Anda di halaman 1dari 16

Disusun oleh :

 TRI UTAMI HADININGSIH (1560100180)


 YULIANA (1560100175)
 YOTICA MAYANGSARI (1560100201)
 JEKI FEBRIAN (1560100196)
 ALI MAHFUD (156010086)
 REZA ANUGRAH (1560100167)

PRODI INFORMATIKA (V E)
TUJUAN KRIPTOGRAFI

Tujuan dari kriptografi adalah untuk


mengantarkan informasi dengan suatu
cara sedemikian sehingga informasi
tersebut hanya dapat dimengerti oleh
si penerima yang dimaksud oleh si
pengirim informasi.
KRIPTO KUANTUM

 Quantum cryptography merupakan suatu penemuan di bidang


kriptografi yang dapat membantu masalah pendistribusian
kunci. Kelebihan dari quantum cryptography terletak pada
prinsip ketidakpastian Heisenberg yang menerapkan prinsip-
prinsip mekanika kuantum. Quantum kriptografi adalah metode
enskripsi yang relatif baru. Pada awal tahun 2002, aplikasinya
dibatasi untuk laboratorium dan proyek rahasia pemerintah.
Proses didasari oleh Prinsip Ketidakpastian Heisenberg yang
sebenarnya dipakai dalam teori atom modern.
Dalam quantum kriptografi, pesan dikirim dengan
menggunakan runtun foton. Jika penerima
mengetahui urutan dan polaritas dari foton maka ia
bisa menterjemahkan pesan tersebut, Dan jika
seseorang yang berusaha mengintip pesan,
beberapa foton akan berubah polaritasnya. Hal ini
akan memberi tahu si penerima bahwa pesan telah
dibaca orang lain, dan dia bisa meminta si pengirim
untuk mengirim ulang pesan dengan polaritas foton
yang berbeda.
Algoritma sempurna untuk kriptografi ini adalah
one-time pad. Sayangnya, algoritma ini tidak
dapat digunakan karena sangat tidak praktis.
Ada dua alasan mengapa algoritma ini tidak
praktis.
Pertama karena kunci yang dibangkitkan
panjangnya harus sama dengan panjang
plainteks. Kedua, pengiriman kunci yang
panjang tersebut akan sangat susah sekali.
Pengiriman tersebut sangatlah rentan terhadap
berbagai serangan. Namun teknologi quantum
menjanjikan sebuah revolusi dalam keamanan
kriptografi.
1. Mekanika Kuantum

Mekanika Kuantum menggunakan ‘bahasa’ yang sangat abstrak. Ungkapan-ungkapan


gejala alam dilukiskan secara matematika dalam sebuah Ruang Vektor R, yang
dimensinya kadang-kadang sangat besar, tak berhingga. Artinya, ruang tersebut
dibangun oleh sebuah kumpulan vektor yang ortonormal, ukuran satuannya sama
dan saling ‘tegak-lurus’ satu sama lain.Keadaan obyek kita dilukiskan oleh sebuah
‘state vector’ | >. Dalam Ruang Vektor R tadi. Setiap vektor dalam R selalu dapat
dituliskan sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor ortonormal pembangun R,
dengan koefisien yang nilainya bilangan kompleks. Jadi, kalau kumpulan vektor
ortonormal pembangun R tadi kita tuliskan sebagai |0>, |1>, |2>, …dst, maka kita
boleh menuliskan | > sebagai
c1, c2, …bilangan kompleks
‘Observable’ , yaitu besaran fisika yang biasa kita
amati atau kita ukur, dalam ‘bahasa’ ini dilukiskan
oleh sebuah operator A dalam R dengan sifat self-
adjoint. Artinya kalau diungkapkan dalam
representasimatriks, transpos dari complex-
conjugate-nya mempunyai nilai sama dengan
matriksnya sendiri.
Aji * = Aij
2. Kriptografi Kuantum Sederhana

Misalkan si Ana dan si Joe (yang tidak berada di tempat yang


sama) ingin berkomunikasi dengan cara yang tidak boleh
diketahui oleh orang lain. Keduanya memiliki alat pengacak
canggih yang sama. Pada suatu saat si Ana ingin mengirimkan
informasi rahasia itu kepada Joe. Persolannya, bagaimana
cara mengirim “kunci” sandinya agar hanya Joe yang
mengetahuinya. Berikut adalah gagasan Bennett dan Brassard
di tahun 1984.
Langkah 1 : si Ana mengirimkan sejumlah foton satu persatu
dengan status polarisasi acak antara |0>, |1>, |+>, dan |-> kepada
si Joe.

