Anda di halaman 1dari 33

LOMBA KARYA TULIS IESCO

ISLAMIC ECONOMICS OLYMPIAD #3 2021

ASY-SYERKA : APLIKASI UMKM PESANTREN DALAM RANGKA


MENDUKUNG POTENSI LOKAL SEBAGAI PEMULIHAN EKONOMI
NASIONAL PASCA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh:

Nidaan Khafiyya S. 402019418103 2019

Nahdiyah Istiqomah 402019418102 2019

Dintya Esa Kharisma 3920184181228 2018

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR


NGAWI
2021
i
ASY-SYERKA : APLIKASI UMKM PESANTREN DALAM RANGKA
MENDUKUNG POTENSI LOKAL SEBAGAI PEMULIHAN EKONOMI
NASIONAL PASCA PANDEMI COVID-19
Nidaan Khafiyya Salahudin, Nahdiyah Istiqomah, Dintya Esa Kharisma
Universitas Darussalam Gontor
nidaan.khafiyya@gmail.com

ABSTRAK
Corona Virus Disease 2019 membawa dampak bagi sektor ekonomi nasional. Karena
pengaruh tingkat konsumsi masyarakat semakin rendah, hal ini akan mengakibatkan
turunnya pendapatan rill nasional sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia
melemah. Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu kegiatan yang dapat mendeteksi
keberhasilan tingkat kemajuan suatu negara. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
masyarakat yang signifikan merupakan tanda bahwa pembangunan yang
diselenggarakan oleh pemerintah berhasil. Pemulihan Ekonomi Nasional menjadi
perbincangan dalam dunia ekonomi. Pasalnya, para pengamat ekonomi dan Lembaga
Internasional (IMF, Bank Dunia, OECD) memprediksi akan terjadi resesi ekonomi
dunia pada tahun 2020. Untuk itu pemerintahan Indonesia berusaha menggerakkan
dunia usaha melalui pemberian insentif atau stimulus kepada UMKM dan korporasi.
Karena UMKM dianggap mampu untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional.
Untuk itu, penulis mencanangkan sebuah inovasi baru yaitu aplikasi UMKM
pesantren dalam rangka mendukung potensi lokal melalui pendekatan kualitatif dan
kajian kepustakaan dengan harapan dapat menjadi salah satu indikator Pemulihan
Ekonomi Nasional pasca pandemi COVID-19.

Kata Kunci : UMKM Pesantren, Potensi Lokal, Pemulihan Ekonomi Nasional,


COVID-19.

ii
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Asy-Syerka : Aplikasi UMKM Pesantren Dalam Rangka Mendukung Potensi Lokal
Sebagai Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi COVID-19”. Meskipun dalam
proses penyelesaiannya kami mengalami banyak hambatan, namun atas izin Allah
kami berhasil menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu, membimbing, memberikan kritik dan saran serta masukan yang dapat
membangun materi pada karya tulis ilmiah kami. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusi,
motivasi dan dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Sebagai generasi penerus bangsa, tentunya kami ingin memberikan kontribusi
untuk membangun peradaban besar bagi negara. Salah satunya adalah dengan
memberikan inovasi positif yang bermanfaat, khususnya bagi masyarakat pribumi.
Karena itu kami berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi salah satu
sarana untuk menyampaikan aspirasi yang kelak akan berguna bagi kehidupan kita
bersama.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan, seperti kata pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan karya tulis ilmiah
ini. Dengan harapan semoga karya tulis ilmiah yang kami buat, bisa bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Ngawi, 01 Februari 2021
Penulis

iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Manfaat................................................................................................................2
2.1 Tinjauan...............................................................................................................4
BAB III. METODE PENULISAN.............................................................................7
3.1 Metode.................................................................................................................7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................8
4.1 Pembahasan..........................................................................................................8
BAB VI. PENUTUP...................................................................................................17
5.1 Kesimpulan........................................................................................................17
5.2 Saran..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
LAMPIRAN...............................................................................................................21
Daftar Riwayat Hidup Ketua...................................................................................21
Daftar Riwayat Hidup Anggota 1............................................................................22
Daftar Riwayat Hidup Anggota 2............................................................................25

iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wabah Corona Virus Disease 2019 atau biasa disebut sebagai COVID-19
merupakan wabah yang hampir menjangkit semua penduduk di Indonesia bahkan
dunia. Virus yang muncul diakhir tahun 2019 ini menyebabkan banyak sekali dampak
serta pengaruh besar baik terhadap politik, pendidikan, bahkan sosial-ekonomi.
Tercacat kurang lebih 63.749 kasus COVID-19 di Indonesia dengan presentase
kematian lebih tinggi dibanding global (Kompas.com, 6 Juli 2020). Pada tanggal 10
September 2020 terdapat pertambahan kasus yang terkonfirmasi hampir 3.861 pasien.
Pertambahan kasus COVID-19 yang telah terkonfirmasi hingga saat ini sangat
berpengaruh sekali terhadap sektor ekonomi.
Dalam sektor ekonomi, pengaruh tingkat konsumsi masyarakat semakin
rendah dan hal ini mengakibatkan turunnya pendapatan rill nasional sehingga tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah. Menurut Sukirno (2000) mengenai
pertumbuhan ekonomi yakni keberhasilan suatu negara yang diukur dari seberapa
besar negara tersebut memproduksi barang maupun jasa, yang tentunya dipengaruhi
oleh peningkatan kualitas dan kapasitas dari faktor-faktor produksi yang nantinya
akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan teori
ekonomi makro, tolak ukur dari tingkat pertumbuhan ekonomi yakni seberapa besar
perkembangan dari pendapatan nasional rill bisa diperoleh dalam suatu negara
tersebut.
Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia kian memburuk. Sekertaris
Kementrian Perekonomian, Bapak Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa kurang
lebih 3,05 juta orang pekerja di Indonesia yang terdampak PHK dan dirumahkan
akibat virus corona, hal ini terjadi semenjak pandemi corona di Indonesia yakni pada
3 Mei 2020 (CNBC Indonesia 3 Juni 2020). Menjolaknya jumlah pengangguran dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja, terlihat dari jumlah minat
masyarakat yang mengikuti program kartu prakerja. Dimana, dalam 3 minggu
program kartu prakerja ini tercatat kurang lebih 10,9 juta orang yang mendaftar.
Adapun data manajemen pelaksana (PMO) program kartu prakerja tercatat terdapat

