LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

BEBERAPA OPERASI MATRIKS

NAMA : DZAFIRA UTAMI

NIM : 08021181722001
HARI / TANGGAL : SELASA/12 FEBRUARI 2019
KLOTER : I (SATU)
ASISTEN : 1. DIAN RETNO SARI
2. SABILA VERONICA
3. KURNIA RAHMASARI

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

I. Nomor Percobaan : 1 (Satu)

II. Nama Percobaan : Beberapa Operasi Matriks
III. Tujuan Percobaan : Menggunakan program komputer (Script Matlab(TM)
Untuk menjalankan beberapa operasi matriks.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

IV. Dasar Teori

Pengertian

Beberapa Pengertian Tentang Matriks

1. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan rill atau kompleks) yang disusun atau
dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom.
2. Matriks adalah jajaran elemen (berupa bilangan) berbentuk empat persegi
panjang.
3. Matriks adalah suatu himpunan kuantitas-kuantitas (yang disebut elemen),
disusun dalam bentuk persegi panjang yang memuat baris-baris dalam kolom-
kolom (Irfan dkk., 2019).
4. Matriks ialah sekelompok bilangan yang tersusun dalam segi-empat 2-dimensi.
Didalam MATLAB, Matriks didefinisikan dengan jumlah baris dan kolomnya.
Di MATLAB terdapat pula matriks berdimensi 3, 4, atau lebih, namun dalam
buku ini kita batasi hingga 2-dimensi saja (Cahyono, 2013).
5. Sebuah matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.
Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Arif
dkk., 2015).

Matriks-Macam Matriks

1. Matriks Transpose
Operasi transpose terhadap suatu matriks akan menukar elemen-elemen kolom
menjadi elemen baris. Notasi matriks transpose adalah AT atau At.
2. Matriks Bujur Sangkar
Matriks bujur sangkar adalah matriks yang jumlah baris dan jumlah kolomnya
sama.
3. Matriks Simetrik
Matriks simetrik adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen matriks
transpose-nya bernilai sama dengan matriks asli-nya.
4. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar yang elemen-nya bernilai 0 (nol),
kecuali elemen-elemen diagonalnya.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

5. Matriks Diagonal
Matriks identitas adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen-nya bernilai
0 (nol) kecuali elemen-elemen diagonal yang seluruhnya bernilai 1.
6. Matriks Upper -Tringular
Matriks upper-tringular adalah matriks bujur sangkar yang seluruh elemen
dibawah elemen diagonal bernilai 0 (nol).
7. Matriks Lower-Tringular
Matriks lower-tringular adalah matriks bujur sangkar yang seluruh elemen
diatas elemen diagonal bernilai 0 (nol).
8. Matriks Tridiagonal
Matriks tridiagonal adalah matriks bujur sangkar yang seluruh elemen bukan nol
(nol) berada di sekitar elemen diagonal, sementara elemen lainnya bernilai 0
(nol).
9. Matriks Diagonal Dominan
Matriks diagonal dominan adalah matriks bujur sangkar yang memenuhi
syaratnya.
10. Matriks Positive-Definite
Suatu matriks dikatakan positive-definite bila matriks tersebut simetrik dan
memenuhi ATAx>0 (Suparno, 2010).

Notasi Matriks

Matriks kita beri nama dengan huruf besar seperti A,B,C,dll. Matriks yang
mempunyai i baris dan j kolom ditulis A=(aij), artinya suatu matriks A yang elemen
elemennya aij dimana indeks i menyatakan baris ke-i dan indeks j menyatakan kolom
ke-j dari elemen tersebut.

Secara umum:

Matriks A=(aij), i=1,2,3,..........,m dan j=1,2,3,......,n yang berarti banyaknya baris m dan
banyaknya kolom n.

Matriks yang hanya mempunyai satu baris disebut MATRIKS BARIS, sedangkan
matriks yang hanya mempunyai satu kolom disebut MATRIKS KOLOM. Dua buah

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

matriks A dan B dikatakan sama jika ukurannya sama (mxn) dan berlaku aij=bij untuk
setiap i dan j (irfan dkk., 2019).

