Anda di halaman 1dari 14

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERKEMBANGAN INDONESIA DI

SEKTOR PARIWISATA.PADA MASA SEBELUM, PADA SAAT DAN


PASCA PANDEMIC COVID 19

Disusum Oleh
Nama : Felicia Yeap Sue Lin

UPT SMAK YOS SUDARSO


BATAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat tuhan . yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "

Pertumbuhan Ekonomi Dan Perkembangan Indonesia Di Sektor Pariwisata.Pada

Masa Sebelum, Pada Saat Dan Pasca Pandemic Covid 19

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak

akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari

penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena

itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami

dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan

juga inspirasi untuk pembaca.

Batam 15 Maret 2023

Felicia Yeap Sue Lin

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................... 3
ISI DAN PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pertumbuhan Dan Perkembangan Ekonomi Pada Sektor Wisata Sebelum
Pandemi Covid 19 ................................................................................................ 3
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Pada Sektor Wisata saat
Pandemi Covid-19................................................................................................ 5
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Dalam Sektor Pariwisata
Setelah Covid-19 .................................................................................................. 8
BAB III .................................................................................................................. 10
PENUTUP .............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit yang baru-baru ini ditemukan di Wuhan, Cina, telah menyebabkan

gelombang kejutan di seluruh dunia. Penyakit tersebut bernama Corona Virus

Disease 2019 atau lebih dikenal dengan COVID-19. Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa penyakit tersebut adalah penyakit

menular pada saluran pernapasan dan telah ditetapkan sebagai pandemi.

Pandemi Covid-19 memberikan banyak dampak pada segala aspek kehidupan,

salah satunya aspek ekonomi. Akibatnya, seluruh dunia mengalami masalah

serius, yaitu masalah kesehatan dan ekonomi. Di seluruh dunia, kasus COVID-

19 mulai menyebar pada Desember 2019, dan penyebarannya semakin meluas

di berbagai negara bahkan di Indonesia. Kasus positif COVID-19 di Indonesia

dilaporkan sejak akhir Desember 2019 dan terus meningkat pada Maret 2020

Kebijakan pemerintah memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan perilaku

baru

Pandemi Covid-19 berdampak pada pergerakan masyarakat di dunia dan

juga di Indonesia. Pembatasan/penutupan sosial pada bulan April dan Mei

menyebabkan pembatasan pergerakan orang. Sejak pertengahan Mei, beberapa

negara mulai mengendur dan pergerakan orang meningkat, meski belum

kembali normal. Di Indonesia, pekerja di industri pariwisata mengalami

dampak yang terlihat berkurangnya pendapatan, terutama terkait akomodasi

dan penyedia makanan dan minuman; perdagangan grosir dan eceran; reparasi
2

mobil dan sepeda motor; serta penyimpanan dan transportasi. Pada Februari

2020, jumlah pengangguran di Indonesia pada awal pandemi Covid-19

sebanyak 6,88 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

sebesar 4,99 persen.

Konsekuensi dari pandemi Covid-19 akan mempengaruhi ekonomi global.

China adalah negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Perekonomian

China melambat akibat dampak Covid-19. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi

China tahun ini sebesar 6,1% hingga 3,8%. Jika situasi terus memburuk,

pertumbuhan ekonomi China bisa mencapai 0,1% atau bahkan mencapai angka

negatif.

Oleh karena itu diperlukannya suatu tulisan yang membahas mengenai

bagaiamana kondisi ekonomi terutama pada sector wisata sebelum pandemi

covid 19, Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam Sektor

pariwisata saat covid,bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ekonomi

dalam sektro pariwisita setelah covid

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam Sektor

pariwisata sebelum covid-19?

2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam Sektor

pariwisata saat covid-19?

3. pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam Sektor pariwisata setelah

covid-19?
3

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Dan Perkembangan Ekonomi Pada Sektor Wisata Sebelum

Pandemi Covid 19

Sebelum pandemi Covid 19 pertumbuhan ekonomi terutama pada sektor

wisata mengalami peningkatan dilansir dari suara.com yang di tulis oleh

Febrinastri, pada tahun 2018 Pariwisata adalah produk paling berkelanjutan

yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Apalagi, pariwisata Indonesia

setiap tahunnya terus meningkat. Grafik ini sangat kontras dengan bahan baku

lainnya,

Masih dari sumber yang sama pada 2016, pendapatan devisa dari pariwisata

mencapai US$13,5 miliar per tahun Kehilangan minyak sawit mentah (CPO)

saja menelan biaya $15,9 miliar per tahun Pada 2015, industri pariwisata masih

menjadi penyumbang devisa terbesar keempat, dan pada 2017, kontribusi

devisa industri pariwisata melonjak hingga sekitar US$16,8 miliar Angka ini

diperkirakan akan meningkat sebesar 20% pada tahun 2018 menjadi sekitar $20

miliar.

