Diketahui :
- Beda Potensial /Tegangan
Listrik (perbedaan energi
potensial listrik antar 2 titik :
V (V)
- Arus Listrik: I (A)
- Hambatan : R (Ω)
Diketahui :
- Hambatan : R (Ω)
- Hambat jenis ∶ 𝜌 (Ω𝑚)
- Panjang kawat/bahan
hambatan : 𝑙 (m)
- Luas Penampang
kawat/hambatan : A (𝑚2 )
Diketahui :
- Nilai resistansi/hambatan
terhadap suhu : 𝑅𝑇 (Ω)
- Nilai resistansi/hambatan
mula-mula : 𝑅0 (Ω)
- Koefisien Hambatan : 𝛼 (/℃)
atau (/𝐾)
- Perubahan suhu : ∆𝑇 (℃) atau
(K)
Rangkaian Pada Resistor
Rangkaian pararel
Rangkaian Seri
1 1 1 1
= + +
𝑅 𝑅1 𝑅2 𝑅3
Energi dan Daya Listrik
Diketahui :
𝑊 - Energi Listrik : W (J)
𝑃 =
𝑡 - Daya Listrik : P (W)
𝜂𝐸𝑃 - Efesiensi : 𝜂
𝑃 = - Energi potensial : 𝐸𝑃 (J)
𝑡
𝜂𝑚𝑔ℎ - Waktu : t (s)
𝑃 = - Massa air : m (Kg)
𝑡 - Massa jenis air : 𝜌 (𝐾𝑔/𝑚3 )
𝑊 = 𝜂𝑚𝑔ℎ 𝜂𝜌𝑉𝑔ℎ
𝑃 = - Gravitasi bumi : 𝑔 (𝑚/𝑠 2 )
𝑡 - Ketinggian : h (m)
𝑊 = 𝜂𝜌𝑉𝑔ℎ 𝑃 = 𝜂𝜌𝑄𝑔ℎ - Debit air : 𝑄 (𝑚3 /𝑠)
Diketahui :
- Kalor/Panas : W (J) - Daya Pemanas Listrik : P (W)
- Efesiensi : 𝜂 - Waktu : t (s)
- Massa air : m (Kg) - Perubahan suhu : ∆𝑇 (℃) atau (K)
- Kalor jenis air : 𝜌 (𝐽/𝐾𝑔℃) - Energi Listrik : W (J)
Σ𝐸 + Σ𝐼𝑅 = 0
𝐸1 + 𝑅1 𝐼 + 𝑅2 𝐼 + 𝑅3 𝐼 = 0
−2 + 2𝐼 + 1𝐼 + 4𝐼 = 0
2𝐼 + 𝐼 + 4𝐼 = 2
7𝐼 = 2
2
𝐼=
7
Nilai 𝐼1 = 𝐼2 + 𝐼3
Σ𝐸 + Σ𝐼𝑅 = 0
𝐸1 + 𝑅1 𝐼 + 𝑅2 𝐼 + 𝑅3 𝐼 = 0
2 − 2𝐼 − 1𝐼 − 4𝐼 = 0
2𝐼 − 𝐼 − 4𝐼 = −2
−7𝐼 = −2
−2 2
𝐼= =
−7 7
Σ𝐸 + Σ𝐼𝑅 = 0
𝐸1 − 𝐸2 + 𝐸3 + 𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2 + 𝐼𝑅3 = 0
4 − 2 + 4 + 15𝐼 + 5𝐼 + 10𝐼 = 0
6 + 30𝐼 = 0
30𝐼 = −6
6 1
𝐼=− =− 𝐴
30 5
LOOP 1
Σ𝐸 + Σ𝐼𝑅 = 0
4+
4𝐼1 + 𝐼2 = 5
𝐼1 + 4𝐼2 = 5
−−−−−−−−− −x4
4𝐼1 + 𝐼2 = 5
4𝐼1 + 16𝐼2 = 20
−−−−−−−−−−− −
𝐼2 − 16𝐼2 = 5 − 20
−15𝐼2 = −15
𝐼2 = 1 𝐴
Jenis Listrik
Listrik DC
Listrik DC (Direct Current) mengalir hanya dalam satu arah, dari sumber positif ke sumber negatif. Baterai dan sel surya
adalah contoh sumber utama listrik DC. Tegangan pada listrik DC dapat berubah, tetapi arah arusnya tetap konstan.
Hukum dasar listrik DC menyatakan bahwa Tegangan (V) sama dengan hasil dari perkalian Arus (I) dengan Hambatan (R).
Sifat-sifat Listrik DC :
1. Listrik DC memiliki arah tegangan dan arus yang tetap konstan, mengalir dari sumber positif ke sumber negatif
dalam satu arah.
2. Tegangan pada listrik DC relatif stabil karena tidak mengalami perubahan arah atau fluktuasi sepanjang waktu.
3. Listrik DC tidak menyebabkan efek induksi elektromagnetik secara signifikan, sehingga pembangkitan dan transmisi
listrik DC lebih sederhana dibandingkan dengan listrik AC.
4. Listrik DC lebih cocok untuk aplikasi yang memerlukan arus listrik yang konstan, seperti pada baterai elektronik
portabel dan sistem elektronik kecil.
5. Tegangan listrik DC tidak dapat diubah secara langsung menggunakan transformator. Diperlukan konverter
elektronik seperti regulator atau inverter untuk mengubah tegangan DC.
Listrik AC
Listrik AC (Alternating Current) adalah arus listrik yang berubah arah secara periodik, bolak-balik antara nilai positif dan
negatif. Pembangkit listrik seperti generator adalah sumber utama listrik AC. Frekuensi listrik AC biasanya 50 Hz atau 60
Hz, tergantung pada negara masing-masing. Hukum dasar listrik AC menyatakan bahwa Tegangan efektif (Vrms) adalah
hasil dari membagi Tegangan puncak (Vpeak) dengan akar dari 2
Sifat-sifat Listrik AC :
1. Listrik AC mengalami perubahan arah secara periodik, bolak-balik antara nilai positif dan negatif pada siklus yang
berulang. Perubahan ini terjadi dengan frekuensi tertentu, misalnya 50 Hz atau 60 Hz, tergantung pada negara atau
wilayah.
2. Amplitudo atau nilai puncak dari tegangan dan arus pada listrik AC dapat bervariasi dalam satu siklus, bergantung
pada tipe pembangkit dan kebutuhan penggunaan.
3. Listrik AC memungkinkan terjadinya efek induksi elektromagnetik, yang penting dalam aplikasi seperti transformator
dan generator listrik.
4. Listrik AC lebih efisien dalam mentransmisikan energi listrik melalui jarak yang lebih jauh, terutama ketika digunakan
dengan sistem transformator untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan.
5. Tegangan dan arus listrik AC mudah diubah menggunakan transformator, yang memungkinkan untuk penyesuaian
tegangan pada berbagai aplikasi.