Anda di halaman 1dari 21

ELEKTRONIKA DAYA LANJUT

Dasar Konversi AC-AC


Pokok Bahasan
➢ Pendahuluan
➢ Konsep DIAC dan TRIAC
➢ Dasar Konversi AC-AC
➢ Konversi AC-AC: Cycloconverter
➢ Dasar Inverter
➢ Inverter: Resonant Inverter
➢ Inverter: Multilevel Inverter
Jenis Konversi AC-AC
Tujuan Perangkat
Vin dan f Pengendali VRMS → variasi secara langsung
tetap Tegangan AC f → tetap

Vout → variasi
Vin dan f
Cycloconverter f → variasi
tetap
Unidirectional

Vout → variasi
Vin dan f Matrices
f → variasi
tetap Converter
Bidirectional
Rangkaian-Rangkain Sederhana

Pengendali
Tegangan AC

Matrices Cycloconverter
Converter
Pengendali Tegangan AC
Phasa Tunggal
Pengendali Tegangan AC
Beban R dan Pemicuan Simetris
Rangkaian pengendali tegangan AC ditunjukkan pada
gambar di samping ini, terdiri dari Thyristor (SCR) yang
dirangkai paralel saling berlawanan (bolak-balik) sebagai
saklar yang sesuai terhadap catu daya AC (bolak-balik).
Rangkaian pengendali tegangan AC simetris bekerja
berdasarkan mode operasi kendali sudut phasa, yaitu
𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼 atau 2 thyristor dipicu pada nilai sudut
yang sama.
Dengan pulsa gerbang (gate) tunggal dengan besaran 1 –
3V biasanya cukup untuk menyalakan saklar (SCR) pada
rangkaian beban resistif di samping.
Kendali Simetris
𝑣𝑠 → bentuk gelombang catu daya dengan sudut
penyalaan 𝛼 = 60°. Arus gate 𝑖𝑔 pada kedua thyristor
harus [+], karena thyristor tidak bekerja pada nilai
arus gate [-]. Secara teoritis, runtutan persamaan
tegangan, sebagai berikut:
➢ Tegangan suplai 𝑣𝑠 → 𝑣𝑠 𝜔𝑡 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡
➢ Tegangan beban 𝑣𝐿
𝜋, 2𝜋, …
𝑣𝐿 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 ቊ
𝛼, 𝜋 + 𝛼, …
𝑣𝐿 = 0, 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
➢ Tegangan thyristor 𝑣𝑇
𝛼, 𝜋 + 𝛼, …
𝑣𝑇 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 ቊ
0, 𝜋, …
Nilai RMS
Tegangan dan Arus Beban
Dari persamaan: Namun:
𝜋 2𝜋
𝜋, 2𝜋, … 1 2
1 2
𝑣𝐿 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 ቊ න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 = න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
𝛼, 𝜋 + 𝛼, … 2𝜋 2𝜋
𝛼 𝜋+𝛼

Fungsi 𝑣𝐿 𝜔𝑡 terhadap radian 2𝜋 memiliki Sehingga dapat ditulis kembali menjadi:


nilai RMS atau efektif:
𝜋 𝜋
1 2
𝑉𝑚2 1
2𝜋 𝑉𝐿 = න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 = න 1 − cos 2𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
1 𝜋 𝜋 2
𝑉𝐿 = න 𝑣𝐿2 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 𝛼 𝛼
2𝜋
0

𝑽𝒎 𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜶
𝜋 2𝜋 𝑽𝑳 = 𝝅−𝜶 +
1 2
1 2
𝟐 𝝅 𝟐
𝑉𝐿 = න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 + න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
2𝜋 2𝜋
𝛼 𝜋+𝛼
Nilai RMS
Tegangan dan Arus Beban
Jika nilai RMS tegangan suplai: Daya rerata yang diberikan ke beban resistif:
𝑉𝐿2
𝑉𝑚 𝑃𝐿 = 𝐼𝐿2 𝑅
→ 𝑃𝐿 =
𝑉𝑠 = 𝑅
2
𝑽𝟐𝒔 𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝜶
𝑷𝑳 = 𝝅−𝜶 +
Maka: 𝑹𝝅 𝟐

𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝜶 Daya semu dari sisi suplai:


𝑽𝑳 = 𝑽𝒔 𝝅−𝜶 + 𝑃𝑠 = 𝑉𝑠 ∙ 𝐼𝐿
𝝅 𝟐

𝑽𝟐𝒔 𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝜶
Dengan beban resistif, maka arus menjadi: 𝑷𝒔 =
𝑹 𝝅
𝝅−𝜶 +
𝟐
𝑣𝐿 𝑉𝑚 𝜋, 2𝜋, …
𝑖𝐿 = 𝑅
= 𝑅
sin 𝜔𝑡 ቊ
𝛼, 𝜋 + 𝛼, …
Faktor daya:
𝑫𝒂𝒚𝒂 𝑹𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑽𝑳 𝑰𝑳 𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝜶
Maka: 𝑷𝑭 = = = 𝝅−𝜶 +
𝑫𝒂𝒚𝒂 𝑺𝒆𝒎𝒖 𝑽𝒔 𝑰𝑳 𝝅 𝟐
𝑽𝒎 𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝜶 𝑽𝒔 𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝜶
𝑰𝑳 = 𝝅−𝜶 + = 𝝅−𝜶 +
𝟐𝑹 𝝅 𝟐 𝑹 𝝅 𝟐
Analisis Harmonisa
Harmonisa Tegangan Beban
Bentuk gelombang tegangan beban merupakan
gelombang non sinusoidal yang berisi komponen
harmonisa. Harmonisa untuk tegangan beban ini, yaitu:
∞ ∞ ∞
𝑎0 𝑎0
𝑣𝐿 𝜔𝑡 = + ෍ 𝑎𝑛 cos 𝑛𝜔𝑡 + ෍ 𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡 = + ෍ 𝑐𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡 + 𝜓𝑛
2 2
𝑛=1 𝑛=1 𝑛=1
2𝜋 2𝜋
𝑎0 1 1
= න 𝑉𝐿 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 𝑏𝑛 = න 𝑉𝐿 𝜔𝑡 sin 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
2 2𝜋 𝜋
0 0
2𝜋
1 𝐴𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜 → 𝑐𝑛 = 𝑎𝑛2 + 𝑏𝑛2
𝑎𝑛 = න 𝑉𝐿 𝜔𝑡 cos 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 𝑎𝑛
𝜋 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝ℎ𝑎𝑠𝑎 → 𝜓𝑛 = tan−1
0
𝑏𝑛
Harmonisa
Frekuensi Fundamental
Untuk komponen fundamental (n = 1):
2𝜋 𝜋 2𝜋
1 1 1
𝑎1 = න 𝑉𝐿 𝜔𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 = න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 + න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
𝜋 𝜋 𝜋
0 𝛼 𝛼+𝜋
𝜋
2 1
= න 𝑉 sin 2𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡, 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂: 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝝎𝒕 = 𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝝎𝒕 𝒄𝒐𝒔 𝝎𝒕
𝜋 2 𝑚
𝛼
𝜋
1 1 𝑉𝑚 𝑽𝒎
= න 𝑉𝑚 sin 2𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 = − cos 2𝜋 − cos 2𝛼 → 𝒂𝟏 = 𝒄𝒐𝒔 𝟐𝜶 − 𝟏
𝜋 2 2𝜋 𝟐𝝅
𝛼
2𝜋 𝜋 2𝜋
1 1 1
𝑏1 = න 𝑉𝐿 𝜔𝑡 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 = න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡 + න 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 sin 𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
𝜋 𝜋 𝜋
0 𝛼 𝛼+𝜋
𝜋
2 1 𝟐
𝟏 𝑽𝒎
= න 𝑉 1 − 𝑐𝑜𝑠 2𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡, 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂: 𝒔𝒊𝒏 𝝎𝒕 = 𝟏 − 𝒄𝒐𝒔 𝟐𝝎𝒕 → 𝒃𝟏 = 𝟐𝝅 − 𝟐𝜶 + 𝒔𝒊𝒏 𝟐𝜶
𝜋 2 𝑚 𝟐 𝟐𝝅
𝛼
Harmonisa
Frekuensi Fundamental
Untuk komponen fundamental (n = 1):