Hal ini diperkuat oleh Kementrian Pariwisata (2015) pada tahun 2015

Wisatawan mancanegara (wisman) meningkat sebesar 10,4 juta dan wisatawan

nasional (wisnus) hingga 255,2 juta Fakta-fakta ini menunjukkan persaingan

itu Industri pariwisata Indonesia patut berbangga. peningkatan jumlah

wisatawan Pengunjung domestik dan mancanegara tentunya memberikan


4

dampak positif bagi banyak orang Sektor komersial seperti jasa transportasi,

hotel/hotel, makanan, dll. Pertumbuhan pariwisata juga berdampak positif di

seluruh wilayah Indonesia

Hal in ini diperkuat oleh Idrus (2018) Belakangan ini, pariwisata semakin

memberikan kontribusi bagi suatu negara, termasuk Indonesia, dimana

peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik

memberikan dampak positif bagi perekonomian Kedua, pelayanan wisata harus

ditingkatkan terutama dari segi sumber daya manusia. Selain itu menurut

Widowati (2019) Rata-rata pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara

(wisman) ke 2014-2018 mencapai 14% per tahun. Angka ini lebih tinggi

dibandingkan rata-rata pertumbuhan kunjungan wisman pada periode 2009-

2013 yang sebesar 9% per tahun

Dilansir dari web indonesiabaik.id yang di tulis oleh Finaka Pada tahun

2018, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 15,81 juta orang,

meningkat 12,58% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang

mencapai 14,04 juta orang Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke

Indonesia pada tahun 2018 mayoritas berasal dari negara-negara berikut:

Malaysia 2,5 juta (15,83%); Cina 2,14 juta (13,52%); Singapura 1,77 juta

(11,19%); Timor-Leste 1,76 juta (11,15%)); 1,3 juta kunjungan dari Australia

(8,23%).

Dua komponen utama yang mempengaruhi arus wisatawan adalah jumlah

wisatawan dan lama tinggal wisatawan Saat ini, traveling sudah menjadi
5

kebutuhan pokok bagi kebanyakan orang di seluruh dunia Semakin kaya

seseorang, semakin banyak kesempatan dan keinginan yang dimilikinya untuk

bepergian. Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya (Subardini, 2017)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah wisatawan mancanegara

(wisman) yang berkunjung Indonesia sepanjang tahun 2017 Total 14.03 juta

orang-kali, meningkat 21,88 % dibandingkan tahun lalu Sebelum itu, yaitu

11.51 mengakses Pada tahun 2017, jumlah wisatawan mancanegara mencapai

1,322 miliar dan pariwisata global terus tumbuh pada tahun 2018 (Prabhawati,

2018)

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Pada Sektor Wisata saat Pandemi

Covid-19

Adanya Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa yaitu lumpuhnya

hampir semua sendi kehidupan di belahan dunia termasuk Indonesia. Untuk

membatasi penyebaran Covid-19, pemerintah di seluruh dunia mengambil

tindakan, yaitu memberlakukan blokade atau larangan negara atau kota yang

paling terkena dampak virus Covid untuk memasuki wilayah perbatasan

mereka. Hal ini dilakukan untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Pemerintah Indonesia juga berupaya mencegah penyebaran Covid-19. Presiden

Indonesia Joko Widodo mengeluarkan kebijakan yang disebut Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB). (Utami & Kafabih, 2021)

Dilansir dari web Kementrian Pariwisata Sepanjang tahun 2020, hanya

sekitar 4,052 juta wisman yang datang ke Indonesia. Bisa dibilang, angka
6

tersebut sangat mengkhawatirkan karena hanya sekitar 25% wisatawan yang

tiba di Indonesia pada 2019. Hal ini juga berdampak pada pendapatan

pemerintah di sektor pariwisata.

Masih dari sumber yang sama pembatasan sosial yang meluas dan

penutupan saat masuk dan keluar Indonesia mengurangi pendapatan

pemerintah di sektor pariwisata sebesar 20,7 miliar rupiah. Dampak pandemi

COVID-19 terhadap industri pariwisata Indonesia juga tercermin dari

pengurangan jam kerja. Di industri pariwisata, sekitar 12,91 juta orang terkena

dampak pekerjaan jangka pendek dan 939.000 orang di industri pariwisata

menganggur sementara. Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak

langsung pada berbagai pekerjaan di industri pariwisata. Menurut data BPS

tahun 2020, diperkirakan 409.000 pekerja pariwisata kehilangan pekerjaan

akibat pandemi COVID-19.

