Anda di halaman 1dari 20

TEORI BELAJAR

PEMBELAJARAN
Nama Anggota Kelompok:
1. Rizma Nur Khoiriyah (20420069)
2. Valesya Ellanda O M (20420075)
3. Dea Rahma Azhura (20420084)
TEORI
BELAJAR
HUMANISTI
K
Pengertian Teori Humanistik
Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan
dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia
yaitu pencapaian aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri
orang belajar secara optimal (Assegaf, 2011).

Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan


untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,
teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang
kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian
psikologi belajar.

Pelopor dari teori ini adalah Abraham Maslow


Prinsip Teori Humanistik
Prinsip-prinsip belajar dari teori belajar Humanistik yaitu:

1. Belajar dimulai dari keseluruhan menuju kebagian-bagian.


2. Keseluruhan memberikan makna pada bagian-bagian.
3. Belajar adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan.
4. Belajar akan berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperoleh
pengertian.
5. Belajar akan berhasil bila ada tujuan yang berarti bagi individu .
6. Dalam proses belajar, individu merupakan organisme yang aktif, bukan
bejana yang harus diisi oleh orang lain.
7. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Implikasi Teori Humanistik
Guru Sebagai Fasilitator.
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. Ini
merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa (petunjuk):

a. Fasilitator memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi


kelompok, dan pengalaman kelas.
b. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan perorangan di
dalam kelas dan juga tujuan kelompok yang bersifat umum.
c. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber‐sumber untuk belajar yang
paling mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
d. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk
dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
Aplikasi Teori Humanistik
Teori humanistik lebih menunjuk pada spirit selama proses pembelajaran yang
mewarnai metode‐metode yang diterapkan. Adapun proses yang umumnya dilalui
adalah:

a. Merumuskan tujuan belajar yang jelas.


b. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas,
jujur dan positif.
c. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas
inisiatif sendiri.
d. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara
mandiri.
e. Siswa didorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,
melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan.
f. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya.
g. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.
Kelebihan Teori Humanistik
1. Bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap,analisis
terhadap fenomena social. Siswa merasa senang,berinisiatif dalam belajar.
Guru menerima siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.
2. Siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi
diri dengan sebaik-baiknya dan mempunyai pengaruh yang signifikan pada
ilmu psikologi dan budaya populer.
3. Selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-
dialogis dan humanis.
4. Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan
berpendapat, kebebasan mengungkapkan gagasan.
5. Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih
adalah kemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) di antara peserta
didik yang tentunya mempunyai pandangan yang berbeda-beda.
Kekurangan Teori Humanistik

1. Bersifat individual, proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan
lingkungan yang mendukung, sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
2. Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.
3. Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam psikologi
humanistik
Karakteristik Teori Humanistik

1. Menekankan pada aktualisasi diri individu (manusia sebagai sosok individu


yang bisa mengeksplorasi dirinya).
2. Proses merupakan hal penting yang menjadi fokus belajar.
3. Melibatkan peran aspek kognitif dan afektif.
4. Mengedepankan pengetahuan atau pemahaman.
5. Mengedepankan bentuk perilaku diri sendiri.
6. Tidak ada yang berhak mengatur proses belajar setiap individu.
TEORI
BELAJAR
SIBERNETIK
Pengertian Teori Sibernetika

Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi.
Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah teori ini
mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar
daripada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik, namun
yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang diproses yang akan dipelajari
siswa .

Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun
yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara
belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Sebuah informasi mungkin akan
dipelajari oleh seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi
yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar yang
berbeda.
Tokoh-Tokoh Teori Belajar Sibernetik
a. Landa
Landa merupakan salah seorang psikologi yang beraliran sibernetik.
Menurut Landa, ada
dua macam proses berpikir, yaitu sebagai berikut;
1) Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir linier, konvergent dan
lurus menuju ke satu
target tertentu. Contoh; kegiatan menelpon, menjalankan mesin mobil
dan lain-lain.
2) Cara berpikir heuristik, yaitu cara berpikir divergent menuju ke
beberapa target sekaligus.
Contoh: operasi pemilihan atribut geometri, penemuan cara-cara
pemecahan masalah dan
lain-lain. (Thobroni, 2015: 158)
b. Pask dan Scott
Tokoh sibernetik yang lain adalah Pasck dan Scott yang memperkenalkan tipe peserta
didik
yang holistik dan tipe serial. Peserta didik tipe holistik cenderung mempelajari sesuatu
dari
tahap yang paling umum ke tahap yang paling khusus, sedangkan peserta didik tipe
serial
cenderung berpikir algoritmik. (Ridwan Abdullah Sani, 2013:36).
Implementasi Teori Belajar Sibernetik
Ridwan Abdullah Sani (2013: 37) menjelaskan, fungsi guru dalam pembelajaran sibernetik
adalah merencanakan, mempersiapkan, dan melengkapi stimulus yang penting untuk masukan
simbolik (informasi verbal, kata-kata, angka-angka, dan sebagainya) dan masukan referensial
(objek dan peristiwa). Guru berperan membimbing peserta didik dalam memahami informasi
yang cocok dan membimbing mereka memanipulasikan proses memahami konsep dan

