Anda di halaman 1dari 14

Nama: Citra Ning

Nim :1720210041
Jurusan:Keperawatan

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI, FARMAKODINAMIK DAN FARMAKOKINETIK

Pengertian
Farmakologi adalah ilmu yang dipelajaribahan kimia obat
pada jaringan hidup dan bagaimana bahan kimia tersebut
membantudiagnosis, mengobati, menyembuhkan dan
mencegah penyakit atau memperbaiki jaringan tersebut.
Farmakologi berasal dari dua kata yaitu pharmacon (obat)

Farmakologi
Suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang obatdan
pengobatan dalam seluruh aspeknya, yaitu:–sifat-sifat kimiawi
dan fisiknya,–kegiatan fisiologis–resorpsi(resapan), dan–
nasibnya dalam organisme
Cabang
Farmakologi..Farmakognosi..Farmakokinetika..Fa
rmakodinamika..Farmakoterapi..Biofarmasi..Toksi
kologi..Radiofarmasi
Cabang Farmakologi•Farmakognosi : pengetahuan
danpengenalan obat yang berasal daritanaman, mineral dan
hewan.Contoh :Ekstrak Ginkoa biloba (penguat dayaingat),
bawang putih (antikolesterol)•Biofarmasi : ilmu yang
dipelajaripengaruh pembuatan sediaan farmasiterhadap efek
terapi obat. Contoh :pembuatan tablet kempaa
langsung,granulasi dll•Farmakodinamik: mempelajari
kegiatanobat terhadap organisme hidup terutamacara dan
mekanisme kerja, reaksifisiologis, serta efek terafi yang
ditimbulkan
Farmakoterapi : mempelajari penggunaan obatuntuk penyakit
yang diobati atau gejalanya.•Toksikologi : pengetahuan
tentang efek racundari obat terhadap tubuh.•Phytoterapi :
menggunakan zat-zat daritanaman untuk penyakit
mengobati.•Klinik Farmakologi : cabang farmakologi
yangbelajar efek obat pada manusia.•Farmakokinetik : segala
proses yang dilakukantubuh terhadap obat berupa absorpsi,
distribusi,metabolisme dan ekskresi

FarmakokinetikaSementara itu, farmakokinetika mempelajari


reaksi tubuh dalam menerima obat-obatan. Reaksi yang
dimaksud adalah soal:Cara tubuh menyerap obat
(absorpsi)Cara tubuh mengedarkan obat tersebut ke organ
yang memerlukan (distribusi)Cara tubuh mengolah obat yang
masuk (metabolisme)Cara tubuh mengeluarkan sisa-sisa
bahan obat yang telah di olah (ekskresi)
FarmakodinamikaCabang ilmu farmakologi yang satu ini
mempelajari tentang cara kerja obat terhadap organisme
hidup. Orang yang mendalami farmakodinamika juga akan
mempelajari lebih jauh soal reaksi fisiologis obat di tubuh
manusia dan efek terapinya.
Secara khusus, farmakodinamik adalah studi tentang
bagaimana suatu obat mempengaruhi suatu organisme,
sedangkan farmakokinetik adalah studi tentang bagaimana
organisme mempengaruhi obat tersebut. Keduanya secara
bersama-sama memengaruhi dosis, manfaat, dan efek
samping.
Farmakokinetika adalah iimu yang mempelajari perjalanan
obat di dalam tubuh, mulai dari absorpsi, distribusi obat ke
seluruh tubuh, dan eiiminasi melalui proses inetabolisme dan
atau ekskresi

Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari


tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat
digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai
macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji
biofarmasetika.

Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang


tumbuh- tumbuhan, hewan, mineral atau sediaan galenik
beserta khasiat, kandungan dan cara pengolahannya.
Manfaatnya adalah agar kita dapat mengetahui bahkan
membuat sendiri obat herbal sesuai dengan standar
keamanan, mutu dan keefektifan khasiat yang telah
ditetapkan
Bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali
dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang tidak
dikeringkan. Simplisia terbagi menjadi 3 jenis yakni, simplisia
nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral (pelikan).
Farmakodinamik memberi penekanan khusus pada hubungan
dosis-respons, yaitu hubungan antara konsentrasi dan efek
obat. [1] Salah satu contoh yang dominan adalah interaksi
reseptor obat sebagaimana dimodelkan oleh

Di mana L, R, dan LR masing-masing mewakili konsentrasi


kompleks ligan (obat), reseptor, dan reseptor ligan.
Persamaan ini merupakan model dinamika reaksi yang
disederhanakan yang dapat dipelajari secara matematis
melalui alat-alat seperti peta energi bebas.

