Anda di halaman 1dari 5

DAYA KOMPLEKS

• Secara umum, daya : perkalian arus dan tegangan.


• Daya dapat terbagi 3 (atau segitiga daya), yaitu:
1. Daya Rata-rata / Daya Aktif

➢ Daya yang dipakai oleh komponen pasif resistor yang merupakan daya yang terpakai
atau terserap. Contoh : daya 350 W pada rice cooker digunakan untuk memasak nasi.
➢ Daya nyata yang akan dibayarkan oleh pelanggan, yang tercatat pada alat kWH meter.
➢ Simbol & satuan : P & Watt (W)
➢ Persamaan : 𝑃 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 cos 𝜃
2
Atau : 𝑃 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑅

2. Daya Reaktif

➢ Daya yang muncul yang diakibatkan oleh komponen pasif diluar resistor yang
merupakan daya rugi-rugi atau daya yang tidak diinginkan.
➢ Daya ini seminimal mungkin dihindari atau paling tidak diperkecil, walaupun tidak
akan hilang sama sekali, dengan cara memperkecil factor dayanya.
➢ Simbol & satuan : Q & Volt Amper Reaktif (VAR)
➢ Persamaan : 𝑄 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 sin 𝜃
2
Atau : 𝑃 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑋

3. Daya Tampak/ Daya Nyata / Daya Kompleks

➢ Daya sebenarnya yang disuplai oleh PLN yang merupakan resultan daya antara daya
rata-rata dan daya reaktif.
➢ Simbol & satuan : S & Volt Amper (VA)
∗ ∗
➢ Persamaan : 𝑆 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 adalah konjugasi arus
2
Atau : 𝑃 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑍
➢ Selain itu dapat juga dinyatakan dalam bilangan kompleks, sehingga:
𝑆 = 𝑃 + 𝑗𝑄 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 cos 𝜃 + 𝑗 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 sin 𝜃

1
FAKTOR DAYA / POWER FACTOR / pf

➢ Perbandingan daya rata-rata terhadap daya tampak.


➢ Persamaan :
𝑃 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 cos 𝜃
𝑝𝑓 = cos 𝜃 = =
𝑆 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓

➢ Jika dihubungkan dengan beban, maka factor daya dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑅
𝑝𝑓 =
𝑍

➢ Nilai factor daya adalah : 0 ≤ 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑦𝑎 ≤ 1


➢ Factor daya :
a) Lagging : arus tertinggal dari tegangan
b) Leading : arus mendahului dari tegangan
➢ Pada industri, suatu beban dengan pf yang terlalu rendah akan diperbaiki dengan perbaikan
factor daya, yaitu dengan menambahkan kapasitor parallel.

SEGITIGA DAYA

➢ Merupakan hubungan antara daya rata-rata, daya reaktif dan daya tampak yang dilukiskan
membentuk segitiga.
➢ Untuk komponen L :

V
S = Veff Ieff
S  Q = Veff Ieff sin 
Q
I

P = Veff Ieff cos 
P

I lagging terhadap V dimana nilai arus tertinggal sebesar fasa  dibandingkan dengan nilai
tegangan.

➢ Untuk komponen C :

2
P = Veff Ieff cos 


I
Q Q=Veff Ieff sin
S S =Veff Ieff

I leading terhadap V dimana nilai arus mendahului sebesar fasa  dibandingkan dengan
nilai tegangan.

➢ Rumus umum :
2
2
𝑉𝑒𝑓𝑓
𝑃 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 cos 𝜃 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑅=
𝑅
2
2
𝑉𝑒𝑓𝑓
𝑄 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 sin θ = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑋=
𝑋
2
𝑉𝑒𝑓𝑓
2
𝑆 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑍=
𝑍
𝑅 𝑃
𝑝𝑓 = cos 𝜃 = =
𝑍 𝑆

➢ Dalam menghitung segitiga daya, operator ‘j’ pada reaktansi tidak dipakai.

3
CONTOH SOAL

1. Diberikan rangkaian dengan tegangan terpasang 𝑣 = 150 sin(𝜔𝑡 + 10°) dan arus yang
dihasilkan 𝑖 = 5 sin(𝜔𝑡 − 50°). Tentukan segitiga daya.
150 5
𝑉𝑒𝑓𝑓 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 = 𝜃 = 10— 50 = 60°
√2 √2
𝑃 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 cos 𝜃 = 187,5 𝑊
𝑄 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 sin 𝜃 = 324,8 𝑉𝐴𝑅 𝑙𝑎𝑔𝑔𝑖𝑛𝑔
𝑆 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝐼𝑒𝑓𝑓 = 375 𝑉𝐴

2.
1H 6

Tentukan segitiga daya


10 √2 cos 2𝑡 1/4 F
2

𝑉𝑒𝑓𝑓
𝑍 = (−𝑗2//2) ↔ (6 + 𝑗2) 𝑉𝑒𝑓𝑓 = 10 𝐼𝑒𝑓𝑓 = 𝑍
2
𝑃 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑅 = 13,99 𝑤𝑎𝑡𝑡
2
𝑄 = 𝐼𝑒𝑓𝑓 𝑋 = 1,99 𝑉𝐴𝑅 𝑙𝑎𝑔𝑔𝑖𝑛𝑔

𝑆 = √𝑃2 + 𝑄 2 = 14,33 𝑉𝐴

4
SOAL

1. Diketahui sistem mempunyai impedansi 6+j8 ohm dengan tegangan sebesar


50sin(100t+300) volt. Berikan informasi lengkap mengenai daya dan tentukan berapa
faktor dayanya !

2. Diketahui rangkaian seri dengan resistansi 10 ohm dan reaktansi kapasitif sebesar 5 ohm
mempunyai tegangan efektif sebesar 100 volt. Tentukan segitiga daya.

3. Diberikan suatu rangkaian dengan tegangan terpasang V = 50cos(10t+300)V dan


arus yang dihasilkan i = 5cos(10 t - 600)A . Tentukan faktor daya dan segitiga dayanya !

4. Tentukan segitiga daya pada masing-masing beban berikut, dengan metode reduksi dan
simpul !

Anda mungkin juga menyukai