Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MULYA AHMAD

NIM : D041 17 1528

MATERI ENERGI POTENSIAL ELEKTROSTATIS

1. Energi Potensial Elektrostatis


Medan listrik adalah medan konservatif, gaya medan listrk juga gaya konservatif,
ini berarti integral garis gaya medan listrik dari titik a ke titik b tidak bergantung
pada lintasan, melainkan hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.
Integral garis gaya medan listrik juga disebut kerja medan listrik. Ditinjau kerja
gaya listrik yang disebabkan oleh muatan titik Q (Gambar 1)
𝑞′𝐸ሬ⃗

θ
q’
ds b

r r +dr
a

+ Q
Gambar 1: kerja gaya medan listrik dari titik a ke titik b
Kerja gaya medan listrik pada muatan uji q’ dari a ke b adalah WE :
𝑏 𝑏 𝑄 1 1
𝑊𝐸 = ∫𝑎 𝐹⃗ ∙ 𝑑𝑟⃗ = ∫𝑎 𝑞 ′ 𝐸 cos 𝜃 𝑑𝑠 = 𝑞′ 4𝜋𝜀 (𝑟 − 𝑟 ) (1)
0 𝑎 𝑏

Secara sama dengan kerja gaya medan gravitasi dari a ke b = harga negatif beda
potensial gravitasi di b dengan di a, maka kerja gaya medan listrik pada muatan uji
q’ dari a ke b diperjanjikan = harga negatif beda energi potensial listrik di b dengan
di a, secara matematika dituliskan:
𝑏
∫𝑎 𝑞 ′ 𝐸 cos 𝜃 𝑑𝑠 = − (𝑈𝑏 − 𝑈𝑎 ) (2)
dimana 𝑈𝑏 dan 𝑈𝑎 , berturut-turut enrgi potensial di b dan di a
2. Potensial Elektrostatis
Dalam ilmu listrik selain pengertian energi potensial listrik dikenal juga pengertian
potensial listrik. Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial persatuan
muatan positif. Jika U adalah energi potensial listrik, potensial listrik tersebut yang
diberi notasi V adalah:
𝑈
𝑉= (3)
𝑞′

Jika ruas liri dan ruas kanan dari persamaan (2) dibagi dengan q’, maka didapat:
𝑏
𝑉𝑏 − 𝑉𝑎 = − ∫𝑎 𝐸 cos 𝜃 𝑑𝑠 (4)
Persamaan (4) dapat dibaca: beda potensial di b dengan di a = harga negatif dari
integral garis kuat medan listrik dari a ke b.
Untuk memperoleh pengertian potensial pada suatu titik harus diperjanjikan
potensial pada suatu titik pangkal tertentu, misalnya di tak berhingga diperjanjikan
potensialnya nol, sehingga persamaan (4) menjadi:
𝑏
𝑉𝑏 = − ∫~ 𝐸 cos 𝜃 𝑑𝑠 (5)
Persamaan (5) dapat dibaca:potensial disuatu titik adalah harga negatif dari integral
garis kuat medan listrik dari tak berhingga ke titik tersebut.
Contoh soal:
Pada keempat sudut bujur sangkar (sisi 30 cm) terletak suatu muatan. Tentukan
potensial di titik pusat bujur sangkar jika keempat muatan itu masing-masing 2 𝜇𝐶
?
Penyelesaian
Visualisasi masalah
𝑞1 = 𝑞2 = 𝑞3 = 𝑞4 = 2 𝜇𝐹
𝑠1 = 𝑠2 = 𝑠3 = 𝑠4 = 0,3 𝑚
𝑉𝑃 = ⋯ … … … … . ?
Deskripsi fisika
𝑞1 s
𝑞2

