Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN

DI JAKARTA UTARA

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh :
KRISTI
027132101012

D III AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah,


rahmat serta hidayahnya yang senantiasa dilimpahkan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan judul “ Pengaruh covid-19 terhadap
perekonomian di Jakarta Utara “ sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Jurusan Akuntansi Sektor Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trisakti.

Jakarta, 13 Desember 2021

(Kristi)
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………......…… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………..…1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………..……….. 1&2


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………….……….… 2
1.3 Tujuan …………………………………………………………….….…. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………… 3

2.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………………………. 3

BAB 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………………….. 3-8

BAB 4 KESIMPULAN ………………………………………………………..8

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Covid-19 telah menyita perhatian sejak kemunculannya di Wuhan pada

akhir tahun 2019. World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa

Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan

(Silpa Hanoatubun, 2020). Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini menjadi

masalah besar bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Pada tanggal 15

September 2020 dilaporkan kasus terkonfirmasi positif di Indonesia telah

mencapai 225 ribu kasus di 34 provinsi.

Sejak kasus pertama di Indonesia, pemerintah langsung melakukan

penanganan dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB) dari Maret 2020 hingga Mei 2020. Didalamnya diatur agar

pembatasan aktivitas dan dihentikan kegiatan yang bersifat massal.

Dengan adanya peraturan tersebut, berdampak sangat besar terhadap

ekonomi negara dan masyarakat. Semenjak adanya covid-19, pertumbuhan

ekonomi Jakarta Utara mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Sebelumnya pertumbuhan ekonomi di Jakarta Utara memang selalu

mengalami fluktuatif.

Penyebab utama kejadian ini akibat kurangnya kontribusi aktivitas

ekonomi rumah tangga sejak covid-19. Sebab ekonomi rumah tangga

merupakan penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu

daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi terjadi akibat aktivitas ekonomi

rumah tangga. Indikator aktivitas ekonomi rumah tangga dapat dilihat

1
melalui pekerjaan, tabungan, pendapatan dan pengeluaran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dampak covid-19 sangat kompleks

terhadap rumah tangga. Akibat dibatasi kegiatan diluar rumah, banyak sekali

rumah tangga yang kehilangan pekerjaan yang berdampak ke pendapatan

dan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Dari masalah tersebut dapat

dirumuskan pertanyaan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia sebagai berikut

1. Bagaimana dampak pandemic covid-19 terhadap pendapatan rumah

tangga di Jakarta Utara?

2. Bagaimana dampak pandemic covid-19 terhadap pengeluaran konsumsi

rumah tangga di Jakarta Utara?

3. Bagaimana dampak pandemic covid-19 terhadap tabungan rumah

tangga di Jakarta Utara?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari dilakukan tugas mata

kuliah Bahasa Indonesia ini adalah:

1. Menganalisis dampak pandemic covid-19 terhadap pendapatan rumah

tangga di Jakarta Utara

2. Menganalisis dampak pandemic covid-19 terhadap pengeluaran rumah

tangga di Jakarta Utara

3. Menganalisis dampak pandemic covid-19 terhadap tabungan rumah

tangga di Jakarta Utara

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Estro (2020), Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia, Per

Tanggal 10 April 2020, 12.43 GMT, jumlah pasien positif covid-19 di seluruh

dunia sudah mencapai 1,621,713 orang, dengan jumlah kematian 97,183

orang dan sembuh sebanyak 366,239 orang. Di Indonesia, total kasus

Covid-19 positif sebanyak 3,512 orang, dengan jumlah kematian sebanyak

306 orang, dan sembuh sebanyak 282 orang . Peningkatan kasus positif

yang terjadi dari hari ke hari menyebabkan banyak kerugian terhadap

berbagai sektor di Indonesia. Salah satu nya adalah sektor ekonomi

Indonesia. Pandemi Covid-19 sudah sangat menghancurkan ekonomi

Indonesia. Kasus pertama diumukan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 2

Maret 2020.

BAB 3

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan ekonomi di tataran

rumah tangga, dimana 50% diantaranya mengalami kesulitan keuangan.

Keterbatasan lapangan pekerjaan karena kegiatan bisnis yang lesu akibat

dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyebabkan

berkurangnya pemasukan rumah tangga, disaat harga berbagai kebutuhan

sehari-hari cenderung meningkat.

Akses untuk mendapatkan layanan dasar sosial juga semakin sulit di saat

3
pandemi, sehingga masyarakat kesulitan untuk memperoleh pangan

berkualitas untuk gizi yang layak, layanan kesehatan, dan pendidikan bagi

anak. Perlu analisa lebih dalam terkait dampak ekonomi-sosial pandemi

pada pendapatan dan pengeluaran rumah tangga di Indonesia, sehingga

pemetaan masalah menjadi jelas dan lebih mudah diatasi.

