Anda di halaman 1dari 19

Listrik dinamis

Listrik yang mengalir/yang


dapat bergerak

Contoh listrik dinamis


adalah Baterai

Ingat :
Muatan listrik dapat mngalir karna adanya Jika kedua kutub dihubungkan dengan
perbedaan potensial listrik dimana potensial kabel elektron mengalir dari kutub
listrik yaitu besarnya usaha yang dibutuhkan u/ positif ke kutub negatif, aliran elektron
memindahkan sebuah muatan 1 C dari titik t ini disebut arus listrik.
ketitik lainnya.
Ketika arus listrik melewati lampu, arus listrik
menyebabkan lampu menyala ketika salah satu ujung kabel
dilepas dari kutub batera maka lampu akan padam karna
elektron tidak dapat mengalir. Arus listrik hanya dapat
menyala pada rangkaian tertutup.
Banyaknya muatan yang
mengalir tiap detik disebut
dengan kuat arus listrik
satuannya Ampere(A).

Contoh Soal
Dalam seutas kawat terdapat 1.000 elektron tiap 10 detik.
Satu elektron mempunyai muatan sebear 1.6 x 10-19
Coloumb. Berapa kuat arud dalam kawat tsb?
Jawab :
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir
dalam waktu 1 detik. Jika dalam waktu 10 detik mengalir
1.000 elektron, maka dalam waktu 1 detik jumlah elektron
yang mengalir = 100 elektron. Jika 1 elektron bermuatan
1.6 x 10-19 C, maka 100 elektron akan bermuatan 1,6 x 10-17
C sehingga dalam 1 detik akan mengalir muatan sebesar
1,6 x 10-17 C atau kuat arus kawat tersebut adalah 1,6 x 10-17
C/detik
Hubungan kuat arus , waktu dan I = Q/t
jumlah muatan listrik I = Kuat arus (A)
Q=Muatan (Coulomb)
t = Waktu ( Sekon)

I1

I I2 Penelitian fisikawan asal Jerman


Gustav Robert Kirchhoff (12
Maret 1824- 17 oktober 1887)
I3

Gambar 1.2 Kawat yang Dialiri Arus Listrik


Bercabang
Hukum Kirchoff
“ Jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang arus yang
keluar dari titik itu”.

Dapat disimpulkan pada


I3
gambar 1.2 jumlah arus di I = I1
I1 + I2 + I3
I4
I2

I5

Gambar 1.3 Kawat Bercabang


I1 + I2 = I3 + I4 + I5
HUKUM OHM

George Simon Ohm (16 Maret


1789 - 6 juli 1854) adalah
fisikawan jerman pengemuka teori
Hukum Ohm yang berbunyi
“Perbandingan antara tegangan
dengan arus dalam suatu
rangkaian merupakan suatu
konstanta yang disebut dengan
hambatan”.
Rumus :
R = V/I
R = hambatan (Ohm), V =
tegangan, dan I = Arus
Hambatan adalah halangan yang menyebabkan muatan mengalir di
dalam penghantar terganggu, misalnya kawat. Semakin kecil hambatan
dalam suatu kawat penghantar listrik, maka arus akan semakin besar ata
lancar. Hambatan bisa berupa jenis kabel listrik dan bisa berupa alat
elektronik, seperti lampu, setrika listrik, televisi, dll.

Ada 3 hal yang mempengaruhi hambatan listrik dalam suatu kawat , yaitu :
1. Semakin panjang kawat, maka hambatan akan semakin besar dimana misalnya di
jalan raya semakin panjang jalan yang kita tempuh, maka hambatan yang ada di jalan
juga semakin banyak.
2. Semakin luas penampang kawat , hambatan akan semakin kecil dimana jika kita
berjalan atau mengedarai mobil di jalan yang sempit maka kita akan berjalan lebih
lambat bahkan bisa berhenti karna macet, namun jika jalan yang kita lewati besar dan
lebar maka perjalanan akan lancar.
3. Semakin besar hambat jenis, maka hambatan dalam kawat akan semakin besar,
dimana hambat jenis karakterisasi setiap bahan dengan kata lain semua jenis bahas
memiliki hambat jenis berbeda-beda, seperti jalan yaitu semakin rusak jlan makan
hambatan semakin besar . Begitu pula dengan kawat semakin besar kawat ,semakin
besar hambat jenisnya , maka hambatan yang dialami arus akan semakin besar juga.
Berikut Merupakan Beberapa Nilai Hambat Jenis

Zat Hambat Zat Hambat


Jenis jenis(Ohm/
(Ohm/m) m)
Air Biasa 102 Karet 1013-10-15
Air Suling 102-105 Mika 1013
Alkohol 5 x 104 Minyak 1014
Tanah
Aluminium 2,65 x 10-8 Perak 1,59 x 10-8
Asam Sulfat 2,5 x 102 Porselen 1012- 10-14
Besi 9,71 x 10-8 Tembaga 1,68 x 10-8
Ebonit 1013-10-16 Wolfram 5,6 x 10-8
Emas 2,3 x 10-8 Silikon 0,1 – 60
Kaca 109-1012 timbal 2,1 x 10-7
Karbon (3-60) x 1013
Platina 10,68 x 10-8
Contoh Soal 1 :
Dalam suatu rangkaian listrik, terdapat bohlam. Bbohlam ini kemudian diberi
tegangan sebesar 100 Volt. Ternyata arus yang mengalir sebesar 25 Ampere (A).
Berapa hambatan dari bohlam?
Jawab :
Tegangan / Arus yang mengalir = Hambatan atau
V/I = R
100 V/25 A= 4 Ohm, jadi bohlam tersebut mempunyai hambatan 4 Ohm.