1
392,338 ribu orang yang sudah menjadi peserta prakerja di gelombang 1-3, yang
pekerjanya terhambat karena adanya dampak COVID-19. Selain itu Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bapak Nadiem Anwar Makarim beliau
mengeluarkan bukti surat edaran No. 36962/MPK.A/HK/2020 pada tanggal 17 Maret
2020 perihal “Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)”.
Untuk itu perlu adanya kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang
telah dimukakan langsung oleh Komite Penanganan Nasional Corona Virus Disease
2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Kementrian Keuangan Republik Indonesia,
(Agustus 2020) Pemulihan Ekonomi Nasional dilakukan dengan mengambil
kebijakan Fiskal dan Moneter yang komprehensif. Di samping itu pemerintah juga
mengalokasikan dana APBN untuk PEN sebesar Rp. 695,2 triliun. Untuk mencapai
tujuan tersebut terdapat 3 kebijakan yang dilakukan yaitu peningkatan konsumsi
dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitas ekonomi dan
ekspansi moneter.
Pemerintah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian
insentif/stimulus kepada UMKM dan korporasi. Untuk UMKM, pemerintah antara
lain memberikan penundaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi
bunga melalui Kredit Usaha Rakyat dan Ultra Mikro, penjaminan modal kerja sampai
Rp. 10 miliar dan pemberian insentif pajak misalnya Pajak Penghasilan (PPh Pasal
21) ditanggung pemerintah. Karena UMKM dianggap mempunyai peran strategis
yang mampu untuk mengatasi Pemulihan Ekonomi Nasional secara cepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran pesantren dalam membangun perekonomian Indonesia?
2. Apakah UMKM dapat mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
pasca pademi COVID-19?

2
1.3 Manfaat
Peran pesantren sebagai sektor potensial yang memberikan banyak dampak
positif bisa dimanfaatkan dalam berbagai aspek, termasuk di bidang ekonomi. Bagi
penulis, gagasan ini dapat menambah wawasan dalam bidang kewirausahaan syariah.
Sedangkan bagi masyarakat, gagasan ini memberikan sebuah inovasi dalam
mengimplementasikan produk pesantren sebagai wacana dalam mempercepat
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi COVID-19.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan
Endah, (2020) menjelaskan bahwa potensi lokal merupakan suatu kekayaan
yang tak ternilai harganya bagi sebuah daerah dimanapun itu. Potensi daerah sendiri
merupakan segala kekayaan asli yang dimiliki oleh suatu daerah dan memiliki
kemungkinan untuk di kembangkan dan dimaksimalkan oleh mereka yang ada disana.
Lahirnya undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang desa harus mampu merubah cara
pandang dalam sistem pembangunan Indonesia. Karena potensi wilayah memerlukan
upaya-upaya tertentu untuk membuatnya bermanfaat kepada masyarakat. Menurut
Nurhayati potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan seperti kekuatan, kesanggupan dan daya yang bisa di kembangkan
menjadi lebih besar. Istilah potensi tidak hanya ditunjukan untuk manusia tetapi juga
untuk entitas lain.
Menurut Soetomo diperlukan paling tidak tiga hal dalam mengidentifikasi
potensi lokal yaitu: 1) mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu
selalu mengalami perkembangan dan perubahan sejalan dengan perubahan dan
perkembangan masyarakat. 2) identifikasi potensi sumberdaya dan peluang yang juga
selalu berkembang. Tanpa adanya kegiatan tersebut maka potensi dan sumberdaya
yang ada akan tetap bersifat laten dan tidak teraktualisasi bagi pemenuh kebutuhan. 3)
proses dan upaya untuk mencari cara yang lebih menguntungkan dalam
memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada.
Ishartono dan Tri, (2017) menjelaskan bahwa SDG’s merupakan sebuah
tujuan pembangunan global. Tujuan pembangunan berkelanjutan ini disepakati oleh
sekurangnya 193 kepala Negara. Pengesahan sustainable development goals (SDG’s)
dilaksanakan pada tanggal 25 September di New York, Amerika Serikat. Sustainble
Development Goals (SDG’s) pada tahun 2016 telah diresmikan menggantikan
Millenium Development Goals (MDG’s). SDG’s merupakan tujuan transformatif
yang telah disepakati serta berlaku bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali. Maka setiap
bangsa di dunia harus mengikuti perkembangan SDG’s.

