Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa pula kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari dosen pengampu Mata
Kuliah Fisika Statistik yang telah berkontribusi memberikan arahan dan materi.
Makalah ini membahas tentang Teori Distribusi Maxwell-Boltzmann Pada Laju Gas.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai teori distribusi Maxwell-Boltzmann pada laju
gas. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini
terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan yang akan datang dengan mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berperan dan kami memohon kritik serta saran yang dapat
membangun demi perbaikan yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui distribusi Maxwell-Boltzmann pada laju gas.
2. Mengetahui kecepatan molekuler dalam tabung gas.
3. Mengetahui kecepatan gas dalam tabung gas.
4. Mengetahui fenomena terjadinya ledakan tabung gas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Grafik alur fungsi f(v) terhadap kecepatan v disajikan pada Gambar 3 di bawah ini.
Pada suhu tinggi atau masa molekul kecil, distribusi molekul dengan kecepatan
tinggi lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan pada suhu rendah atau masa
molekul lebih besar. Semakin kecil masa molekul atau semakin tinggi suhu, puncak
3
kurva bergeser ke v yang lebih tinggi, dan kurva melebar sepanjang aksis kecepatan
v tersebut.
Persamaan Maxwell f(v) di atas selanjutnya diteliti secara cermat oleh
Boltzmann. Penurunan persamaan Maxwell dimulai dari pendapat Boltzmann yang
menyatakan bahwa fraksi molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu
4
Untuk menyelesaikan persamaan ini, maka perlu diperhatikan penyelesaian
matematik sebagaimana tertera dalam Tabel 1 berikut.
5
Distribusi molekul yang memiliki kecepatan dalam rentang kecepatan v sampai
(v+dv) direpresentasikan oleh suatu persamaan koordinat kartesian berikut.
6
Persamaan 16 ini adalah persamaan distribusi kecepatan Maxwell yang sudah
dituliskan dalam persamaan 12 di halaman 9. Mengingat hubungan antara massa m
dan massa molekul M, serta antara tetapan Boltzmann kB dan tetapan gas R, maka
persamaan distribusi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
7
Sisi kanan menentukan jumlah tabrakan yang terjadi selama waktu antara t
dan t + δt dalam elemen volume dalam ruang fase. Secara umum, fungsi distribusi
f = f(r,v,t) mendefinisikan jumlah molekul pada waktu t, memiliki posisi yang
terletak di dalam elemen volume 𝑑 3 r tentang r dan kecepatan yang terletak di
elemen ruang-kecepatan 𝑑3 v tentang v. M adalah massa dari satu molekul, F adalah
kekuatan eksternal yang bekerja pada molekul, 𝛻𝑟 dan 𝛻𝑣 merupakan operator
gradien sehubungan dengan r dan v,dΩ adalah elemen sudut padat dan σ(Ω) adalah
penampang diferensial untuk tabrakan (v1,v2).
Distribusi Maxwell-Boltzmann adalah solusi dari persamaan transpor
Boltzmann ketika gas berada dalam kesetimbangan. Tidak ada kekuatan eksternal
yang bekerja pada molekul, dan fungsi distribusi tidak tergantung pada posisi.
Distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann untuk satu komponen kecepatan adalah
distribusi gaussian dengan komponen kecepatan yang paling mungkin sepanjang
sumbu apa pun adalah nol. Jumlah molekul dengan komponen kecepatan antara 𝑣𝑥
dan 𝑣𝑦 + d𝑣𝑥 adalah :
N adalah total molekul, k adalah konstanta Boltzmann, dan T adalah suhu absolut.
Dalam kasus sistem dua dimensi, ekspresi untuk fungsi distribusi kecepatan yang
dinormalisasi adalah:
8
dan jumlah molekul dengan kecepatan antara v dan v + dv adalah :
Jadi, kita dapat memperoleh ekspresi untuk kecepatan yang paling mungkin (𝑣𝑚𝑝 ),
kecepatan rata-rata (v), dan kecepatan rata-rata-kuadrat akar (𝑣𝑟𝑚𝑠 ).
Dimana dN/N, m, dan T merupakan fraksi partikel yang bergerak dengan kecepatan
antara c dan c + dc, dengan c merupakan suatu kecepatan molekul gas. Massa dalam
satuan satu partikel gas dan suhu dalam satuan Kelvin.
Berdasarkan persamaan distribusi kecepatan partikel gas oleh Maxwell-
Boltzmann diatas, tampak bahwa pergerakan partikel dengan kecepatan tertentu
sangat bergantung pada suhu. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:
9
Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada saat suhu rendah atau suhu
kamar, pola distribusi partikel gas menunjukkan pola yang sempit. Sedangkan pada
saat suhu tinggi, pola distribusi partikel gasnya menunjukkan pola yang lebar.
Kurva dengan pola yang lebar menunjukkan bahwa terdapat banyak partikel yang
bergerak dengan energi kinetik yang relatif tinggi. Suatu partikel yang bergerak
dengan energi kinetik relatif tinggi akan memungkinkan terjadinya reaksi, dimana
energi kinetiknya dapat melampaui energi aktivasi. Energi aktivasi itu sendiri
merupakan energi minimum yang digunakan oleh suatu partikel untuk melakukan
suatu reaksi.