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III 2020 masih mengalami

kontraksi namun membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,

seiring dengan peningkatan stimulus fiskal di DKI Jakarta serta mobilitas

masyarakat. Pada triwulan III 2020 ekonomi Jakarta tumbuh negatif

sebesar -3,82% (yoy), membaik dari kontraksi pada triwulan II 2020 sebesar

-8,23% (yoy). Dari sisi pengeluaran, berkurangnya kontraksi perekonomian

tersebut terutama disumbang oleh Konsumsi Pemerintah yang tumbuh

positif, sementara komponen pengeluaran lainnya masih mengalami

kontraksi. Peningkatan Konsumsi Pemerintah tersebut bersumber dari

peningkatan belanja barang dan bantuan sosial dalam rangka menangani

pandemi Covid-19. Dari sisi lapangan usaha (LU), kontraksi terdalam terjadi

pada LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, LU Industri

Pengolahan, LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor, serta LU Transportasi dan Pergudangan, namun dengan

kontraksi yang membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Selain itu,

sebagian besar LU yang terkait dengan penanganan Covid-19 dan aktivitas

new normal mengalami perbaikan, diantaranya adalah LU Jasa Kesehatan

dan Kegiatan Sosial, LU Informasi dan Komunikasi, LU Jasa Pendidikan,

serta LU Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib.

4
Seiring dengan masih terkontraksinya pertumbuhan ekonomi, inflasi IHK

Provinsi DKI Jakarta pada triwulan III 2020 tetap rendah. Pada periode

tersebut, inflasi Provinsi DKI Jakarta mencapai 1,76% (yoy), lebih rendah

dari triwulan sebelumnya (2,17%, yoy). Inflasi yang rendah juga didukung

oleh menurunnya ekspektasi inflasi, terkendalinya harga-harga komoditas

yang diatur pemerintah, seperti tarif transportasi dan energi, semakin

efektifnya program pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi

Daerah (TPID) DKI Jakarta, serta konsistensi kebijakan Bank Indonesia

dalam menjaga stabilitas moneter.

Pertumbuhan ekonomi Jakarta yang masih terkontraksi pada triwulan III

2020 sebagai dampak dari pandemi Covid19 turut menyebabkan

penurunan kesempatan bekerja di Jakarta. Hal tersebut tercermin dari

berkurangnya jumlah orang yang bekerja serta peningkatan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta pada periode survei Agustus 2020.

Dari jenis pekerjaan, penyerapan tenaga kerja informal di Jakarta

mengalami peningkatan sementara di sektor formal mengalami penurunan.

Dari angka penduduk bekerja, terdapat penduduk yang mengalami

pengurangan jam kerja dan sementara tidak bekerja karena pandemi

Covid-19. Aktivitas dari beberapa lapangan usaha (LU) penyerap tenaga

kerja terbesar di Jakarta juga terdampak pandemi Covid-19, sehingga

menyebabkan pengurangan penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut.

Secara spasial, kenaikan TPT terbesar terjadi di Jakarta Barat.

Secara umum kondisi stabilitas keuangan di DKI Jakarta pada triwulan III

2020 tetap terjaga di tingkat yang aman di tengah masih menurunnya fungsi

intermediasi perbankan. Rasio kredit bermasalah (Non Performing

5
Loan/NPL) berdasarkan lokasi proyek tetap rendah yakni 2,48%, meski

sedikit meningkat dari posisi triwulan sebelumnya sebesar 2,27%. Kredit

perbankan tumbuh negatif sebesar -2,95% (yoy) pada triwulan laporan,

lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -1,47% (yoy), di

tengah perbaikan kinerja ekonomi. Sementara itu, likuiditas perekonomian

tetap terjaga sebagaimana tercermin dari dana pihak ketiga yang tumbuh

meningkat dari 9,62% (yoy) pada triwulan II 2020 menjadi 16,27% (yoy)

pada triwulan III 2020.

Seiring perbaikan kinerja ekonomi pada triwulan III 2020, aktivitas transaksi

keuangan masyarakat DKI Jakarta juga mengalami kenaikan, baik secara

tunai maupun nontunai. Peningkatan transaksi tunai terlihat dari jumlah

penarikan (outflow) yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Sementara itu, secara nontunai, peningkatan transaksi terjadi

baik pada sistem kliring nasional (SKN-BI) maupun sistem Bank Indonesia

Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).