Penerapan teori sibernetik dalam proses belajar mengajar, paling tidak mengikuti langkah-
langkah antara lain:
a. Menentukan tujuan instruksional;
b. Menentukan materi pelajaran;
c. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut;
d. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi itu (apakah algoritmik
atau heuristic);
e. Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya;
f. Menyajiakan materi dan membimbing peserta didik belajar dengan pola yang sesuai dengan
urutan pelajaran.
Prinsip-prinsip Sibernetika
Joy Murray (2006) melakukan ringkasan dari beberapa prinsip dari sibernetika yaitu sebagai berikut :

● Kita semua adalah pengamat.


● Sebagai pengamat kita selalu tertanam dalam sebuah sistem dan tidak dapat mengklaim pandangan
dari luar.
● Kita melakukan pengamatan melalui lensa sejarah kehidupan dan pengamatan kita tidak dapat
dilakukan oleh yang lain karena kita hanya memiliki satu tubuh atau satu pikiran dan sejarah hidup
yang ada adalah untuk diamati.
● Sebagai pengamat, kita memperhatikan berbagai perbedaan dan membuat pembedaan terhadap
sistem atau lingkungan, pengamat yang berbeda akan membuat perbedaan dalam pembedaan,
memperhatikan bedanya perbedaan-perbedaan, merancang berbagai dunia dengan latar belakang
gangguan yang menjadi informasi bagi kita.
● Informasi tidak berada dalam pengamat atau sistem atau lingkungan, melainkan muncul dalam suatu proses hidup
antara pengamat dan sistem atau pengamat.
● Secara konstan, melalui komunikasi dan umpan balik, kita mengubah gambaran kita tentang dunia dan diubah
olehnya, dengan atau tanpa adanya intensi untuk perubahan dan diubah.
● Perubahan ini dinamakan dengan pembelajaran.
● Belajar timbul dari kebutuhan untuk bertahan dalam hal sosial, ekonomi, budaya, atau fisik dan memungkinkan kita
untuk terus hidup.
● Belajar dipicu oleh lingkungan, yang sesuai dengan sejarah kehidupan kita akan diantisipasi, dan akan berbeda
untuk setiap orang.
● Kita semua adalah pengamat yang mengamati dalam sebuah sistem.

Prinsip-prinsip tersebut menurut Murray merupakan jawaban atas berbagai pertanyaan tentang apa yang dimaksud
dengan belajar, mengapa kita belajar, mengapa kita belajar sesuatu namun tidak belajar hal lain, atau bagaimana
pembelajaran terjadi.
Kelebihan Teori Sibernetik

● Dapat diterapkan dalam kelompok sebagaimana instruksi dalam kelas bagi setiap individu
● Memungkinkan pengajar untuk memahami beberaapa mekanisme dasar yang mengendalikan proses pembelajaran
● Menyediakan dasar bagi pendidikan diri sendiri. Kendali umpan balik digunakan untuk mengembangkan materi
instruksional yang telah diprogramkan.
● Prinsip-prinsip sibernetika digunakan untuk mengembangkan instruksional ulangan
● Program pendidikan pengajar dapat dikembangkan dengan cara memperkerjakan mekanisme umpan balik untuk
memodifikasi perilaku pengajar
● Praktek-praktek inovatif dalam program pendidikan dapat menstimulasi keterampilan pengajaran sosial dan analisis
interaksi didasarkan pada teori umpan balik.
● Berbagai elemen dalam sistem pengajaran seperti masukan, proses, dan keluaran, memungkinkan pengajar untuk
memahami dan menganalisa pengajaran secara ilmiah
● Kegiatan pengajaran dapat membuat pandangan terhadap tujuan pembelajaran menjadi lebih tertsrtukur dan
terorganisasi dengan baik.
Kelemahan Teori Sibernetik

Teori belajar sibernetik sulit diterapkan atau diaplikasikan


dalam suatu proses pembelajaran karena tidak secara
langsung membahas mengenai proses belajar.
Manfaat mempelajari Teori belajar Sibernetik

Mempelajari teori belajar sibernetik dapat memberikan


manfaat dalam hal perancangan instruksional yang akan
dilakukan dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai