Anda di halaman 1dari 2

PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19

Oleh Wahyu Mufti Aji


1700024084
Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan
Kamis, 05 Agustus 2021

Masyarakat dibuat resah sejak tanggal 2 Maret 2020 Pandemi Covid-19 mendera Indonesia.

Tak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat, pandemic Covid-19 secara nyata juga

menganggu aktivitas ekonomi nasional. Keputusan pemerintah menerapkan Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga kini berganti nama menjadi Pemberlakuan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak luas dalam proses produksi, distribusi, dan

kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya menganggu kinerja perekonomian.

Secara umum, pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada ekonomi nasional sepanjang

tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2021. Ekonomi Indonesia saat ini mengalami

penurunan, angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS)

menginformasikan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh melambat sebesar 2,97% (year on

year) pada kuartal I per tahun 2021.

Jika dibandingkan dengan kuartal IV per tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia

mengalami penurunan sebesar 2,41%. Pertumbuhan ekonomi melambat seiring dengan

melemahnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat merupakan suatu hal yang menjadi

komponen yang dijadikan alat ukur terhadap pengeluaran pertumbuhan ekonomi. Daya beli

masyarakat turun terutama karena berkurangnya penghasilan di samping karena terbatasnya

aktivitas. Di tengah semua ketidakpastian, masyarakat terutama golongan menengah keatas

mengerem pembelian barang-barang yang dianggap tidak pokok.


Kebijakan pemerintah yang memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan

Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk mencegah penyebaran Covid-19 menyebabkan

terbatasnya mobilitas dan aktivitas masyarakat yang berdampak pada penurunan permintaan

domestic. Penghasilan masyarakat yang menurun karena pandemic menyebabkan sebagian

sektor usaha mengurangi aktivitasnya atau menutup total yang juga meningkatkan angka

pengangguran. Menurut Badan Pusat Statistik dalam Survei Angkatan Kerja Nasional angka

pengangguran di bulan Agustus 2021 akan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Februari

2021 yang mencapai 6,26%. Meningkatnya jumlah pengangguran mengakibatkan deficit

anggaran negara bertambah.

Anda mungkin juga menyukai