Anda di halaman 1dari 45

qwertyuiopasd

fghjklzxcvbnm
qwertyuiopasd
[Type the
document title]
fghjklzxcvbnm
[Type the document
subtitle]
qwertyuiopasd
[Pick the date]

fghjklzxcvbnm
ASUS

qwertyuiopasd
fghjklzxcvbnm
DAFTAR ISI
Farmakologi Menurut Para Ahli ..................................................... 2

Sejarah Farmakologi ...................................................................... 3

Cara Pemberian Obat ..................................................................... 9

Keuntungan dan Kerugian ............................................................ 18

2. Isosorbid dinitrat 5 mg ...................................................... 27

3. Amlodipine besilate 5 mg.................................................. 29

..................................................................................................... 30

2. Aloclair plus gel 8 ml ........................................................ 31

3. Kaltrofen gel 30 gr ............................................................ 32

2. Hydrocortisone cream 2.5% 5 gr ....................................... 34

3. Kenalog in orabase 0.1% salep 5 gr................................... 35

..................................................................................................... 36

2. Anafen sirup 60 ml ............................................................ 37

3. Calortusin sirup 60 ml ....................................................... 39

Farmakologi Page 1
A. Farmakologi Menurut Para Ahli

Farmakologi berasal dari kata “farmakon” yang

berarti obat dalam arti sempit, dan dalam makna

luas adalah “semua zat selain makanan yang

dapat mengakibatkan perubahan susunan atau

fungsi jaringan tubuh”. Logos yaitu ilmu.

Singkatnya farmakologi adalah ilmu yang

mempelajari cra kerja obat dalam tubuh. Banyak

definisi tentang farmakologi yang dirumuskan

oleh para ahli antara lain :

1. Betran G.Katzung

Farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian

terhadap bahan-bahan yang berinteraksi dengan

system kehidupan melalui proses kimia,

khususnya melalui pengikatan molekul-molekul

regulator yang mengaktifkan atau menghambat

proses-proses tubuh yang normal

Farmakologi Page 2
2. Farmakologi & terapi UI

Ilmu yang mempelajari hal ihwal mengenai obat,

mencakup sejarah, sumber, sifat kimia dan fisik,

komponen efek fisiologi dan biokimia,

mekanisme kerja, absorpsi, distribusi,

biotransformasi, ekskresi dan peggunaan obat

B. Sejarah Farmakologi

Farmakologi adalah Istilah yang berasal

dari bahasa Yunani yaitu Farmakos yang memiliki

arti obat dan Logos yang artinya ilmu. Jadi

secara harfiah, farmakologi dapat ditafsirkan

sebagai suatu ilmu yang mempelajari obat dan

cara kerjanya pada sistem biologis. Terutama

tentang obat yang berkaitan dengan respons

bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat,

pengaruh sifaf fisika-kimiawinya terhadap

tubuh, kegunaan obat bagi kesembuhan dan

Farmakologi Page 3
nasib yang dialami obat dalam tubuh. Artinya

farmakologi ini akan menelaah efek-efek dari

senyawa kimia pada jaringan hidup makhluk

hidup.Dalam farmakologi system hidup itu harus

dipengaruhi obat, sehingga memunculkan prinsip

dasar agar molekul obat harus bisa

mempengaruhi secara kimia pada satu atau lebih

isi sel agar dapat menghasilkan respon

farmakologik. Molekul-molekul obat harus

mendekati molekul-molekul yang membentuk sel

dalam jumlah yang cukup untuk menutup rapat

sehingga fungsi molekul sel menjadi berubah.

Obat-Obat pada zaman dahulu dibuat dari

tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral. Catatan

pemakaian obat telah dilakukan sejak 2700

tahun sebelum masehi di Timur tengah dan

Tiongkok. Obat- Obat yang sering dipakai pada

waktu itu adalah emetik untuk memicu muntah.

