Anda di halaman 1dari 36

SMA IPA

FISIKA

Listrik Arus Bolak Balik 2


Coba kamu perhatikan, alat – alat elektronik seperti radio, televisi, atau CD
player sering dihubungkan dengan listrik PLN yang mempunyai tegangan 220
V arus bolak – balik (AC) padahal alat – alat elektronik tersebut membutuhkan
tegangan listrik cukup rendah yaitu antara 3 V – 20 V arus searah (DC).
Mengapa alat – alat tersebut tidak rusak atau terbakar ?
Di dalam alat – alat elektronik tersebut terdapat transformator step down
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Selain transformator
juga terdapat unit penyearah tegangan sehingga arus bolak – balik (AC) pada
listrik PLN dapat berubah menjadi arus searah (DC) yang diperlukan pada alat
Transformator
– alat elektronik tersebut.
Dengan mempelajari materi ini,
kamu akan dapat memahami tentang …

• Menganalisis karakteristik rangkaian RLC pada rangkaian listrik tertutup yang dihubungkan
pada tegangan AC serta besaran – besaran fisis yang mempengaruhinya
• Menghitung besarnya frekuensi resonansi yang terjadi pada rangkaian seri RLC yang
dihubungkan dengan tegangan AC
• Menganalisis karakteristik serta prinsip kerja suatu transformator ideal dan tidak ideal
1
Journey : RANGKAIAN SERI RLC
Untuk lebih memudahkanmu
2 memahami materi ini, Yuk
Journey : RESONANSI
tonton dulu video journey-nya
di ruangbelajar!
3
Journey : TRANSFORMATOR

No
1. RANGKAIAN SERI RLC
Rangkaian Seri RLC

Rangkaian Seri RLC adalah rangkaian


yang terdiri dari resistor (R), induktor
(L) dan kapasitor (C) yang
dihubungkan dengan sumber tegangan
AC dan disusun secara seri

✓ Hambatan yang dihasilkan oleh resistor ➔ resistansi


✓ Hambatan yang dihasilkan oleh induktor ➔ reaktansi induktif (XL)
✓ Hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor ➔ reaktansi kapasitif (XC)
✓ Gabungan ketiga hambatan tersebut ➔ impedansi atau hambatan total (Z)
Rangkaian Seri RLC

Impedansi Rangkaian Seri RLC


Keterangan :
Rumus 𝑽𝒁 Z = impedansi (Ω)
𝒁= R = resistansi resistor (Ω)
𝑰
XL = reaktansi induktif (Ω)
𝒁= 𝑹 𝟐 + 𝑿𝑳 − 𝑿𝑪 𝟐
XC = reaktansi kapasitif (Ω)
VZ = tegangan impedansi (V)
dengan VR = tegangan resistor (V)
VL = tegangan induktor (V)
𝑽𝒁 = 𝑽𝟐𝑹 + 𝑽𝑳 − 𝑽𝑪 𝟐
VC = tegangan kapasitor (V)
I = kuat arus listrik (A)
𝑡𝑎𝑛 𝜙 = sudut fase

Sudut Fase Rangkaian Seri RLC

Rumus
𝑿𝑳 − 𝑿𝑪 𝑽𝑳 − 𝑽𝑪
𝒕𝒂𝒏 𝝓 = =
𝑹 𝑽𝑹
Rangkaian Seri RLC

Rangkaian seri RLC memiliki beberapa Daya Arus Bolak Balik


kemungkinan :
Rumus 𝑷 = 𝑽𝒆𝒇 . 𝑰𝒆𝒇 . 𝒄𝒐𝒔 𝜽

𝑽𝟐𝒆𝒇
1. Jika nilai 𝑿𝑳 > 𝑿𝑪 : rangkaian bersifat seperti 𝑷= 𝒄𝒐𝒔 𝜽
𝒁
induktor, tegangan mendahului arus
𝑷 = 𝑰𝟐𝒆𝒇 . 𝒁. 𝒄𝒐𝒔 𝜽
(𝐭𝐚𝐧 𝜽 𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇)
2. Jika nilai 𝑿𝑳 < 𝑿𝑪 : rangkaian bersifat seperti 𝑷 = 𝑰𝟐𝒆𝒇 . 𝑹