𝑟1
s P 𝑟2 s
𝑟4
𝑟3
𝑞4 𝑞3
s
Rencana solusi
1 𝑞𝑖
𝑉𝑃 = ∑
4𝜋𝜀0 𝑟𝑖

𝑟1 = 𝑠 cos 45
𝑟1 = 𝑟2 = 𝑟3 = 𝑟4
1 𝑞 𝑞2 𝑞 𝑞
𝑉𝑃 = ( 𝑟1 + + 𝑟2 + 𝑟4 )
4𝜋𝜀0 1 𝑟2 3 4

1 𝑞
𝑉𝑃 = 4 (𝑟 )
4𝜋𝜀0

Pelaksaana rencana
𝑟1 = 𝑠 cos 45 = 0,3 cos 450 = 0,15√2
1 𝑞 2×10−6
𝑉𝑃 = 4 (𝑟 ) = 9 × 109 × 4 ( 0,15√2 ) = 3,4 × 10−5 𝑉
4𝜋𝜀0

Evaluasi solusi
𝑉𝑃 = 3,4 × 10−5 𝑉 (tepat, rasional dan kompleks)
3. Potensial listrik pada muatan yang terdistribusi kontinu
Dalam beberapa hal, tempat di tak berhingga sebagai titik pangkal/titik referensi
tidak dapat dilakukan, karena akan menghasilkan harga potensial yang besarnya tak
berhingga, misalnya pada suatu titik diluar silinder yang bermuatan, atau potensial
pada kawat lurus tak berhingga panjang. Untuk mengatasi hal ini diperjanjikan
sebagai titik pangkal adalah suatu titik tertentu yang jaraknya tertentu pula dari
pusat benda, misalnya potensial disekitar kawat lurus tak berhingga panjang yang
bermuatan, dipilih titik tertentu yang potensialnya nol adalah titik yang jaraknya 𝑟0
dari kawat. contoh lain bila suatu sistem yang ditinjau ada bagian yang dihubungkan
dengan tanah diambil titik referensi dengan potensial = 0
Untuk menyatakan beda potensial antara titik a dan titik b dengan singkat, perlu
diperjanjikan notasi sebgai berikut:
𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 = 𝑉𝑎𝑏 sehingga 𝑉𝑎𝑏 = −𝑉𝑏𝑎
Potensial listrik adalah besaran skalar yang dapat dihitung dari besaran vektor kuat
medan listrik dengan operator pengintegralan, sebaliknya besaran vektor kuat
medan listrik dapat dihitung dari besaran skalar potensial listrik dengan operator
kebalikan operator pengintegralan yaitu operator pendeferensialan. Kuat medan
listrik merupakan vektor, sehingga operatornya juga operator pendeferensialan
vektor,
𝐸ሬ⃗ = −𝑔𝑟𝑎𝑑 𝑉 = −∇
ሬ⃗𝑉 (6)
Dalam koordinat kartesian :
𝐸ሬ⃗ = 𝑖̂ 𝐸𝑥 + 𝑗̂ 𝐸𝑦 + 𝑘̂ 𝐸𝑧
ሬ∇⃗𝑉 = 𝑖̂ 𝜕𝑉 + 𝑗̂ 𝜕𝑉
+ ̂ 𝜕𝑉
𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

Persamaan (6) menjadi:


𝜕𝑉 𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝑖̂ 𝐸𝑥 + 𝑗̂ 𝐸𝑦 + 𝑘̂ 𝐸𝑧 = −𝑖̂ 𝜕𝑥 − 𝑗̂ − 𝑘̂ 𝜕𝑧
𝜕𝑦

atau
𝜕𝑉 𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝐸𝑥 = − 𝜕𝑥 , 𝐸𝑦 = − 𝜕𝑦 , 𝐸𝑧 = − 𝜕𝑧 (7)

Dalam koordinat kutub:


𝐸ሬ⃗ = 𝑟̂ 𝐸𝑟 + 𝜃̂ 𝐸𝜃
dengan 𝑟̂ dan 𝜃̂ berturut-turut vektor satuan ke arah radial dan ke arah tangensial.
ሬ∇⃗𝑉 = 𝑟̂ 𝜕𝑉 + 𝜃̂ 𝜕𝑉
𝜕𝑟 𝜕𝜃

Persamaan (6) menjadi:


𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝑟̂ 𝐸𝑟 + 𝜃̂ 𝐸𝜃 = −𝑟̂ 𝜕𝑟 − 𝜃̂ 𝜕𝜃

atau
𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝐸𝑟 = − 𝜕𝑟 , 𝐸𝜃 = − (8)
𝜕𝜃

