Anda di halaman 1dari 20

Elektronika Dasar

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung


Dosen Pengempu : Husni Cahyadi Kurniawan, S.Si., M.Si.
01 Fatwa Paramarta 02 Firli Aprilia Sa’adah
 You can simply impress your  You can simply impress your
audience and add a unique zing. audience and add a unique zing.

 You can simply impress your  You can simply impress your
audience and add a unique zing. audience and add a unique zing.

03 Contents Here 04 Contents Here


 You can simply impress your  You can simply impress your
audience and add a unique zing. audience and add a unique zing.

Anggota  You can simply impress your


audience and add a unique zing.
 You can simply impress your
audience and add a unique zing.

Kelompok 01
KELOMPOK 01
• Rangkaian Kapasitor
• Rangkaian RC
• Induktor
• Induktansi Diri
• Rangkaian RL
RANGKAIAN KAPASITOR

Rangkaian Rangkaian
Seri Pararel
Kapasitor Kapasitor
RANGKAIAN SERI KAPASITOR
𝐶1 𝐶2 𝐶3 Gabungan dari kedua
+ − + − + −
Pada susunan seri, muatan persamaan tadi dengan
pada masing masing 𝑞
persamaan 𝑉 = 𝐶
kapasitor adalah sama
menghasilkan :
yaitu sama dengan muatan
𝑉1 𝑉2 𝑉3
pada kapasitor pengganti : 𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
𝑞𝑡𝑜𝑡 = 𝑞1 = 𝑞2 = 𝑞3 𝑞𝑡𝑜𝑡 𝑞1 𝑞2 𝑞3
= + +
𝑉𝑡𝑜𝑡 𝐶𝑡𝑜𝑡 𝐶1 𝐶2 𝐶3
𝑞𝑡𝑜𝑡 𝑞𝑡𝑜𝑡 𝑞𝑡𝑜𝑡 𝑞𝑡𝑜𝑡
= + +
𝐶𝑡𝑜𝑡 𝐶1 𝐶2 𝐶3
𝑞𝑡𝑜𝑡 1 1 1
Beda potensial pada ujung-ujung kapasitor pengganti sama dengan jumlah beda = 𝑞𝑡𝑜𝑡 + +
𝐶𝑡𝑜𝑡 𝐶1 𝐶2 𝐶3
potensial ujung masing-masing kapasitor : 1 1 1 1
= + +
𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 𝐶𝑡𝑜𝑡 𝐶1 𝐶2 𝐶3
RANGKAIAN PARAREL KAPASITOR
𝐶1 Gabungan dari kedua
𝑉1
Pada susunan pararel, persamaan tadi dengan
beda potensial pada 𝐶2 persamaan q = 𝐶 . 𝑉
𝑉2
masing masing kapasitor menghasilkan :
adalah sama yaitu sama 𝐶3 𝑞𝑡𝑜𝑡 = 𝑞1 + 𝑞2 + 𝑞3
𝑉3
dengan beda potensial 𝐶𝑡𝑜𝑡 . 𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝐶1 . 𝑉1 + 𝐶2 . 𝑉2 + 𝐶3 . 𝑉3
sumber tegangan : 𝑉 𝐶𝑡𝑜𝑡 . 𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝐶1 . 𝑉𝑡𝑜𝑡 + 𝐶2 . 𝑉𝑡𝑜𝑡 + 𝐶3 . 𝑉𝑡𝑜𝑡
𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3 𝐶𝑡𝑜𝑡 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3

Muatan kapasitor pengganti sama dengan jumlah muatan masing-masing


kapasitor :
𝑞𝑡𝑜𝑡 = 𝑞1 + 𝑞2 + 𝑞3
RANGKAIAN RC
RANGKAIAN RC SERI

Pada rangkaian ini, tegangan di rangkaian resistor memiliki sifat yang


sefase dengan arus listrik. Sedangkan tegangan pada
rangkaian kapasitor memiliki sifat yang beda fase dengan arus listrik,
yaitu arus mendahului tegangan sebesar 90°

Untuk menentukan total tegangan maka digunakan penjumlahan


antara tegangan dari resistor dan kapasitor. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:

𝑉= 𝑉𝑅2 + 𝑉𝐶2
RANGKAIAN RC SERI
Penjabaran dari masing-masing tegangan pada resistor dan kapasitor adalah:
𝑉𝑅 = 𝐼𝑅
𝑉𝐶 = 𝐼𝑋𝐶
Maka diperoleh persamaan tegangan total pada rangkaian seri RC:

𝑉= 𝐼 2 𝑅2 + 𝐼 2 𝑋𝐶2

𝑉 = 𝐼 𝑅2 + 𝑋𝐶2
Persamaan untuk menentukan impedansi pada rangkaian seri RC adalah:

𝑍= 𝑅2 + 𝑋𝐶2

Besarnya pergeseran fase antara arus dan tegangan pada rangkaian seri RC adalah:
𝑉𝐶 𝑋𝐶
tan 𝜃 = =
𝑉𝑅 𝑅
INDUKTOR
INDUKTOR
Induktor merupakan sebuah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.