4
Sustainable Development Goals memiliki 17 tujuan diantaranya : (1) Tanpa
Kemiskinan (2) Tanpa Kelaparan (3) Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (4)
Pendidikan Berkualitas (5) Kesejahteraan Gender (6) Air bersih dan Sanitasi (7)
Energi Bersih dan Terjangkau (8) Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang layak
(9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (10) Mengurangi Kesenjangan (11)
Keberlanjutan Kota dan Komunitas (12) Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
(13) Aksi terhadap iklim (14) Kehidupan Bawah Laut (15) Kehidupan di Darat (16)
Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian (17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.
(Ishartono & Tri, n.d., p. 159) menjelaskan bahwa 17 tujuan tersebut akan terlaksana
apabila negara sudah mencapai kedamaian.
Menurut Presiden Majelis Umum PBB mengatakan bahwasannya keinginan
semua negara PBB akan tercapai apabila dunia telah damai, aman serta menghormati
hak asasi manusia bukan dalam keadaan dunia dimana investasi dalam persenjataan
dan perang lebih besar sehingga merusak sebagian besar sumber daya yang telah
menjadi komitmen untuk berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan. Maka
keadaan dunia sangat berpengaruh terhadap jalannya tujuan-tujuan tersebut.
Marlina, (2014) menjelaskan bahwa pesantren merupakan institusi yang
melekat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem sosial masyarakat
muslim Indonesia. Peran sosial yang dimainkan oleh pesantren terus bertahan dan
masih banyak memberikan warna dalam kehidupan masyarakat muslim. Sumber daya
yang dimiliki pesantren merupakan modal sosial yang sangat kuat untuk mengemban
perannya sebagai lembaga yang bertugas bertanggung jawab dalam membentuk
masyarakat madani yang diidealkan oleh Islam. Melalui seperangkat sumber daya
yang dimilikinya, maka pesantren pada dasarnya mempunyai potensi yang sangat
besar dalam mengembangkan ekonomi syariah.
Mursyid, (2011) menjelaskan tentang lembaga-lembaga pesantren itulah yang
paling menentukan watak ke-Islaman dan memegang peran penting bagi proses
penyebaran Islam. Pondok pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam di
Indonesia yang mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Seiring dengan “matangnya
waktu”, pesantren yang awalnya merupakan pusat pemurnian ajaran agama dan

5
kepercayaan, berubah menjadi salah satu pusat perjuangan nasional dan sekaligus
tempat perjuangan melawan penjajah. Selain itu para santrinya juga bisa menjadi
pengusaha yang memiliki keahlian, keterampilan, dan pengetahuan dagang yang tidak
dimiliki oleh golongan priyayi. Karena santri pengusaha menerapkan ajaran agama
dalam proses perdagangannya. Pendidikan tambahan yang mengarah pada aspek
kewirausahaan menjadi dinamika tersendiri bagi pesantren.
Marlinah, (2020) menjelaskan tentang Pemulihan Ekonomi Nasional
pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 (PP
23/2020) tentang pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk
mendukung kebijakan keuangan negara dalam penanganan pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) serta dalam menghadapi ancaman yang membahayakan
bagi perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan serta Penyelamatan
Ekonomi Nasioonal (PEN). Program Pemulihan Ekonomi Nasional bertujuan untuk
membantu dan mendorong serta meningkatkan daya beli masyarakat dalam
memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan yang berfokus pada rumah
tangga masyarakat, sektor usaha (UMKM) dan strategi dalam mengurangi resiko
kontraksi ekonomi pada kuartal 3 dan 4 ditahun 2020.
Marlinah, (2021) menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 merupakan wabah
yang sangat menguncangkan sistem pemerintahan diseluruh dunia yang berdampak
pada aspek sosial, politik hingga pada aspek stabilitas perekonomian negara dan pada
sektor ekonomi terutama dalam bidang UMKM. Wabah COVID-19 memiliki
pengaruh negatif bagi ekosistem perekonomian negara yakni menghambat roda
pergerakan pada bisnis UMKM diseluruh Indonesia. Pandemi ini datang dan
berkembang serta menyebabkan banyaknya korban yang berjatuhan yang membuat
masyarakat Indonesia harus melaksanakan karantina (lockdown). Sehingga hal
tersebut mengakibatkan merosotnya perekonomian dunia akibat terhentinya seluruh
aspek-aspek kegiatan masyarakat terutama dalam hal perdagangan (UMKM) yang
merupakan pemasukan tertinggi negara dan sangat berpengaruh terhadap kondisi
perekonomian negara. Sehingga dalam hal ini inovasi masyarakat sangat dibutuhkan
dalam meningkatkan perekonomian melalui sektor usaha (UMKM).

6
BAB III. METODE PENULISAN

3.1 Metode
Metode pengambilan data menggunakan kualitatif dan deskriptif. Diperoleh
dengan kajian perpustakaan dan literature review serta menggambarkan keadaan
subjek atau objek berupa lembaga, masyarakat dan yang lainnya berdasarkan fakta-
fakta dan kondisi yang tampak atau apa adanya saat ini. Sedangkan teknik analisis
yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif informatif, yaitu data penulisan
didapatkan dari beberapa informasi dan teori akurat yang mendukung.
Prosedur penulisan dibuat dengan mengembangkan inovasi berdasarkan fakta
dan kondisi yang ada untuk menjadi salah satu solusi internal yang dapat
diimplementasikan di masyarakat. Pengembangan ekonomi Islam melalui produk-
produk yang dihasilkan dengan dukungan MOU pesantren, diimplementasikan dalam
sektor usaha swasta berbasis online dan offline. Diharapkan bisa menjadi salah satu
strategi dalam mengembangkan kewirausahaan syariah atau UMKM dalam
mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi COVID-19.