Pada tahun 1550 sebelum masehi, orang Mesir

Farmakologi Page 4
menuliskan pengamatan empiris ke dalam terapi

obat pada Ebers Medical Papyrus. Mereka

menyarankan minyak kastroli sebagai laktasif

dan candu untuk nyeri. Mereka juga

menyarankan pemakaian roti berjamur untuk

luka dan memar (3500 tahun sebelum Alexander

Flemming menemukan penisilin) Dokter Romawi

dan penulis Galen (131 201 sesudah masehil

dianggap sebagai orang-orang yang berpengaruh

dalam kedokteran dan farmasi selama ratusan

tahun. Mereka memulai pemakaian resep secara

umum dan menggunakan beberapa campuran

untuk mengobati penyakit tertentu.

Farmakologi Periode Kuno

Farmakologi periode kuno dimulai sebelum tahun

1700, ditandai dengan adanya observasi empirik

yang dilakukan manusia terhadap penggunaan

obat. Sejarah ini tercatat dalam Materia

Farmakologi Page 5
Medika yang disusun oleh Dioscorides

(Pedanius). Sebelum masa ini, catatan mengenai

penggunaan obat-obatan juga ditemukan di

zaman Cina dan Mesir kuno.

Beberapa ahli Farmakologi kuno antara lain

sebagai berikut :

• Claudius Galen (129-200 sesudah masehi atau

sebelum masehi)

• Theophrastus von Hohenheim (1493-1541 SM)

• Johann Jakob Wepfer (1620-1695 SM).

Farmakologi Periode Modern

Farmakologi modern dimulai abad 18 sampai

dengan 19. Periode ini ditandai dengan penelitian

tentang perkembangan obat, serta tempat dan

cara kerja obat pada tingkat organ maupun

jaringan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam

Farmakologi Page 6
sejarah farmakologi modern adalah sebagai

berikut :

• Rudolf Buchheim (1820-1879), merupakan

pendiri fakultas farmasi pertama di dunia.

Fakultas tersebut didirikan di Universitas

Dorpat, Tartu, Estonia.

• Oswald Schmeideberg (1838-1921), salah satu

dari penulis jurnal farmakologi pertama di dunia

• Bernhard Naunyn (1839-1925) bersama

Oswald menulis jurnal farmakologi pertama di

dunia

• John J. Abel (1857-1938), bapak farmasi

Amerika Serikat, pendiri The Journal of

Pharmacology and Experimental Therapeutics,

yang sampai sekarang selalu menjadi acuan di

dunia farmakologi.

Farmakologi Page 7
Cabang Ilmu Farmakologi

• Ilmu Farmakokinetik, adalah ilmu yang

mempelajari tentang absorpsi, distribusi,

metabolisme atau biotransformasi dan ekskresi

obat (ADME). Secara singkat artinya pengaruh

tubuh terhadap obat.

• Ilmu Frmakoterapi, ilmu yang mempelajari

penggunaan obat-obatan untuk menyembuhkan

berbagai penyakit.

• Ilmu Farmakodinamik, adalah ilmu yang

mempelajari efek obat terhadap fungsi

berbagai organ, cara kerja obat dan pengaruh

obat terhadap reaksi biokimia dan struktur

organ.

• Ilmu Khemoterapi, adalah ilmu yang

mempelajari pengobatan penyakit dengan

pengobatan neoplasma akibat dari mikroba

patogen.

Farmakologi Page 8
• Ilmu Toksikologi, adalah ilmu yang mempelajari

keracunan bahan kimia terutama akibat oleh

obat

C. Cara Pemberian Obat

a. Oral

Obat yang dikonsumsi melalui mulut

kedalam saluran cerna, contoh: tablet,

kapsul, serbuk, dan lain-lain. Cara ini

merupakan cara pemberian obat paling

umum dilakukan. Keuntungan nya: praktis,

aman, dan ekonomis. Sedangkan kelemahan

dari pemberian obat secara oral adalah

efek yang timbul biasanya lambat, tidak

efektif jika pengguna sering munath-

muntah, diare, tidak sadar, tidak

kooperatif, kurang disukai jika rasaya

pahit, iritasi pada saluran cerna. Berbagai

jenis obat oral yang sering kita jumpai pada

Farmakologi Page 9
kegiatan sehari-hari menurut jenisnya : pil,

tablet, bubuk, drase, kapsul, sirup. Contoh

jenis obat dalam yaitu obat-obatan yang

dikonsumsi peroral (melalui mulut. Contoh :

tablet antibiotic, paracetamol.

b. Sublingual

Pemakaian obat dengan meletakannya

dibawah lidah, sehingga masuk ke pembuluh

darah efeknya lebih cepat, contoh : obat

hipertensi, tablet hisap, hormone-hormon.

