Jika V bergantung dari dua variabel, misal x dan y, maka persamaan Laplace (7)
dituliskan:
𝜕2 𝑉 𝜕2 𝑉
+ =0
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦2
Penyelesaian yang didapat akan mempunyai dua sifat, yaitu:
Nilai V ditulis (x, y) adalah rata-rata dari sekeliling titik. Jika digambarkan
lingkaran dengan jari-jari R yang terkait dengan titik (x, y), maka harga rata-rata
V pada lingkaran adalah sama dengan harga pada pusat lingkaran.
1
𝑉(𝑥, 𝑦) = ׯ 𝑉𝑑𝑙
2𝜋𝑅 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑙𝑒
V tidak ada lokasi maksimum atau minimal, harga ekstrim terjadi pada batas.
PERSAMAAN POISON
𝜌
Di dalam kasus potensial yang ditunjukkan dengan persamaan Poisson: 𝛻 2 𝑉 = −
𝜀0
Diketahui bahwa distribusi muatan umum di dalam penambahan beberapa syarat batas, potensial
dapat dicari dengan pertama-tama pemecahan bagian homogen dari persamaan (15) yakni
persamaan Laplace 𝛻 2 𝑉 = 0. Pemecahan ini ditambahkan dengan solusi pemecahan persamaan
Poisson (hukum Coulomb).
1 𝜌𝑑𝜏′
𝑉(𝑟) = Ԧ 𝑟′
Ԧ
+ solusi persamaan Laplace, dimana integral dilakukan untuk seluruh muatan
4𝜋𝜀𝑜 𝑟−
distribusi yang diberikan.
Contoh:
Bola yang dimuati secara uniform.
Dalam hal ini, kita menganalisis sebuah kasus dimana muatan terdistribusi secara simetri bola.
Muatan q didistribusikan pada seluruh bola berjari-jari R dengan kerapatan muatan konstan 𝜌, dan
untuk r > R kerapatannya adalah nol.
Penyelesaian:
Di dalam daerah 𝑟 ≤ 𝑅 potensial mengikuti persamaan Poisson:
1 𝑑 2
𝑑𝑉 𝜌
𝑟 = −
𝑟 2 𝑑𝑟 𝑑𝑟 𝜀0
Jadi, Dan untuk daerah-daerah r > R, potensial
mengikuti persamaan Laplace:
1 𝑑 2
𝑑𝑉
𝑟 =0 Akhirnya, dengan syarat batas keempat
𝑟 2 𝑑𝑟 𝑑𝑟
Solusi dari persamaan Poisson di atas adalah: dapat digunakan untuk menghitung A2.
𝜌𝑟 2 𝐴1 Ambil permukaan Gauss, yang mana
𝑉(𝑟) = − + + 𝐵1 ; 𝑟 ≤ 𝑅
6𝜀0 𝑟 kulit yang jari-jarinya r > R pada pusat
Dan solusi dari persamaan Laplace adalah: 𝑉(𝑟) = distribusi muatan, memberikan:
𝐴2
+ 𝐵2 ; 𝑟 ≤ 𝑅 4𝜋𝑅3 𝜌
𝑟
𝐸 ׯ. 𝑛𝑑
ො 𝑎= 3𝜀0
Potensial tersebut harus memenuhi syarat batas:
𝑉(𝑟 → ∞) = 0; Medan listrik di luar bola dapat
adalah berhingga kerena tidak ada muatan titik ditentukan dengan mengambil gradien
pada pusar bola.Dua potensial akan kontinu pada r dari potensial yakni:
= R; dan 𝐴2 𝐴2 𝑟Ƹ
Muatan total dari distribusi ini adalah (4𝜋/3)𝑅 3 𝜌. 𝐸 = −𝛻𝑉(𝑟) = −𝛻 + 𝐵2 = 2
Syarat batas pertama mengharuskan A1 = 0. 𝑟 𝑟
Hubungan antara B1 dan A2 dapat dicari dari syarat
batas ketiga yaitu:
𝜌𝑅 2 𝐴2
− + 𝐵1 =
6𝜀0 𝑅
Jadi,
𝑨𝟐 𝒓ො
ෝ𝒅 𝒂 = (
ර𝑬. 𝒏 ). 𝒓ො ර𝒅𝒂
𝒓𝟐
𝑨
= ( 𝟐𝟐 )𝟒𝝅𝒓𝟐 = 𝟒𝝅𝑨𝟐 (21)
𝒓
𝑹𝟑
Dengan mensubstitusikan persamaan di atas, maka diperoleh 𝑨𝟐 = ( )𝝆. Substitusikan nilai A2 ini ke
𝟑𝜺𝟎
𝝆𝑹𝟐 𝑨𝟐 𝝆𝑹𝟑
dalam persamaan − + 𝑩𝟏 = , maka diperoleh 𝑩𝟏 = . Dengan demikian potensial menjadi:
𝟔𝜺𝟎 𝑹 𝟐𝜺𝟎
𝝆𝑹𝟐 𝒓𝟐
𝑽(𝒓) = 𝟏− ;𝒓<𝑹
𝟐𝜺𝟎 𝟑𝑹𝟐
Atau,
𝝆𝑹𝟑 𝟏
𝑽(𝒓) = ;𝒓>𝑹
𝟑𝜺𝟎 𝒓
Persamaan (20) menyatakan bahwa potensial di dalam bola merupakan fungsi kuadratik dari r dengan
potensial pada pusat lebih besar daripada di tepi bola. Perlu juga ditekankan bahwa medan listrik
adalah kontinu pada r = R.
