DOSEN PEMBIMBING
DI SUSUN OLEH
2023
ANALISIS KASUS IV
Tn. N. 35 tahun, diagnosa medis skizofrenia paranoid. Klien dirawat di RS karena dirumah
suka marah-marah, merusak barang dan memukul kakaknya. Klien pernah dirawat 3 kali,
tetapi pengobatannya tidak berhasil, klien tidak pernah kontrol. Klien tidak lulus SMA,
sedangkan saudara-saudaranya lulus sarjana. Klien di PHK dari pekerjaanya. Klien ditinggal
menikah dengan pacarnya. Klien sering dapat ejekan dari keluarganya. Saat ini dirawat sudah
30 hari yang lalu, saat perawat mengkaji, ditemukan hasil dari observasi, klien berbicara nada
tinggi, berdebat, klien terlihat muka merah, pandangan tajam, otot tegang, merampas
makanan dari klien lain, memukul jika tidak senang. Klien merasa tidak diakui oleh teman-
temannya di rumah sakit. Penampilan klien kurang rapi, pakaian kotor, 3 hari belum mandi,
rambut tidak disisir.
1. Apa saja masalah keperawatan yang muncul pada kasus diatas dan apa masalah
utamanya (core problem)!
1) Risiko Prilaku kekerasan
2) Regimen terapeutik tidak efektif
3) Koping keluarga tidak efektif
4) Deficit perawatan diri
2. Buatlah analisis data pada kasus diatas ! boleh ditambahkan data yang sesuai
jika menurut saudara kurang
DATA PROBLEM
DS:
- Klien suka marah-marah
- Klien suka merusak barang
- Klien suka memukul kakaknya
DO:
Perilaku Kekerasan
- Klien berbicara nada tinggi
- Klien suka berdebat
- Muka klien terlihat merah
- Pandangan tajam
- Otot tegang
- Klien memukul jika tidak senang
DS:
- Klien tidak pernah kontrol
DO: Regimen Terapeutik Tidak Efektif
4. Apa saja diagnosis keperawatan yang muncul pada Ny. N dan urutkan sesuai
prioritas masalah !
1) Perilaku kekerasan
2) Regimen terapeutik tidak efektif
3) Koping keluarga tidak efektif
4) Defisit perawatan diri
5) Harga diri rendah
Kerja:
“apa yang menyebabkan ibu marah? Apakah sebelumnya ibu pernah marah? Terus
penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? Pasien : Pada saat penyebab marah
itu ada, seperti rumah yang berantakan, makanan yang tidak tersedia, air tak tersedia apa
yang ibu rasakan? Apakah ibu merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal, apa yang ibu lakukan selanjutnya,
Apakah dengan ibu marah-marah, keadaan jadi lebih baik? maukah ibu belajar
mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? “ada beberapa cara
fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar, “ beginiya ibu, kalau tanda-
marah itu sudah di rasakan, ibu berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu
keluarkan secara perlahan-lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba lagi
ibu dan lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali ibu sudah dapat melakukan nya. Selain
nafas dalam ibu juga dapat memukul kasur dan bantal.”“ Sekarang mari kita latihan
memukul bantal dan kasur mari ke kamar ibu. Jadi kalau nanti ibu kesal atau marah,
langsung kekamar dan lampiaskan marah tersebut dengan memukul bantal dan kasur.
Nah coba ibu lakukan memukul bantal dan kasur, ya bagus sekali ibu melakukannya!,
Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah, kemudian jangan
lupa merapikan tempat tidur Ya! Sebaiknya latihan ini ibu lakukan secara rutin,
sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul, ibu sudah terbiasa melakukannya”.
Terminasi :
Kerja :
“Ibu sudah dapat obat dari dokter?” “Berapa macam obat yang ibu minum? warnanya apa
saja? Bagus, jam berapa ibu minum?, Bagus”“Obatnya ada 3 macam bu, yang warnanya
oranye namanya ,CPZ gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya THP agar rileks
dan tidak tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP rasa marah berkurang. Semuanya
ini harus ibu minum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”“Bila nanti setelah
minum obat mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa mengisap- isap
es batu”.“Bila terasa berkunang-kunang, sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas
dulu”. “Nanti dirumah sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat apakah
benar namabapak/ibu tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus
diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah benar? Disini minta obatnya pada suster
kemudian cek lagi apakah benar obatnya”. “Jangan penah menghentikan minum obat
sebelum berkonsultasi dengan dokter ya, karena dapat terjadi kekambuhan.”.“Sekarang kita
masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya ”.