Tujuan dari pemberian obat secara

sublingual adalah agar efek yang

ditimbulkan bisa lebih cepat karena

pembuluh darah di bawah lidah merupakan

pusat dari sakit. Kelebihan dari cara

pemberian obat dengan sublingual adalah

efek obat akan terasa lebih cepat dan

kerusakan obat pada saluran cerna dan

metabolism di dinding usus dan hati dapat

Farmakologi Page 10
dihindari. Contoh obat : isosorbide

dinitrate (untuk mencegah dan mengobati

angina pada penderita penyakit jantung

coroner)

c. Intramuscular

Merupakan cara memasukan obat ke dalam

jaringan otot. Tujuannya yaitu absorbs

lebih cepat dibandingkan dengan subcutan.

Lokasi penyuntikan dapat pada daerah

paha, dengan posisi berbaring, posisi

tengkurap atau lengan atas, daerah ini

digunakan dalam penyuntikan karena massa

ototyang besar, jauh dari syaraf.

Pemberian obat secara intramuscular

sangat dipengaruhi oleh kelarutan obat

dalam air yang menentukan kecepatan dan

kelengkapann absorbs obat. Obat yang

larut dalam air lebih cepat diabsorbsi.

Contoh obat :

Farmakologi Page 11
1. Matolac : untuk penggunaan jangka

pendek untuk nyeri akut sedang sampai

berat.

2. Fentanyl : untuk depresi pernafasan,

cedera kepala, alkoholisme, serangan asma

akut, intolerensi hamil, laktasi.

3. Dolgesik : untuk pengobatan nyeri akut

dan kronik yang berat, nyeri pasca oprasi.

Duralgin : untuk analgesic seperti nyeri

setelah oprasi, neuralgia.

d. Spiral

Alat kontrasepsi pada Rahim, disebut juga

spiral atau coil adalah perangkat

kontrasepsi berukuran kecil, sering

berbentuk T, mengandung tembaga atau

levonorgestreal, yang dimasukan kedalam

Rahim. KB spiral atau alat kontrasepsi

dalam Rahim (AKDR) ini untuk mencegah

kehamilan. Contoh : IUD (intrauterine

Farmakologi Page 12
device). IUD bekerja dengan cara

menghambat gerakan sperma menuju

saluran Rahim untuk mencegah pembuahan,

sehingga tidak terjadi kehamilan.

e. Inhalasi

Terapi inhalasi adalah pemberian obat

secara langsung ke dalam saluran

nafasmelalui penghisapan. Prinsip :

• Obat bekerja langsung pada pada saluran

pernafasan

• Onset (waktu) kerja nya cepat dan dosis

obat yang dipakai kecil

• Efek samping obat minimal karena

konsentrasi obat dalam darah rendah

Contoh obat : bronkodilator (obat yang

digunakan untuk meredakan gejala akibat

penyempitan salura pernafasan, seperti

batuk, mengi, atau sesak nafas)

Farmakologi Page 13
A. Pengertian Distribusi, Absorpsi, Ekskresi

a. Distribusi

adalah proses dimana obat menjadi berada

dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh.

Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran

darah (dinamika sirkulasi), afinitas

(kekuatan penggabungan) terhadap

jaringan, berat dan komposisi badan, dan

efek pengikatan dengan protein. Dinamika

sirkulasi obat lebih mudah keluar dari

ruang interstial ke dalam ruang

intravaskuler daripada diantara

kompartemen tubuh. Pembuluh darah dapat

ditembus oleh kebanyakan zat yang dapat

larut, kecuali oleh partikel obat yang besar

atau berikatan dengan protein serum.