Contoh soal:
Sebuah cincin bermuatan 𝑞 = 10−5 𝐶, radius 30 cm. Carilah potensial di titik b
pada sumbu cincin yang jaraknya 40 cm dari pusat cincin ?
Penyelesaian
Visualisasi masalah
𝑞 = 10−5 𝐶
𝑅 = 30 𝑐𝑚 = 0,3 𝑚
𝑞 𝑏
𝐸𝑐𝑖𝑛𝑐𝑖𝑛 = 4𝜋𝜀0 (𝑅 2 +𝑏 2 )3⁄2

𝑉 = ⋯………..?
Deskripsi fisika
𝐸ሬ⃗

b 𝑉𝑏

𝑥
R

Rencana solusi
𝑑𝑞 1
𝑑𝑉 = 4𝜋𝜀0 𝑅
1⁄
𝑅 = (𝑎2 + 𝑥 2 ) 2

1 1
∫ 𝑑𝑉 = 4𝜋𝜀 ∫ 𝑑𝑞
0𝑅

𝑞 1
𝑉=
4𝜋𝜀0 (𝑎2 +𝑥 2 )1⁄2

Pelaksanaan rencana
𝑞 1 10−5
𝑉= = 9 × 109 = 18 × 104 𝑉
4𝜋𝜀0 (𝑎2 +𝑥 2 )1⁄2 1
(0,32 +0,42 ) ⁄2

Evaluasi solusi
𝑉 = 18 × 104 𝑉 (tepat, rasional dan kompleks)
4. Kapasitansi dan Dielektrik
Jika bola konduktor radius R dalam hampa dimuati, maka potensila bola V,
1 𝑞
𝑉 = 4𝜋𝜀 ∙ 𝑅
0

atau
𝑞 = (4𝜋𝜀0 ) 𝑉
Dari persamaan ini jelas bahwa bila potensial bola dinaikkan, muatan bola akan
naik sebanding dengan potensial bola. Tetapan perbandingan ini, yaitu
perbandingan antara muatan dan potensial, dinamakan kapasitans bola. Jika
pengertian ini diperluas, untuk setiap sistem konduktor dengan potensialnya
dinamakan kapasitasn sistem tersebut
Jika suatu sistem yang terdiri dari dua konduktor dihubungkan dengan kutub-kutub
sumber tegangan, maka kedua konduktor akan bermuatan sama tetapi tandanya
berlawanan, dikatakan telah terjadi perpindahan muatan dari konduktor yang satu
ke konduktor yang lain. Sistem dua konduktor yang akan bermuatan sama dan
tandanya berlawanan jika dihubungkan jika dihubungkan dengan kutub-kutub
sumber tegangan, dinamakan kapasitor
Jika besarnya muatan kapasitor tersebut masing-masing q dan beda potensial antara
kedua konduktor dari kapasitor tersebut 𝑉𝑎𝑏 , maka kapasitansi kapasiotr :
𝑞
𝐶= (9)
𝑉𝑎𝑏

Besarnya kapasitans kapasitor bergantung pada bentuk dan ukuran konduktor yang
membentuk sistem kapasitor tersebut. Ada tiga macam kapasitor menurut bentuk
dari bentuk konduktor penyusunnya, yaitu kapasitor dua pelat sejajar, kapasitor dua
bola kosentris, dan kapasitor dua silinder koaksial.
Energi Kapasitor Bermuatan
Usaha W yang telah dipakai untuk pemberian muatan kapasitor akan disimpan oleh
kapasitor sebagai energi.
Dari persamaan energi listrik dW= V dq (lihat persamaan 1.27), maka energi
kapasitor:
q
dW  v.dq  dq
C
Jumlah total energi (usaha) untuk menaikkan muatan itu dari nol ke harga akhir Q
adalah :
Q
1 1 Q2
W   q dq 
C0 2 C

Karena V  Q / C , maka:

1 Q2
W  1
2 CV 2  1
2 QV
2 C
Bahan Dielektrik dalam Kapasitor
Jika antara dua pelat kapasitor sebagaimana pada Gambar 10 diisi dengan bahan
dielektrik, maka kapasitansi menjadi:
A
C  0 r
d
Dengan  r adalah permitivitas relatif bahan dielektrik.
 