7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Bisnis merupakan istilah untuk menjelaskan segala aktivitas yang
menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehari-
hari. Secara umum bisnis diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan dan rizki dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bisnis juga dapat dikatakan sebagai sebuah
kegiatan yang terorganisir karena pada dunia bisnis terdapat banyak kegiatan yang
dilakukan. Kegiatan dalam bisnis dimulai dengan input yang berupa pengelolaan
barang lalu proses yang akan menghasilkan output berupa barang setengah jadi atau
barang jadi. Sedangkan secara etimologis, bisnis memiliki arti dimana seseorang atau
sekelompok dalam keadaan yang sibuk dan meghasilkan keuntungan atau profit bagi
dirinya atau kelompok tersebut.
Bisnis dalam Islam mengambil dasar dari Al-Qur’an dan hadits yang akan
membawa pada kesejahteraan dunia dan akhirat dengan memenuhi standar etika
perilaku bisnis yakni takwa, kebaikan, ramah, dan amanah seperti halnya etika bisnis
yang dilakukan Rasulullah SAW. Kegiatan bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW
didasari oleh akhlak mulia dengan kejujuran dan tutur kata yang baik. Bahwasannya
hakikat bisnis dalam Islam selain mencari keuntungan materi juga mencari
keuntungan yang bersifat immaterial. Keuntungan immaterial yang dimaksud adalah
keuntungan atau kebahagiaan ukhrawi.
Maka dari itu, walaupun secara material pelaku bisnis muslim merugi, akan
tetapi pada hakikatnya tetap beruntung karena mendapatkan pahala atas komitmen
dalam menjalankan bisnis sesuai dengan syariah. Maka yang dimaksud dengan bisnis
berbasis syariah adalah kegiatan bisnis yang dilakukan oleh seseorang dengan
berlandaskan syariat agama Islam, dimana setiap cara memperoleh dan menggunakan
harta harus sesuai dengan aturan agama Islam. Dalam bisnis syariah seseorang harus
selalu mengingat dan menyerahkan semua hasil usaha yang telah dilakukan kepada
Allah SWT.

8
Dalam Islam bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam
berbagai bentuknya tidak dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan harta (barang atau
jasa) termasuk profitnya, akan tetapi dibatasi pada cara perolehan dan pendayagunaan
hartanya (ada aturan halal dan haram). Berbisnis merupakan hal yang sangat
dianjurkan dalam agama Islam, seperti yang dijelaskan pada hadits Rasulullah SAW
yang menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui berdagang. Hal
tersebut bermakna bahwa berdagang merupakan jalan dimana terdapat banyak pintu-
pintu rezeki dibukakan sehingga karunia Allah terpancar didalamnya. Adapun bisnis
dalam Islam bertujuan untuk mencapai empat hal utama yaitu target hasil termasuk
pada profit materi dan benefit non meteri, pertumbuhan, keberlangsungan dan
keberkahan.
Target hasil dalam bisnis Islam ialah untuk mencari profit setinggi-tingginya,
akan tetapi dengan memikirkan manfaat yang akan didapatkan lingkungan sekitar
seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan kesejahteraan.
Manfaat (benefit) yang dimaksud tidak hanya memberikan materi saja akan tetapi
juga dapat bersifat nonmateri seperti halnya kemanusiaan melalui kesempatan kerja,
bantuan sosial (sedekah) dan bantuan lainnya dengan tujuan mendekatkan diri pada
Allah SWT. Selanjutnya pertumbuhan bisnis dalam Islam tetap pada aturan syariah
dengan tidak menghalalkan semua cara untuk mendapatkan keuntungan.
Hal ini selaras dengan keberlangsungkan pada bisnis Islam, target yang telah
dicapai dengan pertumbuhan setiap tahunnya harus dijaga keberlangsungannya agar
perusahaan dapat eksis dalam kurun waktu yang lama. Sedangkan mengenai
keberkahan dalam bisnis Islam merupakan tujuan inti kepada aktivitas bisnis.
Keberkahan menjadi bukti bahwa bisnis yang dilakukan oleh pengusaha telah
mendapat ridha dari Allah SWT dan bernilai ibadah pada kegiatan yang berlangsung.
Dalam bisnis Islam terdapat beberapa praktik yang harus dijauhkan dari aktivitas
bisnis untuk mencegah hilangnya keberkahan finansial pada proses bisnis.
Adapun praktik-praktik yang dilarang adalah riba, penipuan (Gharar),
penimbunan barang, praktik perantara yang merugikan, boros, berlebihan, bermegah-
megahan, mengurangi takaran, timbangan, korupsi, menawar barang yang sedang

9
ditawar orang lain dan seluruh praktik yang mengakibatkan ketidakadilan pada
pelaku bisnis. Maka dari itu, dalam melakukan bisnis Islam harus dilakukan dengan
cara yang profesional yang melibatkan pada ketelitian dan kecermatan dalam proses
manajemen dan administrasi agar terhindar dari kerugan dan terbebas dari unsur-
unsur penipuan (gharar), kebohongan, riba, serta praktik-praktik lainnya yang
dilarang oleh syariah Islam.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah mayoritas penduduk beragama
Islam. Menurut data dari The Pew Research Centre pada tahun 2010 jumlah
penduduk Indonesia yang menganut agama Islam sebesar 87,2% dari total penduduk
atau sekitar 209,1 juta jiwa. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia termasuk sebagai
negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Tidak cukup dengan
jumlah penduduknya saja, melainkan pendidikan Islami pun menyebar luas di
nusantara. Hal tersebut ditandai dengan berdirinya beberapa pesantren yang telah
berkembang pesat di seluruh Indonesia. Pesantren pada dasarnya berasal dari kata
santri. Kata santri berasal dari kata sasthra/i yang diambil dari bahasa Tamili India,
dan mempunyai makna orang yang pakar dibidang kitab suci. Kata santri kemudian
diberi prefik pe- dan akhiran –an, sehingga menjadi kata pesantren.
Pesantren adalah lembaga Pendidikan Islam tertua di Indonesia. Sejak islam
masuk ke Indonesia, cikal bakal berdirinya pesantren sudah mulai terlihat. Menurut
catatan sejarah berdirinya pesantren disebabkan adanya seorang kyai yang menetap di
suatu daerah. Berdirinya sebuah pesantren di suatu wilayah membuat pesantren
tersebut memiliki peran strategis yang dapat membuat wilayah tersebut menjadi lebih
berkembang. Peran strategis pesantren mencakup peran dalam bidang perekonomian,
sosial dan politik.
Terdapat dua alasan mengapa pesantren bisa menjadi pelopor perekonomian
umat. Pertama, santri adalah golongan masyarakat yang berkomitmen tinggi dengan
agamanya. Komitmen para santri dalam agamanya dapat berpengaruh terhadap
kegiatan dapat membuatnya menjadi penggerak ekonomi syariah di masyarakat
sekaligus melahirkan entrepreneur muda yang berjiwa islami. Optimalisasi semua
sumber daya yang dimiliki pesantren dapat tercipta sebuah kekuatan besar dalam