𝝆𝒓
Untuk r ≤ R, 𝑬 = 𝒓ො
𝟑𝜺𝟎
𝝆𝑹𝟑 𝝆𝑹𝟑
Dan untuk r ≥ R, 𝑬 = ො , yang memberikan
𝟐𝒓 𝒓ො pada r = R.
𝟑𝜺𝟎 𝒓 𝟑𝜺𝟎 𝒓𝟐
Syarat Batas V yang ingin
ditentukan dalam
volume
Persamaan Laplace tidak langsung
V khusus pada
dengan sendirinya dapat digunakan
permukaan
untuk menentukan V, tetapi harus
ditambah seperangkat syarat batas
Suatu daerah dengan perbatasan yang akan
sehingga penyelesaian V menjadi ditentukan
lengkap. penyelesaian umum
persamaan Laplace V = mx + b, yang Teorema keunikan pertama
mengandung dua konstanta, dan Penyelesaian persamaan Laplace dalam
selanjutnya dibutuhkan dua syarat suatu daerah ditentukan secara unik
batas. (khusus) jika harga V merupakan fungsi
Bukti bahwa seperangkat syarat batas yang dinyatakan pada seluruh batas dalam
daerah tersebut. Pembuktian teorema
dapat digunakan akan dinyatakan
keunikan pertama ini adalah sebagai
dalam bentuk teorema keunikan. berikut. Dalam gambar di bawah ini
Teorema keunikan tersebut adalah menunjukkan suatu daerah dan
sebagai berikut. perbatasan.
Pembuktiannya adalah sebagai berikut. Misalnya diambil perbedaan antara keduanya,
𝑉3 = 𝑉1 − 𝑉2 dan memenuhi persamaan Laplace
𝛻 2 𝑉3 = 𝛻 2 𝑉1 − 𝛻 2 𝑉2 = 0
Dan nilai nol untuk semua perbatasan. Nilai Laplace tidak menghendaki nilai maksimum dan minimum di suatu
lokasi, harga ekstrim terjadi pada perbatasan. Oleh karena itu nilai maksimum dan minimum dari V3 = 0 dan V3 = 0 di
mana saja, akibatnya:
V1 = V2
Penerapan teorema keunikan pertama ini dengan ketentuan bahwa:
Penyelesaiannya memenuhi persamaan Laplace
Penyelesaiannya memiliki nilai pada semua perbatasan
Teorema keunikan pertama ditetapkan untuk daerah yang tidak ada muatan, sehingga memenuhi persamaan Laplace.
Ternyata teorema keunikan pertama itu juga dapat digunakan untuk daerah yang ada muatannya, sehingga dalam hal
ini menggunakan persamaan Poisson
𝜌
𝛻2𝑉 = −
𝜀0
Adapun cara penyelesaiannya sama, yaitu diambil:
𝜌
𝛻 2 𝑉1 = − dan
𝜀0
2 𝜌
𝛻 𝑉2 = −
𝜀0
Sehingga :
𝛻 2 𝑉3 = 𝛻 2 𝑉1 − 𝛻 2 𝑉2 = 0
𝜌 𝜌
= + =0
𝜀0 𝜀0
Perbedaan 𝑉3 = 𝑉1 − 𝑉2 memenuhi persamaan Laplace dan memiliki nilai nol pada semua
perbatasan, sehingga 𝑉3 = 0dan selanjutnya 𝑉1 = 𝑉2 . Akibatnya, potensial di dalam daerah
dapat ditentukan khusus/unik jika:
a. Rapat muatan meliputi seluruh daerah.
b. Nilai V pada semua perbatasan diketahui.