Konsentrasi sebuah obat pada sebuah

tempat tertentu bergantung pada jumlah

pembuluh darah dalam jaringan, tingkat

Farmakologi Page 14
vasolidasi atau vasokonstriksi local, dan

kecepatan aliran darah ke sebuah jaringan.

Latihan fisik, udara yang hangat, dan badan

yang menggigil mengubah sirkulasi local.

Contoh : jika klien melakukan kompres

hangat pada tempat suntikan

intramuscular, akan terjadi vasolidatasi

yang meningkatkan distribusi obat.

b. Absorpsi

adalah pergerakan partikel-partikel obat

dari konsentrasi tinggi dari saluran

gastrointestinal kedalam cairan tubuh

melalui absorpripasif, absorpsi aktif,

rinositosis atau pinositosis. Absorpsi aktif

umumnya terjadi melalui difusi

(pergerakan dari konsentrasi tinggi ke

onsentrasi rendah). Absorpsi aktif

membutuhkan carier atau pembawa untuk

bergerak melawan konsentrasi. Pinositosis

Farmakologi Page 15
berarti membawa obat menembus

membrane dengan proses menelan.

Absorpsi obat dipengaruhi oleh aliran

darah, nyeri stress, kelaparan, makanan

dan pH. Sirkulasi yang buruk akibat syok,

obat-obat vasokonstriktor, atau penyakit

yang merintangi absorpsi. Rasa nyeri,

stress, dan makanan yang padat, pedas,

dan berlemak dapat memperlambat masa

pengosongan lambung, sehingga obat lebih

lama berada di dalam lambung.

c. Ekskresi

Eksresi atau eliminasi rute utama dari

eiminasi obat adalah melalui ginja, rute-

rute lain meliputi empedu, feses, paru-paru,

saliva, keringat, dan air susu ibu. Obat

bebas yang tidak berkaitan dengan protein

tidak dapat difiltrasi oleh ginjal. Sekali

Farmakologi Page 16
obat dilepaskan bebas dan akhirnya akan

diekskresikan melalui urin. Ph urin

mempengaruhi ekskresi obat, Ph urine

bervariasi dari 4,5-8. Urine yang asam

meningkatkan eliminsi obat-obat uang

bersifat basa lemah. Aspirin, suatu asam

lemah, dieksresi dengan cepat dalam urine

yang basa. Jika seseorang meminum aspirin

dalam dosis berlebih, natrium bikarbonat

dapat diberikan untuk megubah ph urine

mejadi basa. Juice cranberry dalam jumlah

yang banyak dapat menurunkan ph

urine,sehingga terbentuk urine yang asam.

Farmakodinamik mempelajari efek obat

terhadap fisiologi dan biokimia selular dan

mekanisme kerja obat. Respons obat dapat

menyebabkan efek fisiologi primer atau

sekunder atau kedua-duanya. Efek primer

Farmakologi Page 17
adalah efek yang diingnkan, dan efek

sekunder diinginkan atau tidak diinginkan.

D. Keuntungan dan Kerugian

a. Keuntungan tablet

Menurut DOM (781)

• Dosis yang akurat; tiap 1 tablet

mewakili 1 dosis,sehingga tablet

memiliki dosis yang seragam satu sama

lain

• Tidak mengandung alcohol; adanya

alcohol dapat melarutkan bahan

penyusun obat yang dalam proses

pembuatannya dapat menyebabkan

penyebaran bahan obat tersebut tidak

merata

Farmakologi Page 18
• Konsentrasi yang bervariasi; suatu

tablet tersedia dalam beberapa

konsentrasi pada beberapa bentuk

• Bentuk sediaan yang mewah; beberapa

obat tablet diberi warna/disalut

dengan bahan pewarna

• Disukai oleh pasien; karena mudah

dibawa, bentuknya kompak, kestabilan

yang besar, ekonomis, fleksibelitas

yang luas, mudah didapatkan, mudah

digunakan

• Kenyamanan; mudah dibuat, praktis,

efisien dalam pengobatan. Bagi

farmasis mudah untuk pengepakan,

penyaluran baik dalam pembuatan juga

mudah dalam produksi, perdagangan,

transportasi

Farmakologi Page 19
Prescription (125)