10
perekonomian bila dikelola dengan baik. Pesantren jugua dapat memafaatkan asset
lainnya yang dimiliki untuk ditunjukan pada sektor perekonomian. Pemanfaatan asset
ini harus dibarengi dengan manajemen aset yang baik dari pihak pesantren agar
pemanfaatan aset dapat berlangsung secara optimal.
Selain itu ada beberapa hal yang bisa di lakukan pesantren untuk
memberdayakan perekonomian umat, yakni dari segi lapangan pekerjaan. Peluang
usaha serta pendirian badan usaha, lembaga keuangan dan lembaga sosial pesantren.
Dari segi peluang usaha, target dari peluang usaha di lingkungan pesantren adalah
industri rumahan dan UMKM. Potensi dan peran pesantren mempunyai nilai yang
cukup strategis dan signifikan dalam memberikan sumbangsih dan perannya bagi
peningkatan keswadayaan, kemandirian, dan partisipasi masyarakat sekitar. Dalam
konteks pengembangan ekonomi umat, pesantren disamping berperan sebagai agent
of social change sekaligus sebagai pelopor kebangkitan ekonomi umat. Hal ini
terlihat bagi komunitas pesantren dan masyarakat sekitarnya dengan membentuk
kelompok wirausaha bersama antar pesantren.
Dalam menggerakkan ekonomi syariah, pesantren memiliki macam-macam
potensi yakni sebagai agen perubahan sosial dibidang ekonomi syariah. Di tengah
arus globalisasi di seluruh dimensi kehidupan manusia, himpitan dan tekanan
ekonomi menjadi salah satu akar penyebab terjadinya disorientasi Muslim.
Pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren penting untuk di lakukan karena
Indonesia yang saat ini masih dalam jajaran negara berkembang sedang gencar-
gencarnya menumpas kemiskinan sehingga dibutuhkan sebuah cara yang efektif
untuk mengurangi kemiskinan. Pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren ini
sangat tepat dilakukan sambil berdakwah atau yang bisa disebut dengan dakwah
pemberdayaan. Dakwah pemberdayaan ini selain bertujuan mensejahterakan
masyarakat juga bertujuan mengedukasi masyarakat. Diharapkan perekonomian
masyarakat semakin membaik bersamaan dengan pengetahuan masyarakat tentang
ajaran Islam terutama Ekonomi Islam.
Selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pada
tujuan nomor 9 perihal Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Membangun infrastruktur

11
yang berkualitas mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan
serta medorong inovasi. Inovasi dalam pengertian umum merupakan suatu usaha
perubahan yang dilakukan baik oleh perusahaan dalam lingkungan bisnis, daerah,
ataupun negara untuk menuju kearah perbaikan. Secara umum inovasi merupakan
suatu ide baru yang dikembangkan dari ide yang sudah ada sebelumnya sehingga ide
baru tersebut dapat berbeda dengan ide yang sudah ada sebelumnya.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi nasional yang
paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga menjadi tulang
punggung perekonomian nasional. UMKM juga merupakan kelompok pelaku
ekonomi terbesar dalam perekonomian di Indonesia dan telah terbukti menjadi kunci
pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis ekonomi serta menjadi
desiminator pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Melalui Inpres No. 6 tahun 2009
mengenai pengembangan industri pusat dan daerah untuk mendukung kebijakan
pengembangan industri kreatif tahun 2009-2015 yakni pengembangan kegiatan
ekonomi berdasarkan pada kreatifitas, keterampilan, bakat individu yang bernilai
ekonomi dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan
kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta
lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta
individu. Industri kreatif juga bisa dipahami sebagai industri yang menyediakan
layanan kreatifitas bisnis. Sistem ekonomi kreatif diyakini mampu menjadi solusi
dalam mengatasi perekonomian negara, sekaligus sebagai alternatif dalam
menghadapi tantangan global yang akan menggeser sistem ekonomi yang telah
berjalan.
Pengembangan ekonomi kreatif Indonesia merupakan wujud optimisme serta
luapan aspirasi untuk mendukung mewujudkan visi Indonesia yaitu menjadi negara
yang maju. Di dalamnya terdapat pemikiran, cita-cita, imajinasi dan mimpi untuk
menjadi masyarakat dengan kualitas hidup yang tinggi, sejahtera dab kreatif. Industri
kecil yang kreatif digambarkan sebagai rumah yang harus memiliki pondasi yang
kuat karena pondasi inilah yang akan menyokong berlangsungnya atau berjalannya

