Anda di halaman 1dari 9

Era teknologi informasi saat ini telah menyentuh berbagai bidang dan aspek kehidupan, termasuk

diantaranya bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu bidang yang telah
mempergunakan perkembangan teknologi tersebut, baik yang bersifat klinis maupun non klinis.
Ataupun teknologi informasi yang ‘bersinggungan’ langsung dengan pasien (teknologi yang
mendukung pengambilan keputusan klinis) maupun yang dipergunakan dalam sistem pengelolaan
fasilitas pelayanan kesehatan (penerapan teknologi, seperti; EMRs, EHRs, dan PHRs).

Penerapan teknologi informasi di bidang kesehatan ini diyakini dapat memberikan berbagai manfaat
bagi provider pelayanan kesehatan. Dengan dukungan teknologi tersebut, manfaat yang dapat
diperoleh diantaranya adalah tersedianya informasi kesehatan pasien yang akurat dan
komprehensif, sehingga provider dapat memberikan berbagai kemungkinan perawatan terbaik.
Lebih lanjut dengan penerapan teknologi informasi yang lengkap dan akurat dapat membantu dalam
proses diagnosa, meminimalkan medical error serta dapat menawarkan pelayanan kesehatan yang
aman dengan biaya rendah.

Untuk memperkaya informasi dan pengetahuan terkait penggunaan teknologi informasi pada proses
pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan mutunya, website mutu pelayanan
kesehatan akan menyajikan berbagai artikel dan informasi terkait penggunaan teknologi tersebut di
berbagai aspek pelayanan kesehatan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Serta bagaimana
perkembangan teknologi informasi dapat dipergunakan sebagai sarana dalam peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.

Pernah dengar istilah revolusi industri 4.0? Ini adalah periode perkembangan baru dimana beberapa
teknologi, seperti teknologi digital, fisik, dan biologis, mencapai kemajuan yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Dari ketiganya, kemajuan teknologi digital dinilai paling besar pengaruhnya, termasuk
teknologi kesehatan.

Perkembangan Teknologi Kesehatan di Era Digital


Dalam satu dekade terakhir ini, dunia kesehatan mengalami perubahan atau disrupsi yang cukup
besar. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan ini akan mempermudah pasien dalam
mendapatkan layanan kesehatan.

Dulu, pasien yang harus mendekatkan diri dengan penyedia layanan kesehatan. Sekarang,
penyedia layanan kesehatanlah yang mendekatkan diri ke pasien.

Bayangkan, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter hanya melalui aplikasi kesehatan daring
(online) di ponsel pintar. Begitu juga dengan pemesanan obat, pemeriksaan laboratorium, dan
perawatan di rumah.

Artikel lainnya: Upaya Kesehatan Berbasis Teknologi Informasi (KIE)

Dipadu dengan jasa transportasi daring, pasien tidak perlu ke mana-mana untuk mendapatkan obat,
informasi, dan layanan kesehatan. Cukup duduk sembari memainkan jemari di atas ponsel pintar.

Bahkan sekarang sudah ada sistem pembuatan perjanjian konsultasi dokter secara daring dimana
pasien dapat membuat, melihat, atau mengubah jadwal konsultasi sesuai kebutuhannya hanya
melalui aplikasi seluler atau via SMS.

Di Indonesia, teknologi di bidang kesehatan digital mulai berkembang di era 90-an dengan
diperkenalkannya istilah telemedika (telemedicine). Yaitu, praktik pelayanan kesehatan dengan
menggunakan perangkat komunikasi audio, visual, dan data untuk kepentingan konsultasi,
diagnosis, perawatan, serta pengobatan.