Dilansir dari jawa pos radar mojokerto Akibat pandemi Covid-19, hampir

seluruh destinasi wisata, fasilitas, akomodasi wisata, dan hiburan di Indonesia

ditutup. Pembatasan sosial yang meluas yang diterapkan mengakibatkan akses

ke dan dari Indonesia terhambat. Oleh karena itu, jumlah wisatawan

mancanegara juga mengalami penurunan yang sangat tajam.Selain itu, dampak

pandemi Covid-19 terhadap industri pariwisata juga dapat dilihat dari sisi

penyerapan tenaga kerja dan penyerapan tenaga kerja.

Pekerja pariwisata mengalami pengurangan jam kerja menganggur

sementara. Tidak sedikit dari mereka yang kehilangan pekerjaan karena


7

pandemi ini. Dengan berkurangnya jumlah wisatawan dan pendapatan unit

usaha pariwisata yang menurun, maka pengelola unit usaha pariwisata harus

mengurangi tenaga kerjanya dan akibat yang paling buruk adalah

kebangkrutan. Karyawan hotel banyak yang di-PHK, penjual souvenir tidak

ada pemasukan hingga kursi restoran kosong. Hal ini tentunya akan berdampak

besar bagi kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah yang industri

pariwisatanya menjadi sumber pendapatan atau mata pencaharian.

Dengan munculnya pandemi virus corona, keamanan nasional Indonesia

khususnya di bidang ekonomi terancam serius. Menurunnya minat wisatawan

dan terbatasnya angkutan penumpang memperlambat laju perekonomian.

Padahal, pandemi virus corona tidak bisa diakhiri dalam waktu singkat.

(Maharani & Mahalika, 2020). Pariwisata mengalami kerusakan besar, dengan

maskapai membatalkan penerbangan dan turis membatalkan perjalanan mereka

untuk bekerja dan bersantai. Pemerintah di seluruh dunia telah memberlakukan

pembatasan perjalanan untuk mencoba mengendalikan virus. Negara-negara

Eropa telah melarang pelancong dari luar negeri selama 30 hari dalam tindakan

yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menutup perbatasan mereka

karena krisis virus corona. Sektor pariwisata saat ini sedang mengalami

penurunan, sehingga daya beli masyarakat melemah drastis akibat turunnya

wisatawan domestik maupun mancanegara, yang otomatis menurunkan

pendapatan dan devisa industri pariwisata. (Mardiyah & Nurwati, 2020)


8

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Dalam Sektor Pariwisata Setelah

Covid-19

Dilansir dari web widya mataram yang dirulis oleh Jumardi pada tahun

2020 Diperlukan strategi untuk menyelamatkan industri pariwisata Indonesia

pasca Covid-19. Menurut saya, pengelolaan pariwisata Indonesia dapat

dilakukan melalui tiga strategi. Strategi jangka pendek. Strategi jangka panjang

ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, termasuk inisiatif

pemerintah yang dapat mendukung industri pariwisata Indonesia. Strategi

jangka menengah. Strategi jangka menengah didasarkan pada strategi

Pentahelis, yang merupakan strategi bersama akademisi, bisnis, pemerintah,

pelanggan dan media (ABGCM). Eksekusi strategi ini optimal ketika semua

orang memainkan peran yang seimbang di bidangnya masing-masing,

memungkinkan mereka untuk bekerja sama dengan baik dan menghasilkan

kekuatan yang luar biasa dan strategi jangka panjang. Strategi ini dapat

diimplementasikan dengan mengembangkan sistem manajemen bisnis untuk

industri pariwisata. Ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan

dalam sistem manajemen operasi industri pariwisata, yaitu input, proses, output

dan hasil.

Dilansir dari web kanal media unpad Pasca pandemi Covid-19, tren

pariwisata Indonesia secara masif berubah menjadi pariwisata baru yaitu tren

yang bersifat individual, personal, localized dan small. Tren perjalanan saat ini

bukan lagi mass tourism, melainkan fokus pada kualitas dan keberlanjutan.
9

“Keamanan, kesehatan dan perlindungan alam dan budaya serta digitalisasi

sangat penting (Maulana, 2022)

Penerapan new normal ini akan dibarengi dengan berbagai solusi untuk

meningkatkan dan mengembangkan industri pariwisata agar mampu bertahan

dalam situasi pandemi di masa depan. Apalagi dengan adanya COVID-19,

industri pariwisata didesak untuk mengeluarkan potensi perubahannya dengan

cara pulih dan berkembang ke masa depan. Sisi permintaan pariwisata juga

berubah untuk menyesuaikan perilakunya sendiri dengan menciptakan standar

pariwisata baru yang lebih berorientasi lokal, ramah alam (ekowisata) untuk

industri pariwisata.

Dilansir dari Kemenkominfo pada tahun 2021 Nilai tambah ekonomi

kreatif Indonesia sudah menjadi yang terbesar ketiga di dunia. Posisi ini tepat

setelah AS dan Hollywood serta Korea Selatan dengan K-Pop. Nilai tambah

industri kreatif yang mencapai 1.236 (miliar rupiah) membawa Indonesia

menduduki peringkat ketiga dunia setelah Amerika dan Hollywood, Korea

(Selatan) di K-pop dan Indonesia kini menduduki peringkat ketiga.


10

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Pada Sektor Wisata Sebelum

Pandemi Covid 19 bisadikatakan mengalami peningkatan hal ini dilihat dari

industri pariwisata masih menjadi penyumbang devisa terbesar keempat,

dan pada 2017, kontribusi devisa industri pariwisata melonjak hingga

sekitar US$16,8 miliar Angka ini diperkirakan akan meningkat sebesar

20% pada tahun 2018 menjadi sekitar $20 miliar.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Pada Sektor Wisata saat

Pandemi Covid-19 Sepanjang tahun 2020, hanya sekitar 4,052 juta wisman

yang datang ke Indonesia. Bisa dibilang, angka tersebut sangat

mengkhawatirkan karena hanya sekitar 25% wisatawan yang tiba di

Indonesia pada 2019

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Pada Sektor Wisata setelah

pandemic dapat dikatakan Sudah mulai kembali normal Nilai tambah

ekonomi kreatif Indonesia sudah menjadi yang terbesar ketiga di dunia

B. Saran

Adapun saran pada penulisan makalah ini adalah seluruh elemen baik itu

masyarakat,pemerintah harus bekerja sama agar bisa mempertahankan apa

yang telah di capai oleh Indonesia pasca pandemi Covid-19. Selain itu

akibat dari pendemi ini perubahan pola wisatawan yang lebih menyukai

wisata alam diharapkan agar kebersihan di tempat tersebut tetap dijaga


11

DAFTAR PUSTAKA

Febrinastri, F. (2018). Pada 2017, Devisa dari Sektor Pariwisata Indonesia Naik
20%. Suara.Com.
Finaka, A. (2018). Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak ke
Indonesia. Indonesiabaik.Id.
Idrus, S. (2018). PERSPEKTIF SUMBER DAYA MANUSIA PARIWISATA DI
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4 . 0 screen to screen , dengan dalih mudah
dan efesien . P engembangan genetika ,. Sintesa, November, 587–594.
Jumardi. (2020). Pariwisata Indonesia Pasca Covid-19 dan Strategi New Normal.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Kemenkominfo. (2021). Menparekraf Optimis Sambut Tahun 2022 dengan
Kebangkitan Pariwisata. Kominfo.Go.Id.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/39036/menparekraf-optimis-
sambut-tahun-2022-dengan-kebangkitan-parisi-wata/0/virus_corona
Kementrian Pariwisata. (2015). Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Menurut Pintu Masuk dan Kebangsaan tahun 2015. 18–19.
Maharani, A., & Mahalika, F. (2020). New Normal Tourism Sebagai Pendukung
Ketahanan Ekonomi Nasional Pada Masa Pandemi ( New Normal Tourism
As a Support of National Economic Resistance in the Pandemic Period ).
Mardiyah, R. A., & Nurwati, N. R. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID-19
TERHADAP PENINGKATAN ANGKA PENGANGGURAN DI
INDONESIA
Maulana, A. (2022). Pasca Pandemi , Era Baru Pariwisata Telah Lahir. Kanal
Media Unpad.
Prabhawati, A. (2018). Upaya Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Pariwisata
Budaya Melalui Diplomasi Kebudayaan.
Subardini. (2017). Analisis Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDB. Jiabi,
1(2), 102–114.
Utami, B. S. A., & Kafabih, A. (2021). Upaya Pemulihan Sektor Pariwisata Di
Tengah Pandemi Covid 19.
Widowati, H. (2019). 5 Tahun Terakhir, Rerata Pertumbuhan Kunjungan
Wisatawan Mancanegara 14%. Https://Databoks.Katadata.Co.Id, 2019.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/17/5-tahun-terakhir-
rerata-pertumbuhan-kunjungan-wisawatan-mancanegara-14

Anda mungkin juga menyukai