Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

INTEGRASI NUMERIK

NAMA : ADE RIZKI WAHYUDI


NIM : 08021381924056
HARI / TANGGAL : SENIN/22 MARET 2021
KLOTER : II (DUA)
ASISTEN : 1. MUHAMMAD ALDI KURNIAWAN
2. RIZKA ANDRI YANI
3. ANNISA NURFITRIA ARIANE
4. FALATEHAN ALRAHMAN

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

I. Nomor Percobaan : VII (tTujuh).


II. Nama Percobaan : Integrasi Numerik.
III. Tujuan Percobaan :
1. Dapat memahami integrasi numerik metode Trapezoida dan metode Simpson
2. Menyelesaikan secara komputasi numerik kasus-kasus sederhana yang
melibatkan integrasi.

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

IV. Dasar Teori


4.1. Integrasi Numerik
Perhitungan Integral banyak digunakan dalam bidang fisika dan bidang sains
lainnya serta bidang teknik. Persoalan integrasi numerik adalah menghitung secara
𝑎
numerik integrasi tertentu, ∫𝑏 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥. Integrasi numerik adalah metode approksimasi
yang sangat bermanfaat untuk melakukan integrasi terhadap hubungan fungsional yang
tidak diketahui secara eksplisit atau terhadap fungsi yang sulit diintegrasi. Beberapa
metode integrasi numerik yang dikenal antara lain: Trapezoida, Simpson, Composite-
Simpson, Adaptive Quadrature, Gaussian Quadrature dan lainnya ) (Irfan dkk.,2018).
Hasil penyelesaian metode numerik berupa nilai hampiran (approximation), sehingga
timbul kesalahan (error). Integrasi numerik adalah suatu metode yang digunakan untuk
mendapatkan nilai-nilai hampiran dari beberapa integral tentu yang memerlukan
penyelesaian numeric sebagai hampirannya. Terdapat tiga pendekatan dalam
menurunkan rumus integral numerik. Pendekatan pertama adalah berdasarkan tafsiran
geometri integral tentu. Daerah integrasi dibagi atas sejumlah pias (strip) yang
berbentuk segiempat. Luas daerah integrasi dihampiri dengan luas seluruh pias.
Integrasi numerik yang diturunkan dengan pendekatan ini digolongkan kedalam metode
pias. Kaidah integrasi numerik yang dapat diturunkan dengan metode pias adalah kaidah
segiempat, kaidah trapezium dan kaidah titik tengah. Pendekatan kedua adalah
berdasarkan interpolasi polinomial. Disini fungsi integran f(x) dihampiri dengan
polinomial interpolasi pn(x). Selanjutnya, integrasi dilakukan terhadap pn(x) karena
polinom lebih mudah diintegralkan daripada mengintegralkan f(x) (Ermawati dkk.,
2017).
4.2. Metode Trapezoida
Metode integrasi trapesium merupakan salah satu metode integrasi numerik
untuk menghitung luasan kurva f(x) dengan batasan tertentu yang didekati dengan
sebagai luasan trapesim. Metode integrasi trapesium dibedakan menjadi dua yaitu,
metode trapesium dengan satu pias dan metode trapesium dengan banyak pias
(Ramadanti, 2019).
Metode Trapezoida adalah pendekatan numerik yang paling dasar dalam
memecahkan masalah integral, yang dirumuskan seperti persamaan 4.2, berikut ini:
𝑎 ℎ ℎ3
∫𝑏 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = [ 𝑓(𝑥0 ) + 𝑓 (𝑥1 )] − 𝑓 ′′ (𝑥) (4.2)
2 12

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Dimana 𝑥0 = 𝑎 , 𝑥1 = 𝑏 dan ℎ = 𝑏 − 𝑎 . Suku yang mengandung 𝑓 ′′ dapat sering kali


diabaikan, sehingga persamaan 4.2 menjadi :
𝑎 ℎ
∫𝑏 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = [ 𝑓(𝑥0 ) + 𝑓(𝑥1 )] (4.3)
2

Akibatnya, pendekatan trapezoida hanya bekerja efektif pada fungsi-fungsi yang


turunan keduanya bernilai nol (f ′′ (x) = 0 ) (Irfan dkk., 2018).