MATLAB SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Pengantar tentang MATLAB
MATLAB (Matrix Laboratory) adalah suatu program untuk analisis dan komputasi
numerik dan merupakan suatu bahasa pemograman matematika lanjutan yang dibentuk
dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks. Pada awalnya, program
ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numerik dan proyek LINPACK dan
EISPACK, dan dikembangkan menggunakan bahasa FORTRAN namun sekarang
merupakan produk komersial dari perusahaan Mathwoek, Inc. yang dalam
perkembangan selanjutnya dikembangkan menggunakan bahasa bahasa C++ dan
assembler (utamanya untukfungsi-fungsi dasar MATLAB).
MATLAB telah berkembang menjadi sebuah environment pemograman yang
canggih yang berisi fungsi-fungsi bult-in untuk melakukan tugas pengolahan sinyal,
aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga berisi toolbox yang
berisi fungsi-fungsi tambahan untuk aplikasi khusus. MATLAB bersifat extensible,
dalam arti bahwa seorang pengguna dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada
library ketika fungsi-fungsi bult-in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu.
Kemampuan pemograman yang dibutuhkan tidak terlalu sulit bila Anda telah memiliki
pengalaman dalam dalam pemogramaan bahasa lain seperti C++, PASCAL, atau
FORTRAN. MATLAB merupakan merk software yang dikembangkan oleh
Mathwork.Inc, merupakan software yang paling efisien untuk perhitungan numerik
berbasis. MATLAB yang merupakan bahasa pemograman tingkat tinggi berbasis pada
matriks sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang melibatkan operasi matematika elemen, matriks, optimasi,
aproksimasi dan lain-lain. Sehingga Matlab banyak digunakan pada :
1. Matematika dan Komputasi
2. Pengembangan dan Algoritma
3. Pemograman modeling, simulasi dan pembuatan prototype
4. Analisa Data, eksplosi dan visualisasi
5. Analisis numerik dan statistic
6. Pengembangan aplikasi teknik (Cahyono, 2013).

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

V. Algoritma
1. Operasi penjumlahan matriks
Step 1= Mulai

Step 2= Inisialisasi Matriks A= [ ], Matriks B = [ ], Matriks

C= [19 20 21]
Step 3= Cetak matriks A
Step 4= Cetak Matriks B
Step 5= Proses penjumlahan Matriks A+B
Step 6= Cetak Matriks (A+B)
Step 7= Cetak Matriks C
Step 8= Proses penjumlahan Matriks A+C
Step 9= Cetak Matriks (A+C)
Step 10= Selesai

2. Operasi Perkalian Dua Buah Matriks

Step 1= Mulai

Step 2= Inisialisasi Matriks A = [ ]’ Matriks B = [ ], Matriks

C= [19 20 21]
Step 3= Cetak Matriks A
Step 4= Cetak Matriks B
Step 5= Proses perkalian Matriks A*B
Step 6= Cetak Matriks (A*B)
Step 7= Cetak Matriks C
Step 8= Proses perkalian Matriks C*A
Step 9= Cetak Matriks (C*A)
Step 10= Proses perkalian Matriks A*C
Step 11= Cetak Matriks (A*C)

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Step 10= Selesai

3. Perkalian Matriks dan Skalar

Step 1= Mulai

Step 2= Inisialisasi Matriks A= [ ], D=4

Step 3= Cetak matriks A

Step 4= Cetak D
Step 5= Proses perkalian Matriks D*A
Step 6= Cetak Matriks (D*A)
Step 7= Proses perkalian Matriks A*D
Step 8= Cetak Matriks (A*D)
Step 9= Selesai

4. Operasi perpangkatan matriks

Step 1= Mulai

Step 2= Inisialisasi Matriks A= [ ]

Step 3= Cetak matriks A

Step 4= Proses Matriks
Step 5= Cetak Matriks
Step 6= Proses Matriks
Step 7 = Cetak Matriks
Step 8= Selesai

5. Determinan Matriks
1. Operasi penjumlahan matriks
Step 1= Mulai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Step 2= Inisialisasi Matriks A= [ ], Matriks B = [ ], Matriks