Contoh Soal 2 :
Sebuah kawat tembaga mempunyai panjang 100 meter. Jika luas penampang
tembaga 5 cm, berapa hambatan yang dimiliki tembaga ?
Jawab :
Besar hambaran listrik :
a. Sebanding dengan panjang kawat
b. Sebanding dengan nilai hambat jenis
c. Berbanding terbalik dengan luas penampang, jadi dapat ditulis Hambatan
kawat = Panjang kawat x Hambatan jenis kawat/Luas penampang kawat
= 100 Meter x 0.0000000168 Ohm / 0.05 Meter
= 336 x 10-7 Ohm
Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah susunan dari


beberapa komponen listrik. Setiap
komponen listrik mempunyai simbol
sendiri-sendiri
Rangkaian listrik dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu, rangkaian
seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian seri adalah rangkaian dimana kawat
listrik dan hambatan disusun tidak mengalami
percabangan. Pada rangakain seri satu kabel
terdapat dua lampu. Karna itu tegangan dibagi 2
lampu, hal tersebut menyebabkan arus yang
mengalir pun hanya setengahnya, sehingga
lampu menjadi lebih redup daripada jika
memakai 1 lampu, semakin banyak lampu maka
tegangan akan semakin banyak dibagi dan nyala
lampu akan semakin reduo. Jika salah satu
lampu mati, maka lampu yang lainnya ikut mati
karna arus tidak dapat mengalir.
ontoh soal 1
Sebuah baterai 50 volt dihubungkan dengan 2 lampu, masing-
masing mempunyai hambatan 4 Ohm dan 6 Ohm. Hitunglah
berapa arus yang mengalir pada masing-masing hambatan itu.
Jawab :
Pada rangkaian ini, arus yang mengalir pada hambatan 4 Ohm
dan 6 Ohm sama besar (karena tidak ada percabangan arus).
Untuk menghasilkan 1 A, hambatan 4 Ohm (4 Ohm = 4
Volt/A) butuh 6 volt. Sehingga total tegangan yang dibutuhkan
untuk mengalirkan arus 1 A adalah penjumlahan tegangan dari
masing-masing bohlam (ingat bahwa rangkaian seri, tegangan
dibagi kesetiap lampu), yaitu 4+6 = 10 V. sedangkan baterai
mempunyai tegangan sebesar 50 V, sehingga arus yang
mengalir adalah 5 A untuk masing-masing lampu
Dari contoh soal sebelumnya ,dapat dilihat bahwa
terdapat penjumlahan hambatan pada rangkaian
seri. Sehingga sesuai dengan hukum Ohm, dapat
kita
tulis seperti berikut.

Arus yang mengalir = Tegangan/hambatan 1 +


hamabtan 2
Contoh Soal 2
Terdapat 2 lampu yang dipasang secara seri , masing-masing
hambatan adalah R1, dan R2. jika 2 lampu itu diganti dengan suatu
hambatan R, hitunglah nilai R agar pada rangkaian mengalir arus
yang sama besar.

gambar : Perhatikan di papan tulis !


Jawab :
Karena rangkaian seri , maka hambatanpenggantnya adalah
penjumlahan dari masing-masing hambatan yang terpasang. Jadi
hambatan pengganti = R1 + R2 atau R = R1+R2

Hambatan pengganti rangkaian seri biasanya


ditulis Rs, sehingga rumusnya :
Rs = R1 + R2 + …
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik
dimana kabel listrik mengalami percabangan,
sehingga aliran arus tidak hanya melewati
satu kabel penghantar.
Pada rangkaian paralel kabel mengaami
percabangan, setiap ujungnta memiliki
tegangan yg sama. Seberapa anyak lampu yg
dipasang maka setiap lampu akan memiliki
tegangan yang sama
Contoh Soal 3
1. Sebuah baterai 12 V dihubungkan dengan lampu yang hambatan
listriknya masing-masing 2 Ohm dan 4 Ohm. Bohlam/lampu
dihubungkan secara paralel. Hitunglah arus yang mengalir pada
masing-masing hambatan dan arus liatrik yang keluar dari baterai,
Lihat gambar dipapan Tulis !
Jawab :
Karena rangkaian paralel maka tiap bohlam akan mendapatkan
tegangan yg samayaitu 12 V. namun hambatan berbeda ,sehingga
tiap bohlam akan dialiri arus yang berbeda pula.
• Bohlam 1, hambatan 4 Ohm, maka arus yg mengalir adalah Arus
= tegangan/hambatan atau V/R1 = 12/4 = 3 A.
• Bohlam 2, hambatan 2 Ohm, maka arus yang mengalir adalah
Arus = tegangan/hambatan atau = V/R2 = 12/2 = 6 A
• Arus yang keluar dari baterai adalah jumlah arus yang masuk ke
tiap-tiap bohlam, jadi Itotal = V/R1 +V/R2 = V (1/R1 + 1/R2)
= 12 x ¾ = 9 A
Lihat gambar di papan tulis !
Contoh soal 4
Jika lampu diatas diganti dengan suatu
hambatan R, hitung nilai R agar pada
rangkaian mengalir arus listrik yang sama
besar.
Jawab :
Itotal = V/R1 + V/R2a = V (1/R1 + 1/R2)
Sedangkan dari hukum Ohm kita tahu
bahwa
I = V/R, jadi V(1/R1 + 1/R2) = V/R
1/R = 1/R1 + 1/R2

Hambatan pengganti rangkaian paralel biasa ditulis dengan Rp, jadi rumus
nya adalah
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/ R3…..

Anda mungkin juga menyukai