Memasuki era milenium, teknologi kesehatan di Indonesia terlihat semakin berkembang dengan
munculnya rekam medis dan peresepan elektronik. Situs informasi kesehatan juga semakin
menjamur dan dilengkapi dengan fitur konsultasi daring dengan dokter secara real-time dan apotik
daring.

teknologi sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja kemajuan
teknologi dalam moda transportasi, kini kita sudah tidak perlu lagi berjalan jauh
untuk pergi ke suatu tempat. Karena saat ini sudah ada berbagai macam moda
transportasi yang dapat membawa kita ke tujuan. Selain itu kini kita juga telah
mengenal yang namanya ponsel atau telepon genggam. Hanya dengan ponsel kini
kita sudah bisa menjelajahi dunia. Berbagai macam informasi dari berbagai
belahan dunia dapat kita akses hanya dengan menggunakan telepon genggam.
Selain permasalahan jarak dan komunikasi, kini teknologi juga merambah ke
berbagai sektor termasuk sektor kesehatan. Banyak sekali manfaat dan
kemudahan yang dihasilkan oleh teknologi dalam bidang kesehatan. Namun apa
sajakah itu? Simak selengkapnya pada ulasan yang telah Tim Lifepack buat berikut
ini.
Manfaat Teknologi di Bidang Kesehatan
1. Memudahkan Pasien
Keuntungan teknologi di bidang kesehatan yang pertama adalah memudahkan
pasien. Hadirnya teknologi sangat memudahkan pasien terutama dalam
mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Hanya dengan ponsel atau
komputer, kini pasien dapat mengakses berbagai macam informasi kesehatan di
internet. 
Selain itu, berbagai macam layanan kesehatan yang hadir secara online juga
memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan. Pasien kini dapat
mengakses informasi, mendapat layanan konsultasi, hingga melakukan penebusan
resep obat secara online. Hal ini tentu sangat menghemat tenaga dan waktu yang
dimiliki pasien.
2. Mempersingkat Waktu Tunggu Pasien
Selain memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan, teknologi di
bidang kesehatan juga dapat mempersingkat waktu tunggu pasien. Biasanya jika
Anda melakukan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Anda dapat mengantri
hingga berjam-jam untuk mendapat pelayanan. Namun kini dengan adanya
teknologi, Anda tidak perlu menunggu lama. Anda dapat membuat janji secara
online lalu melakukan konsultasi secara tatap muka di pelayanan kesehatan. Anda
juga bisa membuat janji untuk melakukan konsultasi secara online dengan dokter.
3. Mempermudah Dokter dan Tenaga Medis Lainnya dalam
Menolong Pasien
Hampir sama dengan manfaat teknologi di bidang kesehatan sebelumnya. Dengan
adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan, dokter dan tenaga medis
lainnya jadi lebih mudah dalam menjangkau pasien. 
Kini hanya dengan koneksi internet dan ponsel, dokter dan tenaga medis lainnya
dapat menolong pasien tanpa harus bertatap muka. Dokter juga dapat memiliki
waktu dan tempat yang lebih fleksibel untuk menolong pasien.
4. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Dengan akses yang lebih cepat dan mudah dijangkau, kesehatan masyarakat
tentunya akan meningkat. Terutama berbagai informasi yang tersedia di internet,
ditambah layanan kesehatan secara online dapat meningkatkan pengetahuan
pasien dan membuat pasien lebih cepat untuk ditangani.
Selain itu, dengan berkembangnya teknologi alat-alat kesehatan juga mengalami
kemajuan. Berbagai macam alat kesehatan yang mempermudah dokter dalam