Berdasarkan grafik di atas, titik tertinggi atau titik maksimum menunjukkan
bahwa sebagian besar partikel memiliki kecepatan tertentu, artinya bahwa setiap
partikel memiliki kecepatan yang berbeda. Apabila suhu dinaikkan, maka titik
maksimum akan bergerak ke kanan dengan kecepatan yang lebih besar sehingga
polanya menjadi lebih lebar. Kecepatan partikel pada titik maksimum dapat disebut
sebagai kecepatan paling mungkin (𝑐𝑚𝑝 ) yang dapat ditentukan dengan melakukan
diferensiasi (dN/N) terhadap c:
10
Oleh karena harga diferensial pada titik maksimum adalah nol, maka dapat
ditentukan kecepatan paling mungkin (𝑐𝑚𝑝 ), yaitu:
11
Sehingga didapatkan bahwa:
Kecepatan efektif (𝑐𝑟𝑚𝑠 ) pada partikel gas
3𝑅𝑇 1/2
𝑐𝑟𝑚𝑠 = ( )
𝑀
12
Menurut Maxwell-Boltzman, partikel yang berada di dalam sistem tidak
selalu berinteraksi satu sama lain, melainkan saling bergerak bebas antara satu sama
lain,dimana pada suatu saat partikel tersebut akan bertabrakan.
Berdasarkan gambar di atas dapat di lihat bahwa saat kompor gas di nyalakan,
partikel yang ada dalam tabung gas bergerak lebih cepat. Sedangkan saat kompor
gas di matikan tampak bahwa partikel di dalam tabung gas bergerak lebih lambat.
Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa, kecepatan gas di dalam tabung gas
berbanding lurus dengan suhu gas tersebut. Artinya semakin besar suhu gas tersebut
maka semakain besar pula kecepatan gas tersebut.
13
Fenomena ledakan tabung gas bisa juga di sebabkan karena adanya kesalahan
dalam penggunaannya, yaitu menggunakan kompor gas tidak sebagaimana
mestinya,seharusnya sebelum menggunakan kompor gas kita harus memahami
atau membaca terlebih dahulu manual book tentang penggunaan kompor gas.
Selain itu kita juga bisa melakukan sosialisasi tentang bagaimana cara
menggunakan kompor gas secara baik dan benar.
c. Masalah kriminal
Faktor ini merupakan faktor penyebab terjadinya ledakan tabung gas dengan
memakan korban paling banyak. Masalah kriminal yang di maksud di sini adalah
menempatkan gas yang tidak sesuai dengan aturannya. Contoh, isi tabung yang
seharusnya di tempatkan pada tabung gas yang berukuran 3 KG justru malah di
suntikan pada gas yang berukuran 12 KG dan itu di lakukan di gudang yang
terdapat banyak tumpukan LPG.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Distribusi Maxwell-Boltzmann ini merupakan suatu rumusan fungsi
statistik untuk menentukan kemungkinan ditemukannya molekul dengann
kecepatan dan pada jarak tertentu. Seperti yang diketahui bahwa gas tersusun dari
atom atau molekul. Atom atau molekul gas sebenarnya tidak berinteraksi dengan
yang lainnya kecuali melalui tumbukan. Kita mungkin membayangkan bahwa gas
merupakan gabungan bola-bola sangat kecil di udara, yang bertumbukan antara satu
dengan lainnya. Kalaupun atom atau molekul gas bergerak dengan kecepatan yang
awalnya sama (padahal sebenarnya tidak sama), tumbukan yang dialami oleh
masing-masing gas akan menyebabkan perbedaan kecepatan gas. Beberapa gas
bergerak sangat cepat, dan yang lainnya bergerak lambat. Dengan demikian, ada
sebaran jumlah molekul mulai dari kecepatan nol hingga kecepatan yang sangat
besar. Sebaran tersebut digambarkan dengan suatu fungsi distribusi kecepatan
molekul f(v), yang disebut distribusi Maxwell.
Distribusi Maxwell-Boltzmann adalah solusi dari persamaan transpor Boltzmann
ketika gas berada dalam kesetimbangan. Tidak ada kekuatan eksternal yang bekerja
pada molekul, dan fungsi distribusi tidak tergantung pada posisi. Distribusi
kecepatan Maxwell-Boltzmann untuk satu komponen kecepatan adalah distribusi
gaussian dengan komponen kecepatan yang paling mungkin sepanjang sumbu
apapun adalah nol.
Kecepatan efektif (𝑐𝑟𝑚𝑠 )pada partikel gas:
3𝑅𝑇 1/2
𝑐𝑟𝑚𝑠 =( )
𝑀
Kecepatan paling mungkin (𝑐𝑚𝑝 ) pada partikel gas:
1
2𝑅𝑇 2
𝑐𝑚𝑝 =( )
𝑀
Kecepatan rata-rata (𝑐̅) pada partikel gas:
8𝑅𝑇 1/2
𝑐̅ = ( )
𝜋𝑀
15
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat mengetahui
tentang “Teori Distribusi Maxwell-Boltzmann Pada Laju Gas”. Untuk segala
kritik dan saran yang bisa mengembangkan makalah ini akan selalu diterima.
16
DAFTAR PUSTAKA
17