• Memudahkan transportasi dalam

pembuatan, bagi ahli farmasi dan

pasien

• Semua bentuk persediaan farmasentik

adalah dari bentuk sediaan yang

akurat dan biasanya tablet kompresi

adalh sediaan akurat dalam satu tablet

yang diberikan dalam satu dosis

• Rasa yang tidak enak dari obat dapat

diubah dengan tablet yang disalut

Parrot (73)

• Untuk anak-anak dan orang yang tidak

mungkin menelan obat, tablet dapat

Farmakologi Page 20
dihaluskan dan dibasahi air untuk

tujuan pemakaian

• Tablet dapat disalut untuk menutupi

rasa tidak enak

• Penyalutan, pewarnaan, desain dan

kemasan menarik, dapat membuat

anak-anak tertarik

• Tablet kompak dan mudah dibungkus,

ditransportasi dan didagangkan

• Pasien mudah membawanya dan tidak

membutuhkan sendok the untuk

pengukuran penggunaan

Farmakologi Page 21
b. Kerugian tablet

Menurut DOM (781)

Kerugian yang paling nyata adalah bahwa

beberapa pengalaman kejiwaan dari individu

menyakitkan dalam pemakaian atau menelan

obat.

Menurut Presciption (125)

• Warna tablet cenderung memberikan

bahaya

• Meningkatkan bahaya pada bayi dan

anak-anak dari warna tabletyang

terang, anak-anak secara alami

tertarik pada tablet yang kelihatan

seperti gula-gula dan jumlah kasus

keracunan telah dipaparkan, dimana

Farmakologi Page 22
anak-anak yang telah memakan tablet

dengan warna terang yang berisi

obatanttihistami , besi sulfat,

strychnine dan obat lainnya

Menurut Scoville’s (83)

Anak anak secara alami akan tertarik pada

tablet yang mempunyai penampakan dari

salut seperti permen yang terlihat cerah

biasanya berisi antihistamin, besi sulfat,

striknim.

Farmakologi Page 23
Sirup merupakan sediaan cair berupa larutan

yang mengandung sukrosa.

a. Keuntungan

• Merupakan campuran yang homogeny

• Dosis dapat diubah ubah dalam

pembuatan

• Obat lebih mudah diabsorbsi

• Mempunyai rasa manis

• Mudah diberi bau-bauan dan warna

sehingga menimbulkan daya tarik

untuk anak

• Membantu pasien yang tidak dapat

menelan obat tablet

Farmakologi Page 24
b. Kerugian

• Ada obat yang tidak stabil dalam

larutan

• Volume dan bentuk larutan lebih besar

da nada yang sukar ditutupi rasa dan

baunya

Farmakologi Page 25
B. Obat dengan sediaan tablet, gel,pasta,

dan sirup

TABLET

1. Paratusin 10 tablet

 Indikasi umum : obat ini

digunakan untuk meringankan

gejala-gejala flu seperti

demam, sakit kepala, hidung

tersumbat dan bersin-bersin

yang disertai batuk

 Kontra indikasi : penderita

dengan gangguan fungsihati

berat. Wanita usia subur

kaena mempunyai efek

Farmakologi Page 26
mutagenic yang potensial.

Penderita yang hipersensitif

terhadap salah satu komponen

obat ini. Penderita dengan

gangguan jantung dan diabetes

mellitus

2. Isosorbid dinitrat 5 mg

 Indikasi umum : informasi

obat ini hanya untuk

kalangan medis.

Pencegahan dan

pengobatan angina

pectoris yang disebabkan

penyakit jantung coroner

Farmakologi Page 27
 Kontra indikasi :

infarkmiokard akut,

hipotensi, syok,

hipovolemia, trauma

serebral, anemia

Farmakologi Page 28
3. Amlodipine besilate 5 mg

 Indikasi umum : informasi

obat ini hanya unuk

kalangan medis.