mendiagnosa dan menangani pasien. Beberapa teknologi yang mempermudah
dokter dalam menangani pasien adalah alat cuci darah. Tentunya hal ini sangat
membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
5. Penyimpanan dan Perawatan Data Menjadi Lebih Mudah
Keuntungan teknologi di bidang kesehatan selanjutnya adalah penyimpanan dan
perawatan data menjadi lebih mudah. Teknologi tidak hanya memudahkan dari sisi
pasien dan tenaga medis saja. Namun ternyata juga membantu sisi penyedia
layanan kesehatan. Dengan adanya teknologi, penyedia layanan menjadi lebih
mudah dalam menyimpan data-data penting milik pasien seperti rekam medis,
atau data penting lainnya. Penyedia layanan kesehatan dapat membuka dan
menyimpan data kembali secara mudah.
6. Membuat Alur Kerja Menjadi Lebih Sederhana
Perkembangan teknologi di bidang kesehatan membuat alur kerja menjadi lebih
sederhana. Mengapa demikian? Ya, karena dengan adanya pelayanan secara
online, alur yang disiapkan tidak sepanjang ketika pasien melakukan pelayanan di
rumah sakit secara tatap muka. 
Pasien dapat membuat janji secara online dan melakukan konsultasi dengan waktu
yang telah ditentukan. Sedangkan jika dilakukan secara tradisional, pasien perlu
mendaftar ke pelayanan kesehatan, lalu mengambil nomor antrian. Setelah itu
pasien perlu mengantri lama untuk dapat berkonsultasi dengan dokter. Hal ini
tentu memakan tenaga dan waktu yang cukup besar. Sehingga teknologi di bidang
kesehatan menjadi solusi dari permasalahan ini.
7. Alat Pemasaran
Teknologi di dalam sektor kesehatan juga dapat menjadi alat pemasaran loh!
Pelayanan kesehatan dapat menjadikan teknologi sebagai alat pemasaran layanan
kesehatannya. Pelayanan kesehatan dapat memasang iklan atau membuat website
yang memuat informasi mengenai produk-produknya.
Hal ini akan membantu penyedia jasa layanan kesehatan menjangkau pasien
dengan lebih luas. Terlebih dengan adanya teknologi orang-orang dapat
mengakses berbagai macam informasi meski dengan jarak yang jauh.
8. Monitoring Secara Online
Dengan adanya perkembangan teknologi, hal ini memungkinkan dokter untuk
melakukan monitoring kondisi pasien secara online. Pasien dengan kondisi yang
hampir pulih dapat tetap dimonitoring secara online oleh dokter atau tenaga medis
lainnya.
9. Menjangkau Pasien Lebih Luas
Teknologi membuat pelayanan kesehatan menjangkau pasien secara lebih luas.
Dengan adanya teknologi, pasien dari berbagai daerah dapat mengetahui
mengenai keberadaan dan informasi pelayanan kesehatan secara mudah.
Hal ini akan meningkatkan angka kunjungan pasien ke pelayanan kesehatan dan
membuat pelayanan kesehatan lebih dikenal oleh masyarakat.
10. Mencegah Penularan Penyakit
Selain mempermudah pasien dan pelayanan kesehatan, dengan adanya teknologi
pasien dapat mencegah penularan penyakit. Rumah sakit merupakan tempat di
rawat dan dilakukannya berbagai tindakan bagi orang-orang yang sedang sakit.
Kemungkinan kuman penyebab penyakit yang bertebaran di area rumah sakit
sangat memungkinkan pasien sehat tertular penyakit.
Contohnya seperti saat ini. Kini kita sedang dilanda pandemi COVID-19.
Penularannya yang sangat cepat tentunya membuat kita khawatir untuk bepergian
ke luar rumah termasuk rumah sakit.
Oleh karena itu, dengan adanya teknologi di bidang kesehatan sangat membantu
dalam mencegah penularan penyakit.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

