Anda di halaman 1dari 14

 Elektrodinamika

METODE KHUSUS DALAM PENENTUAN POTENSIAL

Nama : Amelia Sela Sepani Gultom


Nim : 4193540005
Kelas : Fisika 2019

Dosen : Dr. Ridwan Abdullah Sani


Pengantar
Persamaan Laplace
Terdapat banyak muatan dimana-mana, akan tetapi pada pembahasan kali ini akan
dibatasi pada tempat-tempat dimana tidak ada muatan. Dalam hal ini persamaan Poisson
disederhanakan menjadi persamaan Laplace:

Atau ditulis dalam koordinat Kartesian ;


Formula ini sangat mendasar bagi subjek yang hampir bisa dikatakan
elektrostatika adalah studi tentang persamaan Laplace. Pada saat yang sama,
persamaan terssebut merupakan persamaan yang ada dimana muncul cabang
fisika yang beragam seperti sebagai gravitasi dan magnet, teori panas, dan studi
gelembung. Dalam matematika persamaan persamaan tersebut memiliki peran
utama dalam teori analisis fungsi. Untuk dapat memahami persamaan Laplace
dan solusinya (yang disebut fungsi harmonik), maka dimulai dengan versi satu
dan dua dimensi, sehingga lebih mudah untuk membayangkandan
menggambarkan semua sifat-sifat penting dari kasus tiga dimensi.
1. Persamaan Laplace Dalam Satu Dimensi

Misalkan V tergantung hanya pada satu variabel x. Maka persamaan Laplace menjadi:

Solusi umum

Persamaan ini untuk garis lurus. Persamaan ini mengandung dua konstanta yang tidak
dapat ditentukan (m dan b), sebagaimana sesuai untuk persamaan diferensial orde kedua.
Persamaan tersebut akan tetap, dalam kasus tertentu, dengan kondisi batas dari masalah
itu. Misalnya ditetapkan bahwa V = 4 di x = 1, dan V = 0 pada x = 5. Dalam hal ini maka
m = -1 dan b = 5, sehingga V = -x + 5 ( lihat Gambar 3.1).
Maka diperoleh hasil bahwa dalam satu dimensi, dimana bisa
dituliskan solusi umum secara eksplisit:
1. V (x) merupakan rata-rata V (x+a) dan V (x-a), untuk setiap a:

Persamaan Laplace adalah semacam instruksi rata-rata; yaitu memberitahu untuk


menetapkan titik x merupakan nilai rata-rata ke kiri dan ke kanan x.

2. Persamaan Laplace tidak mentolelir baik local maksimum atau minimum; nilai-nilai ekstrim
dari V harus terjadi pada titik akhir. Sebenarnya, ini adalah konsekuensi dari (I), karena jika
ada local maksimum, V pada saat itu akan lebih besar daripada di kedua sisi, oleh karena itu,
bisa tidak rata-rata. Biasanya, diharapkan turunan kedua negatif pada maksimum dan positif
pada minimum. Karena persamaan Laplace membutuhkan hal yang sebaliknya, yaitu turunan
kedua menjadi nol, tampaknya masuk akal bahwa solusi harus menunjukkan tidak ekstrim.
Namun, hal ini tidak merupakan bukti, karena terdapat fungsi yang memiliki point maksimum
dan minimun  pada titik-titik dimana turunan kedua hilang:   misalnya, memiliki nilai
minimum  pada titik x = 0.
2. Persamaan Laplace dalam Dua Dimensi

Jika V bergantung pada dua variabel, maka persamaan Laplace menjadi

Tidak ada lagi persamaan diferensial biasa (yaitu, satu yang melibatkan turunan biasa
saja) akan tetapi merupakan persamaan diferensial parsial. Akibatnya, beberapa
aturan sederhana yang biasa tidak berlaku lagi. Misalnya, solusi umum untuk
persamaan ini tidak hanya berisi dua konstanta acak, dalam hal ini, setiap jumlah yang
terbatas meskipun secara fakta merupakan persamaan orde kedua. Sekarang, jika
anda merancang koordinat (x,y) pada bagian bawah kotak, ketinggian V (x,y) dari
lembar atas titik (x,y) akan memenuhi persamaan Laplace. Analogi dari satu dimensi
akan membentang antara dua titik. Tentu saja, itu akan membentuk garis lurus.
3. Persamaan Laplace dalam Tiga Dimensi