C= [19 20 21]
Step 3= Cetak matriks A
Step 4= Proses Determinan Matriks A
Step 5= Cetak Determinan Matriks A
Step 6= Cetak Matriks B
Step 7= Proses Determinan Matriks B
Step 8= Cetak Determinan Matriks B
Step 9= Cetak Matriks C
Step 10= Proses Determinan Matriks C
Step 11= Cetak Determinan Matriks C
Step 12= Selesai

6. Invers Matriks
Step 1= Mulai

Step 2= Inisialisasi MatriksA = [ ], Matriks B = [ ], Matriks

C = [19 20 21]
Step 3 = Cetak Matriks A
Step 4 = Proses invers Matriks A
Step 5 = Cetak nilai invers Matriks A
Step 6 = Cetak Matriks B
Step 7 = Proses invers Matriks B
Step 8 = Cetak invers Matriks B
Step 9 = Cetak Matriks C
Step 10 = Proses invers Matriks C
Step 11 = Cetak nilai invers Matriks C
Step 12 = Cetak Mariks A

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Step 13 = Proses invers Matriks A

Step 14 = Cetak nilai invers Matriks A
Step 15 = Proses invers dari invers Matriks A
Step 16 = Cetak nilai invers dari invers Matriks A
Step 17 = Selesai

7. Transpose Matriks
Step 1 = Mulai

Step 2 = Inisialisasi Matriks A = [ ], Matriks B = [ ], Matriks

C = [19 20 21]
Step 3 = Cetak Matriks A
Step 4 = Proses transpose Matriks A
Step 5 = Cetak transpose Matriks A
Step 6 = Cetak Matriks B
Step 7 = Proses transpose Matriks B
Step 8 = Cetak transpose Matriks B
Step 9 = Cetak Matriks C
Step 10 = Proses transpose Matriks C
Step 11 = Cetak transpose Matriks C
Step 12 = Cetak Mariks A
Step 13 = Proses transpose Matriks A
Step 14 = Cetak transpose Matriks A
Step 15 = Proses transpose dari invers Matriks A
Step 16 = Cetak transpose dari invers Matriks A
Step 17 = Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

V1. Flowchart
1. Operasi penjumlahan matriks
Mulai

Inisialisasi Matriks [ ], Matriks [ ],

Matriks [ ]

Cetak Matriks A
Cetak Matriks B

Proses Matriks A + B

Cetak Matriks A + B
Cetak Matriks C

Proses Matriks A + C

Cetak Matriks A + C

Selesai

2. Operasi Perkalian Dua Matriks

Mulai

Inisialisasi Matriks [ ], Matriks [ ],

Matriks [ ]

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Cetak Matriks A
Cetak Matriks B

Proses Matriks A × B

Cetak Matriks A × B
Cetak Matriks C

Proses Matriks C × A

Cetak Matriks C × A

Proses Matriks A × C

Cetak Matriks A × C

Selesai

3. Perkalian Matriks dan Skalar

Mulai

Inisialisasi Matriks [ ], D = 4

Cetak Matriks A
cetak Matriks D

Proses Matriks D × A

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Cetak Matriks D × A

Proses Matriks A × D

Cetak Matriks A × D

Selesai
4. Opersi Perpangkatan Matriks
Mulai

Inisialisasi Matriks [ ]

Cetak Matriks A

Proses Matriks A2

Cetak Matriks A2

Proses Matriks pangkat 3 elemen matriks A

Cetak Matriks pangkat 3 elemen matriks A

Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

5. Determinan Matriks
Mulai

Inisialisasi Matriks [ ], Matriks [ ], Matriks

[ ]

Cetak Matriks A

Proses Determinan Matriks A

Cetak Determinan Matriks A

Cetak Matriks B

Proses Determinan Matriks B

Cetak Determinan Matriks B

Cetak Matriks C

Proses Determinan Matriks C

Cetak Determinan Matriks C

Selesai
6. Invers Matriks
Mulai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Inisialisasi Matriks [ ], Matriks [ ], Matriks

[ ]

Cetak Matriks A

Proses invers Matriks A

Cetak nilai invers Matriks A

Cetak Matriks B

Proses invers Matriks B

Cetak invers Matriks B

Cetak Matriks C

Proses invers Matriks C

Cetak nilai invers Matriks C

Cetak Matriks A

Proses invers Matriks A

Cetak nilai invers Matriks A

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Proses invers dari invers Matriks A