4.3. Metode Simpson


Metode Simpson merupakan sebuah metode alternatif pendekatan integral
disamping metode trapesium dan titik tengah. Dengan menggunakan metode Simpson
ini diharapkan meskipun lebar segmen h pada integrasi diambil cukup lebar, namun
diharapkan akan diperoleh ketelitian yang lebih tinggi dari metode sebelumnya. Dengan
mengintegralkan deret Taylor sepanjang interval 2ℎ dan mengurangkannya
(Ramadanti, 2019). Metode Simpson menggunakan orde lebih tinggi dibandingkan
dengan metode trapesium.Sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa fungsi
yang biasanya digunakan untuk mendekati fungsi integral atau data fungsi adalah
polinom orde tertentu. Secara umum, semakin besar orde polinom yang digunakan
untuk mendekati, maka akan semakin kecil galat yang ditimbulkan sehingga
hasilnyapun lebih akurat. Metode Simpson menggunakan orde lebih tinggi
dibandingkan dengan metode trapezium. Berapapun jumlah partisi yang digunakan
dalam percobaan menentukan luas poligon tersebut, hasilnya tetap sama seperti hasil
eksaknya. Waktu eksekusi program (Running time) pada metode trapesium maupun
metode Simpson tersebut memiliki hasil yang hampir sama, jika ada perbedaan hanya
berselisih 1 milidetik saja dari setiap percobaan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan
algoritma pada metode trapesium dan metode Simpson hampir mirip, yaitu pada
rumusnya saja. Selisih waktu dari kedua metode tersebut tidaklah besar, bahkan relatif
sama. Ini disebabkan karena fungsi yang dieksekusi bukanlah fungsi yang rumit
melainkan fungsi linear (Herfina dkk., 2019).
Metode simpson diformulasikan sebagai persamaan 4.4 berikut ini:
𝑎 ℎ ℎ5
∫𝑏 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = [ 𝑓 (𝑥1 ) + 4𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 )] − 𝑓 ′′′′ (𝑥) ……(4.4)
3 12
𝑏−𝑎
Dimana 𝑥1 = 𝑎 , 𝑥3 = 𝑏, 𝑥2 = 𝑎 + ℎ dan ℎ = . Suku yang mengandung 𝑓 ′′′′ dapat
2

sering kali diabaikan, sehingga persamaan 4.4 menjadi :

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I
𝑎 ℎ
∫𝑏 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = [ 𝑓(𝑥1 ) + 4𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 )] ……(4.5)
3

(Irfan dkk., 2018).


4.4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Trapezoida dan Metode Simpson
Metode integrasi numerik yang sederhana dikembangkan oleh Newton-Cotes atau
Metode Trapesium. Hasil yang agak baik diperoleh bila digunakan panjang interval
yang kecil. Cara lain untuk mendapatkan nilai perkiraan yang lebih akurat yaitu dengan
menggunakan polynomial orde lebih tinggi yang menghubungkan titik-titik data.
Misalkan terdapat satu titik tambahan di antara nilai batas bawah dan nilai batas atas
integral. Ketiga titik diplotkan pada kurva analitis kemudian diambil suatu polynomial
pendekatan yang melewati ketiga titik koordinat tadi. Pada metode Simpson 3/8
memang didasrkan pada empat titik data (jumlah pias ganjil) tetapi pada penggunaannya
tidak fleksibel karena hanya untuk melengkapi kekurangan pada metode Simpson 1/3
yang tidak bisa digunakan jika jumlah piasnya ganjil (Aswin, 2008).

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

V. Algoritma
Program Utama
Step 1 : Mulai
Step 2 : Inisialisasi fungsi trapezoida, fungsi simpson dengan parameter masukan f dan
parameter keluaran y, f, x, y
Step 3 : Pembentukan fungsi f (x) = x2
Step 4 : Cetak fungsi f(x)
Step 5 : Pemanggilan fungsi trapezoida dengan parameter masukan f dan parameter
keluaran x
Step 6 : Cetak x
Step 7 : Pemanggilan fungsi simpson dengan parameter masukan f dan parameter
keluaran y
Step 8 : Cetak y
Step 9 : Selesai
Subprogram Trapezoida
Step 1 : Mulai
Step 2 : Inisialisasi fungsi trapezoida dengan parameter masukan f dan parameter
keluaran x
Step 3 : Inisialisasi a, b, x0, x1, h, x, f, a = 0, b = 2x0=a, x1=b
Step 4 : Proses h = b - a
Step 5 : Proses x= h/2 dikali (f(x0) + f(x1))
Step 6 : Selesai
Subprogram Simpson
Step 1 : Mulai
Step 2 : Inisialisasi fungsi simpson dengan parameter masukan f dan parameter
keluaran x
Step 3 : Inisialisasi a, b, x1, x2, x3, h, x, f, a = 0, b = 2
Step 4 : Proses h=b-a
Step 5 : Proses x1=a, Proses x2=a+h, Proses x3=b
Step 6 : Proses x= h/3 dikali (f(x1) + 4 dikali f (x2) + f (x3))
Step 7 : Selesai

