PROSES PENUAAN
OLEH :
TAHUN 2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
PROSES PENUAAN
OLEH :
Mengetahui,
Preseptor Akademik
2
LAPORAN PENDAHULUAN
PROSES PENUAAN
Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh setiap
orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun 1998 adalah
60 tahun.
Proses penuaan dipandang sebagai sebuah proses total dan sudah dimulai saat
masa konsepsi. Meskipun penuaan adalah sebuah proses berkelanjutan, belum tentu
seseorang meninggal hanya karena usia tua. Sebab individu memiliki perbedaan yang
unik terhadap genetik, sosial, psikologik, dan faktor-faktor ekonomi yang saling
baik fisik maupun emosional yang bisa melemahkan kemampuan seseorang untuk
memperbaiki atau mempertahankan dirinya. Akhirnya periode akhir dari hidup yang
disebut senescence terjadi saat organisme biologik tidak dapat menyeimbangkan lagi
a. Teori Biologik
Menurut Mary Ann Christ et al. (1993), penuaan merupakan proses yang
3
perubahan sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya
Teori biologis tentang proses penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsik dan
ekstrinsik. Intrinsik berarti perubahan yang berkaitan dengan usia, timbul akibat
Faktor intrinsik, peranan enzym seperti DNA polymerase yang berperan besar
pada penggandaan dan perbaikan DNA, serta enzym proteolytik yang dapat
menemukan sel yang mengalami degradasi protein sangat penting. Sedangkan pada
faktor ekstrinsik yang penting dikemukakan adalah radikal bebas, fungsi kekebalan
seluler dan humoral, oksidasi stress, cross link serta mekanisme “dipakai dan aus”
Adanya faktor pengaruh intrinsik dan ekstrinsik tadi pada akhirnya akan
mempengaruhi tingkat perubahan pada sel , sel otak dan saraf, gangguan otak , serta
oleh molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
program jam genetik didalam nuklei. Jam ini akan berputar dalam jangka
waktu tertentu dan jika jam ini sudah habis putarannya maka, akan
penelitian Haiflick, (1980) dikutip Darmojo dan Martono (1999) dari teori itu
dengan umur spesies Mutasi somatik (teori error catastrophe) hal penting
4
lainnya yang perlu diperhatikan dalam menganalisis faktor-aktor penyebab
terjadinya mutasi somatik. Sekarang sudah umum diketahui bahwa radiasi dan
zat kimia dapat memperpendek umur. Menurut teori ini terjadinya mutasi yang
4) Autoimune
khusus. Saat jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut
menyebabkan terjadinya kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan
5
dikutip dari Azis (1994). Hal ini dibuktikan dengan makin bertambahnya
dan Martono, 1999). Dipihak lain sistem imun tubuh sendiri daya
bahan organik seperti karbohidrat dan protein .radikal ini menyebabkan sel-sel
sangat merusak karena sangat reaktif , sehingga dapat bereaksi dengan DNA,
protein, dan asam lemak tak jenuh. Menurut Oen (1993) yang dikutip dari
Darmojo dan Martono (1999) menyatakan bahwa makin tua umur makin
6
b. Teori Sosial
1) Teori Aktifitas
Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial
2) Teori Pembebasan
sosial lanjut usia menurun, baik secara kwalitas maupun kwantitas. Sehingga
a) Kehilangan peran
c) Berkurangnya komitmen
3) Teori Kesinambungan
lansia. Dengan demikian pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan
a) Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam proses
7
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu situasi
tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Mauss (1954),
Homans (1961) dan Blau (1964) mengemukakan bahwa interaksi sosial didasarkan
atas hukum pertukaran barang dan jasa, sedangkan pakar lain Simmons (1945)
menukar.
masing-masing.
b) Dalam upaya tersebut terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya dan
waktu.
c) Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai seorang aktor akan mengeluarkan
biaya.
kerugian.
secara perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Selain hal tersebut,
dari pihak masyarakat juga mempersiapkan kondisi agar para lansia menarik diri.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun baik secara kualitas
8
a) Pada pria, kehilangan peran utama hidup terjadi pada masa pensiun. Pada
wanita terjadi pada masa peran dalam keluarga berkurang misalnya saat anak
b) Lansia dan masyarakat menarik manfaat dari hal ini, karena lansia dapat
Teori ini dikembangkan oleh Palmore (1965) dan Lemon et al. (1972) yang
Teori ini menekankan pentingnya mempelajari apa yang telah dialami oleh
lansia pada saat muda hingga dewasa, dengan demikian perlu dipahami teori Freud,
9
Sigmund Freud meneliti tentang psikoanalisa dan perubahan psikososial anak
dan balita . Erikson (1930) membagi kehidupan menjadi 8 fase dan lansia perlu
(development tasks) selama hidup yang harus dilaksanakan oleh lansia yaitu;
o Masa tua merupakan masa penyesuaian diri terhadap kenyataan sosial yang
10
serta hak mereka berdasarkan usia. Dua elemen penting dari model stratifikasi usia
c. Teori Psikologi
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan yang
urutan prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia sudah terpenuhi,
paling tinggi dari kebutuhan tersebut tercapai. Semua kebutuhan ini sering
bawah/di dasar.
Carl Jung (1960) menyusun sebuah teori perkembangan kepribadian dari seluruh
fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak, masa muda dan masa dewasa
muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu terdiri dari Ego,
Keseimbangan antara kekuatan ini dapat dilihat pada setiap individu, dan
11
3) Teori Proses Kehidupan Manusia
menggunakan biografi dan melalui wawancara. Fokus dari teori ini adalah
mengidentifikasi dan mencapai tujuan hidup manusia yang melewati klimaks fase
kunci perkembangan yang sehat dan itu membahagiakan, dengan kata lain orang
yang tidak dapat menyesuaikan diri berarti dia tidak dapat memenuhi
Pada tahun 1968 Buhler mengembangkan awal pemikirannya yang secara jelas
mengidentifikasi lima fase yang terpisah dalam pencapaian tujuan kehidupan yang
dilewati manusia. Pada masa kanak-kanak belum terbentuk tujuan hidup yang
spesifik dan pada masa depan pengakhiran kehidupan juga tidak jelas. Masa remaja
dan masa dewasa muda dicapai hanya sekali dalam kehidupan. Seseorang mulai
konkrit mengenai tujuan hidupnya dan secara aktif diterapkan dalam diri mereka.
Buhler melihat fase akhir dari lansia (usia 65 atau 70 tahun) sebagai usia untuk
a. Keturunan
c. Status kesehatan
d. Pengalaman hidup
e. Lingkungan
12
f. Stress
1. Perubahan fisik
a. Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan
keratin
c. Sistem penglihatan : spinkter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap
pengecap menurun karena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera pengecap
dan asin
g. Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi sehingga aliran
13
ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat. Vesika urinaria, otot-ototnya menjadi
diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat retensia urine. Pembesaran
prostat, 75 % dialami oleh pria diatas 55 tahun. Pada vulva terjadi atropi sedang
h. Sistem endokrin : pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon menurun,
sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas tiroid menurun
i. Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan lemak,
kulit kepala dan rambut menipis menjadi kelabu, sedangkan rambut dalam telinga
menipis, tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot , sehingga lansia menjadi
2. Perubahan Mental
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
e. Lingkungan
14
Kenangan (memori) ada 2 :
Intelegentia Question :
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
1. Fisik / biologis
15
c. Kurang perawatan diri berhubungan dengan menurunnya minat dalam merawat
diri.
e. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang tidak efektif,
peristaltik lemah.
2. Psikologis-sosial
3. Spiritual
kematian.
tepat.
16
E. Rencana Keperawatan
1. Tujuan perencanaan
kondisi fisik, psiko sosial dengan tak tergantung pada orang lain.
usus.
4) Batasi makan yang mengandung gula tinggi, minyak tinggi, tinggi lemak
kecukupan kalori : laki-laki 2100 kal, perempuan 1800 kal yang terdiri dari
- Lemak 15-20%.
17
- Protein 20-25%.
Menggunakan kacamata.
18
Atur lingkungan cukup ventilasi, bebas bau.
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi yang
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan asupan kalori dan protein
aktifitas
5. Resiko cedera (dislokasi sendi) berhubungan dengan otot hilang kekuatannya, rasa nyeri
sendi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan nutrisi kurang
Kriteria :
Menunjukkan peningkatan BB
19
Intervensi :
R/ Dengan pemahaman yang benar akan memotivasi klien untuk masukan nutrisinya
f. Pertahankan kebersihan mulut yang baik (sikat gigi) sebelum dan sesudah
mengunyah makanan
20
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan asupan kalori dan protein
merah,gangguan fungsi
Intervensi :
R/ Mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dan kebersihan diri yang kurang
sehat
imunosupresi
Intervensi :
21
R/ Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi
R/ menghindari cedera.
Intervensi :
a. kaji keluhan nyeri, catat lokasi nyeri dan intensitas. Catat faktor yang mempercepat
b. Biarkan klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu istirahat ataupun tidur
R/ Pada penyakit berat tirah baring sangat diperlukan untuk membatasi nyeri
c. Anjurkan klien mandi air hangat , sediakan waslap untuk kompres sendi
R/ panas meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan
kekakuan sendi.
fenoprofen
R/ sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi kekakuan.
5. Resiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri
Kriteria : klien berada pada perilaku yang aman dan lingkungan yang nyaman
Intervensi ;
22
R / mengatur tindakan selanjutnya
e. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dilakukan secara mandiri.
23
DAFTAR PUSTAKA
Capernito Lynda juall ( 1998), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih
C. Long barbara ( 1996) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses) Unit
Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made
Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep
Kes R.I
Incorporation
24