S1 KEPERAWATAN LJ RSDK
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
TEORI PENUAAN
1. TEORI BIOLOGI
Adapun beberapa teori menua yang termasuk dalam lingkup proses menua biologis
antara lain, sebagai berikut:
1. Teori Keterbatasan Hayflick (Hayflick Limit Theory)
Hayflick dan Moorrehead (1961) menyatakan bahwa sel-sel mengalami perubahan
kemampuan reproduksi sesuai dengan bertambahnya usia (Lueeckenote, 1996). Selain
diatas, dikenal juga istilah “Jam Biologis Manusia” diasumsikan sebagai waktu
dimana sel-sel tubuh manusia masih dapat berfungsi secara produktif untuk
menunjang fungsi kehidupan. Teori Hayflick menekankan bahwa perubahan kondisi
fisik pada manusia dipengaruhi oleh adanya kemampuan reproduksi dan fungsional
sel organ yang menurun sejalan dengan bertambahnya usia tubuh setelah usia
tertentu.
Radikal bebas yang reaktif mampu termasuk merusak sel, termasuk mitokondria, yang
akhirnya mampu menyebabkan cepatnya kematian (apoptosis) sel, menghambat
proses reproduksi sel. Hal lain yang mengganggu fungsi sel tubuh akibat radikal
bebas adalah bahwa radikal bebas yang ada dalam tubuh dapat menyebabkan mutasi
pada transkripsi DNA-RNA pada genetik walaupun ia tidak mengandung DNA.
Dalam sistem saraf dan jaringan otot, dimana radikal bebas memiliki tingkat afinitas
yang relatif tinggi dibanding lainnya, terdapat/ditemukan substansi yang disebut juga
dengan Lipofusin, yang dapat digunakan juga untuk mengukur usia kronologis
seseorang. Lipofusin yang merupakan pigmen yang diperkaya dengan lemak dan
protein ditemukan terakumulasi dalam jaringan-jaringan orang tua. Kesalahan kulit
brangsur-angsur menurun akibat suplai oksigen dan nutrisi yang makin sedikit yang
akhirnya dapat mengakibatkan kematian jaringan kulit itu sendiri.
Vitamin C dan E merupakan dua substansi yang dipercaya dapat menghambat kerja
radikal bebas (sebagai anti oksidan) yang memungkinkan menyebabkan kerusakan
jaringan kulit. Rockkestein dan sussman (1979) menyatakan bahwa Butilat
Hidroksitoluent dapat memiliki efek anti oksidan ketika diberikan kepada tikus.
Sedangkan dalam buku “Ilmu Keperawatan Komunitas: Konsep dan Aplikasi, Buku
2” Wahit Iqbal Mubarok, dkk., membagi teori biologi menjadi 9 teori kecil, yakni:
1. Teori Genetik Clock
2. Teori Mutasi Somatik (Error Catastrophe Theory)
3. Teori Autoimun (Auto Immune Theory)
4. Teori radikal Bebas
5. Pemakaian dan Rusak
6. Teori Virus yang Perlahan-lahan Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh
(Immunology Slow Virus Theory)
7. Teori Stres
8. Teori Rantai Silang
9. Teori Program.
2. TEORI SOSIOLOGIS
Teori Sosiologis tentang proses menua yang dianut selama ini antara lain:
1. Teori Interaksi Sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi
tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut usia
untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci mempertahankan status sosial
berdasarkan kemampuan bersosialisasi.
2. Teori aktivitas atau kegiatan
3. Teori kepribadian berlanjut (continuity theory)
Dipengaruhi oleh personality lansia itu sendiri.
4. Teori pembebasan/penarikan diri (disangagement theory)
5. Teori subkultural
6. Teori perkembangan
Menekankan pentingnnya mempelajari apa yang telah dialami lansia pada saat muda
hingga dewasa.