Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ILMIAH

Pengelolaan Data Pasien Rumah Sakit Dalam Peningkatan Mutu


Layanan Bagi Pasien
Dengan Ukuran Kecepatan Layanan, Waktu Tunggu , Kenyamanan ,
Kebersihan , Kemudahan Akses Di
Rumah Sakit Yang Berkesinambungan Berbasis
IT System

Disusun Oleh
Here starts ANDRE JULIANTO
the lesson!
BAB I
PENDAHULUAN
TOPIK ISU
PENNGKATAN MUTU LAYANAN BAGI
1. LATAR BELAKANG PASIEN DENGAN PENINGKATAN
2. RUMUSAN KECEPATAN LAYANAN, WAKTU TUNGGU,
KENYAMANAN, KEBERSIHAN, DAN
3. TUJUAN KEMUDAHAN AKSES DI RS YANG
BERKESINAMBUNGAN DAN BERBASIS IT
(TEKNOLOGI INFORMASI)
LATAR BELAKANG

Sektor kesehatan tidak dapat terlepas dari pengaruh kemajuan teknologi


digital. Industri kesehatan perlu mempersiapkan diri dalam menuju era
disrupsi kesehatan 4.0. Berbagai tantangan dan permasalahan khususnya
dari segi big data, keamanan data, regulasi, dan sumber daya manusia
tidak boleh menjadi penghambat dalam mewujudkan sistem transformasi
digital yang berkualitas.

Kebutuhan rumah sakit yang berhasil diidentifikasi dalam focus group


discussion beserta rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak
atau stakeholders terkait, diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk
membenahi berbagai tantangan yang ada sehingga pada akhirnya semua rumah
sakit dapat siap sedia untuk berpartisipasi dalam memberikan layanan
kesehatan paripurna di era disrupsi 4.0 ini.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Trend dan Manfaat Sistem Transformasi Digital menuju Era


Kesehatan 4.0

2. Bagaimana Penggunaan Sistem Informasi Berbasis IT dalam Peningkatan


Sektor Kesehatan

3. Bagaimana Tantangan Rumah Sakit Dalam Mewujudkan Sistem Transformasi


Digital

4. Bagaimana Kebutuhan Rumah Sakit Dalam Menjawab Tantangan dan


Permasalahan Era Kesehatan 4.0, terutama dari Aspek Data
TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Trend dan Manfaat Sistem Transformasi Digital menuju


Era Kesehatan 4.0

2. Untuk Mengetahui Penggunaan Sistem Informasi Berbasis IT dalam


Peningkatan Sektor Kesehatan

3. Untuk Mengetahui Tantangan Rumah Sakit Dalam Mewujudkan Sistem


Transformasi Digital

4. Untuk Mengetahui Kebutuhan Rumah Sakit Dalam Menjawab Tantangan dan


Permasalahan Era Kesehatan 4.0, terutama dari Aspek Data
BAB II TOPIK 1
KAJIAN MASALAH TREN DAN MANFAAT SISTEM
INFORMASI DIGITAL DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

TOPIK 2
PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
DIGITAL BERBASI IT DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

TOPIK 3
TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM
INFORASI DIGITAL

TOPIK 4
KEBUTUHAN RUMAH SAKIT MENUJU
ERA KESEHATAN 4.0
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi Digital
menuju Era Kesehatan 4.0

Perkembangan teknologi di dunia kesehatan sedikit tertinggal dari


perkembangan sektor lainnya seperti e- money, e-commerce dan travel.
Bahkan menurut Electronic Medical Record Adoption model, level
adopsi rekam medis elektronik atau e-MR bervariasi dengan rentang
sekitar 3% di Eropa sampai 35% di Amerika, atau dengan arti lain bahwa
e-MR belum sepenuhnya diterapkan sebagai pelayanan rutin.

Transformasi digital membuat industri kesehatan harus menjadikan pasien


sebagai pusat dari sistem pelayanan mereka dengan mencari tahu dan
menggali apa yang diperlukan dan diharapkan oleh pasien.