12
sebuah industri kecil yang unggul. Pondasi tersebut terdiri dari Sumber Daya
Manusia dan Sumber Daya Alam yang merupakan faktor internal suatu industri,
sedangkan teknologi merupakan hal yang penting untuk membangun suatu
ketangguhan industri.
Dengan ini penulis mencanangkan suatu inovasi kreatif dari pengembangan
potensi pesantren yang mana dalam proses edukasinya saling menjalin MoU dengan
pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia. Hal ini bisa menjadi sebuah inovasi
untuk membentuk suatu perusahaan dengan mobilisasi pemerintah yang didukung
oleh MoU pesantren untuk mengembangkan semua produk sesuai potensinya dalam
wujud sektor usaha swasta (UMKM) berbasis syariah dari segi semua aspek, baik
produk hingga transaksi pembayaran yang digunakan. Selain hadir dengan
mekanisme kerja offline UMKM pesantren ini menggunakan mekanisme kerja online
mengingat pademi COVID-19 kian melanda.

13
Kinerja online UMKM pesantren ini akan berjalan membentuk marketplace
pada umumnya, namun terdapat keunggulan serta keunikan yaitu hanya
diperbolehkan produk dari pesantren-pesantren di Indonesia saja. Dalam marketplace
tersebut terdapat beberapa vitur yang dibuat dan terbagi menjadi beberapa jenis, yang
dapat ditunjukkan pada gambar berikut

1
2 3

4
5
6

14
7 8 9 10
Gambar 1.4

Berikut keterangan dari tiap-tiap vitur yang ada :


El-Fathr Meliputi makanan serta minuman halal
El-Ibas Meliputi pakaian muslim dan muslimah
El-Kitab Meliputi buku-buku Islami dan buku-buku kajian
Islam
El-Maal Bentuk dari layanan beramal yang didapatkan dari
kembalian pelanggan dan orang yang ingin beramal.
Hal ini salah satu bentuk dari sosial marketplace bagi
masyarakat sekitar dan bagi orang-orang yang
membutuhkan
Transaksi Pembayaran Hanya menggunakan ATM syariah sebagai alat
pembayaran

15
Terlebih tanpa ada unsur riya’ dalam hal kegiatan beramal, seperti dalam Al-
Qur’an:

‫ٓا َء‬MMَ‫الَهۥُ ِرئ‬M‫ق َم‬ ۡ ِ‫ َد ٰقَتِ ُكم ب‬M‫ص‬


ُ Mِ‫ٱل َمنِّ َوٱأۡل َ َذ ٰى َكٱلَّ ِذي يُنف‬M َ ‫وا‬M ْ Mُ‫وا اَل تُ ۡب ِطل‬M ْ Mُ‫ا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬MMَ‫ٰيَٓأَيُّه‬
ٞ ‫ َر‬Mُ‫ ۡف َوا ٍن َعلَيۡ ِه ت‬M‫ص‬ ۡ
‫ل‬Mٞ Mِ‫ابَهۥُ َواب‬M‫ص‬ َ َ ‫اب فَأ‬ َ ‫ل‬M ِ Mَ‫ر فَ َمثَلُهۥُ َك َمث‬Mِ ۖ M‫و ِم ٱأۡل ٓ ِخ‬Mۡ Mَ‫ؤ ِم ُن بِٱهَّلل ِ َوٱلي‬Mۡ Mُ‫اس َواَل ي‬
ِ َّ‫ٱلن‬
٢٦٤ َ‫ُوا َوٱهَّلل ُ اَل يَ ۡه ِدي ۡٱلقَ ۡو َم ۡٱل ٰ َكفِ ِرين‬ْ ۗ ‫ص ۡل ٗد ۖا اَّل يَ ۡق ِدرُونَ َعلَ ٰى َش ۡي ٖء ِّم َّما َك َسب‬ َ ُ‫فَت ََر َك ۥه‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti
batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa
yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.” (Qs. Al-Baqarah:264).
Dalam konteks ini, tidak hanya berbelanja untuk pemenuhan kebutuhan hidup
pribadi semata melainkan secara tidak langsung pembeli memberdayakan produk
potensial pondok pesantren sebagai salah satu bentuk cinta produk lokal dan
membantu mensejahterakan masyarakat yang kurang mampu karena “anda membeli,
anda beramal”. Selain itu diharapkan dapat membantu mempercepat Pemulihan
Ekonomi Nasional pasca pandemi COVID-19 mengingat potensi terbesar terletak
pada sektor UMKM yang ditinjau dari pola konsumsi masyarakat. Karena jika tingkat
konsumsi masyarakat semakin meningkat maka pendapatan rill nasional akan
meningkat sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia kian laju berkembang
dan memulai untuk pulih kembali.

16
17
BAB VI. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mendukung
kebijakan keuangan negara dalam penanganan pandemi COVID-19 serta dalam
menghadapi ancaman yang membahayakan bagi perekonomian nasional dan stabilitas
sistem keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN). Program Pemulihan
Ekonomi Nasional bertujuan untuk membantu dan mendorong serta meningkatkan
daya beli masyarakat dalam memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan
yang berfokus pada rumah tangga masyarakat, sektor usaha (UMKM) dan strategi
dalam mengurangi resiko kontraksi ekonomi pada kuartal 3 dan 4 ditahun 2020.
Untuk itu UMKM pesantren diharapkan dapat menjadi laju untuk mempercepat
pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19.

5.2 Saran
Diharapkan bagi masyarakat juga untuk ikut serta dalam membantu
pemulihan ekonomi nasional. Dan diharapkan kepada pemerintah juga mendukung
adanya UMKM pesantren yang mana diharapkan mampu menjadi pemercepat
pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ambo Aco, A. H. E., t.thn. Analisis Bisnis E-Commerce pada mahasiswi Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar.