Dalam koordinat silinder, 𝑟Ԧ = 𝜌𝜌ො + 𝑧𝑧,Ƹ dan 𝑟Ԧ ± 𝑧 ′ 𝑧Ƹ 2 = 𝜌2 + 𝑧 ± 𝑧 ′ 2 . Medan listrik dapat diperoleh dari
pernyataan 𝐸 𝑟 = −𝛻𝑉 𝑟 atau secara langsung dari hukum Coulomb untuk dua muatan titik
1 Ԧ ′ 𝑧Ƹ
𝑞 𝑟−𝑧 Ԧ ′ 𝑧Ƹ
−𝑞 𝑟+𝑧
𝐸 𝑟 = Ԧ ′ 𝑧Ƹ 3
+ Ԧ ′ 𝑧Ƹ 3
, untuk z ≥ 0
4𝜋𝜀0 𝑟−𝑧 𝑟+𝑧
Bila z = 0, 𝑟 = 𝜌𝜌,
ො maka diperoleh:
𝑞 𝜌𝜌ො − 𝑧 ′ 𝑧Ƹ − 𝜌𝜌ො + 𝑧 ′ 𝑧Ƹ 𝑞 −2𝑧 ′ 𝑧Ƹ
𝐸 𝜌 = + =
4𝜋𝜀0 𝜌2 + 𝑧 ′2 3/2 𝜌2 + 𝑧 ′2 3/2 4𝜋𝜀0 𝜌2 + 𝑧 ′2 3/2
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat ditentukan kerapatan muatan permukaan aktual pada z = 0
muka dari konduktor diberikan oleh:
−𝑞 𝑧′
𝜎 = 𝜀0 𝐸 • 𝑧Ƹ =
𝑧=0 2𝜋 𝜌2 + 𝑧 ′2 3/2
Muatan induksi seperti yang diharapkan adalah berharga
negatif. Muatan induksi tersebut mempunyai harga
maksimum pada ρ = 0, dan jatuh mengikuti 1/ ρ3, sehingga ρ
menjadi besar dibandingkan z’ (seperti pada gambar 5
dibawah). Ini berarti muatan induksi ditambah muatan q asal
yang menghasilkan solusi yang aktual, sama dengan
pemikiran bahwa solusinya sesuai dengan q dan ”muatan
bayangan” –q.
𝒒𝟐
𝑭 = −ො𝒛
𝟒𝝅𝜺𝟎 𝟐𝒛′ 𝟐 - +
𝒃
𝒒𝟐 = − 𝒒 = − 𝒂/𝒅 𝒒𝟏
𝒅 𝟏
𝑞1 1 𝑎/𝑑 𝜎
𝑉(𝑃) = 𝑉 𝑟, 𝜃 = − Karena Er = , sehingga diperoleh
4𝜋𝜀0 𝑟1 𝑟2 𝜀0
𝑟1 = 𝑟 2 + 𝑑2 − 2𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝜃 1/2 muatan induksi per satuan luas pada
𝑟2 = 𝑟 2 + 𝑏 2 − 2𝑟𝑏 𝑐𝑜𝑠 𝜃 1/2 bola konduktor, adalah:
𝑞1 𝑑 2 −𝑎2
Jadi, 𝜎=
4𝜋𝑎 𝑎 𝑎2 +𝑑 2 −2𝑎𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝜃 3/2
𝑉(𝑟, 𝜃) = Sedangkan gaya antara bola dengan
𝑞1 1 𝑎𝑑 muatan q1 adalah:
4𝜋𝜀0 𝑟 2 +𝑑 2 −2𝑟𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝜃 1/2 𝑟 2 +𝑎2 /𝑑 2 −2𝑟𝑎2 /𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝜃 1/2 1 𝑞1 𝑞2
(44) 𝐹=
4𝜋𝜀0 𝑑 − 𝑏 2
Selanjutnya, medan listrik dapat ditentukan yaitu: 1 𝑎𝑞1 2
=
𝐸𝑟 = −
𝜕𝑉
dan 𝐸𝑟 = −
1 𝜕𝑉 4𝜋𝜀0 𝑑 𝑑 − 𝑏 2
𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜃
Kasus pada permukaan bola, di mana r = a, medan
Persamaan diatas menyatakan gaya
listriknya arahnya radial sehingga: antara muatan q1 dengan bola
𝑞1 𝑑 2 −𝑎2 konduktor yang dihubungkan dengan
𝐸𝑟 = , dan
4𝜋𝜀0 𝑎 𝑎2 +𝑑 2 −2𝑎𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝜃 3/2 tanah.
Eθ = 0
Muatan Garis dengan Silinder Bermuatan
𝜆 𝜆 V=
𝑉 𝑃 = 𝑙𝑛 𝑟 ′ − 𝑙𝑛 𝑟 + 𝐶 0
2𝜋𝜀0 2𝜋𝜀0
Dengan memperhatikan ada konduktor silinder Muatan Garis dengan Silinder
dengan jari-jari a seperti pada gambar 8. Agar V = 0 Bermuatan
untuk semua permukaan silinder, yaitu:
𝜆
𝐶=− 𝑙𝑛( 𝑟 ′ /𝑟)2
2𝜋𝜀0
Dengan memisalkan,
𝑟, 2 𝑟 2 +𝑑 2 −2𝑟𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝜃
= = 𝑚2 , konstan pada rentangan 0 < m < ∞.