Selanjutnya, pada triwulan IV 2020, kinerja perekonomian DKI Jakarta

diprakirakan secara triwulanan (qtq) tumbuh positif, namun secara tahunan

(yoy) masih mengalami kontraksi meskipun tidak sedalam triwulan

sebelumnya. Perbaikan aktivitas ekonomi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya terjadi seiring dengan penerapan PSBB transisi, kontraksi

ekonomi global yang berkurang pada semester II 2020 dan pelaksanaan

Pilkada di berbagai daerah.

Seiring peningkatan kinerja ekonomi, pada triwulan IV 2020 tekanan inflasi

di Jakarta juga diperkirakan mengalami peningkatan secara terbatas.

6
Salah satu penyebab kenaikan tekanan inflasi adalah adanya kegiatan Hari

Besar Keagamaan Nasional 2020 dan Tahun Baru 2021. Hal tersebut

diperkirakan dapat memicu permintaan masyarakat akan barang/jasa di

DKI Jakarta. Peningkatan permintaan juga didukung oleh berbagai upaya

pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintah baik di tingkat pusat

maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Untuk keseluruhan tahun, berbagai perkembangan terkini terkait dampak

pandemi Covid-19 terhadap aktivitas perekonomian di Jakarta

menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada 2020 diperkirakan

akan terkontraksi dari tahun sebelumnya. Penurunan aktivitas ekonomi

diperkirakan terjadi pada hampir seluruh komponen pengeluaran kecuali

konsumsi pemerintah serta pada beberapa lapangan usaha

utama. Berbagai kebijakan pemulihan ekonomi baik dari Pemerintah pusat

maupun Pemerintah provinsi DKI Jakarta menahan penurunan kinerja

ekonomi lebih lanjut. Rendahnya capaian inflasi hingga bulan November

2020 diperkirakan membawa tingkat inflasi Jakarta pada akhir tahun 2020

lebih rendah dari tahun sebelumnya dan di bawah kisaran sasaran inflasi

nasional tahun 2020, yaitu 3% ± 1%.

Selanjutnya, pada tahun 2021 pemulihan ekonomi nasional diperkirakan

berlanjut seiring perbaikan perekonomian global yang didukung oleh

ketersediaan vaksin, meningkatnya mobilitas masyarakat dan dampak

kebijakan akomodatif selama 2020. Perbaikan ekonomi global dan nasional

diperkirakan akan mendorong pemulihan ekonomi Jakarta pula. Pada tahun

2021 ekonomi Jakarta diperkirakan tumbuh positif.

7
Inflasi Jakarta pada tahun 2021 diprakirakan lebih tinggi dari tahun 2020,

seiring dengan membaiknya kondisi permintaan yang didorong aktivitas

ekonomi yang lebih tinggi. Kendati demikian inflasi diperkirakan tetap

berada pada kisaran sasaran inflasi yang telah ditetapkan yaitu 3% ± 1%

dengan dukungan upaya pengendalian inflasi oleh TPID Provinsi DKI

Jakarta.

BAB 4

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Berbagai macam kebijakan telah di buat oleh pemerintah Indonesia

dalam menangani pandemic Covid-19 yang sedang

marak terjadi.Kebijakan yang ada tersebut secara langsung berdampak

positive namun secara tidak langsung juga dapat berdampak negative,

salah satunya yang dapat kita ketahui saat ini yaitu merosotnya

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dampak pada sector ekonomi di

Indonesia akibat dari Covid-19 ini antara lain terjadinya PHK, terjadinya PMI

Manufacturing Indonesia, penurunan impor, peningkatan harga(inflasi)

serta terjadinya kerugian pada sector pertanian dan pangan, aspek sosial

ekonomi pedesaan dan juga pada sector pariwisata yang menyebabkan

penurunan okupansi.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-
Perekonomian-Provinsi-DKI-Jakarta-November-2020.aspx

Bank Indonesia. “Laporan perekonomian provinsi”. Dalam bi.go.id, Jakarta


selasa, 8 desember, 2020.

https://id.scribd.com/document/514299076/MAKALAH-Dampak-Covid-19-
Bagi-Perekonomian-Indonesia

Mawaddaturrohmah. Dampak covid-19 bagi perekonomian Indonesia.


Jakarta:Scribd. 2021.

https://repository.ummat.ac.id/2326/4/COVER-BAB%20III.pdf

Sasmita, dwi hafizah. analisis tentang dampak covid-19 terhadap


perekonomian usaha mikro kecil dan menengah di kawasan ekonomi
khusus (kek) mandalika kabupaten lombok tengah. Mataram: 2020.

Anda mungkin juga menyukai