Hipertensi, angina stabil

kronik dan vasospastik

 Kontra indikasi : pasien

yanh hipersensitif

terhadap amlodipine dan

golongan dihydropirydine

lainnya

Farmakologi Page 29
GEL

1. Pirofel gel 0.5% 20 gr

 Indikasi umum : informasi

obat ini hanya untuk kalangan

medis. Osteoarthritis, nyeri

pasca trauma atau gangguan

obat rangka akut meliputi

tendinitis

 Kontra indikasi : penderita

yang hipersensitif pada

piroxicam, aspirin, atau

olongan AINS lainnya

Farmakologi Page 30
2. Aloclair plus gel 8 ml

 Indikasi umum : membantu mengatasi

stomatitis aftosa dan tukak pada rongga

mulut, lesi kecil pada mulut termasuk lesi

traumatic yang disebabkan oleh kawat gigi dan

gigi palsu, tukak aftosa difus

Farmakologi Page 31
3. Kaltrofen gel 30 gr

 Indikasi umum : trauma ringan terutama

cedera olahraga, terkilir, endinitas gangguan

musculoskeletal (tulang/sendi dan otot),

memar, bengkak

 Kontra indikasi : infeksi kulit, eksim atau luka

terbuka, dermatitis eksudatif

Farmakologi Page 32
PASTA

1. Sinocorot 0,1% oral pasta

 Indikasi umum : meredakan peradangan pada

kulit yang disebabkan oleh trauma

 Kontra indikasi : pasien dengan wajah

kemerahan, kulit kering, dan berjerawat

(rosacea). Pasien penderita penyakit bakteri

mycrobacterium (tuberkolosis kulit)

Farmakologi Page 33
2. Hydrocortisone cream 2.5%

 Indikasi umum : informasi obat ini untuk

kalangan medis. Ermatitis atopic dan

kontak

 Kontra indikasi : hipersensitif, herpes simplex,

vaksinia, varisela

Farmakologi Page 34
3. Kenalog in orabase 0.1%

 Indikasi umum : informasi obat ini untuk

kalangan medis. Pengobatan tambahan dan

meringankan sementara gejala-gejala yang

terkait dengan lesi inflamasi, atau lesi

ulseratif mukosa rongga mulut akibat trauma

 Kontra indikasi : pasien dengan riwayat

hipersensitifitas denga kandungan obat ini

Farmakologi Page 35
1. Paracetamol sirup 60 ml

 Idikasi umum : untuk meringakan demam, nyeri,

sakit kepala, dan sakit gigi

 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap

paracetamol. Pasien dengandisfungsi hati dan

ginjal

Farmakologi Page 36
2. Anafen sirup 60 ml

 Indikasi umum : menurunkan demampada anak-

anak, meringankan nyeri ringan sampai sedang.

Kl tual peptic berat, hipersensitif, penderita

dengan gejala asma, rhinitis tau urtikaria,

kehamilan trimester ketiga

 Kontra indikasi : hipersensitifitas terhadap

ibuprofen dan obat-obat antiimflamasi non

steroid lain, ulukus peptikum. Pasien yang akan

mengalami gejala-gejala asma, rhinitis, atau

urtikaria (biduran) jia menggunakan aspirin

atau obat-obat anti inflamasi non steroid

lainnya. Riwayat penyakit gastronintestinal

Farmakologi Page 37
bagian atas (ulserasi peptikum). Fungsi ginjal,

hipertensi, atau kondisi lain dengan

kecenderungan retensi cairan.

Ketidaksempurnaan koagulasi, asma, lupus

eritematosus sistemik. Wanita dengan masa

hamil trimester pertama dan kedua, ibu

menyusui, dan anak berusia kurang dari 1 tahun

Farmakologi Page 38
3. Calortusin sirup 60 ml

 Indikasi : merngankan gejala flu seperti pada

kondisi demam, sakit kepala, hidung

tersumbat, bersin disertai batuk

 Kontra indikasi : pasien yang memiliki alergi

terhadap komponen obat ini. Pasien penderita

gangguan jantung, diabetes mellitus, gangguan

fungsi hati yang berat

Farmakologi Page 39
Farmakologi Page 40
Farmakologi Page 41
Farmakologi Page 42
Farmakologi Page 43
Farmakologi Page 44

Anda mungkin juga menyukai