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VI. Flowchart
Subprogram Trapezoida

Mulai

Inisialisasi fungsi trapezoida


dengan parameter masukan f dan
parameter keluaran x
Inisialisasi a, b, x0=a, x1=b, h,
int_trapezoida, a = 0, b = 2

Proses h = b – a, Proses
x0=a, Proses x1=b

Proses x= h/2 dikali (f(x0) + f(x1))

Selesai

Program Utama
Mulai

Inisialisasi fungsi trapezoida, fungsi


simpson dengan parameter masukan f
dan parameter keluaran y, f, x, y

Pembentukan fungsi f (x) = x2

Cetak fungsi f(x)

Pemanggilan fungsi trapezoida dengan


parameter masukan f dan parameter keluaran x

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Cetak x

Pemanggilan fungsi simpson


dengan parameter masukan f
dan parameter keluaran y

Cetak y

Selesai

Subprogram Simpson

Mulai

Inisialisasi fungsi simpson


dengan parameter masukan f
dan parameter keluaran x
Inisialisasi a, b, x1, x2, x3, h, x,
f, a = 0, b = 2

Proses h=b-a, Proses x1=a,


Proses x2=a+h, Proses x3=b
,
Proses x = h/3 dikali (f(x1) + 4 dikali f (x2) + f (x3))

Selesai

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VII. Listing
1. Program Utama
clc
f = inline('x^2')
x = trapezoida(f)
y = simpson(f)
2. Subprogram Traoezoida
function x = trapezoida (f)
a=0; %batas bawah integral
b=2; %batas atas integral
h = b-a;
x0 = a;
x1 = b;
% -- metode trapezoida --
x = h/2*(f(x0) + f(x1));
3. Subprogram Simpson
function x = simpson(f)
a=0; %batas bawah integrasi
b=2; %batas atas integrasi;
h=(b-a)/2;
x1=a;
x2=a+h;
x3=b;
% -- metode simpson --
x = h/3*(f(x1) +4*f(x2)+ f(x3))

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VIII. Tugas Pendahuluan


1. Tuliskan minimal tiga metode integrasi numerik yang belum disebutkan dalam
modul ini.
2. Apa kelemahan metode integrasi numerik Trapezoida?
3. Tuliskan Algoritma metode Simpson (persamaan (4) pada modul)!
Jawab :
1. Metode Monte Carlo, Metode Romberg, dan Metode Euler .
2. Kelemahan metode trapezoida terletak pada pendekatan trapezoida hanya bekerja
untuk persamaan – persamaan yang nilai turunan keduanya nol atau efektif (f’’ = 0),
hasil yang didapat dari metode trapezoida ini cukup jauh dari nilai eksaknya.
3. - Definisikan y = f(x)
- Tentukan batas bawah integrasi (a) dan batas atas integrasi (b)
- Tentukan jumlah pembagi n
- Hitung h = (b-a)/n dengan x1 = a, x3 = b, dan x2 = a+h.
h
- Hitung L = 3 [f(x1 ) + 4f(x2 ) + f(x3 )]

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

DAFTAR PUSTAKA

Aswin, M., 2008. Penggunaan Metode Aswin Pada Integral Numerik. Jurnal of Sistem
Teknik Industri, 9(1): 1-2.
Ermawati, Rahayu, P. dan Zuhairoh, F., 2017. Perbandingan Solusi Numerik Integral
Lipat Dua Pada Fungsi Fuzzy Dengan Metode Romberg Dan Simulasi Monte
Carlo. Jurnal MSA, 2(5): 15.
Herfina, N, Amrullah. Dan Junaidi. 2019. Efektifitas Metode Trapesium Dan Simpson
Dalam Penentuan Luas Menggunakan Pemrograman Pascal. Jurnal Mandalika,
1(1): 60-62.
Irfan, M. dkk., 2018. Modul Praktikum Fisika Komputasi I. Indralaya: Universitas
Sriwijaya.
Ramadanti, D. S., 2019. Penggunaan Metode Titik Tengah (Midpoint), Metode
Trapesium, Metode Simpson Dan Metode Gauss Untuk Menghitung Integrasi
Numerik Fungsi-Fungsi Tertentu Tanpa Error. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

LAMPIRAN

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fakultas MIPA – JurusanFisika


UniversitasSriwijaya

Anda mungkin juga menyukai