2 2
𝑉𝑚 𝑉𝑚
𝑐1 = 𝑎12 + 𝑏12 = 𝑐𝑜𝑠 2𝛼 − 1 + 2𝜋 − 2𝛼 + 𝑠𝑖𝑛 2𝛼
2𝜋 2𝜋

𝑉𝑚
𝑎1
𝜓1 = tan−1 = tan−1 2𝜋 𝑐𝑜𝑠 2𝛼 − 1
𝑏1 𝑉𝑚
2𝜋 2𝜋 − 2𝛼 + 𝑠𝑖𝑛 2𝛼
Komponen Harmonisa ke-n
Untuk komponen harmonisa ke-n dengan menggunakan persamaan:
2𝜋
1
𝑎𝑛 = න 𝑉𝐿 𝜔𝑡 cos 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
𝜋 ➢ Harmonisa orde genap (n = 2,4,6,…),
0
nilai (−1)𝑛+1 dan (−1)𝑛−1 = −1 →
2𝜋 𝑎𝑛 = 0 dan 𝑏𝑛 = 0
1 ➢ Harmonisa orde ganjil (n = 3,5,7,….),
𝑏𝑛 = න 𝑉𝐿 𝜔𝑡 sin 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝜔𝑡
𝜋 nilai (−1)𝑛+1 dan (−1)𝑛−1 = 1 → 𝑎𝑛 ≠
0
0 dan 𝑏𝑛 ≠ 0
Maka diperoleh persamaan:
𝑉𝑚 1 1
𝑎𝑛 = 1 + (−1)𝑛+1 cos 𝑛 + 1 𝛼 − 1 − 1 + (−1)𝑛−1 𝑐𝑜𝑠 𝑛 − 1 𝛼 − 1
2𝜋 𝑛 + 1 𝑛−1

𝑉𝑚 1 1
𝑏𝑛 = 1 + (−1)𝑛+1 sin(𝑛 + 1) 𝛼 − 1 − 1 + (−1)𝑛−1 𝑠𝑖𝑛(𝑛 − 1) 𝛼 − 1
2𝜋 𝑛 + 1 𝑛−1
Komponen Harmonisa ke-n
Dari persamaan sebelumnya:
𝑉𝑚 1 1
𝑎𝑛 = 1 + (−1)𝑛+1 cos 𝑛 + 1 𝛼 − 1 − 1 + (−1)𝑛−1 𝑐𝑜𝑠 𝑛 − 1 𝛼 − 1
2𝜋 𝑛 + 1 𝑛−1

𝑉𝑚 1 1
𝑏𝑛 = 1 + (−1)𝑛+1 sin(𝑛 + 1) 𝛼 − 1 − 1 + (−1)𝑛−1 𝑠𝑖𝑛(𝑛 − 1) 𝛼 − 1
2𝜋 𝑛 + 1 𝑛−1