𝑟 𝑟2
Sehingga:
𝑟 2 + 𝑑2 − 2𝑟𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝜃 = 𝑚2 𝑟 2 , apabila x = rcosθ, y = rsinθ, maka diperoleh:
𝑑 2 𝑚2 𝑑 2
𝑥+ + 𝑦2 =
𝑚2 −1 𝑚2 −1 2
𝑚𝑑
Persamaan ini menyatakan rumus permukaan silinder yang jari-jarinya dan titik pusat
𝑚2 −1
𝑑
silinder di posisi 𝑥 = − dan y = 0. Sedangkan, untuk m > 1, silinder dengan harga
𝑚2 −1
𝑚𝑑
potensial V = 0 sumbunya terletak pada jarak di kiri titik 0 (yang dianggap sebagai titik
𝑚2 −1
asal koordinat kutub).
Jarak sumbu silinder hingga +λ adalah:
𝑑 𝑚2 𝑑
𝑝=𝑑+ 2 = = 𝑚𝑎.
𝑚 −1 𝑚2 −1
𝑑
dan jarak 𝑥 = = 𝑎/𝑚 = 𝑎2 /𝑝
𝑚2 −1
Metode Pemisahan Variabel
Metode ini digunakan untuk pemecahan persamaan Laplace yang berkaitan dengan medan
potensial yang berubah terhadap lebih dari satu koordinat. Dalam penyelesaiannya akan
melibatkan fungsi matematika lanjut, seperti fungsi Bessel, fungsi harmoni bola, fungsi harmoni
tabung.
Misalkan potensial V merupakan fungsi x dan y, maka persamaan Laplace dapat dinyatakan:
2
𝜕2𝑉 𝜕2𝑉
𝛻 𝑉= 2+ 2=0
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Jika diasumsikan bahwa penyelesaiannya merupakan perkalian dan besarnya tiap-tiap fungsi
maka,
𝑉(𝑥, 𝑦) = 𝑋 𝑥 𝑌(𝑦)
Jika persamaan 5.2) didistribusi ke persamaan 5.1) diperoleh:
𝜕2 𝜕2
𝑋𝑌 + 2 (𝑋𝑌) = 0
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦
Dapat ditulis,
𝜕2 𝜕2
𝑌 2𝑋+𝑋 2𝑌 = 0
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Karena X tidak mengandung y dan Y tidak
mengandung x maka dapat ditulis sebagai berikut:
𝑑2 𝑋 𝑑2 𝑌 (k2 = tetapan pemisah, karena
𝑌 2 +𝑋 2 =0
𝑑𝑥 𝑑𝑦 dipakai untuk memisahkan suatu
Persamaan diatas dibagi dengan XY, akan
persamaan menjadi dua
diperoleh:
1 𝑑2 𝑋 1 𝑑2 𝑌 1 𝑑2 𝑋 1 𝑑2 𝑌 persamaan yang lebih
+ = 0 atau = − sederhana). Penyelesaian
𝑋 𝑑𝑥 2 𝑌 𝑑𝑦 2 𝑋 𝑑𝑥 2 𝑌 𝑑𝑦 2
Agar ruas kiri dan ruas kanan dalam persamaan persamaan 5.6) dan 5.7) masing-
1 𝑑2 𝑋
5.5) sama, maka
𝑋 𝑑𝑥 2
tidak boleh merupakan masing adalah:
fungsi x dan
1 𝑑2 𝑌
tidak boleh merupakan fungsi
𝑋 𝑥 = 𝐴𝑒 𝑘𝑥 + 𝐵𝑒 −𝑘𝑥
𝑌 𝑑𝑦 2 𝑌 𝑦 = 𝐶si n 𝑘𝑦 + 𝐷co s 𝑘𝑦
y. Oleh karena itu agar sama, maka kedua-duanya
Sehingga,
harus merupakan konstanta atau tetapan (Griffiths
dan Reed College. 1999). Misalkan tetapan 𝑉 𝑥, 𝑦
tersebut = k2, maka = (𝐴𝑒 𝑘𝑥 +𝐵𝑒 −𝑘𝑥 )( 𝐶si n 𝑘𝑦
1 𝑑2 𝑋 𝑑2 𝑋 + 𝐷co s 𝑘𝑦)
= 𝑘 2 , sehingga 2 = 𝑘 2 𝑋
𝑋 𝑑𝑥 2 𝑑𝑥
2
1𝑑 𝑌 2
𝑑2 𝑌
− 2
= 𝑘 , 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 2
= −𝑘 2 𝑌
𝑌 𝑑𝑦 𝑑𝑦