Anda di halaman 1dari 17

NAMA : Martinus Usen Bungalolon

NIM :PO5303201211352

1) Apa yang dimaksud dengan farmakologi, farmasi, farmakoterapi, farmakognosi,


toksikologi, farmakokinetika dan farmakodinamika?
2) Jelaskan perbedaan efek terapetik, efek samping, reaksi yang merugikan dan efek
toksik. Apa implikasi dalam praktek keperawatan anda ?
3) Carilah 5 brosur obat lalu identifikasikan farmakokinetika obat dari brosur tersebut!

JAWABAN

1.
a) Farmakologi berasal dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu pengetahuan).
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya
pada sistem biologis. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari penggunaan
obat untuk diagnosa, pencegahan dan penyembuhan penyakit. Subjek ini telah
dipelajari dari ribuan tahun yang lalu. Pada jaman dahulu, apoteker mempelajari
obat-obatan dari bahan yang lebih alami seperti tanam-tanaman.
Farmakologi (Pharmacology) adalah jurusan yang mempelajari tentang interaksi
yang terjadi antara organisme hidup dan bahan kimia yang mempengaruhi fungsi
biokimia normal atau abnormal dan merupakan cabang ilmu farmasi yang
berkaitan dengan obat atau tindakan pengobatan yang harus dilakukan pada suatu
organisme.

b) Farmasi adalah ilmu yang mempelajari segala seluk-beluk mengenai obat. Ilmu


farmasi adalah terapan dari (sedikitnya) tiga bidang ilmu yaitu kedokteran, kimia,
dan biologi. Ruang lingkup ilmu farmasi tak hanya berfokus pada bidang ilmu
eksakta, melainkan juga pada bidang ilmu sosial seperti Manajemen
Farmasi dan Farmakoekonomi.

c) Farmakoterapi adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang


penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan. Dalam ilmu ini obat-
obatan digunakan untuk membuat diagnosis, mencegah timbulnya, dan cara
menyembuhkan suatu penyakit. Farmakoterapi juga mempelajari
khasiat obat pada berbagai penyakit, bahaya yang dikandungnya, kontraindikasi
obat, pemberian obat yang tepat. Bagian instrumen ilmu pengetahuan yang
menyertai farmakoterapi adalah terapi operasi, terapi radiasi, terapi fisik.
d) Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-
bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah
melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji
biofarmasetika.

e) Toksikologi  adalah bidang ilmu yang mempelajari efek berbahaya yang dapat
ditimbulkan oleh bahan kimia atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan.
Dari definisi di atas, jelas terlihat bahwa dalam toksikologi terdapat unsur-unsur
yang saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan
respon pada sistem biologi yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem
biologi tersebut.

f) Farmakokinetika adalah iimu yang mempelajari perjalanan obat di dalam tubuh,


mulai dari absorpsi, distribusi obat ke seluruh tubuh, dan eiiminasi melalui proses
inetabolisme dan atau ekskresi.

g) Farmakodinamik adalah bagian dari ilmu farmakologi yang mempelajari efek


biokimia dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari
mekanisme kerja obat ialah untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi
obat dalam sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respons
yang terjadi.

2.  
1) Efek terapetik merupakan efek obat yg dapat menymbuhkan.
2) Efek samping yaitu efek obat yang tidak di inginkan yang terjadi
ketikaobat diberikan pada dosis tertentu dan dapat membuat ngantuk,alergi,mual,
ruam kulit.
3) Reaksi yang merugikan : reaksi yg tidak di inginkan yang dihasilkan dariminum
obat yang benar.
4) Efek toksik : Efek obat yang menyebabkan keracunan.
Implikasi itu pemberian obat tetapi dosis nya sedang tidak terlalu tinggikarena
jika ketinggian akan menambah efek toksik
3

Absorpsi

Obat Acetylcysteine diabsorbsi dengan cepat melalui saluran pencernaan. Bioavaibilitas


Acetylcysteine secara oral adalah 4-10%. Waktu yang diperlukan untuk mencapai
konsentrasi puncak pada plasma pada penggunaan Acetylcysteine secara oral adalah 0,5 –
1 jam.[1]

Distribusi
Volume distribusi acetylcysteine adalah 0,47 L/kgBB. Obat Acetylcysteine berikatan
dengan protein plasma (protein binding plasma) sebanyak 83%.

Metabolisme

Obat Acetylcysteine dimetabolisme di hati dan dinding saluran cerna. Acetylcysteine dapat
dimetabolisasi menjadi sistein, disulfida, dan konjugat lainnya seperti N,N-
diacetylcysteine, N-acetylcysteine, N-acetylcysteine-glutation, dan N-acetylcysteine-protein.

Ekskresi

Obat Acetylcysteine diekskresi melalui urin. Waktu paruh obat Acetylcysteine yang
dikonsumsi secara oral adalah 6,25 jam. Sedangkan waktu paruh obat Acetylcysteine yang
digunakan secara intravena adalah 5,58 jam. Waktu pengeluaran rata-rata (mean
clearance/CR) Acetylcysteine 0,11 liter/kgBB/jam.
Absorpsi

Cetirizine diabsorpsi cepat setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat >70%. Konsentrasi
puncak tercapai dalam waktu sekitar satu jam, dan masa kerja obat sekitar 12‒24 jam. Konsumsi
obat bersama makanan, dapat memperlambat waktu pencapaian konsentrasi puncak obat dalam
plasma darah.