   = permitivitas dielektrik

  = r 0
 

Contoh soal
Sebuah kapasitor keping sejajar mempunyai keping dengan ukuran 2,0 𝑐𝑚 ×
3,0 𝑐𝑚 dan dipisahkan sejauh 1,0 𝑚𝑚. Carilah rumus dan besar kapasitansinya?
Penyelesaian
Visualisasi masalah
𝐴 = 2,0 𝑐𝑚 × 3,0 𝑐𝑚 = 6 × 10−4 𝑚
𝑑 = 1,0 𝑚𝑚 = 1,0 × 10−3 𝑚
𝐶 = ⋯……….?
Deskripsi fisika

Va Vb
  
E
 
 
 
d

Rencana solusi

Kuat medan listrik ( E ) :
 
E xˆ
0
1 Q
= ˆ
x
0 A
Beda potensial antar kedua pelat:
 
V  E.d
1 Qd

0 A
Sehingga kapasitansi kapasitor pelat sejajar tersebut adalah:
Q A
C  0
V d
Pelaksanan rencana
𝜀0 𝐴 (8,85×10−12 )(6×10−4 )
𝐶= = = 20 × 10−12 𝐹
𝑑 1,0×10−3

Evaluasi solusi
𝐶 = 20 × 10−12 𝐹 (tepat, rasional dan kompleks)
5. Sambungan Kapasitor
Beberapa kapasitor dapat disambung secara seri, paralel, atau gabungan seri dan
paralel. Sambungan bebrapa kapasitor tersebut dapat diganti dengan satu kapasitor
yang sama nilainya.
a. Susunan Seri
Ditinjau kapasitor yang kapasitansnya 𝐶1 dan 𝐶2

C1 C2
V V1 V2

Gambar 2: kapasitor susunan seri


Pada sambungan seri besarnya muatan pada masing-masing kapasitor sama, karena
proses pemuatannya dapat diterangkan sebgai berikut: jika kedua kapasitor yang
disambung seri tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan, maka keping
keping kiri dari kapasitor C1 bermuatan positif q, keping kanan kapasitor C1 akan
menarik elektron dari dari keping kiri kapasitor C2 sehingga muatan keping kanan
C1 bermuatan –q dan keping kiri kapasitor C2 bermuatan +q. Keping kanan
kapasitor C2 menarik muatan dari dari sumber tegangan sehingga bermuatan –q.
𝑞 𝑞
𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 = +𝐶
𝐶1 2

𝑞 1 1
𝑉 = 𝐶 = 𝑞 (𝐶 + 𝐶 )
𝑆 1 2
atau
1 1 1
= +𝐶 (11)
𝐶𝑆 𝐶1 2

Untuk n kapasitor disambung seri :


1 1
= ∑𝑛𝑖=1 𝐶 (12)
𝐶𝑆 𝑖

b. Susunan Paralel
Ditinjau kapasitor yang kapasitansnya 𝐶1 dan 𝐶2 disambung paralel.

V V1 C1 V2 C2

Gambar 3: Kapasitor susunan paralel


Jika kapasitor disambung paralel, beda potensial antara masing-masing kapasitor sama,
yaitu sama dengan V, sedang muatan masing-masing kapasitor berlainan besarnya,
bergantung pada kapasitans dari kapasitor tersebut.
𝑞1 = 𝐶1 𝑉
𝑞2 = 𝐶2 𝑉
𝑞1 + 𝑞2 = (𝐶1 + 𝐶2 ) 𝑉
𝑞 = 𝑞1 + 𝑞2 = (𝐶1 + 𝐶2 ) 𝑉 = 𝐶𝑃 𝑉
𝐶𝑃 = 𝐶1 + 𝐶2 (13)
Untuk n kapasitor disambung paralel, kapasitans ekivakennya:
𝐶𝑃 = ∑𝑛𝑖=1 𝐶𝑖 (14)
Contoh soal
b
Tiga buah kapasitor masing-masing 𝐶1 = 10 𝜇𝐹,
a C1 C2 c
𝐶2 = 20 𝜇𝐹, dan 𝐶3 = 13,3 𝜇𝐹. Seperti yang
C3
diperlihatkan pada gambar disamping. (a) Hitunglah
muatan yang tersimpan dalam 𝐶1 ,(b) Tentukan 𝑉𝑎𝑏 ,
(c) energi yang tersimpan dalam 𝐶1 ?
V
Penyelesaian
Visualisasi masalah
b
𝐶1 = 10 𝜇𝐹
a C1 C2 c
𝐶2 = 20 𝜇𝐹
C3
𝐶3 = 13,3 𝜇𝐹
𝑉 = 10 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑞1 = ⋯ … … … ?
V
𝑉𝑎𝑏 = ⋯ … … … ?
𝑊𝑐1 = ⋯ … … . . ?
Deskripsi fisika

