Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Belajar Klinik Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh : Nur Elisa Apriliani P1337420617124
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG REFLEKTIF PRAKTEK
1. Target pencapaian dalam praktek keperawatan jiwa
Tanggal 17 April 2018 pukul 10.00 wib yang menjadi target saya hari ini adalah melakukan pengkajian pada pasien gangguan jiwa dengan resiko perilaku kekerasan (RPK). Yang ingin saya lakukan adalah membina hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga serta melakukan intervensi SP 1 dan SP 2 tentang cara mengontrol marah yang baik dengan fisik yaitu melatih nafas dalam dan memukul kasur atau bantal pada pasien. 2. Keadaan pasien dan rencana tindakan yang akan dilakukan Data yang didapatkan pasien gangguan jiwa Sdr. Z usia 23 tahun dengan masalah keperawatan RPK pasien sering marah-marah tidak jelas, kata keluarga pasien marah jika permintaannya tidak dituruti. Yang akan saya lakukan ke pasien adalah mengidentifikasi sebab kemarahan, tanda kemarahan serta akibat dari kemarahan klien. Kemudian saya akan melakukan intervensi SP 1 dan SP 2 yaitu mengontrol marah klien dengan teknik relaksasi nafas dalam dan memukul bantal atau kasur. 3. Kemungkinan masalah yang akan muncul dalam melakukan langkah Kemungkinan yang akan terjadi pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan adalah pasien akan mudah marah saat diajak berbicara, pasien mudah tersinggung dan dapat melukai orang sekitarnya. Dengan diberikannya SP 1 dan SP 2 yaitu ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan memukul bantal, pasien diharapkan akan dapat mengontrol kemarahannya. 4. Intervensi yang dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan masalh pada langkah 3. Untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi, yang akan saya lakukan adalah dengan membina hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarga, yaitu dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, menanyakan kabar pasien dan setelah pasien percaya, saya akan memulai menggali masalah kemarahan klien. Selain itu yang akan saya lakukan adalah dengan melibatkan orang terdekat klien yaitu keluarga klien untuk membantu komunikasi dengan klien. 5. Dokumentasi tindakan Hasil pengkajian pada tanggal 17 April 2018 pukul 17.00 wib yaitu keluarga pasien mengatakan pasien akan marah kepada orang lain jika permintaannya tidak dipenuhi seperti ketika dia meminta uang tidak diberikan oleh orang tuanya. Pasien mengamuk dan menendang ibunya, bahkan merusak barang-barang yang ada. Keluarga pasien mengatakan pasien pernah masuk ke RSJ sudah dua kali pada tahun 2014. Sebelumnya pasien pernah sekolah di pondok pesantren selama 2 setengah tahun. Di pondok pesantren pasien mengatakan sering melanggar peraturan yang ada dan karena ketatnya peraturan yang ada, pasien kabur dari pondok pesantren. Pasien merasakan tertekan dengan peraturan yang ada di pondok pesantren. Semenjak itu, pasien mudah marah kepada orang tua dan teman-temannya, bahkan pasien penah memukul temannya yang di pesantren. Pasien menjalani pengobatan namun kurang berhasil karena pasien kadang tidak mau meminum obatnya. Pasien tidak pernah mengalami trauma fisik ataupun trauma lainnya akibat kekerasan ataupun lainnya. Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa. Pasien mengatakan ingin melanjutkan sekolahnya lagi di perguruan tinggi dan mendapatkan pekerjaan. Pasien merasa tertekan dengan keadaannya dan malu dengan keadaaannya. Pasien mengatakan tidak suka apabila tetangga dan teman-temannya mengolok-olok tentang riwayat sakitnya. Selama wawancara pasien kooperatif namun kadang pandangan mata kosong, terlihat bingung, pada saat awal dikaji pasien menjawab pertanyaan pengkaji agak lama seperti memikikan sesuatu dengan nada cepat dan hanya seperlunya saja. Pandangan pasien kebawah dan sering menunduk. Mata pasien terlihat agak memerah. Tanda vital : - TD : 140/80 mmHg - N : 82 x/menit - S : 37oC - RR : 20x/m - BB : 70 kg - TB : 170 cm Tindakan yang saya lakukan yaitu memperkenalkan diri dengan sopan dan menjelaskan tujuan pertemuan, respon keluarga yaitu keluarga mempersilahkan saya masuk dan ngobrol-ngobrol seputar pasien. Kemudian saya mengidentifikasi penyebab, gejala, akibat kemarahan pasien, respon pasien yaitu pasien mengatakan marah kepada orang lain jika permintaannya tidak dipenuhi seperti ketika dia meminta uang tidak diberikan oleh orang tuanya. Pasien mengamuk dan menendang ibunya, bahkan merusak barang- barang yang ada. Pasien mengatakan jika marah rasanya pengen mengumpat dan memarahi semua orang yang ada disekelilingnya. Pasien mengatakan jika marah akibatnya adalah semua orang yang bertemu akan dimarahi bahkan bisa memukul ataupun menendang orang lain. Setelah itu saya melatih pasien cara kontrol marah dengan Fisik I (nafas dalam), setelah dilatih pasien diberi kesempatan untuk mempraktekan cara nafas dalam. Pasien mengatakan setelah diajari teknik relakssasi nafas dalam dan mengucapkan istigfar, akan mempraktekannya jika sedang marah. Kemudian saya memberikan reward kepada pasien dengan cara memuji keberhasilan pasien dalam melakukan tindakan. Saya membimbing pasien memasukkan tindakan dalam jadwal kegiatan harian. Setelah itu saya memberikan informasi kepada keluarga cara mengelola pasien jika marah dengan membimbing klien untuk tarik nafas dalam. Kemudian saya kontrak pertemuan selanjutnya yaitu saya melatih pasien cara kontrol marah dengan Fisik II (memukul kasur atau bantal). Pada pertemuanselanjutnya, saya saya melatih pasien cara kontrol marah dengan Fisik II (memukul kasur dan bantal) setelah dilatih pasien diberi kesempatan untuk mempraktekan memukul kasur dan bantal. Pasien mengatakan setelah diajari teknik relakssasi nafas dalam, akan mempraktekannya jika sedang marah. Kemudian saya memberikan reward kepada pasien dengan cara memuji keberhasilan pasien dalam melakukan tindakan. Saya membimbing pasien memasukkan tindakan dalam jadwal kegiatan harian. Setelah itu saya memberikan informasi kepada keluarga cara mengelola pasien jika marah dengan membimbing klien untuk tarik nafas dalam. Kemudian saya pamitan dan kontrak selanjutnya untuk pertemuan selanjutnya yang akan dilanjutkan oleh taman saya.