Metabolisme

Sebagian kecil obat cetirizine dimetabolisme di hati, terutama oleh enzim CYP3A4, dan obat
mengikuti siklus enterohepatik. Selain itu, cetirizine juga dimetabolisme secara terbatas oleh
oxidative O-dealkylation menjadi suatu metabolit yang aktivitas antihistaminnya dapat
diabaikan.
Distribusi

Sekitar 93% cetirizine dalam plasma darah terikat protein. Distribusi obat terbatas hingga pada
lokasi ekstraseluler dimana terdapat reseptor H1, dan pada sel-sel yang bersifat inflamasi seperti
mastosit, basofil, eosinofil, dan limfosit.

Sebagai antihistamin generasi kedua, hanya terdapat sedikit konsentrasi obat cetirizine yang
mampu melewati sawar otak. Hal ini menyebabkan efek sedasi yang minimal dibandingkan
antihistamin generasi pertama seperti diphenhydramine. Walau demikian, efek sedasi cetirizine
merupakan yang terkuat dibandingkan obat antihistamin generasi kedua lainnya.

Eliminasi

Waktu paruh eliminasi obat adalah sekitar 8,3 jam. Ekskresi cetirizine, sebagian besar sekitar
70% dikeluarkan melalui urine, dimana sekitar separuhnya sebagai obat dalam bentuk tidak
berubah. Sebagian kecil obat, yaitu sekitar 10% dibuang ke feses.
Absorpsi
Asam mefenamat diabsorpsi secara cepat pada traktus gastrointestinal (80%),
dengan waktu puncak konsentrasi plasma dicapai dalam 2-4 jam. Pada dosis 250
mg, kadar puncak obat dalam darah adalah 2-6 mg/L. Pada dosis 500 mg, kadar
yang dicapai adalah 4-24 mg/L.
Distribusi
Volume distribusi asam mefenamat adalah 1,06 L/kg. Obat ini berikatan dengan
protein plasma, dengan >90% berikatan dengan albumin. Asam mefenamat
diekskresikan pada ASI.
Metabolisme
Asam mefenamat dimetabolisme di hepar dengan peran isoenzim CYP2C9,
menjadi 3-hidroksimetil asam mefenamat, yang kemudian dioksidasi menjadi
asam 3-karboksimefenamat.
Eliminasi
Waktu paruh eliminasi asam mefenamat adalah sekitar 2 jam. Asam mefenamat
diekskresikan melalui urin sebanyak 52%, dan feses sebanyak 20%
No Pertanyaan Jawaban
1 Asal sskata Farmakologi ……. Berasal dari Bahasa
Yunani "Pharmakon"
(obat) dan logos (ilmu
pengetahuan).
2 Buah mengkudu untuk pengobatan hipertensi, Ilmu Farmakognosi
jambu biji untuk diare, kumis kucing untuk
gangguan ginjal, daun ende untuk cacar dan
serampah, daun aruda untuk demam. Dipelajari
dalam ilmu…………
3 Profesional di bidang farmasi disebut ………. Apoteker/Farmasis
4 Paracetamol untuk menyembuhkan demam dan Farmakologi
sakit kepala, asam mefenamat untuk n]yeri, CTM
untuk alergi, ambroksol untuk batuk berdahak,
amoksisilin untuk infeksi bakteri. Dipelajari
dalam ilmu………
5 Penggunaan dosis paracetamol yang Toksikologi
berlebihan menyebabkan keracunan pada
organ hati. Dipelajari dalam ilmu………
6 Obat CTM mempunyai waktu paruh pada orang Farmakokinetika
dewasa 14-24 jam, ikatan protein 29-37%,
metabolism di hati dan diekskresikan lewat urin.
Profil obat tersebut dipelajari dalam
ilmu………….
7 Agar obat dapat berefek maka obat akan Farmakodinamik
berikatan dengan reseptor pada sel target.
Dipelajari dalam ilmu ….
8 Proses pecahnya tablet di saluran cerna menjadi Farmasetika
granul sampai melarutnya zat aktif terjadi pada
fase….
9 Zat-zat yang mudah melewati membrane sel pada Lipofilik
umumnya bersifat….
10 Pada umumnya obat dapat menimbulkan efek Antasidaa
farmakologi jika terlebih dahulu melewati proses
absorbsi, namun obat-obat tertentu dapat
menimbulkan efek tanpa proses absorbsi. Hal ini
dapat terjadi pada obat-obat seperti….
11 Obat Aspirin 49% berikatan dengan protein dan Bagian obat yang
termasuk obat yang berikatan sedang dengan berikatan bersifat
protein. Bagian/Sifat obat yang bagaimanakah inaktif, dan bagian obat
yang dapat menimbulkan respons farmakologik? selebihnya yang tidak
berikatan dapat bekerja
bebas. Hanya obat-obat
yang bebas atau yang
tidak berikatan dengan
protein yang bersifat
aktif dan dapat
menimbulkan respons
farmakologik
12 Interaksi obat yang melibatkan induksi atau Metabolisme atau
inhibisi enzim CYP terjadi pada proses…. Biotransformasi

13 Urin yang asam meningkatkan eliminasi obat- basa lemah


obat yang bersifat...........

Anda mungkin juga menyukai