Diajukan Kepada Ibu Dr. Hj. Hunaidah M.,M.Si Selaku Dosen Pengampuh
Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat
OLEH:
KELOMPOK IV
Bismillahirrahmanirrahim….
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
fisika zat padat dengan judul “Elektron Bebas Fermi Dirac” guna memenuhi tugas
kelompok. Dan tidak lupa kita kirimkan shalawat kepada sang revolusioner sejati,
Muhammad SAW, atas berkat kegigihan perjuangan beliau, sehingga kita bisa
Dirac” yang didalamnya terdapat beberapa sub materi yaitu Tingkat Energi dalam
Termal Logam, Kapasitas Panas Elektron Gas, Konduktivitas Listrik dan Hukum
Ohm's, Gerak Bidang Magnetik dan Gas Elektron Bebas dalam Tiga Dimensi.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tingkat Energi dalam Satu Dimensi........................................3
B. Pengaruh suhu terhadap distribusi Fermi – Dirac................5
C. Gas Elektron Bebas dalam Tiga Dimensi................................7
D. Kapasitas Panas Elektron Gas.................................................11
Eksperimental Kapasitas Panas Suatu Logam..........................15
E. Konduktivitas Listrik dan Hukum Ohm's..............................16
Tahanan listrik eksperimental logam........................................19
Hamburan Umklapp...................................................................21
F. Gerak Bidang Magnetik............................................................22
Efek Hall ....................................................................................23
G. Konduktivitas Termal Logam..................................................26
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah diketahui banyak sifat fisik yang dimiliki dari logam tidak
hanya logam sederhana, namun juga berkaitan dengan model elektron bebas.
Menurut model ini, elektron valensi dari suatu unsur atom menjadi elektron
konduksi dan bergerak bebas pada keseluruhan volume logam. Bahkan ketika
logam memiliki model elektron bebas, distribusi pengisian elektron konduksi
menggambarkan kekuatan potensial elektrostatik dari inti ion. Kegunaan dari
model elektron bebas pada dasarnya merupakan sifat yang bergantung pada
sifat kinetik dari elektron konduksi. Interaksi dari elektron konduksi dengan
kisi ion akan dibahas pada bab selanjutnya.
Logam yang paling seberhana adalah logam alkali, misalnya
litium, sodium, potassium, cesium dan rubidium. Pada atom bebas elektron
valensi dari sodium adalah 3s. Pada logam, elektron ini menjadi elektron
konduksi dalam pita konduksi 3s.
Kristal tunggal yang terdiri dari N atom akan memiliki N
+
elektron konduksi dan N inti ion positif. Inti ion Na teridiri dari 10 elektron
yang menempati kulit 1s, 2s dan 2p pada ion bebas dengan distribusi ruang
yang pada dasarnya sama ketika logam dalam ion bebas. Inti ion menempati
+
hanya 15% volume kristal sodium. Jari-jari ion bebas Na adalah 0.98 Å,
sedangkan jarak tetangga terdekat logam adalah 1.83 Å.
Penjelasan mengenai sifat logam dalam hal ini gerak elektron bebas
telah lama dikembangkan sebelum ditemukannya mekanika kuantum. Teori
klasik memiliki beberapa keberhasilan, terutama penurunan dari Hukum
Ohm dan hubungan antara daya hantar listrik dan panas. Teori klasik
tidak dapat menjelaskan kapasitas panas dan kelemahan sifat kemagnetan
yang dimiliki elektron konduksi. (Hal ini bukan merupakan kegagalan
dari model elektron bebas, tetapi kegagalan pada fungsi distribusi kalsik
Maxwell).
1
Selanjutnya adalah kesulitan dengan model klasik. Dari banyak jenis
percobaan mengenai elektron konduksi dari logam yang dapat bergerak
secara bebas pada banyak lintasan lurus atom, tubrukan elektron konduksi
terjadi satu sama lain atau bahkan tubrukan dengan inti atom. Pada
8
temperatur rendah, lintasan bebas antar atom akan sepanjang 10 (lebih dari
1cm).