Ansori, A., 2016. Digitalisasi Ekonomi Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan
Bisnis Islam , pp. 1-18.

Ariyadi, 2018. Bisnis Dalam Islam. Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1.

Dailysocial, 2019. Pemanfaatan tekhnologi dalam membantu perkembangan UKM di


Indonesia. Business.

Fadli, M. I., 2016. Manajamen Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pondok Pesantren


(Studi di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Bandung Kebumen Jawa Tengah). Skipsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto.

Faishal, A., 2012. Bentuk-Bentuk Pengembangan Ekonomi Masyarakat Di Pesantren


(Studi Kasus Atas Pengembangan Ekonomi Masyarakat di PP. Annuqoyyah Guluk-
Guluk Sumenep Madura). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Firmansyah, A., 2017. Kajian Kendala Implementasi E-commerce di Indonesia.


Jurnal masyarakat telematika dan informasi , pp. 127-136.

Fitria, T. N., 2017. Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan
Hukum Negara. JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01.

Folia, R., 2019. Menuju Indonesia 4.0 : Besarnya Pengaruh Internet Bagi Usaha
Kecil. Business economy .

Juliyani, E., 2016. Etika Bisnis Dalam Persepektif Islam. Jurnal Ummul Qura Vol
VII, No.1.

Lugina, U., 2017. Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren Di Jawa Barat. Jurnal
Pendidikan dan Studi Islam, Vol.4, No.1.

19
Majid, Z. A., 2016. Ekonomi Dalam Perspektif Al-Qur'an. Ahkam, Vol.XVI, No.2.

Marlina, 2014. Potensi Pesantren Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah. Jurnal


Hukum Islam, Vol.12, No.1.

Marlinah, L. 2020. Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat


Perekonomian Nasional Tahun 2020 Ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Ekonomi,
Vol. 22, No. 2.

Modjo, M. I. 2020. Memetakan Jalan Penguatan Ekonomi Pasca Pandemi. Journal of


Development Planning, Vol. IV, No.2.

Mursyid, 2011. Dinamika Pesantren Dalam Perspektif Ekonomi. Millah, Vol.XI,


No.1.

Muttaqin, Z., 2017. Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren (Studi Di Yayasan


Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sleman Yogyakarta). Skipsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ngafifi, M., 2014. Kemajuan tekhnologi dan pola hidup manusia dalam perspektif
sosial budaya. Jurnal pembangunan pendidikan , pp. 33-47.

Ningsih, T. R., t.thn. Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Melalui Pengembangan


Sumber Daya Lokal (Studi Pada Pondok Pesantren Daarut Tauhid). Makalah UIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Nugrahaningsih, W., 2017. Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999


Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Bisnis Online. Jurnal Serambi Hukum
Vol. 11 No. 01.

Permana, R., 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di


Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi, Vol. 18 (2),
2016, pp. 111-129.

Pradana, M., 2015. Klasifikasi Bisnis E-Commerce di Indonesia. Modus, Vol.27,


No.2.

20
Pradiani, T., 2017. Pengaruh Sistem Pemasaran Digital Marketing Terhadap
Peningkatan Volume Penjualan Hasil Industri Rumahan. JIBEKA, pp. 46-53.

Purbaya, A. A., 2016. Google: "UKM Berbasis Digital Tingkatkan Ekonomi RI.
DetikFinance.

Safira, D., 2020. Bisnis Jual Beli Online Dalam Perspektif Islam. Jurnal Al-yasini
Vol. 5 No. 1.

Setiawan, W., 2017. Era Digital dan Tantangannya. Seminar Nasional Pendidikan,
pp. 1-9.

Sutadi, H., 2019. Membangun ekonomi digital membangun ekonomi kerakyatan.

Thaha, A. F., 2020. Dampak Covid-19 Terhadap UMKM Di Indonesia. Jurnal


BRAND, Vol. 2, No. 1.

Ully Hikmah Andini, M. S. S. A. H., t.thn. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dari


Desa Tertinggal Menuju Desa Tidak Tertinggal. Jurnal Administrasi Publik(JAP),
Vol.2, No.12, pp. 7-11.
Zaroni, A. N., 2007. Bisnis Dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan
Dalam Kehidupan Ekonomi). Jurnal MAZAHIB, Vol. IV, No. 2 .

21
LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Ketua

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Nidaan Khafiyya Salahudin


2. Tempat dan Tanggal Lahir : Garut, 29 Agustus 1999
3. Alamat : Jl. Dayeuhandap Perum Balekembang blok C7
Kab. Garut Kec. Garut Kota
4. Program Studi / Jurusan : Ekonomi Islam
5. Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Manajemen
6. Asal Sekolah/Universitas : Universitas Darussalam Gontor

B. Pengalaman Organisasi

No Prestasi/Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
Peraih Indeks Prestasi Tertinggi Universitas Darussalam
1 2020
Kedua semester 2 Gontor
Peraih Indeks Prestasi Tertinggi Universitas Darussalam
2 2020
Kedua semester 3 Gontor
Universitas Darussalam
3 Juara 2 Lomba Hijab Syar’i 2021
Gontor
Universitas Darussalam
4 Juara 1 Lomba Halal Food 2021
Gontor
Universitas Darussalam
5 Juara 1 Lomba Video 2019
Gontor
Juara 1 Lomba Face of Universitas Darussalam
6 2020
Deepartment Gontor

22
Daftar Riwayat Hidup Anggota 1

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Nahdiyah Istiqomah


2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 21 September 2001
3. Alamat : Jln. Manisi no 26 RT 02 RW 07 Desa/Kel
Pasir biru Jati kaler Kab Bandung
4. Program Studi / Jurusan : Ekonomi Islam
5. Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Manajemen
6. Asal Sekolah/Universitas : Universitas Darussalam Gontor