Karakteristik listrik dari induktor ditentukan oleh faktor-


faktor antara lain:
• Bahan inti
• Jumlah lilitan
• Dimensi-dimensi fisik kumparan

Induktor bekerja pada:


• Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
• Frekuensi menengah pada spul MF
• Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul
speaker, trafo tenaga, spul relay, dan spul penyaring
JENIS-JENIS INDUKTOR
Menurut bahan pembuat intinya, dibagi menjadi 4 yaitu:

Induktor dengan inti udara Induktor dengan inti besi Induktor dengan Induktor dengan
(air core) (iron core) inti ferit perubahan inti
CONTOH INDUKTOR

RELAY SPEAKER BUZZER BLEEPER


INDUKTANSI DIRI
INDUKTANSI DIRI
Induktansi adalah sifat sebuah rangkaian listrik atau
komponen yang menyebabkan timbulnya GGL di
dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang
melewati rangkaian (self inductance) atau akibat
perubahan arus yang melewati rangkaian tetangga
yang dihubungkan secara magnetis (induktansi
bersama atau mutual inductance)

Keterangan.
∅ L = Induksi diri kumparan (H)
𝐿=𝑁 I = Arus listrik (A)

𝐼 N = Jumlah lilitan
∅ = Fluks magnetik kumparan
INDUKTANSI DIRI
INDUKTANSI PADA SOLENOIDA INDUKTANSI PADA TOROIDA
Solenoida adalah kumparan kawat yang terlilit Toroida adalah solenoida yang dilengkungkan
pada suatu pembentuk silinder. sehingga sumbunya menjadi berbentuk lingkaran.

Untuk mendapatkan induktansi diri pada solenoida dan toroida, maka persamaan yang digunakan:
Keterangan.
L = Induktansi diri solenoida atau toroida
𝜇0 𝑁 2 𝐴 𝜇0 = Permeabilitas udara (4𝜋 × 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚)
𝐿= 𝑁 = Jumlah lilitan
𝑙 𝐼 = Panjang solenoida atau toroida
𝐴 = Luas penampang (𝑚2 )
RANGKAIAN RL
RANGKAIAN RL

Rangkaian RL (Resistor Inductor Circuit) terdiri dari Induktor dan Resistor yang dihubungkan kembali baik
secara seri maupun paralel. Rangkaian seri RL akan digerakkan oleh sumber tegangan dan rangkaian
paralel RL akan digerakkan oleh sumber arus. Rangkaian RL biasanya digunakan sebagai filter pasif.
Dilansir dari Electrical Circuit Analysis (2007) oleh U. A. Bakshi dan A. V. Bakshi, besarnya pergeseran
sudut antara arus dan tegangan pada rangkaian seri RL tidak lagi memiliki pergeseran 90°. Tetapi memiliki
pergeseran kurang dari 90°, dan tegangan akan mendahului arus. Untuk menentukan total tegangan maka
digunakan penjumlahan antara tegangan dari resistor dan induktor. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

𝑉= 𝑉𝑅2 + 𝑉𝐿2
RANGKAIAN RL
Penjabaran dari masing-masing tegangan pada resistor dan induktor adalah :

𝑉𝑅 = 𝐼𝑅
𝑉𝐿 = 𝐼𝑋𝐿
Maka diperoleh persamaan tegangan total pada rangkaian seri RL

𝑉= 𝐼 2 𝑅2 + 𝐼 2 𝑋𝐿2

𝑉 = 𝐼 𝑅2 + 𝑋𝐿2
Persamaan untuk menentukan impedansi pada rangkaian seri RL

Z= 𝑅2 + 𝑋𝐿2
Besarnya pergeseran fase antara arus dan tegangan pada rangkaian seri RL adalah:
𝑉𝐿 𝑋𝐿
tan 𝜃 = =
𝑉𝑅 𝑅
Atas Perhatian Kami Ucapkan

TERIMA
KASIH !
Apa Kalian Sudah Paham?
Janganlah Ragu Untuk Bertanya !

Segera Bertanya Untuk Mendapatkan Kejelasan Itu Lebih Baik


Daripada Bingung Yang Terpendam Sampai Akhir

Anda mungkin juga menyukai