tindakan pada klien dengan resiko perilaku kekerasan yang didapatkan secara teori
adalah :
General :
Latih klien mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas
spiritual wudhu :
SP 2 : yaitu minum obat dengan baik dan benar, masukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SP 3 : yaitu latihan cara mengontrol emosi dengan cara verbal. Masukkan kedalam
jadwal harian untuk latihan fiki, minum obat dan cara verbal.
SP 4 : yaitu dengan cara spiritual wudhu. Masukkan kedalam jadwal harian untuk
latihan
BAB V
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan keperawatan sampai evaluasi kepada pasien dengan
halusinasi pada tanggal 02 – 21 November 2020 dapat disimpulkan:
1. Penulis dapat menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada pasien dengan
resiko perilaku kekerasan
2. Mampu mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada masalah pasien
3. Dapat merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah pasien
dengan resiko perilaku kekerasan
4. Dapat mendeskripsikan implementasi pada pasien dengan resiko perilaku
kekerasan
5. Dapat mengevalusi tindakan keperawatan yang dilakukan
6. Untuk membantu pasien berperan secara aktif dalam hubungan teraupetik perawat
– pasien dilakukan dengan cara membina hubungan saling percaya
B. Saran
Farida, K., & Yudi, H. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
Direja, A. H. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Depkes RI. 2007. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa. Magelang: RSJ Prof. Dr.
Soeroyo Magelang.
Dalmi, Ernawati dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa.
Jakarta: Penerbit Trans Info Medika.
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta: EGC
Keliat, Budi Ana. 2009. Model Praktik Keperawatan Prosesional Jiwa. Jakarta:EGC
Kusumo, Satrio. 2015. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Lampung:LP2M\