Dalam smart card tersebut, selain data demografis,
beberapa data diagnosisi terakhir juga akan tercatat
Bar code
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode batang). Kode
batang ini sudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda unik merek datang
tertentu à mempermudah supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori.
Food and Drug Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS
untuk menggunakan barcode sebagai penanda obat.Penggunaan bar code juga akan
bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit dalam mempercepat proses
inventori. penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan
rekam medis pasien.
RFID (radio frequency identifier)
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (radio frequency
identifier) yang memungkinkan pengidentifikasikan identitas melalui radio frekuensi. Jika
menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maka penggunaan
RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun
berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke
dalam database komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.
Teknologi nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirintis sejak
hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan
Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang
memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing
station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabel koaxial. Saat ini, jaringan nir
kabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa
terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu
terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.
Komputer genggam (Personal Digital Assistant)
Penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan
medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun menggunakan
PDA. PDA dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat,
maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di Internet memberikan
contoh aplikasi klinis yang dapta digunakan di PDA seperti epocrates.
Bahkan sebuah PDA dengan pemindai bar code/gelang data, saat ini sudah tersedia. PDA
semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar code/gelang data
pasien guna mengakses rekam medis mereka, seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat
medis, dan lain-lain. Selain itu, informasi medis tersebut dapat pula diakses secara virtual di
mana pun kapan pun, dengan bandwidth ponsel yang diperluas atau jaringan institusional
internet nirkabel kecepatan tinggi yang ada di rumah sakit.Di samping itu data pasien atau
gambar kondisi/penyakit pasien dapat didokumentasikan, untuk tujuan pengajaran atau
riset, demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Sumber:
Jones & Bartlett. (2005) Introduction to Computers for Healthcare Professionals
Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki. (2003). Wearable Auto-Event-Recording
of Medical Nursing
Gurley L, Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record,
Latif, B ahtiar. 2009.

Anda mungkin juga menyukai