kapasitor, tegangan tertinggal terhadap arus


Keterangan :
(𝒕𝒂𝒏 𝜽 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒕𝒊𝒇) P = daya arus bolak balik (watt)
3. Jika nilai 𝑿𝑳 = 𝑿𝑪 : besar impedansi rangkaian 𝑉𝑒𝑓 = tegangan efektif (V)
𝐼𝑒𝑓 = arus efektif (A)
sama dengan nilai hambatannya (Z = R) Z = impedansi (ohm)
R = hambatan di R (ohm)
(𝒕𝒂𝒏 𝜽 = 𝟎) ➔ terjadi resonansi
Rangkaian Seri RL
Impedansi Rangkaian Seri RL
Rumus
𝑽𝒁
𝒁= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒁 = 𝑹𝟐 + 𝑿𝟐𝑳
𝑰

𝑽𝒁 = 𝑽𝟐𝑹 + 𝑽𝟐𝑳

Sudut Fase Rangkaian Seri RL


Rumus
𝑽𝑳 𝑿𝑳
Rangkaian seri RL adalah rangkaian yang 𝒕𝒂𝒏 𝜽 = =
terdiri dari resistor dan induktor yang 𝑽𝑹 𝑹
dipasang secara seri dan dihubungkan dengan Keterangan :
sumber tegangan AC Z = impedansi (Ω)
R = resistansi resistor (Ω)
XL = reaktansi induktif (Ω)
VZ = tegangan impedansi (V)
VR = tegangan resistor (V)
VL = tegangan induktor (V)
I = kuat arus listrik (A)
𝑡𝑎𝑛 𝜙 = sudut fase
Rangkaian Seri RC
Impedansi Rangkaian Seri RC

Rumus
𝑽𝒁
𝒁= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒁 = 𝑹𝟐 + 𝑿𝟐𝑪
𝑰

𝑽𝒁 = 𝑽𝟐𝑹 + 𝑽𝟐𝑪

Sudut Fase Rangkaian Seri RC

Rumus
𝑽𝑪 𝑿𝑪
Rangkaian seri RC adalah rangkaian yang 𝒕𝒂𝒏 𝜽 = =
𝑽𝑹 𝑹
terdiri dari resistor dan kapasitor yang
dipasang secara seri dan dihubungkan Keterangan :
dengan sumber tegangan AC Z = impedansi (Ω)
R = resistansi resistor (Ω)
XC = reaktansi kapasitif (Ω)
VZ = tegangan impedansi (V)
VR = tegangan resistor (V)
VC = tegangan kapasitor (V)
I = kuat arus listrik (A)
𝑡𝑎𝑛 𝜃 = sudut fase
1. Sebuah rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari resistor dan kapasitor dihubungkan ke
sumber tegangan bolak balik. Jika diketahui bahwa besar tegangan adalah 𝑉 =
100 sin 4𝜋𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑡 , maka besar kuat arus maksimum pada rangkaian adalah … (𝑅 =
1
100 Ω 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = 𝐹)
300𝜋

A. 0,40 A
B. 0,60 A
C. 0,80 A
D. 1,00 A
E. 1,25 A
Jawaban C

Kuat arus maksimum dapat dinyatakan sebagai :


𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑍
Oleh karena itu terlebih dahulu kita cari nilai impedansi (Z) yang dinyatakan sebagai :
2 2
1 1
𝑍= 𝑅 2 + 𝑋𝐶2 = 𝑅2 + = 1002 + = 125 Ω
𝜔𝐶 1
× 4𝜋
300𝜋
Diketahui jika Vmaks = 100 volt, maka :
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑍
100
𝐼𝑚𝑘𝑎𝑠 =
125
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,8 𝐴
Maka kuat arus maksimum pada rangkaian tersebut adalah 0,8 A.
1. Sebuah rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari resistor dan kapasitor dihubungkan ke sumber
tegangan bolak – balik. Jika besar tegangan 𝑉 = 100 sin 5𝜋𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑡, maka perbandingan besar
1
tegangan maksimum pada R dan C adalah … (𝑅 = 100 Ω, 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = 300𝜋 𝐹)

A. 1:2
B. 1:3
C. 2:3
D. 5:3
E. 5:4
2. Sebuah sumber tegangan AC dengan persamaan 𝑉 = 100 sin 50𝜋𝑡 dihubungan dengan sebuah
3,7
resistor, induktor dan kapasitor secara seri. Jika hambatan resistor R = 100 Ω, induktansi L = 𝐻
𝜋

1
dan kapasitansi kapasitor sebesar 𝐶 = 300𝜋 𝐹, maka perbandingan tegangan maksimum untuk tiap

komponen adalah …
A. 1 : 2 : 3
B. 100 : 85 : 6
C. 100 : 185 : 6
D. 2 : 3 : 4
E. 85 : 100 : 6
3. Perhatikan gambar berikut.

Tentukan besar impedansi dari rangkaian seperti gambar.


A. 1.600 ohm
B. 1.500 ohm
C. 1.300 ohm
D. 800 ohm
E. 600 ohm
4. Dalam rangkaian seri hambatan (𝑅 = 60 Ω) dan induktor
dalam tegangan arus bolak – balik, kuat arus yang lewat 2
3
ampere. Apabila pada diagram disamping nilai tan 𝛼 = 4 ( 𝛼

adalah sudut yang dibentuk antara Z dengan R), tegangan


induktor pada rangkaian tersebut adalah …
A. 72 volt
B. 90 volt
C. 120 volt
D. 160 volt
E. 200 volt
5. Perhatikan gambar berikut.

Daya pada rangkaian seperti gambar adalah …


A. 8 watt
B. 16 watt
C. 32 watt
D. 64 watt
E. 128 watt
6. Sebuah induktor terpasang paralel dengan lampu pijar dan keduanya saling
terhubung dengan sumber arus bolak – balik AC. Jika ingin memperoleh lampu pijar
yang lebih terang maka dapat dilakukan dengan …
A. Mengurangi tegangan AC
B. Dipasangkan kapasitor secara paralel dengan lampu pijar
C. Dipasangkan indikator secara seri dengan lampu pijar
D. Dipasangkan resistor secara seri dengan lampu pijar
E. Memperbesar frekuensi sumber arus AC
7. Perhatikan gambar berikut.

Besar arus efektif pada rangkaian seperti gambar adalah …


A. 0,1 𝐴
B. 0,1 2 𝐴
C. 0,2 2 𝐴
D. 0,2 𝐴
E. 2𝐴
8. Rangkaian seri RLC memiliki R = 500 Ω, L = 8 H dan C = 5 𝜇𝐹 dihubungkan dengan
tegangan bolak – balik dengan tegangan 𝑉 = 200 2 sin 100 𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑡. Besar daya yang dipakai
oleh rangkaian tersebut adalah …
A. 10,00 watt
B. 10,25 watt
C. 11,00 watt
D. 11,25 watt
E. 12,00 watt
2. RESONANSI
Resonansi Arus Bolak Balik

✓ Resonasi adalah proses bergetarnya suatu benda karena adanya benda


lain yang bergetar
✓ Resonasi pada rangkaian AC adalah keadaan dimana reaktansi Induktif
dan reaktansi kapasitif memiliki nilai yang sama (X L = XC )

Rumus Rumus
𝟏 𝟏 𝑽𝒁
𝒇= 𝒁= Dimana,
𝟐𝝅 𝑳. 𝑪 𝑰
𝒁 = 𝑿𝑳 − 𝑿𝑪
𝑽𝒁 = 𝑽𝑳 − 𝑽𝑪

Frekuensi resonansi : f = frekuensi resonansi (Hz) XC = reaktansi kapasitif (Ω)


1. Tidak dipengaruhi hambatan R L = induktansi induktor (H) VZ = tegangan impedansi (V)
2. Rangkaian bersifat resistif (𝜙 = 0) C = Kapasitas Kapasitor (F) VL = tegangan Induktor (V)
3. Impedansi minimum (Z = R) Z = impedansi (Ω) VC = tegangan kapasitor (V)
𝑉 XL = reaktansi induktif (Ω) I = kuat arus (A)
4. Arus maksimum 𝐼 =
𝑅
2. Suatu rangkaian RC seri dihubungkan dengan sumber tegangan AC yang memiliki frekuensi 100

rad/s. Jika besar kapasitansi kapasitor adalah 1 𝜇𝐹 , maka besar induktansi dari induktor agar terjadi
resonansi adalah …
A. 1H
B. 10 H
C. 100 H
D. 1000 H
E. 10000 H
Jawaban C

Resonansi terjadi ketika reaktansi kapasitor sama dengan reaktansi induktor,


dinyatakan sebagai :
𝑋𝐿 = 𝑋𝐶

1
𝜔𝐿 =
𝜔𝐶
Dimana, 𝜔 = 100 rad/s dan 𝐶 = 1 𝜇𝐹 = 10−6 𝐹

1
100. 𝐿 =
100 × 10−6
1
100𝐿 =
10−4
𝐿 = 100 𝐻
Maka besar induktansi dari induktor agar terjadi resonansi adalah 100 H
9. Suatu rangkaian seri R, L, dan C dihubungkan dengan tegangan bolak – balik. Apabila induktansi
1
H dan kapasitas kapasitor 25 𝜇𝐹, maka resonansi rangkaian terjadi pada frekuensi …
25𝜋2

A. 0,5 kHz
B. 1,0 kHz
C. 2,0 kHz
D. 2,5 kHz
E. 7,5 kHz
10. Rangkaian seri pada gambar disamping memiliki
impedansi minimum jika 𝑅 = 100 Ω, 𝐿 = 0,1 𝐻, 𝑑𝑎𝑛 𝐶 =
10−3
𝐹. Frekuensi tegangan bolak – balik rangkaian tersebut
𝜋2

adalah …
A. 10𝜋 𝐻𝑧
B. 25𝜋 𝐻𝑧
C. 50 Hz
D. 100 Hz
E. 150 Hz
11. Pada sebuah rangkaian RLC terjadi resonansi dengan nilai masing – masing komponen 500
ohm, 600 mH dan 6 mF. Maka besar frekuensi sudut pada rangkaian tersebut adalah …
A. 12,7 rad/s
B. 13,7 rad/s
C. 14,7 rad/s
D. 15,7 rad/s
E. 16,7 rad/s
3. TRANSFORMATOR
Transformator

Cara Kerja Transformator

Listrik mengalir Terjadinya


Timbul Medan
pada kumparan perubahan
magnet
primer medan magnet

GGL induksi
Timbul medan Perubahan
(arus bolak-
magnet medan magnet
Transformator adalah alat untuk mentransfer balik)

energi listrik dari suatu rangkaian arus bolak-


balik AC ke rangkaian lain/rangkaian arus searah
(DC), baik dengan meningkatkan atau Listrik mengalir
menurunkan tegangan pada kumparan
sekunder
Transformator