B. Pengalaman Organisasi

No Prestasi/Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
Peraih Indeks Prestasi Tertinggi Universitas Darussalam
1 2020
Kedua Gontor
Universitas Darussalam
2 Juara 1 Cerdas Cermat Muharram 2020
Gontor
Universitas Darussalam
3 Juara 1 Cerdas Cermat Idul Adha 2020
Gontor
Universitas Darussalam
4 Juara 1 Cerdas Cermat Heyfest 2021
Gontor
Universitas Darussalam
5 Juara 2 Cerdas Cermat LAZISWAF 2021
Gontor
Universitas Darussalam
6 Juara 2 ISEC 2019
Gontor
Juara 3 Cerdas Cermat Qur’anic Universitas Darussalam
7 2020
Competition Gontor
Universitas Darussalam
8 Juara 2 Problem Solving 2020
Gontor
Universitas Darussalam
9 Juara 1 MHQ 2020
Gontor
10 Juara 2 MHQ Universitas Darussalam 2020

23
Gontor
Universitas Darussalam
11 Juara 1 Essay LAZISWAF 2021
Gontor
Universitas Darussalam
12 Juara 2 Essay PKP 2020
Gontor
Universitas Darussalam
13 Juara Juara 2 LKTI PKP 2020
Gontor
Universitas Darussalam
14 IPK Tertinggi
Gontor

C. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

Institusi
No Judul Karya Penghargaan Pemberi Tahun
Penghargaan
PKM-GT RISTEK DIKTI:
MASUK PAK EKO
(Upaya Kreatif Masyarakat
1 Menjadikan Minyak 2019
Sampah Plastik Sebagai
Bahan Bakar Alternatif
Ekonomis)
HERO 7TH Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta: TRENDI Fakultas
2 (Industri Ekonomi Digital Sertifikat Finalis Ekonomi dan 2019
Sebagai Pendorong Utama Bisnis UMY
Menuju Indonesia
Sejahtera)

24
NETs 2019 Universitas
Jenderal Soedirman: E-
BHT (Elektronik Business
Halal Tourism) Merupakan
Sarana Paket Wisata Halal Fakultas
Dalam Memanfaatkan Ekonomi
3 Sertifikat Finalis 2019
Fenomena Sharing Pembangunan
Economy Guna Mencetak (Himesbang)
Sdm Kreatif Dan
Meningkatkan
Perekonomian Bangsa
Menuju Indonesia 2045.
Chemistry Competition
Universitas Negeri Medan:
PEE KANG SHUWANG
(Pengoptimalan Kulit
4 2019
Bawang Merah Menjadi
Pestisida Alami Sebagai
Wujud Usaha Pemanfaatan
Limbah Lingkungan)
Essay IAIN Madura:
G30S/MAAL (Gerakan
Moslem Beramal) Sebagai
5 Pengganti Pajak Dalam 2019
Rangka Mengembangkan
Perekonomian Indonesia di
Era Revolusi Industri 4.0

Daftar Riwayat Hidup Anggota 2

A. Identitas Diri

25
1. Nama Lengkap : Dintya Esa Kharisma
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 1 Juni 2000
3. Alamat : Dk. Jelidro RT. 07 RW. 01 Sambikerep,
Surabaya
4. Program Studi / Jurusan : Ekonomi Islam
5. Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Manajemen
6. Asal Sekolah/Universitas : Universitas Darussalam Gontor

B. Pengalaman Organisasi

No Prestasi/Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
Peraih Indeks Prestasi Tertinggi Universitas Darussalam
1 2020
Kedua Gontor
Universitas Darussalam
2 Juara 1 Artikel Ilmiah IDEA 2020
Gontor
Universitas Darussalam
3 Juara 1 Essay FESYAR 2020
Gontor
Universitas Darussalam
4 Juara 1 LKTI HEYFEST 2019
Gontor
Universitas Darussalam
5 Juara 3 LKTI Muharram 2019
Gontor

C. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

Institusi
No Judul Karya Penghargaan Pemberi Tahun
Penghargaan

26
PKM-GT RISTEK DIKTI:
MASUK PAK EKO
(Upaya Kreatif Masyarakat
1 Menjadikan Minyak 2019
Sampah Plastik Sebagai
Bahan Bakar Alternatif
Ekonomis)
HERO 7TH Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta: TRENDI Fakultas
2 (Industri Ekonomi Digital Sertifikat Finalis Ekonomi dan 2019
Sebagai Pendorong Utama Bisnis UMY
Menuju Indonesia
Sejahtera)
NETs 2019 Universitas
Jenderal Soedirman: E-
BHT (Elektronik Business
Halal Tourism) Merupakan
Sarana Paket Wisata Halal Fakultas
Dalam Memanfaatkan Ekonomi
3 Sertifikat Finalis 2019
Fenomena Sharing Pembangunan
Economy Guna Mencetak (Himesbang)
Sdm Kreatif Dan
Meningkatkan
Perekonomian Bangsa
Menuju Indonesia 2045.
4 Chemistry Competition 2019
Universitas Negeri Medan:
PEE KANG SHUWANG
(Pengoptimalan Kulit

27
Bawang Merah Menjadi
Pestisida Alami Sebagai
Wujud Usaha Pemanfaatan
Limbah Lingkungan)
Essay IAIN Madura:
G30S/MAAL (Gerakan
Moslem Beramal) Sebagai
5 Pengganti Pajak Dalam 2019
Rangka Mengembangkan
Perekonomian Indonesia di
Era Revolusi Industri 4.0

28

Anda mungkin juga menyukai