Definisi IUPAC

Farmakodinamik: Studi tindakan farmakologis pada sistem


kehidupan, termasuk reaksi dengan dan mengikat konstituen
sel, dan konsekuensi biokimia dan fisiologis dari tindakan ini.
[2]
Cabang ilmu farmakologi

Dilansir dari bahan ajar farmakologi terbitan Kementerian


Kesehatan RI, ilmu farmakologi bisa dibagi menjadi beberapa
cabang. Masing-masingnya memiliki fokus sudut pandang
yang berbeda dalam melihat hubungan penggunaan obat
pada makhluk hidup.Seiring dengan perkembangan yang ada,
berikut ini cabang yang ada dalam ilmu farmakologi.1.
FarmakognosiFarmakognosi adalah cabang ilmu farmasi yang
mempelajari obat yang berasal dari tanaman, mineral, dan
hewan.Contoh hasil penelitian yang dihasilkan dari cabang
ilmu ini antara lain:Penggunaan ginko biloba sebagai penguat
daya ingatBawang putih sebagai antikolesterolTingtur
hyperici sebagai antidepresiEkstrak fever
few sebagai pencegah migrain2. BiofarmasiIlmu biofarmasi
mempelajari bentuk-bentuk obat yang paling efektif diserap
tubuh sehingga bisa menimbulkan efek
menyembuhkan.Tidak semua penyakit bisa disembuhkan
dengan puyer atau obat tablet. Sebagian ada yang hanya bisa
sembuh oleh salep, obat tetes, atau bahkan obat
sirup.Beberapa jenis obat juga hanya bisa disimpan dalam
bentuk kapsul agar bisa terserap dengan baik oleh tubuh.
Sementara itu, jenis obat lainnya tidak akan efektif apabila
diberikan dalam bentuk oles.Jadi cabang ilmu ini membahas
soal bentuk obat dan jenis bahan aktif yang paling efektif
untuk menyembuhkan suatu penyakit.Ilmu biofarmasi juga
akan membahas lebih jauh soal ketersediaan obat di dalam
tubuh setelah dikonsumsi, serta efeknya bagi kesehatan.3.
FarmakokinetikaSementara itu, farmakokinetika mempelajari
reaksi tubuh dalam menerima obat-obatan. Reaksi yang
dimaksud adalah soal:Cara tubuh menyerap obat
(absorpsi)Cara tubuh mengedarkan obat tersebut ke organ
yang memerlukan (distribusi)Cara tubuh mengolah obat yang
masuk (metabolisme)Cara tubuh mengeluarkan sisa-sisa
bahan obat yang telah di olah (ekskresi)4.
FarmakodinamikaCabang ilmu farmakologi yang satu ini
mempelajari tentang cara kerja obat terhadap organisme
hidup. Orang yang mendalami farmakodinamika juga akan
mempelajari lebih jauh soal reaksi fisiologis obat di tubuh
manusia dan efek terapinya.

Mayoritas obat juga

Meniru atau menghambat proses fisiologis / biokimia normal


atau menghambat proses patologis pada hewan atau

Menghambat proses vital endo- atau ektoparasit dan


organisme mikrob.

Ada 7 aktivitas obat utama:

·        merangsang tindakan melalui agonisme reseptor


langsung dan efek hilir

·        tindakan menekan melalui agonis reseptor langsung dan


efek hilir (mis .: agonis terbalik)

·        tindakan memblokir / antagonis (seperti dengan


antagonis diam), obat mengikat reseptor tetapi tidak
mengaktifkannya
·        aksi stabilisasi, obat tampaknya tidak bertindak sebagai
stimulan atau sebagai depresan (mis .: beberapa obat
memiliki aktivitas reseptor yang memungkinkan mereka
untuk menstabilkan aktivasi reseptor umum, seperti
buprenorfin pada individu yang tergantung opioid atau
aripiprazole pada skizofrenia, semua tergantung pada
dosisnya). Dan penerima
Aktivitas yang diinginkan

Aktivitas obat yang diinginkan terutama karena


keberhasilan penargetan salah satu dari berikut ini:

·        Gangguan membran sel

·        Reaksi kimia dengan efek hilir

·        Interaksi dengan protein enzim

·        Interaksi dengan protein struktural

·        Interaksi dengan protein pembawa


·        Interaksi dengan saluran ion

·        Ikatan ligan dengan reseptor:

·        Reseptor hormon

·        Reseptor neuromodulator

·        Reseptor neurotransmitter

Anestesi umum dulunya dianggap bekerja dengan cara


merusak membran saraf, sehingga mengubah
masuknya Na +. Antasida dan agen chelating
bergabung secara kimiawi dalam tubuh. Ikatan enzim-
substrat adalah cara untuk mengubah produksi atau
metabolisme bahan kimia endogen utama, misalnya
aspirin secara ireversibel menghambat enzim
prostaglandin sintetase (siklooksigenase) sehingga
mencegah respons peradangan. Colchicine, obat untuk
gout, mengganggu fungsi tubulin protein struktural,
sementara Digitalis, obat yang masih digunakan pada
gagal jantung, menghambat aktivitas molekul
pembawa, pompa Na-K-ATPase. Kelas obat terluas
bertindak sebagai ligan yang berikatan dengan
reseptor yang menentukan efek seluler. Setelah
pengikatan obat, reseptor dapat memperoleh tindakan
normal mereka (agonis), tindakan diblokir (antagonis),
atau bahkan tindakan yang berlawanan dengan normal
(agonis terbalik).

