Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KOMPUTASI
PRAKTIKUM 6 – INTEGRASI NUMERIK
KELAS A

Disusun Oleh:
Nama : Anisah Tiara Pratiwi
NIM : 175090800111013
Hari/Tanggal Praktikum : Jumat, 13 November 2020

LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
A. Soal 1
Pilihlah salah satu metode integrasi numerik berikut ini : (i) metode
simpson 1/3, (ii) metode simpson 3/8. Jelaskan konsep dasar, kelebihan
dan kekurangan metode yang Anda pilih!

Jawaban:
Dalam analisis numerik, metode simpson digunakan untuk
menyelesaikan integral tentu melalui aproksimasi numerik . Metode simpson
juga merupakan salah satu jenis rumus dari 3 titik Newton-Cotes “tertutup”.
Metode tersebut merupakan salah satu metode integrasi fungsi yang berbentuk
sederhana namun memiliki keakuratan yang cukup tinggi.
Dengan cara tersebut, kemudian dapat dinyatakan integral tersebut
sebagai fungsi bobot nilai dari fungsi tersebut di tiga titik yaitu :

Karena tiga nilai dari fungsi di atas dibutuhkan, kemudian akan


diperluas hasil di atas untuk permasalahan integrasi yaitu dengan
mendefinisikan fungsi tersebut pada 2 titik ujung dan satu titik tengah yaitu
sebagai berikut :

Metode Simpson membutuhkan integrasi elementer untuk memiliki


lebih banyak pasangan interval, dimana hal tersebut membutuhkan yaitu
keseluruhan jumlah angka dari interval tersebut dapat bernilai genap atau
jumlah titik N tersebut bernilai ganjil. Agar metode simpson tersebut dapat
berlaku pada seluruh interval, kemudian akan ditambahkan kontribusi nilai dari
setiap pasangan sub-interval, yaitu dinyatakan sebagai berikut :
Sehingga, didapatkan ungkapan metode simpson yang utuh dari
penurunan di atas yaitu di bagian halaman selanjutnya tersebut :

Dimana x0 dan xN masing-masing adalah batas bawah dan batas atas


integral, fi = f (xi), N adalah cacah interval dan h adalah ukuran langkah atau
lebar interval yang diberikan oleh kaitan

Perlu ditekankan bahwa dalam menerapkan metode simpson tersebut maka


cacah interval yaitu N harus berupa bilangan genap.
Kaidah Simpson merupakan turunan dari metode Newton-Cotes. Metode
atau kaidah ini dikenalkan oleh seorang ahli matematika bernama Thomas
Simpson (1710-1716) dari Leichestershire, England. Metode 3/8 Simpson dapat
didefinisikan sebagai luas daerah yang dibatasi oleh fungsi kubik. Dimana
metode 3/8 Simpson ini mensyaratkan jumlah upselang (n) harus kelipatan 3.
Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 3 yang melalui keempat buahtitik
itu adalah

Sedangkan kaidah Simpson 3/8 gabungan adalah

Metode simpson 3/8 memiliki orde galat yang sama dengan orde galat
metode simpson 1/3 namun dalam parktek, metode simpson 1/3 lebih disukai
daripada metode simpson 3/8, karena dengan tiga titik (simpson 1/3) sudah
diperoleh orde ketelitian yang sama dengan 4 titik (simpson 3/8). Tetapi untuk
𝑛 kelipatan tiga , kita hanya dapat menggunakan metode simpson 3/8, dan bukan
simpson 1/3.
B. Soal 2
Probabilitas ditemukannya elektron dalam sumur potensial tak hingga
yang memiliki lebar -1 s/d 1 adalah sebagai berikut

Dengan x1 = 0.5
Buatlah sebuah flowchart untuk menentukan probabilitas elektron
berdasarkan fenomena di atas dengan menggunakan metode integrasi
numerik yang Anda pilih pada soal nomor 1!

Jawaban:
C. Soal 3
Probabilitas ditemukannya elektron dalam sumur potensial tak hingga
yang memiliki lebar -1 s/d 1 adalah sebagai berikut

Dengan x1 = 0.5
Berdasarkan flowchart yang Anda buat pada soal nomor 2, tentukan
probabilitas electron dengan menggunakan data psi.dat yang digunakan
selama praktikum! Kemudian hasilnya dibandingkan dengan metode
trapezoid (hasil yang diperoleh saat praktikum)!

Jawaban:

Permasalahan Fisika:
Menghitung probabilitas ditemukannya electron pada sumur potensial tak
hingga yang memiliki lebar -1 s/d 1 dengan menggunakan metode trapezoid.

Governing Equation:
(*Persamaan yang mengatur permasalahan tersebut)

Working Equation:
(*Hasil penyederhanaan atau simplifikasi dari governing equation dengan
menggunakan intusi fisis dan/atau matematis)
Persamaan Numerik:
(*Bentuk numerik dari working equation)

Kode Program:
Penjelasan:
Program dibuat menggunakan program intergral numerik metode
simpson 3/8. Sebelumnya file psi.dat telah disimpan di folder yang sama
dengan program, agar program dapat membaca file tersebut. Untuk
menampilkan grafik dan nilai probabilitas masing-masing P serta probabilitas
total dibuat plot grafik dari file psi.dat dengan program di atas. Pertama,
menggunakan fungsi load file data psi.dat. Setelah plot grafik dibuat maka
diinisialisasi banyaknya nilai x menggunakan fungsi length. Diset nilai x1
dan x2 sebagai batas nilai P. Kondisi awal merupakan fungsi min dari x
sebagai batas bawah dan h untuk mendefinisikan x(i)+x(i+1). Sebelum ke
fungsi looping, masing-masing P1, P2, dan P3 diinisiasikan sama dengan 0.
Kemudian fungsi looping dimulai i=1 sampai nx-1. If yang pertama untuk P1
maka diberi kondisi p(-1<=x<=x1) dengan dituliskan rumus P1. Untuk P2
digunakan fungsi else if dengan kondisi p(x1<x<=1) dan dituliskan rumus
P2. Terakhir diprint masing-masing nilai P1, P2 dan diprint juga probabilitas
total didapat dengan menjumlahkan nilai P1 dan P2.

Hasil:
Penjelasan:
Pada command window ditampilkan hasil dari kedua nilai P dan nilai
Probabilitas Total yang didapatkan dari hasil penjumlahan P1 dan P2
menunjukkan nilai probabilitas dari metode simpson 3/8 didapatkan nilai
yang sama walaupun dengan fungsi-fungsi yang berbeda, nilai probabilitas
yang didapatkan yaitu 1,0000000024.

Workspace:

Penjelasan:
Pada workspace ditampilkan nilai – nilai yang diinisialisasikan pada
program.

Grafik:
Penjelasan:
Grafik menunjukkan plot persamaan P1 dan P1 dari data psi.dat.

Anda mungkin juga menyukai