Anda di halaman 1dari 23

A.

Hukum Eksperimental dan


Rangkaian Sederhana
Pengantar analisis Rangkaian
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Efarina

Pertemuan ke-5
HUKUM KIRCHOFF
* HUKUM 1 KIRCHOFF
Hukum Kirchoff I berbunyi “jumlah aljabar dari arus yang menuju/
masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu titik
sambungan/cabang sama dengan nol “
Sebagai contoh dapat digambarkan melalui Gambar berikut ini.
Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
i1 + i2 + i3 - i4 – i5 = 0
dimana:
· Arus yang masuk (i1, i2, i3) diberi tanda positif.
· Arus yang keluar (i4 dan i5) diberi tanda negatif
* HUKUM 1I KIRCHOFF
Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang
diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup.
“ Setiap saat, jumlah aljabar tegangan dalam satu loop
adalah nol.”
ini dirumuskan dengan persamaan

 + I.R = 0
Dimana
 = ggl sumber
Aturan-aturan (perjanjian) dalam loop
tersebut, yaitu:
a) jika arah arus searah dengan arah loop, maka i
bertanda positif
b) jika arah loop bertemu dengan kutub positif
sumber tegangan, maka ε bertanda positif.
1, r1 2, r2
b I c

Arah loop

R
a d
Gambar di atas merupakan salah satu contoh rangkaian
dengan satu loop. Sekarang coba anda perhatikan gambar
rangkaian tersebut! Pada rangkaian tersebut, arus yang
mengalir adalah sama, yaitu I.

Dengan mengikuti aturan loop pada gambar satu loop di


atas akan berlaku:
- ε1 + ε2 + I (r1 + r2 + R) = 0
1 = 36 V 2 = 16 V
r1 = 2  r2 = 0,5 
R1 = 6
A B

R5 = 3 R2 = 6

R4 = 6 R3 = 5

D C
4 = 12 V 3 = 20 V
r4 = 0,7  r3 = 0,8 

Hitunglah kuat arus yang mengalir pada rangkaian dan


hitung juga tegangan yang mengalir pada BD (VBD)!
nilai dari Ʃε, yaitu:
Ʃε = –ε1–ε2–ε3+ε4
Ʃε = –36V – 16V – 20V + 12V
Ʃε = –60V

Selanjutnya kita akan cari nilai dari ƩIR,


yakni:
ƩIR =
IR1+Ir1+IR2+Ir2+IR3+Ir3+IR4+Ir4+IR5
ƩIR = I(R1+ r1+R2+r2+R3+r3+R4+r4+R5)
ƩIR = I(6+2+6+0,5+5+0,8+6+0,7+3)Ω
ƩIR = I(30)Ω
Sekarang kembali menggunakan persamaan Hukum
II Kirchhoff yakni:
Ʃε + ƩIR = 0
–60V + I(30)Ω = 0
I(30)Ω = 60V
I = 60V/30Ω
I = 2A
Jadi besarnya arus yang mengalir pada loop tersebut
adalah 2A.

Anda dapat menghitung VBD dengan menggunakan


lintasan BAD atau BCD. Untuk membuktikan apakah
kedua jalur tersebut memiliki tegangan yang sama kita
gunakan kedua jalur tersebut.
Untuk jalur BAD, yakni:
VBD =Ʃε + ƩIR
VBD =16V+36V+I(0,5+6+2+3)Ω
VBD =52V+I(11,5)Ω
VBD =52V+(-2A)(11,5Ω)
VBD =52V-23V
VBD =29V
Sedangkan untuk jalur BCD, yakni:
VBD =Ʃε + ƩIR
VBD = -20V+12V+I(6+0,8+5+0,7+6)Ω
VBD = -8V+I(18,5)Ω
VBD = -8V+(2A)(18,5Ω)
VBD =-8V+37V
VBD =29V
Jadi, tegangan yang mengalir di BD sebesar 29 Volt.
B. Hubungan seri resistor

Rek = R1 + R2 + R3
Pembagi tegangan ( pada rangkaian seri arus sama
pada tiap Resistor )
V1 = i.R1
V2 = i.R2
V3 = i.R3
𝑉
𝑖=
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
Sehingga
𝑅1
𝑉1 = .V
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3

𝑅2
𝑉2 = .V
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3

𝑅3
𝑉3 = .V
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3
D. Hubungan Paralel Resistor