Berikut dipaparkan beberapa tren digital di era kesehatan 4.0 ini:8


1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

1.Meningkatnya permintaan terhadap pelayanan kesehatan


yang sesuai kebutuhan
Industri kesehatan sedang memasuki era inovasi digital dimana pasien
mencari pelayanan yang langsung mampu menjawab kebutuhan mereka karena
terbatas oleh kesibukan sehari-hari. Menurut data DMN3, konsumen yang
mencari informasi medis di internet, sebesar 47% mencari informasi
mengenai dokter, 38% rumah sakit dan fasilitas kesehatan, serta 77%
untuk melakukan booking jadwal pemeriksaan kesehatan.
Berdasarkan fakta tersebut, perlunya upaya dari tim manajemen rumah
sakit untuk mencari tahu kebutuhan target konsumen atau pasien dan
menggabungkannya ke dalam sistem digital (misalnya kemudahan akses
dengan menggunakan smartphone).
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

2. Pentingnya pemanfaatan big data dalam pelayanan


kesehatan
Big data menggabungkan informasi dalam jumlah yang sangat besar serta
format yang beragam yaitu dari penggunaan media sosial, e-commerce,
transaksi online, transaksi keuangan, serta mengidentifikasi suatu tren
dan pola bisnis di masa depan.
Dalam industri kesehatan, big data dapat memberikan beberapa
keuntungan, termasuk tingkat kesalahan medis yang lebih rendah,
memfasilitasi kesehatan pencegahan, dan prediksi yang lebih akurat
untuk merekrut SDM (misalnya dengan membantu RS dan klinik memprediksi
adanya peningkatan jumlah pasien di suatu masa tertentu sehingga
membantu manajemen memutuskan untuk menambah jumlah staf di waktu
tersebut).
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

3. Mengobati pasien dengan teknologi VR (virtual


reality)
Teknologi VR tidak hanya digunakan di salah satu bidang kedokteran
saja tetapi sudah meluas penggunaannya untuk mengobati nyeri,
kecemasan, PTSD (post-Beberapa dokter dan residen juga telah
memanfaatkan VR untuk mempertajam keterampilan mereka di bidang
pembedahan.
VR dalam bentuk headset dapat membantu si pemakai untuk beraktivitas
dan anak-anak dengan autisme untuk belajar mengenal sekitarnya. VR dan
AR (augmented reality) pada skala global diprediksi mencapai nilai
sekitar $5.1 miliar pada tahun 2025.traumatic stress disorder), dan
penyakit stroke.
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

4. Alat kesehatan yang wearable (dapat dipakai


manusia)
Di era digital saat ini, pasien sudah mulai fokus pada kesehatan
pencegahan dan lebih peduli untuk mengetahui berbagai hal yang
berkaitan dengan informasi medis. Implikasinya, beberapa perusahaan
telah berinvestasi dalam bidang alat kesehatan yang dapat dipakai pasien
untuk menentukan status kesehatan mereka. Alat kesehatan yang sudah ada
antara lain seperti detektor detak jantung.
Pelacak olahraga, alat pengukur debit keringat, alat untuk mengukur
kadar gula darah, dan kadar oksigen. Berbagai alat kesehatan tersebut
dapat meningkatkan efisiensi keuangan pelayanan kesehatan, yang
ditunjukkan dengan data dari US bahwa teknologi tersebut mampu
menghemat dana sampai dengan $7 juta per tahunnya.
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

5.Pelayanan berbasis analisis prediktif


Informasi besar yang dikumpulkan dari big data dan sumber lainnya
(seperti media sosial) dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan
layanan rekomendasi kesehatan kepada pasien. Ini yang disebut dengan
pelayanan kesehatan prediktif, dimana kita sekarang dapat memperkirakan
penyakit dan kelainan apa saja yang dapat mewabah di masa depan.
Dari perkiraan penyakit atau wabah yang akan terjadi, sarana
kesehatan tentunya dapat mengantisipasi hal tersebut dan mempersiapkan
langkah-langkah pencegahan atau penanganan yang dibutuhkan.
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

6.Perkembangan Artificial Intelligence


Artificial intelligence (AI) merupakan suatu inovasi yang sangat besar
di bidang kesehatan. Banyak pihak di industri kesehatan yang bersedia
untuk berinvestasi di AI senilai jutaan dolar. AI yang berkembang saat
ini memiliki banyak versi, salah satunya adalah robot droid yang
dirancang untuk membantu pekerjaan perawat di RS dan melakukan tugas
rutin seperti mengecek stok atau persediaan obat.
Diperkirakan bahwa di masa depan, kekuatan AI akan semakin diperluas
manfaatnya seperti dalam bidang precision medicine, radiologi, penemuan
obat terbaru, dan ilmu genomic.
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