b
a Cs c
a C1 C2 c
C3
C3

V
V

Rencana solusi
𝑞1 = 𝑞2
𝑞1 = 𝑞 − 𝑞3
𝑞3 = 𝐶3 𝑉𝑎𝑐
𝑞 = 𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉
𝐶 ∙𝐶
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ( 𝐶1 𝐶 2 ) + 𝐶3
1 2
𝑞1
𝑉𝑎𝑏 = 𝐶1

1 𝑞1 2
𝑊𝑐1 = 2 𝐶1

Pelaksanaan rencana
𝐶 ∙𝐶 (10)(20)
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (𝐶 1+𝐶2 ) + 𝐶3 = 𝜇𝐹 + 13,3 𝜇𝐹 = 20 𝜇𝐹
1 2 10+20

𝑞 = 𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉 = 20 𝜇𝐹 ∙ 10 𝑉 = 2 × 10−4 𝐶
𝑞3 = 𝐶3 𝑉𝑎𝑐 = 13,3 𝜇𝐹 ∙ 10 𝑉 = 1,33 × 10−4 𝐶
𝑞1 = 𝑞 − 𝑞3 = (2 − 1,33) × 10−4 𝐶 = 0,67 × 10−4 𝐶 = 6,7 × 10−5 𝐶
𝑞1 6,7×10−5 𝐶
𝑉𝑎𝑏 = = = 6,7 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝐶1 10×10−6
2
1 𝑞1 2 1 (6,7×10−5 )
𝑊𝑐1 = 2 = = 9 × 10−5 𝐽
𝐶1 2 10×10−6

Evaluasi solusi
𝑞1 = 6,7 × 10−5 𝐶 (tepat, rasional dan kompleks)
𝑉𝑎𝑏 = 6,7 𝑉𝑜𝑙𝑡 (tepat, rasional dan kompleks)
𝑊𝑐1 = 9 × 10−5 𝐽 (tepat, rasional dan kompleks)
Latihan soal 02:
1. Suatu dipol listrik terdiri atas dua buah muatan dengan besar yang sama tetapi
berbeda tanda, yang dipisahkan oleh jarak 20 cm. Dipol berada di sepanjang
sumbu x dan titik pusatnya berada pada titik asal. Hitunglah potensial di titik P
yang berjarak 40 cm dari titik asal ?
2. Suatu cakram homogen memiliki jari-jari 20 cm dan rapat permukaan σ. Carilah
potensial titik P yang berjarak 30 cm dari pusat cakram ?
3. Sebuah kapasitor keping sejajar mempunyai keping dengan ukuran 2 cm × 3
cm dan dipisahkan oleh kertas setebal 1 mm. Cari kapasitansnya
4. Cari kapasitans ekuivalen antara titik a dan b untuk kapasitor-kapasitor yang
terhubung seperti pada gambar di bawah ini. 𝐶1 = 5 𝜇𝐹, 𝐶2 = 10 𝜇𝐹 dan 𝐶3 =
2 𝜇𝐹
a
𝐶1 𝐶1

𝐶3
𝐶2 𝐶2

𝐶2 𝐶2

b
DAFTAR PUSTAKA

Halliday R. Reznick. 1986. Fisika jilid 2 (terjemahan Pantur Silaban). Jakarta:


Erlangga

Giancoli. 2008. Fisika. Jakarta: Erlangga

Sears & Zemansky. 2008. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga

Serway. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba Teknik

Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar (Listrik-Magnet). Bandung : ITB

Tim Fisika ITS. 2004. Fisika. Surabaya: ITS Press

Anda mungkin juga menyukai