Mengapa zat yang terkondensasi secara transparan akan menjadi
elektron konduksi? Jawaban pertanyaan tersebut terdiri dari dua: (a)
Elektron konduksi tidak membelokkan inti ion yang menyusun kisi periodik
karena gelombang zat tersebut dapat menyebar bebas pada susunan periodik.
(b) Elektron konduksi tersebar hanya pada frekuensi tertentu antara
elektron konduksi laiinya. Sifat inilah yang dibahas pada Asas Pauli. Gas
Fermi elektron bebas akan menjelaskan bagaimana elektron bebas pada gas
dengan menggunakan Asas Pauli.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk 1 dimensi
Besarnya harga ϵψ (x) adalah
ℏ2 d2
[ −
]
⋅ +V ( x ) Ψ ( x )=EΨ ( x )
2 m dx 2
2 π nπ λ
= ⇒ L=
λ L 2
Untuk harga n terkecil
λ
n=1⇒ L=
2
Pajang gelombang yang diperoleh kecil (minimum)
Untuk harga n terbesar
3
n=3⇒ L= λ
2
Panjang gelombang yang diperoleh besar (maksimum)
2 2
ℏ nπ
Bila
E=
2m L ( ) , maka jumlah tingkat energy yang terisi “penuh”
N
n= ,
oleh electron pada 2 dimana N adalah jumlah electron dan angka
2 menunjukan spin electron (spin Up dan spin Down), sebesar :
2 2 2 2
ℏ Nπ ℏ nπ
∴ EF =
2m 2L
= ( )
2m L ( )
Energi tersebut dinamakan energi Fermi, yaitu tingkat energi tertinggi
Keterangan :
μ = potensial kimia
f ( ϵ ) = peluang suatu partikel untuk berada di tingkat energy E
Hal ini berarti tingkat energi diatas Ef sudah terisi sebagian dan
dibawah Ef menjadi kosong sebagaian. Atau dari grafik dapat pula
dijelaskan bahwa grafik tersebut menunjukan bahwa tingkat energi (E)
makin tinggi maka peluang untuk tetap diam semakin kecil sehingga
peluang untuk loncat akan makin besar. sehingga tingkat energi yang lebih
tinggi dari Ef juga ada yang terisi (memiliki peluang),
Sehingga E−μ ≽ k b T
1 (μ −E )/k B T
f (E )= ( E−μ )/kB T
= ¿¿
e
Jika elektron terbatas pada sebuah kubus kubus tepi L, fungsi gelombang
adalah gelombang berdiri
2π 3
kx , ky , kz, untuk elemen volume ( ) ruang k. Dengan demikian dalam
L
lingkup volume 4 π k 3F /3 jumlah orbital adalah
4 π k 3F / 3 V 3
2. = 2 k F =N
2π 3 3π (15)
( )
L
Dimana faktor 2 di sebelah kiri berasal dari dua nilai yang diizinkan bilangan
kuantum berputar untuk setiap nilai yang diizinkan k. kemudian (15)
memberikan
1 /3
3 π2 N
k F= (
V ) (16)
8
Gambar 5.4 Dalam keadaan dasar dari
sistem N elektron bebas
orbital diduduki sistem
mengisi bidang radius k F ,
di mana εϵ F =ℏ2 k 2F /2 m
adalah energi dari sebuah
elektron memiliki
gelombang vektor k F .
Tabel 5.1 Hitungan electron bebas permukaan fermi untuk logam pada suhu
ruang
9
Gambar 5.5 Kepadatan partikel
tunggal sebagai fungsi dari energi, untuk
sebuah elektron gas bebas didalam tiga
dimensi dimana garis putus-putus pada
kurva mewakili kepadatan sumber f ( ,T)
D¿) orbital penuh didalam suhu yang
terbatas, sehingga k B T lebih kecil
dibandingkan ∈F , yang terbayang
kepadatan mewakili orbital penuh di nol
mutlak, energi rata-rata yang justru
meningkat saat suhu meningkat dari 0 ke
T, untuk elektron thermal dari padatan 1
ke padatan 2. `
hal ini berhubungan dengan konsentrasi energi electron fermi N/V. Kecepatan
elektron v F untuk permukaan Fermi adalah :
1
ℏkF ℏ 3 π2 N
vF= ( ) ( )(
m
=
m V )
3
(18)
Setelah kisaran jumlah dari orbital per unit energy ditemukan dengan D
¿) yang disebut kepadatan suatu keadaan. Untuk memperoleh jumlah total
dari orbital energy yaitu dengan gunakan persamaan (17).