7.Blockchain dan rekam medis elektronik


Blockchain merupakan suatu kumpulan file atau data transaksi yang
tertuang di dalam database komputer atau dalam bentuk
digital. Blockchain memungkinkan terjadinya pertukaran informasi
transaksi keuangan yang aman antara satu pihak dengan yang lainnya.
Dalam bidang pelayanan kesehatan, blockchain terbukti efektif untuk
mencegah kebocoran data, meningkatkan akurasi data di rekam medis, dan
melakukan efisiensi biaya.
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

MANFAAT
1. Pasien diarahkan untuk menemukan dokter yang tepat sesuai kebutuhan
Dalam hal ini masyarakat berhak untuk mencari informasi detil mengenai
tipe dokter seperti apa yang mereka perlukan, misalnya spesialisasi
apa, praktek di RS apa, latar belakang pendidikan yang ditempuh, serta
pengalaman medis yang diperolehnya

2. Masyarakat dapat memperoleh akses kesehatan yang merata


Dengan teknologi digital, hal ini sangat dimungkinkan bahwa akses
kesehatan juga bisa diperoleh oleh masyarakat di daerah terpencil.

3. Konsumen mendapat informasi mengenai akuntabilitas suatu pelayanan


kesehatan
Ekspektasi pasien terhadap sistem pelayanan kesehatan kian meningkat.
Ketika pasien tidak puas akan suatu pelayanan, maka mereka dapat segera
mengutarakannya di akun sosial media
1. Trend dan Manfaat Sistem Transformasi
Digital menuju Era Kesehatan 4.0

MANFAAT
4. Adanya transparansi keuangan di sektor kesehatan
Saat ini, masih banyak ketimpangan dari segi biaya kesehatan yang harus
ditanggung konsumen. Ketimpangan yang dimaksud adalah bahwa masyarakat
kerapkali tidak mengetahui secara jelas berapa biaya yang harus mereka
keluarkan untuk mendapatkan suatu akses pelayanan.

5. Interaksi harmonis yang terjadi antara dokter dengan pasien


Interaksi pasien dengan dokter yang berkualitas sangat jarang terjadi.
Menurut sebuah survey, hanya sekitar 20-30% pasien yang memiliki akses
digital untuk konsultasi medis atau pengingat elektronik (electronic
reminder)
2. PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DIGITAL
BERBASI IT DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Kemajuan adopsi teknologi dalam sektor pelayanan kesehatan memberikan


dampak positif yang sangat besar terhadap proses praktik medis di
Indonesia. Beberapa batu loncatan yang sudah berhasil dikerjakan antara
lain rekam medis elektronik, akses pemanfaatan big data dan penyimpanan
di sistem cloud (komputasi awan), software yang sangat maju dan
berkembang, serta teknologi aplikasi yang bisa digunakan di smartphone.

Manfaat yang diperoleh dari perkembangan ini yaitu kemudahan proses


kerja, akses yang lebih cepat terhadap segala informasi, penurunan
biaya kesehatan, peningkatkan kesehatan publik dan kualitas hidup
masyarakat.
2. PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DIGITAL
BERBASI IT DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Pertumbuhan data yang sangat pesat dalam industri kesehatan memaksa


kita untuk segera mengadopsi teknik pengelolaan big data guna
meningkatkan layanan yang berkualitas. Oleh karena itu, menjadi
tantangan besar pula untuk melakukan analisis data dengan cara yang
tradisional mengingat pertumbuhan data yang ada sudah sedemikian
besar.

Big data muncul sebagai kumpulan data baru dengan volume besar yang
berubah dengan cepat, sangat kompleks dan bahkan melampaui jangkauan
kemampuan analisis lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak yang
umum digunakan untuk pemrosesan data. Singkatnya, volume data menjadi
terlalu besar untuk ditangani dengan alat dan metode konvensional.

Dampaknya, big data memberikan kesempatan yang sangat besar agar


pelayanan kesehatan dapat melakukan efisiensi di dalam sistemnya
2. PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DIGITAL
BERBASI IT DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Sebagai contoh pemanfaatan big data dalam bidang manajemen operasional


adalah bahwa dengan kemampuan analisis prediktif maka RS dapat
melakukan efisiensi jumlah tenaga kerja dengan memberikan rasio pasien
dan staf yang optimal. Pencapaian ini bisa memanfaatkan data historikal,
data dari fasilitas kesehatan setempat, data populasi,
demografis, laporan penyakit, dan pola penyakit musiman.

