Anda di halaman 1dari 6

TEORI FISIK/BIOLOGIS LANSIA

Disusun Oleh:

Kelompok 1 :

1. Ni Made Melinia 1814301003


2. Komang Tiara Koridevani Giri 1814301010
3. Setia Rahmawati 1814301017
4. Yosica Bramita 1814301018
5. Siti Marifatun Khasanah 1814301019
6. Sabiq Rafi Arhab Anggara 1814301022
7. Alma Veronica 1814301028
8. Tarisa Valentine 1814301029
9. Alvira Nabila Putri 1814301030
10. Vera Cahyati Rusandi 1814301032

Dosen : Dwi Agustanti, M.Kep.,Sp.Kom

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN
TAHUN 2020/2021
TEORI FISIK/BIOLOGIS LANSIA

Secara individual tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda-beda.
Masing-masing lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda sehingga tidak ada satu
faktor pun ditemukan untuk mencegah proses menua. Banyak teori yang menjeaskan
terkait proses penuaan, salah satu teorinya addalah teori fisik/biologis lansia.

Teori biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup,
termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ada
beberapa macam teori biologis, di antaranya sebagai berikut:

a. Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatie Theory)


Teori genetik ini menyebutkan bahwa manusia dan hewan terlahir dengan program
genetik yang mengatur proses menua selama rentang hidupnya Setiap spesies
dalam di dalam inti selnya memiliki suatu suatu jam genetik/jam biologis sendiri
dan setiap spesies memmpunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar
menurut replikasi tertentu sehingga bila jam ini berhenti berputar maka ia akan
mati.
Menurut Hayflick (1961 dalam Sri Surini Pudjiastuti, 2003), menua telah
terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai
akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul atau DNA
dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas
adalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
Menurut teori ini, penuaan terjadi karena adanya mutasi somatik akibat pengaruh
lingkungan yang buruk Teradi kesalahan dalam proses transkripsi DNA dan RNA
dan dalam proses translasi RNA protein/enzim. Kesalahan ini terjadi terus-menerus
sehingga akhinya akan terjadi penurunan fungsi organ alau perubahan sel normal
menjadi sel kanker atau penyakit.
b. Teori Interaksi Seluler
Menurut Berger (1994 dalam Noorkasiani, 2009), bahwa sel-sel yang saling
berinteraksi satu sama lain dan memengaruhi keadaan tubuh akan baik-baik saja
selama sel-sel masih berfungsi dalam suatu harmoni. Akan tetapi, bila tidak lagi
demikian maka akan terjadi kegagalan mekanisme feed-back di mana lambat laun
sel-sel akan mengalami degenerasi
c. Teori Replikasi DNA
Menurut Cunnningham (2003), teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan
merupakan akibat akumulasi bertahap kesalahan dalam masa replikasi DNA
sehingga terjadi kematian sel. Kerusakan DNA akan menyebabkan pengurangan
kemampuan replikasi rihosomal DNA (DNA) dan memengaruhi masa hidup sel.
Sekitar 50% rDA akan menghilang dari sel jaringan pada usia kira-kira 70 tahun
d. Teori Ikatan Silang
Menurut Yaar & Gilchrest (2007), proses penuaan merupakan akibat dari
terjadinya ikatan silang yang progresif antara protein-protein intraselular dan
interselular serabut kolagen. Ikatan silang meningkat sejalan dengan bertambahnya
umur. Hal ini mengakibatkan penurunan elastisitas dan kelenturan kolagen di
membran basalis atau di substansi dasar jaringan penyambung. Keadaan ini akan
mengakibatkan kerusakan fungsi organ.
e. Teori Radikal Bebas
Menurut Cunnningham (2003), teori radikal bebas dewasa ini lebih banyak dianut
dan dipercaya sebagai mekanisme proses penuaan. Radikal bebas adalah
sekelompok elemen dalam tubuh yang mempunyai elektron yang tidak
berpasangan sehingga tidak stabil dan reaktif hebat. Sebelum memiliki pasangan,
radikal bebas akan terus-menerus menghantam sel-sel tubuh guna mendapatkan
pasangannya, termasuk menyerang sel-sel tubuh yang normal. Teori ini
mengemukakan bahwa terbentuknya gugus radikal bebas (hydroxyl, superoxide,
hydrogenperoxide, dan sebagainya) adalah akibat terjadinya otoksidasi dari
molekul intraselular karena pengaruh sinar UV. Radikal bebas ini akan merusak
enzim superoksida-dismutase (SOD) yang berfungsi mempertahankan fungsi sel
sehingga fungsi sel menurun dan menjadi rusak. Proses penuaan pada kulit yang
dipicu oleh sinar Uv (photoaging) merupakan salah satu bentuk implementasi dari
teori ini.
Radikal bebas terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan
protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat melakukan regenerasi.
f. Reaksi dari Kekebalan Sendiri (Auto Immune Theory)
Menurut Goldteris & Brocklehurst (1989 dalam Siti Bandiyah, 2009) didalam
proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus Ada jaringan
tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh
menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar timus yang ada
pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itulah terjadilah kelainan autoimun.
g. Teori Nutrisi
Teori nutrisi menyatakan bahwa proses menua dan kualitas proses menua
dipengaruhi intake nutrisi seseorang sepanjang hidupnya. Intake nutrisi yang baik
pada setiap tahap perkembangan akan membantu meningkatkan kualitas kesehatan
seseorang. Semakin lama seseorang mengkonsumsi makanan bergizi dalam rentang
hidupnya, maka ia akan hidup lebih lama dengan sehat.
h. Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan
usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
KESIMPULAN

Teori fisik/biologis lansia adalah salah satu teori yang menjelaskan tentang proses
penuaan lansia. Terdapat beberapa macam teori biologis yaitu: Teori Genetik dan Mutasi
(Somatic Mutatie Theory); Teori Interaksi Seluler; Teori Replikasi DNA; Teori Ikatan
Silang; Teori Radikal Bebas; Reaksi dari Kekebalan Sendiri (Auto Immune Theory); Teori
Nutrisi; Teori Stres. Teori-teori tersebut menjelaskan bahwa proses penuaan berlangsung
secara biologis dan penuaan memiliki proses yang tidak dapat diatasi oleh apapun.
Prosesnya didasari oleh beberapa faktor pendukung baik dari gen, lingkungan, maupun
status kesehatan selama tahap perkembangan individu
DAFTAR PUSTAKA

Muhith, Abdul. & Sandu Siyonto. 2016. Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
CV Andi Offset.

Dewi, Sofia Rhosma. 2014. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deeppublish

Kholifah, Siti Nur. 2016. Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan: Kemenkes BPPSDMK

Anda mungkin juga menyukai