Anda di halaman 1dari 15

HAND OVER

Seniwati
Pendahuluan
● Handover merupakan transfer informasi pada saat pergantian shift. Informasi
yang ditransfer terkait dengan keadaan klinis pasien, kebutuhan, keadaan
personal, sosial yang bertujuan untuk menyampaikan informasi serta
memastikan efektifitas dan keamanan dalamperawatan pasien
● Berdasarkan hasil penelitian Bomba & Prakash (2005) kurangnya komunikasi
akan menimbulkan ancaman terhadap keselamatan pasien dan kualitas
perawatan.
● Sedangkan menurut Leonard (2014) kegagalan komunikasi adalah penyebab
utama kegagalan dalam pemberian pelayanan yang aman.
● Kepemimpinan kepala ruang dalam pelaksanaan handover memiliki peranan
yang penting secara langsung dalam pelaksaaan handover (Istiningtyas &
Wulandari, 2018).
Pengertian
● Timbang terima atau operan merupakan suatu cara menyampaikan danmeneri
ma sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan kondisi klien.
● Timbang terima ini sangat penting dilakukan guna mencapai
asuhan keperawatan yang komprehensif
● Timbang terima adalah proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab
utama untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari satu
pengasuh ke salah satu pengasuh yang lain.
● Timbang terima ini harus dilakukan seefektif mungkin di
setiap pergantian shift mulai tahap persiapan, pelaksanaan hingga post handov
er
Jenis-Jenis timbang terima
1. Handover interdisciplinary merupakan timbang terima yang terjadi
antara perawata dan dokter, dan perawat dengan tenaga kesehatan lainnya.
2. Handover intradisiplinary merupakan timbang terima yang terjadi antar sesama
perawat atau sesama dokter
Masalah dan kendala timbang terima
1. Faktor Eksternal dan Internal Individu Kelompok :
a. Komunikasi : Dialek yang berbeda, aksen, dan nuansa dapat disalahpahami
atau salah ditafsirkan oleh perawat ketika menerima laporan.
Strategi untuk menghindari kesalahan tsb adalah :
1)Serah terima pasien dilakukan secara face-to-face.
2)Standarisasi bentuk, daftar, atau alat sehingga semua pengguna
akanmemahami informasi dari konteks yang sama.
3)Memberikan peluang untuk mengajukan pertanyaan dan klarifikasikembali
selama serah terima.
4)Biasakan membaca kembali dan mengulang kembali untuk mengurangi
kesalahan komunikasi.
5)Berbicara sederhana, jelas langsung, dan spesifik dalam mendeskripsikan
pasien dan situasi terkini.
6)Hindari penggunaan singkatan, istilah, atau jargon yang tidak dipahami
secara bersama.
7)Memberikan definisi pada istilah yang ambigu.
8)Memungkinkan untuk meninjau ringkasan yang relevan dan informasi saat
ini
b. Gangguan : Masalah yang berkaitan dengan faktor-faktor situasional
seringkali dapat berkontribusi menyebabkan gangguan dalam proses timbang
terima. Strategi untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan
yaitu dengan cara melaksanakan serah terima pasien di lokasi/ lingkungan
yang dapat meminimalkan gangguan
c. Interupsi :
Kesalahan interupsi dilaporkan sering terjadi dalam pengaturan perawatan
kesehatan. Strategi untuk mengurangi kesalahan tersebut yaitu dengan cara
membatasi dan mencegah interupsi dan menyediakan cakupan tugas yang
jelas selama serah terima pasien guna mendukung transisi informasi yang
terfokus.
d. Kebisingan : suara handphone, suara peralatan, alarm dan saat berbicara.
Strategi untuk mencegah kesalahan adalah :
1)Menyediakan lokasi/lingkungan timbang terima pasien yang memungkinkan
mereka jelas dalam mendengarkan informasi.
2)Menggunakan kebiasaan “membaca kembali” dan “mengulang kembali”
untuk mengurangi kesalahan komunikasi.
e. Kelelahan : shift yang berkepanjangan
Strategi untuk mencegah : membatasi jumlah jam kerja guna mengurangi
kelelahan dan kesalahan
f. Memori : memori jangka pendek dan penyimpangan yang terbatas
Strategi untuk mencegah :
1)Desain sistem untuk mengurangi ketergantungan memori.
2)Gunakan formulir pracetak informasi pasien untuk akurasi dan
kelengkapan informasi dalam kegiatan timbang terima.
3)Menyediakan layanan kesehatan dengan akses data yang baik
untuk mengurangi ketergantungan pada memori saat terima pasien
g. Pengetahuan/ pengalaman : kebutuhan dan kemampuan yang berbeda
Strategi untuk mencegah :
1)Dukung perawat pemula dengan program orientasi dan pembimbingan.
2)Menyediakan program pendidikkan berkelanjutan pada strategi serah
terima pasien yang efektif
3)Menyediakan konsultan pengalaman untuk perawat yang kurang berpengal
aman karena mereka mungkin belum memiliki keahlianuntuk pemecahan
masalah.
4)Memberikan informasi komprehensif, tapi menghindari overload selama
serah terima
h. Komunikasi tertulis : Mencoba menafsirkan catatan yang tidak terbaca
Strategi untuk mencegah :
1)Menggunakan strategi elektronik untuk mengurangi masalah pada catatan
pasien yang tidak terbaca.
2)Menggunakan standar proses untuk memastikan informasi penting yang akan
dan telah dikomunikasikan dalam serah terima
2. Faktor Organisasi
a. Budaya Organisasi : staf yang enggan untuk melaporkan masalah atau tidak
merasa nyaman mengajukan pertanyaan bila adahal yang belum jelas saat
diterima.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu:
1)Mendukung pengembangan budaya dalam menjaga keselamatan pasien, di
mana pelaporan kesalahan dan masalh terkait budaya dapat di dorong dan
di terima sebagai keunikan.
2)Mendorong pengembangan “learning culture” dan “a just culture”.
b. Hirarki :perawat merasa tidak nyaman mengajukan pertanyaan untuk
mengklarifikasi informasi atau mungkin merasa terintimidasi.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan tersebut yaitu:
1)Mempromosikan budaya keamanan pelayanan dengan mendukung
komunikasi terbuka.
2)Mengembangkan protokol atau kebijakan yang mendukung budaya saling
menghormati, kolaborasi.
3)Memberikan pendidikan untuk semua tingkat hirarki penyedia layanan
kesehatan pada strategi komunikasi yang efektif
c. Sistem dukungan : kurangnya waktu untuk mengakses informasi dan
laporan lengkap . Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan
yang ditimbulkan yaitu :
1) Yakinkan bahwa ada waktu untuk menyelesaikan laporan serah terima
pasien
2) Mengakui bahwa serah terima pasien membutuhkan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan interaktif.
3) Mengembangkan operasional yang efisien dalam pengambilan data pada
waktu yang tepat dengan informasi yang akurat yang akan disampaikan
pada perawat penerima.
d. Pengiriman pasien (dalam organisasi perawatan kesehatan)
Peningkatan jumlah pengiriman pasien akan meningkatkan kebutuhan
untuk serah terima pasien sehingga berdampak pada keselamatan pasien.
e.Keterbatasan teknologi dan penggunaan catatan dan laporan
manual/kesulitan mengakses informasi penting
Kurangnya teknologi dapat membuat catatan dalam bentuk kertas menjadi
tebal, di tambah dengan beberapa laporan yang harus dirujuk untuk serah
terima ke unit atau fasilitas Kesehatan lain. Strategi untuk mengurangi
kesalahan :
1) Desain sistem elektronik yg mendukung dlm kemudahan pengamnilan data
yang akurat dan tepat waktu
2) Menyediakan proses perencanaan yang memadai, infrastruktur, SDM dan
Pendidikan untuk keberhasilan mengimplementasikan serah terima pasien
berbasis dukungan perangkat elektronik.
f. Keterbatasan tenaga
Strategi mengatasi :
1) Mengalokasikan sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung da
n memenuhi kebutuhan perawatan pasien.
2) Memantau proses serah terima pasien untuk peluang perbaikan kearah
yang lebih baik.
g. Garis tanggungjawab
Strategi untuk mengurangi kesalahan yaitu dapat dilakukan dengan cara :

1)Bila perlu gunakan pemaksaan untuk menunjukkan tanggung jawab staf


dalam proses serah terima pasien.
1) Ambigu dalam transfer tanggung jawab.
2) Jelas mendefinisikan tanggung jawab pada saat transisi pergantian shift
Proses timbang terima
1. Pelaksanaan handover rawat inap hanya dilakukan di nurse station
2. Handover tidak dilakukan tepat waktu
3. Penyampaian saat handver sesuai dengan buku handover (berisi nama pasien,
diagnosa medis, keluhan, diet, terapi medis)
4. Pelaksanaan handover tidak menyampaikan masalah keperawatan serta
tindakan mandiri perawat
5. Handover terkadang hanya dilakukan saat pagi dan siang hari sja.
.Prosedur handover
Terima
kasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai