Anda di halaman 1dari 3

IKATAN KIMIA DAN INTERAKSI KIMIA

DALAM TUBUH MANUSIA

Tubuh Manusia ada struktur yang kompleks baik secara strukutur ataupun dari
secara fungsinya. Ilmu yang mempelajari mengenai sturktur tubuh manusia disebut
antatomi dimana anaotmi menurut Marieb & Hoehn (2016) anatomi mempelajari
tentang struktur tubuh dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Anatomi
ini unik, sehingga memiliki pesona tertentu. Anda dapat melihat, mendengar, dan
memeriksa struktur fisiknyashingga tidak perlu memikirkan seperti apa penampilan
mereka sedangkan fisiologi mempelajari tentang fungsi tubuh, dengan kata lain,
bagian-bagian tubuh bekerja dan melakukan aktivitas penunjang kehidupan. Ketika
semua dikatakan dan dilakukan, fisiologi hanya dapat dijelaskan dalam lusinan anatomi
dasar.
Adanya banyak ikatan yang terdapat pada tubuh manusia salah satu yang paling
menarik untuk dipelajari adalah ikatan kimia dimana Ikatan kimia adalah unit dasar
molekul. Ditentukan oleh mekanika kuantum, getaran ikatan kimia terjadi pada
frekuensi diskrit tergantung pada jenis spesifik dan lingkungan lokal dari ikatan kimia.
Dengan demikian, mereka memberikan kontras yang intrinsik dan informatif secara
kimiawi untuk ilmu molekuler, dan merupakan dasar dari spektroskopi dan mikroskop
vibrasi.(Huber et al., 2019)
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah untuk mencapai stabilitas struktural.
Stabilitas elemen terjadi ketika elemen mengikuti aturan oktet. Aturan oktet adalah
kecenderungan suatu unsur untuk memiliki susunan elektronik yang sama dengan gas.
Unsur gas mulia (Gol VIIIA) memiliki 8 elektron valensi (oktet) atau 2 (ganda, hanya
helium).(Widodo, Setiawan and Rostianingsih, 2016)
Antibiotik adalah bagian termudah dari kehidupan atau bagian paling cemerlang
dari kehidupan ketika itu terjadi. Ini berarti bahwa semua penyakit, termasuk penyakit
terbaik, adalah akibat dari bahan kimia Ada konflik dalam reaksi (misalnya, nekrosis
saraf, yang berarti banyak saraf tidak baik dalam respons yang seharusnya terjadi). Hal
ini menyebabkan banyak pengaruh dengan cara yang berbeda dan dengan cara yang
berbeda. untuk. Hasil akhirnya adalah bahwa ada cacat di seluruh tubuh yang
disebarkan oleh antibodi.(Sakellakis, 2020)
Salahsatu rekasi kimia yang ada dalam tubuh adalah reaksi antioksidan dimana
antoksidan produk metabolisme tubuh, dapat bersifat enzimatis atau non-enzimatik.
Salah satu antioksidan enzimatik yang berperan penting dalam lini pertahanan pertama
adalah superoksida dismutase (SOD). SOD mengkatalisis reaksi disproporsionasi
anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen molekuler. Antioksidan
enzimatik penting lainnya di lini pertahanan pertama termasuk katalase (CAT),
glutathione peroxidase (GPx), glutathione reduktase (GR) dan peroxiredoxins (Prxs)
Enzim ini menetralkan hidrogen peroksida, menghasilkan air (katalase glutathione
peroksidase) dan molekul oksigen (katalase). Substansi non-enzimatik yang berperan
dalam lini pertahanan pertama adalah antioksidan preventif dan dalam plasma darah
diwakili oleh seruloplasmin, feritin, transferin, dan albumin.(Mirończuk-
Chodakowska, Witkowska and Zujko, 2018)
Berikut ini adalah gambar mekanisme reaksi antioksidan
DAFTAR PUSTAKA
Huber, F. et al. (2019) ‘Chemical bond formation showing a transition from
physisorption to chemisorption’, Science, 366(6462), pp. 235–238. Available at:
https://doi.org/10.1126/science.aay3444.
Marieb, E.N. and Hoehn, K. (2016) Human Anatomy & Physiology. 7th edn,
Https://Medium.Com/. 7th edn. San Francisco: Person. Available at:
https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.
Mirończuk-Chodakowska, I., Witkowska, A.M. and Zujko, M.E. (2018) ‘Endogenous
non-enzymatic antioxidants in the human body’, Advances in Medical Sciences,
63(1), pp. 68–78. Available at: https://doi.org/10.1016/j.advms.2017.05.005.
Sakellakis, M. (2020) ‘LIFE AND NATURAL SELECTION OF COMPLEX’, pp. 1–
5.
Widodo, T.R., Setiawan, A. and Rostianingsih, S. (2016) ‘Pembuatan Aplikasi
Pembelajaran “ Ikatan Kimia ” dengan Memanfaatkan Augmented Reality’, Jurnal
Infra, 4(2), pp. 126–129.

Anda mungkin juga menyukai