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara kita minum obat
yang benar?” “Coba ibu sebutkan lagi jenis jenis obat yang di minum! Bagaiman cara
minum obat yang benar?” “Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang
kita pelajari? Sekarang kita tambahkan jadual kegiatannya dengan minum obat. Jangan
lupa laksanakan semua dengan teratur ya”. “Baik, besok kita ketemu lagi untuk berlatih
tentang cara mengontrol perilaku kekerasan dengan 3 cara verbal yaitu
mengungkapkan, meminta dan menolak dengan benar. Ibu maunya jam berapa?
Dimana? Baiklah, Selamat siang , sampai jumpa.
Orientasi:
“Selamat siang bapak/ibu, sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang kita
ketemu lagi”. “Bagaimana bapak/ibu, sudah dilakukan tarik nafas dalam, pukul
kasur bantal dan obat?Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?
“Bagus, Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandiri:
kalau diingatkan suster baru dilakukan ditulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah
kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan. “Bagaiman kalau kita
sekarang latihan cara bicara untuk mencegah marah?” “Dimana enaknya kita
berbincang-bincang? “Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?Bagaiman kalau
15 menit?”
Kerja :
“Sekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah marah. Kalau marah
sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega,
maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah.
Ada tiga caranya: 1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta
tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin bapak/ibu mengatakan penyebab
marahnya karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan, Coba ibu minta sediakan
makan dengan baik:” ibu, tolong sediakan makan dan bereskan rumah” Nanti biasakan
dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba ibu praktekkan .
“2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin melakukannya,
katakan: ‘maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’. Coba ibu
praktekkan .
.”3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal
ibu dapat mengatakan:’Saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu’. Coba
praktekkan. Bagus bu
Terminasi:
“Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah dengan
bicara yang baik?’ “Coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita
pelajari.” “Bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari
ibu mau latihan bicara yang baik? bisa kita buat jadwalnya?” Bagaimana kalau besok kita
ketemu lagi? “ besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah ibu
yaitu dengan cara ibadah, bapak/ibu setuju? Mau dimana ibu?Disini lagi? Baik sampai
nanti ya
“Selamat pagi bapak/ibu, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang saya datang lagi”
“Bagaiman ibu, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaiman rasa marahnya? “Bagaimana
kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan
ibadah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaiman kalu ditempat biasa?” “Berapa
lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
Kerja:
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan! Bagus, yang mana yang mau
di coba?” “Nah, kalau ibu sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas
dalam.Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga,
ambil air wudhu kemudian sholat”.“ ibu bisa melakukan sholat secara teratur untuk
meredakan kemarahan.” “Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang
mana? Coba sebutkan caranya? baik benar sekali”
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga ini?”
Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus. Mari kita
masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak/ibu.Mau berapa kali ibu sholat.
Baik kita masukkan sholat subuh dan maghrib sesuai kesebuatan pasien).”
“Coba sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan bila sedang marah”“Setelah
ini coba lakukan sholat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi” “ 2 jam lagi
kita ketemu ya ,nanti kita mengevaluasi apakah ibu sudah bisa mempraktikkan semua
cara untuk mengontrol perilaku kekerasannya. Terimakasih dan sampai jumpa lagi”
8. Buatlah dokumentasi hasil implementasi dan Evaluasi SP pasien yang saudara
simulasikan!
Mengevaluasi kegiatan latihan fisik & obat & verbal. Beri pujian
DS : pasien menunjukan sikap senang ketika diberi motivasi dan pujian
ketika latihan fisik dan minum obat serta menunjukan sikap secara verbal
DO : pasien terlihat sikap senang ketika diberi motivasi dan pujian ketika
latihan fisik dan minum obat serta menunjukan sikap secara verbal
Melatih cara mengontrol spiritual (2 kegiatan)
DS : pasien melatih cara mengontrol spritual
DO : pasien terlihat melatih cara mnegontrol spiritual
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal
dan spiritual
DS : pasien menjadwalkan kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
dan perilaku secara verbal dan spritual
Mengevaluasi kegiatan latihan fisik1,2 & obat & verbal & spiritual. Beri
pujian
DS : pasien menunjukan sikap senang ketika diberi pujian saat dilakukan
kegiatan fisik 1,1 dan obat dan verbal dan spiritual
DO : : pasien terlihat menunjukan sikap senang ketika diberi pujian saat
dilakukan kegiatan fisik 1,1 dan obat dan verbal dan spiritual
Menilai kemampuan yang telah mandiri
DS : pasien mampu menilai kemampuan yang telah ia lakukan secara
mandiri
DO : pasien tampak mampu menilai kemampuan yang telah ia lakukan
secara mandiri
Apakah nilai PK terkontrol
DS : pasien sudah mampu menilai perilaku kekerasannya
DO : pasien terlihat sudah mampu menilai perilaku kekerasannya