Menjadi: ➢ Harmonisa orde genap (n = 2,4,6,…),


nilai (−1)𝑛+1 dan (−1)𝑛−1 = −1 →
𝑽𝒎 𝟐 𝟐 𝑎𝑛 = 0 dan 𝑏𝑛 = 0
𝒂𝒏 = 𝐜𝐨𝐬 𝒏 + 𝟏 𝜶 − 𝟏 − 𝒄𝒐𝒔 𝒏 − 𝟏 𝜶 − 𝟏 ➢ Harmonisa orde ganjil (n = 3,5,7,….),
𝟐𝝅 𝒏 + 𝟏 𝒏−𝟏
nilai (−1)𝑛+1 dan (−1)𝑛−1 = 1 → 𝑎𝑛 ≠
0 dan 𝑏𝑛 ≠ 0
𝑽𝒎 𝟐 𝟐
𝒃𝒏 = 𝐬𝐢𝐧(𝒏 + 𝟏) 𝜶 − 𝟏 − 𝒔𝒊𝒏(𝒏 − 𝟏) 𝜶 − 𝟏
𝟐𝝅 𝒏 + 𝟏 𝒏−𝟏
Harmonisa Tegangan Beban
Sehingga, hanya harmonisa ke-3,5,7,9,11,… yang terdapat dalam
gelombang tegangan beban di bawah. Komponen fundamental:
𝑣1 = 𝑐1 sin 𝜔𝑡 memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi
pada tegangan beban, misal: 50Hz, sedangkan harmonisa orde
ke-3: 𝑣3 = 𝑐3 sin 3𝜔𝑡 (frekuensinya: 3x50Hz = 150Hz). Variasi
harmonisa dengan sudut penyalaan/pemicu 𝛼 dapat dilihat pada
gambar di samping.
Perhitungan Disipasi Daya
Akibat Harmonisa
Disipasi Daya
Secara umum, nilai daya rerata, diberikan oleh persamaan sebelumnya: 𝑃𝐿 = 𝐼 2 𝑅.
Sehingga perhitungan daya akibat komponen harmonisa diberikan oleh persamaan:
2 2 2
1 2 2 2
𝑃𝐿 = 𝑅 𝐼1 + 𝐼3 + 𝐼5 + ⋯ = 𝑉𝐿1 + 𝑉𝐿3 + 𝑉𝐿5 +⋯
𝑅

𝑷𝑳 = 𝑽𝒔 𝑰𝟏 𝐜𝐨𝐬 𝝍𝟏

Dimana 𝐼1 → nilai RMS arus fundamental


𝑉1 1
𝐼1 =
2𝑅
𝑏1
cos 𝜓1 =
𝑐1
Faktor Daya dengan
Tegangan Sinus & Arus Non Sinus
Secara umum, faktor daya didefinisikan:
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝐿
𝑃𝐹 = =
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑒𝑚𝑢 𝑉𝑠 𝐼𝑠
𝑉𝑠 dan 𝐼𝑠 = nilai RMS sisi suplai
𝑖(𝜔𝑡) bersifat periodik, tapi tidak sinusoidal.
Daya rerata dihasilkan oleh kombinasi komponen tegangan dan arus yang memiliki frekuensi
yang sama.
𝑷𝑳 𝑽𝒔 𝑰𝟏 𝒄𝒐𝒔 𝝍 𝑰𝟏
𝑃𝐿 = 𝑉𝑠 𝐼1 cos 𝜓 → 𝑷𝑭 = = = 𝒄𝒐𝒔 𝝍𝟏 → 𝑷𝑭 = 𝑭𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝑫𝒊𝒔𝒕𝒐𝒓𝒔𝒊 × 𝑭𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝑫𝒊𝒔𝒑𝒍𝒂𝒄𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕
𝑽𝒔 𝑰𝒔 𝑽𝒔 𝑰𝒔 𝑰𝒔

𝑰𝟏
𝑭𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝑫𝒊𝒔𝒕𝒐𝒓𝒔𝒊 𝑭𝑫𝒊𝒔𝒕 = → 𝑭𝑫𝒊𝒔𝒕 = 𝟏(𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 𝒔𝒊𝒏𝒖𝒔𝒐𝒊𝒅𝒂𝒍)
𝑰𝒔
𝑭𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝑫𝒊𝒔𝒑𝒍𝒂𝒄𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕(𝑭𝑫𝒊𝒔𝒑) = 𝒄𝒐𝒔 𝝍𝟏→ pengukuran displacement antara 𝑣 𝜔𝑡 dan 𝑖(𝜔𝑡)
𝑭𝑫𝒊𝒔𝒑 = 𝟏 (𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 𝒔𝒊𝒏𝒖𝒔𝒐𝒊𝒅𝒂𝒍 𝒓𝒆𝒔𝒊𝒔𝒕𝒊𝒇 )
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai