Anda di halaman 1dari 3

Nama : EVI NDARU

NIM : 1720210001
PRODI : D3 KEPERAWATAN

Konsep Dasar Farmakologi


Sejarah farmakologi periode kuno
Sejarah farmakologi periode kuno dimulai dari sebelum tahun 1700, ditandai
dengan adanya observasi empirik yang dilakukan oleh manusia terhadap penggunaan
obat. Sejarah ini tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh Dioscorides
(Pedanius).Sebelum masa ini, catatan mengenai penggunaan obat-obatan juga
ditemukan di zaman Cina dan Mesir kuno.

Sejarah farmakologi periode modern


Sejarah farmakologi modern dimulai pada abad 18-19. Periode ini ditandai
dengan dimulainya penelitian tentang perkembangan obat, serta tempat dan cara kerja
obat pada tingkat organ maupun jaringan.
Cabang ilmu farmakologi
● Farmakognosi
● Biofarmasi
● Farmakokinetika
● Farmakodinamika
● Toksikologi
● Farmakoterapi
● Farmakogenetik atau farmakogenomik
● Farmakovigilans

Farmakognosi
Farmakognosi sendiri berasal dari kata Pharmakon yang berarti obat dan Gnosis yang
berarti pengetahuan,
Farmakognosi adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman
atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji
seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.

Sejarah Farmakognosi
Dalam sejarah penemuan obat bahan alam di mulai dari pengetahuan manusia akan
khasiat bahan alam bagi kesehatan yang merupakan awal dari berkembangnya farmakognosi.
Bukti dari hal itu dapat diketahui melalui buku Materia Medika yang diterbitkan
sebelum abad 19 yakni buku pertama yang memuat tentang khasiat dan penggunaan lebih
kurang 600 macam obat dari bahan alam “tanaman, hewan, mineral”.

Farmasi
Farmasi adalah jika dalam bahasa Yunani disebut dengan “Farmakon” (medika/obat).
Farmasi sendiri yaitu seni dan ilmu dalam penyediaan bahan-bahan sumber alam dan bahan
sintetis yang sesuai untuk didistribusikan dan juga dipakai dalam pengobatan serta pencegahan
suatu penyakit.

Farmakokinetika
Farmakokinetika adalah cabang ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang
perjalanan obat mulai sejak diminum hingga keluar melalui organ ekskresi di tubuh manusia.
Fase-fase farmakokinetik secara umum terbagi menjadi Adsoprsi, Distribusi,
Metabolisme, dan Ekstensi. Fase deliberasi, terkadang dimasukkan pula ke dalam kajian
farmakokinetika.

Proses farmakokinetika
Proses farmakokinetika dimulai dari penyerapan (absorpsi), lalu tersebar melalui ke
seluruh jaringan tubuh melalui darah (distribusi), selanjutnya dimetabolisi dalam organ-organ
tertentu terutama hati (biotransformasi), lalu sisa atau hasil metabolisme ini dikeluarkan dari
tubuh dengan ekskresi (eliminiasi) dan selanjutnya disingkat menjadi ADME. Selain itu,
farmakokinetika juga mempelajari berbagai fakor yang mempengaruhi efektivitas obat.

FARMAKODINAMIK
Farmakodinamik adalah bagian dari ilmu Farmakologi yang mempelajari efek biokimiawi
dan fisiologi, serta mekanisme kerja obat. Farmakodinamik juga sering disebut dengan aksi atau
efek obat. Efek obat merupakan reaksi fisiologis atau biokimia tubuh karena obat, misalnya
suhu turun, tekanan darah turun, kadar gula darah turun.
Mekanisme kerja obat dipengaruhi oleh reseptor, enzim, dan hormon. Interaksi obat
dengan reseptor terjadi ketika obat berinteraksi dengan bagian dari sel, ribosom, atau tempat
lain yang sering disebut sebagai reseptor.
1. Efek Obat
Efek ialah perubahan fungsi struktur atau proses sebagai akibat kerja obat. dikenal 2
macam efek, yaitu
a. efek normal dan efek abnormal.
b. Efek normal ialah efek yang timbul pada sebagian besar (kebanyakan individu)
efek abnormal ialah efek yang timbul pada sebagian kecil individu atau kelompok
individu tertentu

2. Efek samping obat


Efek samping terjadi karena interaksi yang rumit antara obat dengan sistem
biologis tubuh, antar individu bervariasi. Efek samping obat bisa terjadi antara lain :
 Penggunaan lebih dari satu obat sehingga interaksi antara obat menjadi tumpang tindih
pengaruh obat terhadap organ yang sama
 Obat-obat tersebut punya efek saling berlawanan terhadap organ tertentu

3. Efek teratogenik

Teratogenik adalah zat kimia yang menimbulkan malformasi atau kelainan bentuk
pada janin (teratogenesis). efek yang menyebabkan kelainan kongenital mayor. Ini
terjadi bila obat diminum pada fase organogenesis, yaitu antara minggu ke-3 sampai
minggu ke-8 pasca-konsepsi. Efek samping yang lebih ringan biasanya berupa kelainan
morfologis ringan atau kelainan fungsional. Salah satu bahan teratogenik yang dikenal
oleh masyarakat adalah rokok.

4. EFEK TOKSIK OBAT


secara bahasa, toksik berarti racun. Berefek toksik artinya obat bisa
menyebabkan keracunan. Dalam dunia farmasi dan kedokteran, beda antara obat dan racun
ada pada dosis. Jika obat digunakan pada dosis yang melebihi dosis terapinya, obat tersebut
akan berefek sebagai racun. Obat bisa menyebabkan keracunan pada berbagai anggota
tubuh terutama anggota tubuh yang banyak dilewati oleh aliran darah

Anda mungkin juga menyukai