3
V 2 m∈
N= (
3 π 2 ℏ2 ) 2
(19)
Dimana D¿) adalah kepadatan dari satu pertikel keadaan. Atau kepadatan dari
orbitals. Hasilnya mungkin dapat dinyatakan lebih sederhana dengan
membandingkan persamaan (19) dan (20) untuk memperoleh :
dN 3 N
D¿) = = (21)
d∈ 2∈
Dalam kelipatan urutan dari satuan, jumlah orbitals per satuan energi
yang berkisar pada energi fermi yang jumlah total elektron konduksi dibagi
oleh energi fermi, sama seperti yang di harapkan.
10
D. Kapasitas Panas dari Elektron Gas
lebih kecil dari nilai sederhana 32 N K B dengan kelipatan dari urutan 0,01 11
atau
kurang, untuk TF 5 X 104 K .
Sekarang diperoleh ungkapan kuantitatif untuk elektronik kapasitas
panas yang berlaku di suhu rendah KBT≪ ∈F. Peningkatan tersebut
∆ U =U ( T ) −U (0) di dalam energi total (gambar 5) dari sebuah sistem
elektron N dimana dipanaskan dari 0 ke T adalah :
∞ ep
∆ U =∫ d ∈ ∈D( ∈ ) f ( ∈) −∫ d ∈ ∈D( ) (24)
0 0
Dan D( ) adalah kisaran jumlah dari orbital per-unit energi. Kalikan identitas
∞ ep
N=∫ d ∈D( ∈ ) f ( ∈) =∫ d ∈D( ) (25)
0 0
Dari ∈f didapatkan
ep
¿ D( ∈ )=∫ d ∈ ∈F D( ) (26)
0
Integral pertama pada sisi kanan pers (27) memberikan energi yang
dibutuhkan untuk mengambil elektron dari EF ke orbital energi E> Ep, dan
integral kedua memberikan energi yang dibutuhkan untuk membawa elektron
ke Ep dari orbital bawah EF ·jadi kedua kontribusi tersebut merupakan energi
positif.
Dari hasil f ( ∈ ) D ( ∈ ) d ∈ ( ∈−∈F ) di dalam integral pertama dari
persamaan (27) adalah jumlah rentang energi tinggi electron dari tiap orbital
15
E. Konduktivitas
Listrik dan Hukum
Ohm's
Momentum elektron bebas berhubungan dengan gelombang vektor
oleh mv = ħk. Dalam medan E listrik dan medan magnet B gaya F pada
sebuah muatan electron –e adalah -e [E + (1/c)v x B], sehingga hukum kedua
Newton mengenai gerakan akan menjadi
dv dk 1 16
F=m
dt
=ℏ
dt
=−e E+ v × B
c ( ) (39)
1 1 1
= + (45)
τ τL τi
di mana τL dan τi masing-masing adalah waktu tumbukan untuk hamburan
oleh fonon dengan ketidaksempurnaan.
Resistivitas bersih ditentukan oleh
ρ=ρL + ρi (46)
di mana ρL adalah resistivitas yang disebabkan oleh fonon termal, dan ρ i
adalah resistivitas yang disebabkan oleh hamburan gelombang elektron oleh
kerusakan statis yang mengganggu periodisitas kisi. Seringkali ρL tidak
tergantung pada jumlah kerusakan ketika konsentrasi mereka kecil, dan sering
ρi tidak tergantung pada suhu. Pengamatan empiris ini mengungkapkan
19
aturan Matthiessen, yang mudah dalam menganalisis data eksperimen
(Gambar 12).