Cetak nilai invers dari invers Matriks A

Selesai
7. Tranpose Matriks

Mulai

Inisialisasi Matriks [ ], Matriks [ ], Matriks

[ ]

Cetak Matriks A

Proses transpose Matriks A

Cetak transpose Matriks A

Cetak Matriks B

Proses transpose Matriks B

Cetak transpose Matriks B

Cetak Matriks C

Proses transpose Matriks C

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

Cetak transpose Matriks C

Cetak Matriks A

Proses transpose Matriks A

Cetak transpose Matriks A

Proses transpose dari transpose Matriks A

Cetak transpose dari transpose Matriks A

Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

VII. Listing
1. Operasi Penjumlahan Matriks

>>A=[1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]

>>B=[10 11 12; 13 14 15; 16 17 18]

>>A+B

>>C={19 20 21}

>>A+C

2. Operasi Perkalian Dua Buah Matriks

>>A=[1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]

>>B=[10 11 12; 13 14 15; 16 17 18]

>>A*B

>>C=[19 20 21]

>>C*A

>>A*C

3. Perkalian Matriks dan Skalar

>>A

>>D=4

>>D*A

>>A*D

4. Operasi Perpangkatan Matriks

>>A

>>A^2

>>A^3

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

5. Determinan Matriks

>>A

>>det (A)

>>B

>>det (B)

>>Cdet (C)

6. Invers Matriks

>>A

>>inv (A)

>>B

>>inv (B)

>>C

>>inv(C)

>>A

>>inv (A)

7. Transpose Matriks

>>A

>>A’

>>B

>>B’

>>C

>>C’

>>A

>>A’

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

>>A

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

VIII. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan pengertian Matriks?
2. Jelaskan beberapa operasi Matriks yang Anda ketahui?
Jawab :
1. Matriks adalah susunan sekelompok bilangan yang diatur berdasarkan baris dan
kolom sehingga membentuk suatu bentuk berbentuk persegi panjang.
2. Macam-macam operasi matriks :
a. Penjumlahan Matriks
Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks
yang mempunya ukuran (orde) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij) adalah
matriks-matriks berukuran sama, maka A+B adalah suatu matriks C=(cij) dimana
(cij) = (aij)+(bij) atau [A]+[B] = [C] mempunyai ukuran yang sama dan
elemennya (cij) = (aij)+(bij).
b. Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks
yang mempunyai ukuran (orde) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij) adalah
matriks-matriks berukuran sama, maka A-B adalah suatu matriks C=(cij) dimana
(cij) = (aij)-(bij) atau [A]-[B] = [C] mempunyai ukuran yang sama dan elemennya
(cij) = (aij)-(bij).
c. Perkalian Matriks dengan skalar
Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij) maka matriks kA=(kaij)
yaitu suatu matriks kA yang diperoleh dengan mengalihkan semua elemen
matriks A dengan k. mengalihkan matriks dengan skalar dapat dituliskan di
depan atai dibelakang matriks. Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij) = (kaij).
d. Perkalian Matriks dengan Matriks
Perkalian matriks dengan matriks umumnya tidak komutatf. Syarat
perkalian adalah banyaknya jumlah kolom pertama matriks sama dengan jumlah
banyaknya baris matriks kedua dan jika matriks A berukuran mxp dan matriks
pxn maka perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij) berukuran mxn.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASII

DAFTAR PUSTAKA
Arif, Wahyuni., dan Asizah, T., 2015. Metode Pangkat dan Metode Deflasi Dalam
Menentukan Nilai Eigen dan Vektor Eigen dari Matriks. Jurnal MSA, 2(3) : 65.
Cahyono, B., 2013. Penggunaan Software Matrix Labotary (Matlab) Dalam
Pembelajaran Aljabar Linier. Jurnal Phenomenon, 1 (1) : 48-50.
Irfan, M. dkk., 2019. Modul Praktikum Fisika Komputasi I. Indralaya : Universitas
Sriwijaya.
Suparno, S., 2010. Komputasi untuk Sains dan Teknik Menggunakan Matlab. Depok ;
Universitas Indonesia.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika

Universitas Sriwijaya