Langkah 2 : si Joe mengatur pengamatan terhadap foton-foton kiriman si


Ana, dengan menggunakan detektor lewat basis BS1 dan BS2 secara acak
juga. Tentunya sebanyak foton yang dikirimkan oleh si Ana.

Langkah 3: Hasil pengukuran si Joe dicatat tetapi dirahasiakannya.


Sedangkan urutan pilihan acak cara pengukuran, BS1 dan BS2
dikomunikasikan kepada si Ana (boleh lewat telepon kalau mau).
Langkah 4: si Ana yang memiliki data tentang kiriman status-status
polarisasi foton yang tadi di lepaskan, memberitahukan kepada si Joe,
mana diantara deretan pengukuran yang ‘benar’ . Maksud kata ‘benar’
adalah : jika yang dikirim itu |0> atau |1> maka pengukuran dilakukan lewat
BS1; kalau yang dikirim itu |+> atau |-> pengukuran dilakukan lewat BS2.

Langkah 5 : si Joe yang menyimpan hasil pengukurannya itu


kemudian membuang data-data pengukuran yang menurut
informasi dari si Ana dinyatakan salah. Nilai biner sisanya
(yang benar) 01100101… itulah yang menjadi kesepakatan
“kunci” sandi antara Ana dengan Joe.
Komputer kuantum

 Komputer kuantum adalah alat hitung yang menggunakan


sebuah fenomena mekanika kuantum,
misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan
operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung
dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan
dengan qubit,. Prinsip dasar komputer kuantum adalah
bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk
mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika
kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan
data ini.
Ide mengenai komputer kuantum ini berasal
dari beberapa fisikawan antara lain Charles H.
Bennett dari IBM, Paul A. Benioff dari Argonne
National Laboratory, Illinois, David Deutsch
dari University of Oxford, dan Richard P.
Feynman dari California Institute of Technology
(Caltech).
Pengoperasian Data Qubit

 Proses komputasi dilakukan pada partikel


ukuran nano yang memiliki sifat mekanika quantum,
maka satuan unit informasi pada Komputer Quantum
disebut quantum bit, atau qubit. Berbeda dengan bit
biasa, nilai sebuah qubit bisa 0, 1, atau superposisi
dari keduanya. State dimana qubit diukur adalah
sebagai vektor atau bilangan kompleks. Sesuai
tradisi dengan quantum states lain, digunakan notasi
bra-ket untuk merepresentasikannya.
Pure qubit state adalah superposisi liner dari kedua state tersebut.
Lebih jelasnya, sebuah pure qubit state dapat direpresentasikan oleh
kombinasi linear dari state|0> dan state |1> : Dengan α dan β adalah
amplitudo probabilitas yan dapat berupa angka kompleks. State
space dari sebuah qubit secara geometri dapat direpresentasikan
Bloch sphere

Bloch sphere adalah ruang 2 dimensi yang merupakan geometri untuk permukaan
bola. Dibandingkan bit konvensional yang hanya dapat beradai di salah satu kutub,
Qubit dapat berada dimana saja dalam permukaan bola. Untuk penerapan fisiknya,
semua sistem 2 level, selama ukurannya cukup kecil untuk hukum mekanika quantum
berlaku. Berbagai jenis implementasi fisik telah dikemukakan, contohnya antara lain:
polarisasi cahaya, spin elektron, muatan listrik, dll.
Pemanfaatan sifat superposisi qubit ini adalah Paralellisme
Quantum. Paralelisme Quantum muncul dari kemampuan
quantum register untuk menyimpan superposisi dari base
state. Maka setiap operasi pada register berjalan pada
semua kemungkinan dari superposisi secara simultan.
Karena jumlah state yang mungkin adalah 2n, dengn n adalah
jumlah qubit pada quantum register, kita dapat melakukan
pada komputer quantum satu kali operasi yang membutuh
kan waktu eksponensial pada komputer konvensional.
Algoritma Shor

Algoritma Shor merupakan sebuah metode yang dikembangkan


tahun 1994 oleh ilmuwan AT&T Peter Shor untuk menggunakan
komputer kuantum yang futuristis untuk menemukan faktor-
faktor dari sebuah bilangan. Bilangan-bilangan yang
diperkalikansatu dengan yang
lain untuk memperoleh bilangan asli.
Saat ini, pemfaktoran (factoring) sebuah bilangan besar masih
terlalu sulit bagi komputer konvensional meskipun begitu
mudah untuk diverifikasi. Itulah sebabnya pemfaktoran
bilangan besar ini banyak digunakan dalam metode kriptografi
untuk melindungi data.

Anda mungkin juga menyukai