Anda di halaman 1dari 8

Penulis

MAKALAH EKONOMI

KEBIJAKAN BANK INDONESIA UNTUK MENYELAMATKAN


PEREKONOMIAN INDONESIA AKIBAT PANDEMI COVID-19
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok ekonomi
Disusun oleh kelompok 1 :
1. Lexa Indriyani Sitorus
2. Aditya Pratama
3. Laila Nurulaeni
4. Alamsyah Ramadhan

Kelas : X IPS 4

SMA NEGERI 1 CIKANDE


TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh
pihak-pihak yang membantu dalam menyesaikan makalah ini. Kami berharap
semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan
bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Ya
Robbal Alamiin.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
Bab 1
Strategi Kebijakan Bank INDONESIA akibat Pandemi covid-19
dan Penjelasannya..........................................................................................................1
Bab 2 PENUTUP

STRATEGI KEBIJAKAN BANK INDONESIA AKIBAT PANDEMI COVID-19


YANG TERJADI SAAT INI UNTUK MENYELAMATKAN PEREKONOMIAN
INDONESIA
Pandemi Covid-19 yang diumumkan di penghujung 2019 telah mengubah arah sosial ekonomi global secara
signifikan. Krisis kesehatan ini masih persisten menyebar di seluruh dunia. Kebijakan extraordinary serta kerja keras
dan koordinasi berbagai pihak mampu mencegah kontraksi ekonomi lebih dalam di 2020.

Salah satu langkah cepat sebagai respon luar biasa untuk menghadapi dampak pandemi adalah Program Pemulihan
Ekonomi Nasional atau (PEN). Sinergi yang kuat juga terus dibangun bersama berbagai pihak, termasuk Bank
Indonesia, OJK, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Paket kebijakan terpadu untuk peningkatan pembiayaan
dunia usaha telah disiapkan guna memacu pemulihan ekonomi khususnya dari sektor potensial dan strategis. Selain
program PEN, kebijakan Bank Indonesia dan OJK juga diarahkan untuk mengakomodasi pemulihan ekonomi.

Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Bank Indonesia
menyampaikan langkah-langkah yang ditempuh dari aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak
kepada masyarakat, UMKM, dan dunia usaha. Selain itu disampaikan pula perkembangan indikator stabilitas nilai
Rupiah secara periodik.

Terkait hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan 5 hal sebagai berikut

2. Indonesia, Kementrian keuangan, dan OJK terus melakukan koordinasi secara erat dari aspek stabilitas moneter,
SSK, dan fiskal, dalam mendorong ekonomi dan mengurangi beban kepada masyarakat dalam mengatasi dampak
COVID-19.

Asesmen makroekonomi sedang didiskusikan secara intens antara Bank Indonesia dengan Kementrian keuangan
yang pada waktunya akan disampaikan terkait perubahan asumsi makro dan implikasi anggaran.

4. Update Indikator Terkini

Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dalam melakukan langkah tersebut bersama KSSK. Bank Indonesia juga
terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran
4.COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah
koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,
serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Pada kesempatan yang sama, terkait hal ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Juga memaparkan
empat respons yang akan dilakukan dalam menghadapi tantangan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 :

Pertama, yaitu implementasi bauran kebijakan bank sentral (central bank policy mix) yang akan terus berlanjut.
“Tidak hanya terkait kebijakan suku bunga, tetapi juga untuk menjaga stabilitas nilai tukar”.

Kedua, Bank Indonesia akan terus mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan dengan mendukung akselerasi
digital banking, teknologi finansial (tekfin), e-commerce, dan industri sistem pembayaran .

1
Ketiga, berkoordinasi dengan pemerintah dalam memperkuat pemulihan ekonomi, antara lain
mendukung dan mempromosikan UMKM. Untuk mendukung hal tersebut, Bank Indonesia tidak
hanya melakukan pengembangan UMKM tapi juga program onboarding untuk mendukung
UMKM Go Digital.
Keempat, mendorong implementasi ekonomi dan keuangan hijau atau green economy and
finance, melalui dukungan kebijakan makroprudensial yang ramah terhadap lingkungan, antara
lain kebijakan pembiayaan berwawasan lingkungan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun menyampaikan empat tantangan dalam
menghadapi peradaban baru akibat pandemi Covid-19 :
Pertama, terkait dengan ketahanan suatu negara. ”Apa dan bagaimana upaya mempercepat
pemulihan ekonomi dan mendorong perekonomian menjadi lebih kuat dan resilient”
Kedua, digitalisasi. Akselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional menjadi game-changer
selama pandemi, serta digitalisasi di berbagai bidang lainnya.
Ketiga, inklusi, menurut Gubernur BI, perlu terus dilakukan akselerasi inklusi ekonomi dan
keuangan, khususnya pada UMKM dan sektor pertanian melalui klasterisasi, kewirausahaan,
akses pembiayaan, dan digitalisasi.
Keempat, ekonomi hijau. Tekanan untuk ramah lingkungan yang semakin tinggi, perlu direspons
melalui kebijakan reformasi struktural maupun digitalisasi.

5.Momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi
membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah (Pusat dan Daerah), Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), perbankan dan berbagai
pihak lainnya. Vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 merupakan kondisi prasyarat bagi
pemulihan ekonomi nasional.
Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan
otoritas terkait senantiasa memantau perkembangan pandemi COVID-19 guna menempuh
langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memitigasi dan mengurangi dampaknya
terhadap perekonomian nasional.

Anda mungkin juga menyukai