Anda di halaman 1dari 11

Analisis Rangkaian AC

Pengantar Analisis Rangkaian


Jurusan Teknik Elektro
Universitas Efarina

Pertemuan ke-13
Secara umum impedansi dapat dituliskan

Z = R + JX()

Bagian riil adalah resistansi dan bagian imajiner adalah


reaktansi. Kedua bagian ini mungkin merupakan fungsi dari
frekuensi . Reaktansi yang bernilai positif merupakan
reaktansi induktif , sedang yang bernilai negatif merupakan
reaktansi kapasitif.
1. Tentukan nilai I

Kita rubah ke diagram phasor


Bentuk umumnya adalah V= Vm cos t
10 cos 4t = 10 00 , maka  = 4
XL = L
= 4 . 0,5
= j2
1
𝑋𝐶 =
𝜔𝐶
1
𝑋𝐶 =
4.0,5
1
𝑋𝐶 = −𝑗
2
𝑗
𝑋𝐶 = −
2
XC = -j0,5

Z= R + J
Z = 2 + j(2 - 0,5)
Z = 2 + j1,5
Z = 2,5 36,90
𝑉
𝑖=
𝑍
10∠00
i=
2+𝑗1,5
10∠00
=
2,5∠36,90
= 4 -36,90
I = 4 cos (4t – 36,90 ) A
2. Tentukan nilai V !

Jawaban :
Kita rubah ke diagram phasor
Bentuk umumnya adalah I= Im cos t
I =10 cos 8t = 10 00 , maka  = 8
XL = L
=8.1
= j8
Menurut hukum pembagian arus
2
𝐼= 1000
2 + 4 + 𝑗8
2000
𝐼=
6 + 𝑗8
2000
𝐼=
10530
I = 2-530
V = 4.I
= 4. 2-530
= 8-530 V
V = 8 cos (8t – 530 ) V
Analisis Node
Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I/ KCL dimana
jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan akan
samadengan nol, dimana tegangan merupakan parameter yang tidak
diketahui. Atau analisis node lebih mudah jika pencatunya semuanya
adalah sumber arus. Analisis ini dapat diterapkan pada sumber
searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis node, yaitu :
• Tentukan node referensi sebagai ground/ potensial nol.
• Tentukan node voltage, yaitu tegangan antara node non referensi
dan ground.
• Asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih tinggi
daripada tegangan node manapun, sehingga arah arus keluar dari
node tersebut positif.
• Jika terdapat N node, maka jumlah node voltage adalah (N-1).
Jumlah node voltage ini akan menentukan banyaknya persamaan
yang dihasilkan.
• Analisis node mudah dilakukan bila pencatunya berupa sumber
arus. Apabila pada rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan,
maka sumber tegangan tersebut diperlakukan sebagai supernode,
yaitu menganggap sumber tegangan tersebutdianggap sebagai satu
node.
Tentukan nilai V dengan analisis node !

Dengan diagram phasor


Yang kita ambil patokan adalah yang sinus maka
Sin 3t A = 1 00
10 cos 3t V = 10 sin (3t +900) 10 900 = 10 900
1
𝑋𝐶 =
𝜔𝐶
1
𝑋𝐶 =
1
3.
30
1
𝑋𝐶 = −𝑗
1
10
𝑋𝐶 = −𝑗10
Tinjau node voltage V1 :
𝑉1 𝑉1 −10∠900
+ − 1 00 = 0,
−𝑗10 10
𝑉1 𝑉1 −10∠900
+ =1 0 0
10∠−900 10∠00
0
10∠0 .𝑉1 10∠−900 (𝑉1 −10∠900 )
+ =1 00
10∠−900 .10∠00 10∠−900 .10∠00

10∠00 .𝑉1 +10∠−900 .𝑉1 −100∠00


=1 00
100∠−900

10∠00 . 𝑉1 + 10∠−900 . 𝑉1 − 100∠00 = 100  −900

10∠00 . 𝑉1 + 10∠−900 . 𝑉1 = 100∠00 + 100  −900

10V1 –j10V1 = 100 - j100

V1 (10 - j10) = 10(10 - j10)


V1 =V = 10
Maka : V = 10 sin 3t V

Anda mungkin juga menyukai