20
adalah (4 K) = 0,3 cm. berarti jalur bebas sejauh 10 cm telah diamati dalam
logam yang sangat murni dalam kisaran suhu helium cair.
Dengan bergantung pada suhu bagian dari tahanan listrik sebanding
dengan tingkat di mana elektron bertumbukan dengan fonon termal dan
elektron termal. Tingkat tumbukan dengan fonon sebanding dengan
konsentrasi fonon termal. Salah satu batas sederhana adalah pada suhu di atas
suhu Debye 0, disini konsentrasi foton sebanding dengan suhu T, sehingga
ρ ∝T untuk T >θ. Sebuah dasar dari teori yang diberikan pada lampiran J.
Hamburan Umklapp
ℏd
Partikel masa bebas percepatan dalam ( ) δ k dan efek tumbukan diwakili
dt
oleh ℏ δ k /τ, di mana τ adalah waktu tumbukan.
Pertimbangkan saat gerak sistem dalam seragam magnetik diajukan
B. gaya Lorentz pada elektron.
22
1
(CGS)
c (
F=−e E+ v × B ) (49)
(SI) F=−e ( E +v × B )
Jika m v=ℏ δ k, maka persamaan gerak adalah
Kondisi yang penting adalah sebagai berikut. Posisikan suatu medan magnet
statis B terletak sepanjang sumbu z. Kemudian persamaan komponen gerak
berada.
d 1 B
m ( + ) v =−e ( E + v )
y x x (51)
dt τ c
d 1
m ( + ) v =−e Ez z
dt τ
Hasil di SI diperoleh dengan mengganti c dengan l.
Dalam keadaan stabil dalam medan listrik statis derivatif waktu
adalah nol, sehingga kecepatan drift
−eτ −eτ −eτ
v x= E x −ωc τ v y ; v y = E y −ω c τ v x ; v z= E (5.52)
m m m z
Dimana ω c=eB/mc adalah frekuensi cyclotron.
Efek Hall
25
kecepatan. Dengan penyampaian menjadi agak lebih rumit jika kedua
elektron berkontribusi pada lubang konduktivitas.
Pada Tabel 4 teramati nilai-nilai koefisien ruang dibandingkan
dengan nilai-nilai dihitung dari konsentrasi pembawa muatan. Pengukuran
yang paling akurat yang dibuat dengan metode semacam alat resonansi. Nilai-
nilai yang akurat dari natrium dan kalium dalam perjanjian baik dengan nilai-
nilai dihitung untuk satu elektron konduksi per atom, dengan menggunakan
(5.55).
Perhatikan, bagaimanapun, nilai eksperimental untuk elemen trivalen
aluminium dan iodium ini sesuai dengan nilai yang dihitung untuk satu
pembawa muatan positif per atom dan dengan demikian tidak sepakat
besarnya dan menandatangani dengan nilai yang dihitung untuk diharapkan
tiga pembawa muatan negatif.
Anomali tanda dijelaskan oleh Peierls (1928). Gerak pembawa tanda
positif jelas, yang Heisenberg kemudian disebut "lubang," tidak dapat
dijelaskan oleh gas elektron bebas, tetapi ia menemukan penjelasan alami
dalam hal teori pita energi dikembangkannya. Teori Band juga
menyumbangkan terjadinya nilai-nilai yang sangat besar koefisien hall,
seperti untuk As, Sb, dan Bi.
1
K= Cvl, panas kapasitas C per satuan volume, dan berarti lintasan bebas l.
3
konduktivitas termal gas Fermi berikut dari (36) untuk kapasitas panas, dan
1 2
dengan ∈F = m v F :
2
2
π2 n k B T π 2 n k 2B Tτ
K el = . v . l= (57)
3 m v 2F F 3m
Dengan l=v F τ , konsentrasi elektron dalam n, dan τ adalah tumbukan. Dalam
logam murni kontribusi elektronik dominan pada semua suhu. Dalam logam
murni atau paduan teratur, elektron berarti jalan bebas dikurangi dengan
tumbukan dengan kotoran, dan kontribusi phonon mungkin sebanding dengan
kontribusi elektronik. 26
28