Transformator di bagi menjadi dua


jenis :
Rumus Transformator Ideal
Keterangan : ▪ Transformator Step Up ➔ untuk
𝑁𝑝 = jumlah lilitan (kumparan) primer menaikkan tegangan, memiliki ciri –
𝑵𝒑 𝑽𝒑 𝑰𝒔
= = 𝑁𝑠 = jumlah lilitan (kumparan) sekunder ciri :
𝑵𝒔 𝑽𝒔 𝑰𝒑 𝑉𝑝 = tegangan pada kumparan primer (V) ✓ 𝑵𝒑 < 𝑵𝒔
𝑉𝑠 = tegangan pada kumparan sekunder (V) ✓ 𝑽𝒑 < 𝑽𝒔
𝐼𝑝 = arus pada kumparan primer (A) ✓ 𝑰𝒑 > 𝑰𝒔
Rumus Efisiensi pada 𝐼𝑠 = arus pada kumparan sekunder (A)
Transformator Nyata 𝜂 = efisiensi trafo ▪ Transformator Step Down ➔ untuk
𝑷𝒔 𝑃𝑝 = daya pada kumparan primer (W) menurunkan tegangan, memliki cir –
𝜼= × 𝟏𝟎𝟎% 𝑃𝑠 = daya pada kumparan sekunder
𝑷𝒑 ciri :
𝑽𝒔 . 𝑰𝒔 ✓ 𝑵𝒑 > 𝑵𝒔
𝜼= × 𝟏𝟎𝟎% ✓ 𝑽𝒑 > 𝑽𝒔
𝑽𝒑 . 𝑰𝒑
✓ 𝑰𝒑 < 𝑰𝒔
3. Sebuah trafo tegangan primer dan sekundernya 220 volt dan 55 volt. Jika kuat arus primer 0,8
A dan kuat arus sekunder 1,2 A maka besar efisiensi trafo adalah …
A. 20,0 %
B. 25,5 %
C. 37,5 %
D. 47,0 %
E. 52,5 %
Jawaban C

Besar efisiensi transformator atau trafo dapat dinyari dengan persamaan sebagai berikut.

𝑉𝑠 𝐼𝑠
𝜂= × 100 %
𝑉𝑝 𝐼𝑝

55(1,2)
𝜂= × 100 %
220(0,8)

66
𝜂= × 100 %
176
𝜂 = 37,5 %
12. Sebuah trafo memiliki efisiensi 80%. Jika energi yang dikeluarkan 400 J, besar energi listrik yang masuk
ke trafo adalah …
A. 300 J
B. 400 J
C. 500 J
D. 600 J
E. 700 J
13. Suatu transformator memiliki perbandingan arus primer dan arus sekunder 4 : 5 sedangkan
perbandingan lilitan primer dan lilitan sekunder 5 : 2, maka transformator tersebut akan memiliki
efisiensi sebesar …
A. 40 %
B. 50 %
C. 60 %
D. 70 %
E. 80 %
14. Seorang siswa menghubungkan peralatan listrik dengan sebuah transformator nyata. Tegangan dan
arus yang dibutuhkan oleh peralatan listrik tersebut sebesar 50 V dan 20 A. Jika kalor yang terbuang oleh
transformator sebesar 1000 J, maka efisiensi transformator tersebut adalah …
A. 90 %
B. 75 %
C. 50 %
D. 80 %
E. 40 %
15. Seorang anak melakukan sebuah percobaan menggunakan transformator. Anak tersebut
menginginkan arus listrik 2,5 A. Ia menghubungkan transformator yang mempunya efisiensi 90% dan
jumlah lilitan 100 dan 200 dengan sumber arus 1 A dari sebuah baterai. Setelah melakukan percobaan
tersebut, ia tidak mendapatkan arus listrik yang diharapkan. Anak tersebut mendapatkan arus listrik
sebesar …
A. 2,0 A karena ia menghubungkan lilitan 200 dengan sumber arus DC
B. 0 A karena ia menghubungkan lilitan 200 dengan sumber arus DC
C. 0 A karena ia menghubungkan lilitan 100 dengan sumber arus DC
D. 2,5 A karena ia menghubungkan lilitan 100 dengan sumber arus AC
E. 2,0 A karena ia menghubungkan lilitan 200 dengan sumber arus AC

Anda mungkin juga menyukai