1 1 1 1
= + +
𝑅𝑒𝑘 𝑅1 𝑅2 𝑅3
Pembagi arus ( pada rangkaian Paralel, tegangan yang
sama )
𝑉 𝑉 𝑉
𝑖1 = ; 𝑖2 = ; 𝑖3 =
𝑅1 𝑅2 𝑅3

Dimana:V = I.Rek
Sehigga
I.Rek
𝑖1 =
𝑅1

I.Rek
𝑖2 =
𝑅2

I.Rek
𝑖3 =
𝑅3
E. Hubungan seri kapasitor

V1+V2+V3 – V = 0
V = V1+V2+V3
1 1 1 1
𝑖 𝑑𝑡 = 𝑖 𝑑𝑡 + 𝑖 𝑑𝑡 + 𝑖 𝑑𝑡
𝐶 𝐶1 𝐶2 𝐶3

1 1 1 1
𝑖 𝑑𝑡 = 𝑖 𝑑𝑡 + 𝑖 𝑑𝑡 + 𝑖 𝑑𝑡
𝐶𝐸𝐾 𝐶1 𝐶2 𝐶3

1 1 1 1
= + +
𝐶𝐸𝐾 𝐶1 𝐶2 𝐶3
Pembagi tegangan
1
𝑉1 = 𝑖 𝑑𝑡
𝐶1
1
𝑉2 = 𝑖 𝑑𝑡
𝐶2
1
𝑉3 = 𝑖 𝑑𝑡
𝐶3
1
Dimana 𝑉 = 𝑖 𝑑𝑡
𝐶𝑒𝑘
Sehingga
𝐶𝑒𝑘
𝑉1 = .V
𝐶1
𝐶𝑒𝑘
𝑉2 = .V
𝐶2
𝐶𝑒𝑘
𝑉3 = .V
𝐶3
F. Hubungan Paralel kapasitor

i=0
i – i1 – i2 – i3 = 0
i = i1 + i2 + i3
𝑑𝑉 𝑑𝑉 𝑑𝑉 𝑑𝑉
𝐶𝑒𝑘 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Cek = C1 + C2 + C3
Pembagi arus
𝑑𝑉
𝑖1 = 𝐶1
𝑑𝑡
𝑑𝑉
𝑖2 = 𝐶2
𝑑𝑡
𝑑𝑉
𝑖3 = 𝐶3
𝑑𝑡
𝑑𝑉
Dimana : i= 𝐶𝑒𝑘
𝑑𝑡
𝑑𝑉 𝑖
=
𝑑𝑡 𝐶𝑒𝑘

Sehingga
𝐶1
𝑖1 = .𝑖
𝐶𝑒𝑘
𝐶2
𝑖2 = .𝑖
𝐶𝑒𝑘
𝐶3
𝑖3 = .𝑖
𝐶𝑒𝑘
G. Hubungan Seri Induktor

Lek = L1 + L2 + L3
Pembagi Tegangan:
𝑑𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑖
𝑉1 = 𝐿1 𝑉2 = 𝐿2 𝑉3 = 𝐿3
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

𝑑𝑖
Dimana: V = 𝐿𝑒𝑘
𝑑𝑡
𝑑𝑖 𝑉
=
𝑑𝑡 𝐿𝑒𝑘
Sehingga:
𝐿1
𝑉1 = .𝑉
𝐿𝑒𝑘
𝐿2
𝑉2 = .𝑉
𝐿𝑒𝑘
𝐿3
𝑉1 = .𝑉
𝐿𝑒𝑘
H. Hubungan Paralel Induktor

1 1 1 1
= + +
𝐿𝑒𝑘 𝐿1 𝐿2 𝐿3
Pembagi arus
1 1 1
𝑖1 = 𝑉 𝑑𝑡 𝑖2 = 𝑉 𝑑𝑡 𝑖3 = 𝑉 𝑑𝑡
𝐿1 𝐿2 𝐿3

1
Dimana: 𝑖 = 𝑉. 𝑑𝑡 𝑉. 𝑑𝑡 = 𝐿𝑒𝑘 . 𝑖
𝐿𝑒𝑘

𝐿𝑒𝑘
𝑖1 = .𝑖
𝐿1

𝐿𝑒𝑘
𝑖2 = .𝑖
𝐿2

𝐿𝑒𝑘
𝑖3 = .𝑖
𝐿3

Anda mungkin juga menyukai