Keuntungan dari kemampuan analisis big data tentunya perlu didukung


dengan manajemen pengetahuan yang berkualitas. Manajemen pengetahuan
merupakan pusat dari suatu proses adaptasi inovasi, pengambilan
keputusan, dan adaptasi serta pembaruan organisasi. Jika dikerjakan
dengan benar, organisasi dapat semakin meningkatkan performa inovasi dan
mengurangi pengulangan proses belajar yang sebenarnya tidak diperlukan
3. TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM INFORASI
DIGITAL
Tantangan terhadap sistem transformasi digital di pelayanan kesehatan
seringkali berasal dari aspek non-teknis. Menurut Harold F. Wolf,
presiden dan CEO dari Healthcare Information and Management Systems
Society (HIMSS), perubahan kultur kerja seringkali menjadi hambatan
dalam pengembangan sistem tersebut. Banyak tantangan dari
segi mindset atau pola pikir, struktur organisasi, dan tata kelola
organisasi.

Berikut ini dipaparkan beberapa kondisi penting yang dapat menjadi


tantangan bagi penyelenggara kesehatan agar dapat mewujudkan sistem
transformasi digital yang sukses di negaranya. Adapun kondisi atau
tantangan yang perlu dihadapi antara lain:
3. TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM INFORASI
DIGITAL
1. Peran pemerintah dalam mempromosikan sistem transformasi
digital di pelayanan kesehatan
Pemerintah baik dari level daerah, regional, maupun tingkat nasional
dapat membantu mewujudkan keberhasilan sistem tersebut dengan melakukan
promosi penggunaan teknologi di bidang kesehatan. Salah satunya adalah
dengan inisiatif dan pembiayaan dari pemerintah untuk menciptakan suatu
aplikasi berskala nasional yang dapat diakses secara gratis oleh semua
pihak dan berintegrasi dengan data di daerah-daerah termasuk daerah
terpencil.

2. Perlunya regulasi baru yang jelas dalam mengatur sistem


transformasi digital.
Regulasi penting diciptakan untuk melindungi keselamatan pasien dan
meningkatkan produktivitas pelayanan kesehatan. Beberapa regulasi yang
lama dan sudah tidak relevan sebaiknya digantikan dengan regulasi yang
baru. Regulasi yang tidak jelas dapat berujung pada berbagai keraguan
dalam mengadaptasi inovasi dan mengoptimalisasi teknologi yang ada.
3. TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM INFORASI
DIGITAL
3. Sistem pelayanan kesehatan perlu berfokus kepada kebutuhan
pasien
Ekpektasi konsumen atau pasien terhadap pelayanan kesehatan berbasis
digital semakin meningkat. Pelayanan diharapkan mengutamakan kenyamanan
dan kemudahan akses. Tantangannya adalah bagaimana industri terutama RS
bisa tetap mengikuti perkembangan zaman dan mau mempelajari inovasi apa
yang dibutuhkan oleh pasien dan masyarakat; tentunya dengan
mengutamakan keuntungan bisnis

4. Peningkatakan manajemen pengetahuan sumber daya manusia


Dokter atau penyedia layanan kesehatan perlu mengembangkan keterampilan
dalam rangka mempercepat dan mempersiapkan proses transformasi digital
tersebut. Sebagai contoh, diperlukannya pelatihan agar dokter dan
perawat dapat mengakses rekam medis elektronik dan cara pengisiannya.
3. TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM INFORASI
DIGITAL
5. Investasi jangka panjang dibutuhkan untuk kesuksesan
pembangunan transformasi digital
Penyedia layanan kesehatan perlu mempertimbangkan pengadaan investasi
jangka panjang untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi.
Anggaran yang sifatnya terdesentralisasi dalam organisasi dapat membuat
iklim investasi menurun

6.Modernisasi sistem informasi teknologi (IT) dalam organisasi


Pelayanan kesehatan perlu mengembangkan sistem IT antara lain dengan
merekrut ahli yang mumpuni dan berpengalaman di bidangnya, memanfaatkan
sistem komputasi awan dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi, serta melakukan pengolahan dan analisa data untuk
mendapatkan masukan guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang
ada.
3. TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM INFORASI
DIGITAL
Tantangan yang dipaparkan di atas bersifat umum dan dapat
dihadapi oleh berbagai macam pelayaan kesehatan di negara
manapun termasuk Indonesia. Adapun tantangan di era kesehatan
4.0 yang spesifik dihadapi oleh sistem kesehatan di Indonesia
antara lain
3. TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM INFORASI
DIGITAL
1.Kurangnya minat RS untuk berinvestasi di bidang digitalisasi
Banyak pihak pengelola rumah sakit yang lebih fokus kepada ekspansi
fasilitas dan masih memandang sebelah mata terhadap manfaat sistem
transformasi digital. Hal ini dikarenakan kurangnya kompetisi atau
persaingan terhadap sistem teknologi digital itu sendiri.
Masih sedikit pula RS yang mengaplikasikan SIMRS (Sistem Informasi
Manajemen RS) yang dirancang oleh Kemenkes. Dari data yang diunduh
secara online melalui http://sirs.yankes.kemkes.go.id/fo/, masih ada
sekitar 815 RS yang belum mengaplikasikan SIMRS, padahal sistem ini
dapat digunakan secara gratis oleh RS

2.Sulitnya integrasi data berskala nasional


Dari lebih dari 2450 rumah sakit di seluruh Indonesia, sebagian besar
masih dikelola secara independen dan belum mempunyai standarisasi dan
akreditasi internasional. Masih banyak pula rumah sakit yang masih
menjalankan sistem pengumpulan dan penyimpanan data secara tradisional.
3. TANTANGAN RUMAH SAKIT DALAM
MEWUJUDKAN PENGGUNAAN SISTEM INFORASI
DIGITAL
3.Teknologi IT yang outdated dan kurang terintegrasi
Karena kurangnya standarisasi dokumentasi dan business process antar
fasilitas kesehatan, implementasi sistem IT seringkali bekerja sendiri-
sendiri (working in silos) dan kurang terintegrasi dengan sistem
lainnya

4.Kultur organisasi dan birokrasi serta tata kelola yang masih


bersifat tradisional
Seperti halnya industri lain, tantangan terbesar dari transformasi
digital adalah kultur organisasi dan birokrasi yang menghambat
dilakukannya perubahan menuju tata kelola yg lebih baik. Salah satu
kesulitan terbesar adalah proses manajemen pengetahuan, edukasi dan
implementasi yang membutuhkan komitmen dari dewan direksi sampai dengan
staf/ karyawan, termasuk penyedia jasa pelayanan seperti dokter dan
perawat
4. KEBUTUHAN RUMAH SAKIT MENUJU ERA
KESEHATAN 4.0

1.Rumah sakit membutuhkan regulasi yang jelas dari pemerintah yang


mengatur mengenaI
● sistem komputasi awan/ cloud
● jumlah IT programmer minimal di suatu RS untuk menjadi acuan SOP
pelayanan RS
● kerahasiaan dan proteksi big data serta rekam medis elektronik
● perlindungan konsumen terhadap pelayanan kesehatan berbasis online
dan regulasi yang mengatur mengenai health-tech compan

2. Rumah sakit memerlukan kejelasan mengenai hukum perlindungan data


pribadi untuk melindungi data privasi konsumen yang terdapat di dalam
Patient Health Record (PHR)

3.Rumah sakit terutama RS swasta membutuhkan dukungan finansial dari


pemerintah, misalnya dengan pembuatan aplikasi teknologi kesehatan yang
dapat diperoleh secara gratis dan mudah digunakan.
KESIMPULAN
Dalam persiapan menuju era disrupsi kesehatan 4.0, masih banyak rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang menghadapi berbagai
tantangan. Tantangan yang paling utama dirasakan dari segi
ketidakjelasan peraturan perundangan dan kurangnya harmonisasi regulasi
antar kementerian terkait.
Selain itu, dari faktor internal, kurangnya sikap terbuka, motivasi,
dan manajemen pengetahuan yang baik dari pihak manajemen rumah sakit,
dokter pelayanan medis, dan tim IT dalam organisasi juga perlu
dibenahi.
Rumah sakit perlu dimotivasi untuk segera menerapkan SIMRS dalam
pengelolaannya agar terwujud integrasi data yang optimal dalam skala
nasional.
Masalah pemanfaatan big data, keamanan dan proteksi data, privasi data,
dan pemanfaatan sistem komputasi awan atau cloud juga menjadi salah
satu isu yang cukup menantang untuk dipahami dan diterapkan di dalam
bisnis.
SEKIAN &
TERIMA KASIH

—Someone Famous

Anda mungkin juga menyukai