1. Dokter Spesialis
2. Dokter Subspesialis terbatas
3. Perawat
4. Bidan
5. Petugas kesehatan lingkungan

Bentuk pelayanan kesehatan


Bentuk pelayanan kesehatan berdasarkan tingkatannya antara lain sebagai
berikut :

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)


Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang
sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
Contohnya : Puskesmas,Puskesmas keliling, klinik.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( sekunder)
Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan
inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer.
Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tersier)
Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak
dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

Skema Pelayanan Kesehatan Sistem:

Skema Pelayanan kesehatan


Masyarakat

Berikut adalah sekema beserta contoh dan gambar pelayanan kesehatan


masyarakat:

1. Input merupakan sub-sub elemen yang dibutuhkan sebagai masukan.


2. Proses meruoakan kegiatan yang bertujuan untuk mengubah masukan
menjadi pengeluaran yang direncanakan.
3. Output adalah hasil dari sebuah proses.
4. Dampak adalah akibat yang dihasilkan keluaran/output selang waktu
setalahnya.
5. Umpan balik adalah hasil proses dan sekaligus sebagai masukan untuk
sistem.
6. Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang dapat berpengaruhi
terhadap sistem.

Sebagai Contoh:

 Input : Perawat, Dokter, obat.


 Prosesnya : Kegiatan berlangsung pelayanan puskesmas.
 Outputnya : Pasien sembuh, proses penyembuhan, tidak sembuh.
 Dampaknya : Meningkatkan status kesehatan.
 Umpan balik : keluhan yang diderita pasien.
 Lingkungannya : Masyarakat dan rumah sakit atau puskesmas lainnya.

Jenis Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan dibedakan menjadi 2 yaitu :

Pelayanan Kedokteran
Pelayanan Kedokteran Ditandai dengan cara pengorganisasian yang bersifat
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya
untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta utamanya
adalah perseorangan dan keluarga.
Pelayanan Kedokteran

 Tenaga pelaksaannya adalah tenaga para dokter


 Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit
 Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga
 Kurang memperhatikan efisiensi
 Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika
kedokteran
 Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat undang-undang
 Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
 Bertanggung jawab hanya kepada penderita
 Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat
saingan
 Masalah administrasi sangat sederhana

Pelayanan Kesehatan Masyarakat


 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Ditandai dengan cera pengorganisasian
yang umunnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan
utamanya yaitu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit, serta sasaran utamanya adalah kelompok dan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan masyarakat

 Tenaga pelaksanaanya terutama ahli kesehatan masyarakat


 Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
 Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan
 Selalu berupaya mencari cara yang efisien
 Dapat menarik perhatian masyarakat
 Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat
dukungan undang-undang
 Pengasilan berupa gaji dari pemerintah
 Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat
 Dapat memonopoli upaya kesehatan
 Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan

Syarat pokok pelayanan kesehatan


1. Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta
bersifat berkesinambungan artinya semua pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan
2. Dapat diterima dan wajar
Artinya pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai
Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan
yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat
penting
4. Mudah dijangkau
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat
diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai
jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai
dengan kode etik serta standart yang telah ditetapkan.

Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan


Menurut SK Menteri Kesehatan RI No 32 tahun 1972 sistem rujukan adalah
suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus masalah
kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti antar unit-
unit yang setingkat kemampuanya. Sistem Kesehatan Nasional
membedakannya menjadi dua macam yaitu:
Rujukan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan dalam pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan. Rujukan ini dibedakan menjadi tiga yaitu :

 Rujukan teknologi
 Rujukan sarana
 Rujukan Operasional

Rujukan Medik
Upaya pelayanan kedokteran dalam penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan. Rujukan medic terdiri dari penderita, pengetahuan, dan bahan
laboratorium.

Kriteria dimiliki seorang kesehatan masyarakat


 Mempunyai jiwa Profesionalisme dan keterampilan (profesionalisme
and skill)
 Sikap serta perilaku (attitudes and behaviour)
 Mudah dicapai serta fleksibel (accessibility and flexibility)
 Reliabel serta terpercaya (reliability and trustwothiness)
 Perbaikan (recovery)
 Reputasi dan kredibilitas (reputations and credibility)

Jenis Pelayanan dan Program Kesehatan


Secara garis besar pelayanan di Puskesmas Purwakarta meliputi upaya kesehatan perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sedangkan berdasarkan lokasinya maka pelayanan kesehatan
terdiri pelayanan kesehatan dalam gedung dan pelayanan kesehatan luar gedung. Berdasarkan jenis
pelayanan tersebut maka di Puskesmas Purwakarta meliputi :

1. Pelayanan Rawat jalan : Poli umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi, Poli P2M&TM,
2. Pelayanan Laboratorium Kesehatan di Puskesmas
3. Pelayanan Konseling kesehatan dan pelayanan program kesehatan Lainnya
4. Pelayanan Penanganan Pengaduan
Jenis pelayanan di Puskesmas Purwakarta pada tahun 2014 merupakan transisi menjadi Puskesmas
DTP sehingga pada tahun 2015 pelayanan persalinan dan rawat inap di Puskesmas Purwakarta sudah
berfungsi, namun hal ini sangat tergantung ketersedian sarana dan sumber daya pendukungnya.

Anda mungkin juga menyukai