Pada prinsipnya, seorang farmakologis akan bertujuan


untuk target konsentrasi plasma obat untuk tingkat
respons yang diinginkan.

Pada kenyataannya, ada banyak faktor yang


mempengaruhi tujuan ini. Faktor farmakokinetik
menentukan konsentrasi puncak, dan konsentrasi tidak
dapat dipertahankan dengan konsistensi absolut
karena kerusakan metabolisme dan pembersihan
ekskretoris.

Faktor genetik mungkin ada yang akan mengubah


metabolisme atau tindakan obat itu sendiri, dan status
langsung pasien juga dapat mempengaruhi dosis yang
ditunjukkan.
Kata Farmakognosi berasal dari dua perkataan Yunani
yaitu Pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi farmakognosi
berarti pengetahuan tentang obat, di Indonesia
farmakognosi dikhususkan ilmu yang mempelajari
tentang obat dari bahan nabati, hewani dan mineral.
Secara khusus, farmakodinamik adalah studi tentang
bagaimana suatu obat mempengaruhi suatu
organisme, sedangkan farmakokinetik adalah studi
tentang bagaimana organisme mempengaruhi obat
tersebut.
Farmakodinamik memberi penekanan khusus pada
hubungan dosis-respons, yaitu hubungan antara
konsentrasi dan efek obat. [1] Salah satu contoh yang
dominan adalah interaksi reseptor obat sebagaimana
dimodelkan oleh

Di mana L, R, dan LR masing-masing mewakili


konsentrasi kompleks ligan (obat), reseptor, dan
reseptor ligan. Persamaan ini merupakan model
dinamika reaksi yang disederhanakan yang dapat
dipelajari secara matematis melalui alat-alat seperti
peta energi bebas.

Definisi IUPAC
Farmakodinamik: Studi tindakan farmakologis pada sistem kehidupan, termasuk reaksi
dengan dan mengikat konstituen sel, dan konsekuensi biokimia dan fisiologis dari tindakan
ini. [2]

Mayoritas obat juga

Meniru atau menghambat proses fisiologis / biokimia normal atau menghambat proses
patologis pada hewan atau

Menghambat proses vital endo- atau ektoparasit dan organisme mikrob.

Ada 7 aktivitas obat utama:

·        merangsang tindakan melalui agonisme reseptor langsung dan efek hilir

·        tindakan menekan melalui agonis reseptor langsung dan efek hilir (mis .: agonis
terbalik)

·        tindakan memblokir / antagonis (seperti dengan antagonis diam), obat mengikat


reseptor tetapi tidak mengaktifkannya

·        aksi stabilisasi, obat tampaknya tidak bertindak sebagai stimulan atau sebagai
depresan (mis .: beberapa obat memiliki aktivitas reseptor yang memungkinkan mereka
untuk menstabilkan aktivasi reseptor umum, seperti buprenorfin pada individu yang
tergantung opioid atau aripiprazole pada skizofrenia, semua tergantung pada dosisnya). Dan
penerima)

·        bertukar / mengganti zat atau mengakumulasinya untuk membentuk cadangan (mis .:


penyimpanan glikogen)

·        reaksi kimia bermanfaat langsung seperti dalam pembersihan radikal bebas


·        reaksi kimia berbahaya langsung yang dapat menyebabkan kerusakan atau kerusakan
sel, melalui kerusakan yang disebabkan oleh racun atau mematikan (sitotoksisitas atau
iritasi)

Aktivitas yang diinginkan

Aktivitas obat yang diinginkan terutama karena keberhasilan penargetan salah satu dari
berikut ini:

•Farmakokinetika (nasib obat dalam tubuh)

•Obat diberikan denga rute berbeda-beda

•Tempat kerja obat (target kerja obat)

•Absorbsi

•Distribusi

•Eleminasi

•Metabolisme dan eksresi

•Farmakodinamika (efek obat terhadap tubuh)

•obat harus berikatan dengan reseptor untuk menimbulkan efek

•Interaksi obat-reseptor

•Obat agonis/antagonis
Lama kerja obat
1.Obat berbentuk padat/cair/gas à menentukan rute administrasi

2.pH obat à menentukan bentuk sediaan/tempat absorbsi

3.Ukuran obatà selektif thd reseptor, dg bentuk,muatan listrik dll à rata2 100-1000 à terlalu
besar sulit distribusi

4.Reaktivitas obat dan ikatan reseptor

5.Bentuk obat à sesuai dengan reseptor à chiral, diastereomer (enantiomer)à menentukan


aktivitas dll à cari contoh !

6.Rancangan obat rasional à struktur molekul sesuai reseptor

•Farmakokinetika (nasib obat dalam tubuh)

•Obat diberikan denga rute berbeda-beda

•Tempat kerja obat (target kerja obat)

•Absorbsi

•Distribusi

•Eleminasi

•Metabolisme dan eksresi


•Farmakodinamika (efek obat terhadap tubuh)

•obat harus berikatan dengan reseptor untuk menimbulkan efek

•Interaksi obat-reseptor

•Obat agonis/antagonis

Lama kerja obat

Anda mungkin juga menyukai