Dalam tiga dimensi tidak dapat diberikan solusi secara eksplisit (sebagaimana pada satu
dimensi) atau menawarkan contoh fisik sugestif untuk memandu intuisi (sebagaimana
 pada dua dimensi). Namun demikian, dua sifat sama tetap benar, adapun bukti-buktinya,
yaitu:
  Nilai V pada titik r adalah nilai rata-rata rata-rata V pada permukaan bola dengan jari-
jari R  berpusat di r:
𝟏
𝑽 (𝒓 )=
𝟒𝝅𝒓
𝟐
∮ 𝑽 𝒅𝒂
 Akibatnya, V tidak dapat memiliki lokasi maksimum atau minimum; nilai-nilai ekstrim
dari V harus terjadi pada batas. Karena jika V memiliki maksimum lokasi di r, maka
dengan sifat dari maksimum bisa menggambar bola disekitar r dimana semua nilai V
dan rata-rata untuk teori akan kurang pada r.
Bukti:
Mari kita mulai dengan menghitung potensial rata-rata dari
permukaan bola dengan jari- jari R terhadap titik muatan tunggal q
yang terletak diluar bola. Juga pusat bola dititik asal dan memilih
koordinat sehingga q yang terletak pada sumbu z (Gambar diatas).
Potensial  pada sebuah titik dipermukaan adalah:
𝟏 𝒓
𝑽=
𝟒 𝝅 𝜺𝟎 𝒒
dimana 𝒓 𝟐=𝒛 𝟐+ 𝑹𝟐 −𝟐 𝒛𝑹 𝐜𝐨𝐬 𝜽
Jadi
𝟏
𝟏 𝒒
𝑽 𝒂𝒗𝒆 =
𝟒 𝝅 𝑹 𝟒 𝝅 𝜺𝟎
𝟐 ∫ [ 𝒛 + 𝑹 − 𝟐𝒛𝑹 𝐜𝐨𝐬 𝜽 ] ¿ 𝑹 𝐬𝐢𝐧 𝜽 𝒅 ∅
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐

𝒒 𝟏
¿
𝟒 𝝅 𝜺𝟎 𝟐 𝒛𝑹
√ 𝒛 +𝑹 −𝟐 𝒛𝑹 𝐜𝐨𝐬 𝜽¿𝟎𝝅
𝟐 𝟐

𝒒 𝟏 𝟏 𝒒
¿
𝟒 𝝅 𝜺𝟎 𝟐 𝒛𝑹
[ ( 𝒛 +𝑹 ) − ( 𝒛 − 𝑹 ) ] =
𝟒 𝝅 𝜺𝟎 𝒛

Tapi ini lebih tepat pada potensial yang disebabkan q ada dipusat bola. Dengan
prinsip superposisi, hal yang sama berlaku untuk setiap kumpulan muatan diluar
bola: rata-rata  potensial bola adalah sama dengan potensial yang dihasilkan
pada pusat.
4. Syarat Batas Dan Teorema Keunikan

Persamaan Laplace tidak dengan sendirinya menentukan V. Disamping


itu, satu set cocok kondisi batas harus diberikan. Hal ini menimbulkan
pertanyaan khusus, apa kondisi  batas yang sesuai cukup menentukan
jawabannya namun tidak begitu kuat untuk menghasilkan inkonsistensi.
Kasus satu dimensi mudah, karena disini solusi V umum = mx + b berisi
dua konstanta sembarang, dan oleh karena itu kita memerlukan dua
kondisi  batas. Misalnya dalam menentukan nilai fungsi pada kedua
ujung atau kita mungkin memberikan nilai fungsi dan turunannya
disalah satu ujung, atau nilai disatu ujung dan turunan disisi lainnya,
dan seterusnya. Tapi tidak bisa hanya dengan hanya dengan nilai atau
hanya derivatif disalah satu ujung atau kedua ujung.
Dalam dua atau tiga dimensi kita dihadapkan oleh persamaan
diferensial parsial dan tidak begitu mudah untuk melihat apa yang
merupakan kondisi batas yang dapat diterima. Bukti bahwa satu set
usulan kondisi batas akan cukup biasanya disajikan dalam bentuk
teorema
• Teoremakeunikan
Keunikan Pertama
Solusi untuk persamaan Laplace dalam beberapa Volume V
ditentukan secara unik jika V ditentukan pada permukaan batas S.
• Teorema keunikan kedua
Dalam volume V yang dikelilingi oleh koduktor dan mengandung
densitas muatan ρ tertentu, medan listrik ditentukan secara unik
jika total muatan masing  –   masing konduktor diberikan.
5. Metode Pemisahan Variabel

Pada bagian ini akan membahas persamaan Laplace dengan


menggunakan metode pemisahan variabel. Metode ini berlaku dalam
keadaan dimana potensial (V) atau kerapatan muatan () ditentukan pada
batas-batas suatu wilayah dan untuk menemukan  potensial. Strategi
dasar sederhana mencari solusi produk dari fungsi yang masing- masing
tergantung hanya pada satu koordinat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai